Anda di halaman 1dari 17

METODE

SPEKTROFLUOROMETRI
APLIKASI DALAM PENETAPAN KADAR

Apt.Lia Puspitasari,S.Farm.,M.Si

Program Studi S1 Farmasi


Institut Sains dan Teknologi Nasional
2020
A Steroid

Thiamin B
C
Garam Basa
Nitrogen

D
Latihan Soal
A Steroid
an Kadar Steroid <351>
ini digunakan untuk penetapan kadar (PK) steroid
gugusan α–ketol (-CH2OH–CO-).

dengan gugusan α–ketol dalam suasana basa dapat


si senyawa tetrazolium (Triphenyl Tetrazolium
e atau Blue Tetrazolium) membentuk senyawa
n/biru TTC yang berwarna biru. Intensitas warna
REAKSI PADA PENETAPAN KADAR
STEROID

TTC (1) dalam suasana basa akan mengoksidasi α–ketol (2)


menjadi α–ketolaldehid (4), sedangkan TTC tereduksi menjadi
formazon (3). Senyawa 4 dalam suasana basa akan berubah
menjadi α– hidroksiasamkarboksilat (5).
TTC (1) tidak berwarna, namun hasil reduksinya (3) berwarna
merah tua.
BIRU TETRAZOLIUM (KUNING)  BIRU KHAS
BIRU TETRAZOLIUM LBH STABIL DRPD TTC
Thiamin
B
Penetapan Kadar Tiamin <531> FI IV p 968
Metode ini digunakan untuk penetapan kadar tiamin sebagai salah
satu zat aktif dalam sediaan yang mengandung zat aktif lainnya
(multikomponen),
misalnya : Vitamin B-kompleks.

Prinsip: Tiamin dioksidasi dengan larutan Kalium


heksasianoferat dalam suasana basa (NaOH) menjadi tiokrom yang
berfluoresensi.

Reaksi:

N NH2 S CH3 N N S C2H4OH


CH3 C2H4OH
Cl-. HCl
N N+ N N
CH2 CH3 CH3

Tiamin Hidroklorida Tiokrom


(tidak berfluoresensi) (berfluoresensi)
PROSEDUR
A B
Blangko Blangko

40 ml

1-2 detik + NaOH 3,5 N 1-2 detik


+ Pereaksi Pengoksidasi + Pereaksi Pengoksidasi
30’’ + isobutanol 30’’
+ isobutilalkohol + isobutilalkohol
Kocok kuat 90 “ Kocok kuat 90 “

+ ETANOL MUTLAK (6 Tabung)


Goyang bbrp detik
435nm Maks emisi
Sentrifuse  beningan
Biarkan 365 nm Maks eksitasi
lapisan
memisah
A–B
S–D

A = FLUORESENSI
S = RATA-RATA DARI LAR. UJI / BAKU + OKSIDATOR
B = FLUORESENSI LARUTAN
D = BLANGKO DARI LAR. UJI DAN BAKU

PERHITUNGAN
C
Garam Basa
Nitrogen
PENETAPAN KADAR GARAM BASA NITROGEN ORGANIK
<541>
(EKSTRAKSI – SPEKTROFOTOMETRI)

• Larutan Baku
Larutan BPFI Dalam Larutan Asam Sulfat P (1 Dalam 70), 500
Μg/Ml, Dihitung Terhadap Zat Anhidrat.

• Larutan Uji
Tablet, Timbang Serbuk 20 Tablet setara dengan 25 mg Zat
Aktif.
Cairan, Pipet Sejumlah Volume Setara Dengan 25 mg Zat Aktif.
Siapkan 3 Corong Pisah 125 ml.
- Corong pisah-I:
Pindahkan zat uji ke dalam corong pisah-I, tambahkan 20 ml
larutan asam sulfat P (1 dalam 350), kocok kuat 5 menit,
tambahkan 20 ml eter P, kocok hati-hati, saring lapisan asam ke
dalam corong pisah-II. Kocok lapisan eter 2X tiap kali dengan 10
ml larutan asam sulfat P, saring tiap lapisan asam ke dalam
corong pisah-II, buang lapisan eter.

- Corong pisah-II: Tambahkan ke dalam larutan ekstrak asam


tersebut, 10 ml natrium hidroksida LP dan 50 ml eter, kocok hati-
hati.

- Corong pisah-III: Pindahkan lapisan air pada corong pisah-II ke


dalam corong pisah-III yang berisi 50 ml eter P, kocok hati-hati,
buang lapisan air.
• Cuci larutan eter pada corong pisah-II dan corong pisah-
III berturut-turut dengan 20 ml air, buang lapisan air.
• Ekstraksi kedua larutan eter pada corong pisah-II dan
corong pisah-III, masing-masing dengan 20 ml, 20 ml
dan 5 ml larutan asam sulfat P (1 dalam 70), dimulai
dengan corong pisah-III. Pindahkan lapisan setiap kali
ekstraksi dari corong pisah-II ke dalam labu tentukur 50-
ml.

Prosedur Uji Penetapan Kadar


Encerkan masing-masing 5,0 ml Larutan baku dan
Larutan uji dengan larutan asam sulfat P (1 dalam 70)
hingga 100,0 ml. Ukur serapan Larutan baku dan
Larutan uji, menggunakan larutan asam sulfat P tersebut
sebagai blangko.
PROSEDUR EKSTRAKSI
PENETAPAN KADAR GARAM BASA NITROGEN ORGANIK
<541>

Corong pisah-1 Corong pisah-2 Corong pisah-3


+25 mg zat aktif,+20 ml + 10 ml NaOH LP +50 ml eter, ekstraksi
Lrt. H2SO4 (1 dlm 350) + 50 ml eter P

Kocok hati-hati Kocok hati-hati


Kocok kuat 5 menit
+ 20 ml eter P, Kocok hati2

Larutan eter Lapisan air Larutan eter Lapisan air


Lapisan eter Lapisan asam (Buang)
+20ml air, Cuci +20ml air, Cuci

+10 ml Lrt H2SO4 (1dlm 350)

Lapisan air Larutan eter Larutan eter Lapisan air


(Buang) (Buang)
Lapisan eter Lapisan asam
Ekstraksi 3x berturut-turut
dg Lrt H2SO4 (1 dlm 70)
+10 ml Lrt H2SO4 (1dlm 350)
1. +5ml Corong-3, lalu Corong-2
2. +20 ml Corong-3, lalu Corong-2
3. +20 ml Corong-3, lalu Corong-2

Lapisan eter Lapisan asam


(Buang) Larutan uji (Labu tentukur 50-ml)
• Latihan Soal

Pada Penetapan Kadar Tablet Klorfeniramin Maleat 4 mg, 20 Tablet Bobotnya


2,2500 g. Sejumlah 0,1105 g Serbuk Tablet Diekstraksi Seperti Pada Penetapan
Kadar Basa Nitrogen Organik <541>, FI IV, Tetapi Menggunakan Larutan Asam
Klorida P (1 Dalam 100) Sebagai Pengganti Larutan Asam Sulfat P (1 Dalam 350)
Dan Laruatan Asam Sulfat P (1 Dalam 70), Dan Pelarut Heksan P Sebagai
Pengganti Eter P, Hingga Diperoleh 50,0 ml Larutan Uji. Sejumlah 10,0 ml
Larutan Uji Diencerkan Dengan Larutan Asam Klorida P Tersebut Di Atas Hingga
25,0 Ml.

Larutan Baku Dibuat Dengan Melarutkan 0,0402 g Klorfeniramin Maleat Bpfi


Dalam Larutan Asam Klorida P Tersebut Di Atas Hingga 200,0 ml. Sejumlah 20,0
ml Larutan Baku Diencerkan Dengan Larutan Asam Klorida P Tersebut Di Atas
Hingga 25,0 ml. Serapan Larutan Baku Dan Larutan Uji Pada 264 nm,
Menggunakan Sel 1 cm, adalah 0,432 dan 0,425.

A. Gambar Bagan Prosedur Ekstraksi Dari Tablet Tersebut.


B. Hitunglah mg C16H19ClN2.C4H4O4, Dalam Serbuk Tablet Yang Digunakan.
C. Hitunglah Kadar (%) C16H19ClN2.C4H4O4 Dari Jumlah Yang Tertera Pada
Etiket.
D. Bila Persyaratan Kadar Tablet Tersebut 93,0% - 107,0%, Apakah Tablet
Tersebut Memenuhi Syarat?
Thank you

Anda mungkin juga menyukai