Anda di halaman 1dari 54

PERDARAHAN

SALURAN CERNA
BAGIAN ATAS (PSMBA)
OLEH :
HAFIZUR RAHMAN

PEMBIMBING
dr. H. Abdul Karim, Sp.PD
ANATOMI PENCERNAAN
Definisi

• Perdarahan saluran cerna bagian atas


(SCBA) adalah perdarahan saluran cerna
yang terjadi di sebelah proksimal dari
ligamentum Treitz, mulai dari esophagus,
gaster, duodenum sampai pada bagian atas
dari jejunum
Epidemiologi

• Insiden perdarahan saluran cerna bagian


atas sekitar 100 kasus per 100.000 populasi
• Keseluruhan mortalitas perdarahan saluran
cerna bagian atas sekitar 6-10%.
Penyebab Tersering Perdarahan SCBA pada Pasien yang menjalani Endoskopi
di Pusat Endoskopi RSCM selama tahun 2001-2005
Etiologi
Ulkus Peptikum
Gastritis Erosif
Varises Esofagus
Malorry Weiss teir
Gastropati OAINS

Non
Sirosis Hepatis
Varises Esofagus
Patofisiologi
Patofisiologi
Manifestasi Klinik

• Hematemesis

• Melena

• Hematoskezia
Diagnosa

Anamnesa

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan penunjang
Anamnesis
– Hematemesis
– Melena
– Hematoschezia

Tanda dan gejala non-spesifik termasuk nausea,vomitus,nyeri


epigasgtrium,serta adanya penyakit komorbid dan riwayat obat-obatan
dan alkohol.
12
Pemeriksaan Fisik
- Gangguan hemodinamik
 Tekanan darah, denyut nadi
- Status kesadaran
- Konjungtiva
- Tanda sirosis hati
- Anemia
- Inspeksi via NGT
Pemeriksaan laboratorium

• Pemeriksaan Hemoglobin=kadar Hb turun?


• Pemeriksaan Ureum dan Kreatinin
• Pemeriksaan Feses rutin
Pemeriksaan penunjang

• Endoskopi merupakan gold standard


lebih dari 95% pasien-pasien dengan
hemetemesis, melena atau hematemesis–melena
dapat ditentukan lokasi perdarahan dan penyebab
perdarahannya.
Varises Esofagus (Endoskopi)
11
Gastritis erosif (Endoskopi)
18
Komplikasi

Syok Gagal
hipovolemik ginjal Akut

Kegagalan
multi organ
Kematian
Penatalaksanaan

Terapi Awal

Resusitasi ●Cairan intravena

Oksigen ●
Mencegah hipoksia
Hb ≤ 7 gr/dl atau ada perdarahan yg terus

Tranfusi darah berlangsung


Penatalaksanaan

Non Endoskopi
Injeksi proton pump ●
Injeksi Omeprazole 80 mg dosis
Inhibitor(PPI) tinggi

Anti ●
Injeksi Asam traneksamat 500 mg
perdarahan ●
Injeksi vitamin K

NGT

Mencegah aspirasi

Dekompresi lambung

Menilai pendarahan
Terapi non-endoskopi

– Octrotide  varises esofagus


– Somatostatin  varises & non-varises
– Vitamin K  gangguan fungsi hati
– Vasopresin
– Sengstaken-Blakemore tube (SB tube)

23
• Terapi endoskopi
• Tukak
– Contact thermal  dipanaskan
– Non-contact thermal  laser
– Non-thermal  adrenalin

24
• Varises
– Ligasi

Skleroterapi

25
Prognosis

Sebagian besar pasien dengan perdarahan SCBA dapat


berhenti sendiri, tetapi pada 20% dapat berlanjut.
Walaupun sudah dilakukan terapi endoskopi pasien dapat
mengalami perdarahan ulang. Oleh karena itu perlu
dilakukan assessmen yang lebih akurat untuk
memprediksi perdarahan ulang dan mortalitas.10
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. Kasim


• Umur : 55 Tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Status Perkawinan : Sudah Menikah
• Pekerjaan : Buruh
• Suku : Melayu
• Agama : Islam
• Alamat : Benayah,Pusako,Kabupaten Siak
ANAMNESIS

• Keluhan Utama : Buang Air Besar Hitam


Riwayat Penyakit Sekarang

• Hal ini dialami os ± 1 hari, frekuensi 3x/ konsistensi air > ampas,
kadang-kadang bercampur dengan darah (+), darah tidak menetes,
dan sebanyak ± ½ -3x/hari, volume ± 100cc/mencret.
• Riwayat mual (+), muntah (+), muntah darah (+),lebih kurang
setengah gelas, riwayat demam (-), batuk (-), batuk darah (-), sesak
nafas (-). Nyeri ulu hati (+) ± 2 hari ini, nafsu makan terganggu (+) ±
2 hari ini, muka pucat (+) 2 hari ini. BAK (+) Normal.
Riwayat
Riwayat
penyakit
Penyakit Keluarga : Riwayat
Dahulu : Tidak ada anggota
Kebiasaan :
Keluhan yang keluarga dengan
konsumsi alkohol
sama keluhan yang sama
atau dengan
sebelumnya (-)
kelainan darah.
Pemeriksaan Umum

Pemeriksaan Umum (25-11-2018)


Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 86 x/i reg t/v : cukup
Pernafasan : 20 x/i
Temperatur : 36,7oC
Pemeriksaan Fisik

KEPALA
Mata : konjungtiva palpebra pucat (+), ikterus (-), pupil : isokor,
ukuran Ø 3mm.
Refleks cahaya direk (+) / indirek (+), kesan : anemis
Lain-lain : -
Telinga : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Mulut : Lidah : dalam batas normal
Gigi/geligi : dalam batas normal
Tonsil/faring : dalam batas normal
• LEHER
• Struma : tidak membesar, tingkat : -
• Pembesaran kelenjar limfe (-)
• Posisi trakea : Medial. TVJ : R-
2 cmH­2O
• Kaku kuduk : (-), lain-lain : -
• TORAKS DEPAN
• Inspeksi
• Bentuk : simetris Jantung
• Pergerakan : simetris • Batas atas jantung : ICR II
Linea Parasternalis Sinistra
• Palpasi • Batas kiri jantung :
• Nyeri tekan : - 1 cm medial Linea Midclavicula
• Fremitus suara: Sinistra, ICR V
• Batas kanan jantung : ICR V
• SF kanan = kiri, kesan melemah
Linea Sternalis dextra
• Iktus (+), teraba kuat angkat
Auskultasi
• Paru
Perkusi
• Paru Suara pernafasanVesikuler
• Suara tambahan :-
• Batas Paru – Hati R/A :
Jantung
R : ICS V ; A : ICS VI
• M1 > M2, P2 > P1, A2 > A1, T2 >
T1, desah sistolik (-), tingkat : (-)
desah diastolik (-), lain-lain : -
• HR : 88 x/i, reguler, intensitas :
cukup.
TORAKS BELAKANG
Inspeksi : simetris
Palpasi : SF kanan = kiri, kesan : melemah
Perkusi : sonor
Auskultasi :
Suara pernafasan = vesikuler
Suara tambahan = -
• ABDOMEN
• Inspeksi
• Bentuk : simetris
• Gerakan lambung/usus : -
• Vena kolateral : -
• Caput medusae : -
• Palpasi
• Dinding abdomen : soepel, nyeri ulu
hati (+)
• Hati
• Pembesaran : tidak teraba
• Permukaan : tidak teraba
• Pinggir : tidak teraba
• Nyeri tekan : -
• Limpa
• Pembesaran : -
• Ginjal
• Ballotement : - Lain-lain : -
• Tumor : -
Perkusi
Pekak Hati : -
Pekak beralih : -
Auskultasi
Peristaltik usus : peristaltik (+),
kesan: normal
Lain-lain : -
• Pinggang
• Nyeri ketok sudut kostovertebra : -

• INGUINAL : tidak dilakukan pemeriksaan

• GENITALIA LUAR : tidak dilakukan pemeriksaan


•  
• PEMERIKSAAN COLOK DUBUR (RT) : tidak dilakukan
pemeriksaan
Pemeriksaan Penunjang

• Hb
• GDS :113 g/dl
: 5,3 g/dl%
• Ureum : 36 mg/dl
• Lekosit : 11.300 /mm3 • Kreatinin : 0,7 mg/dl
• Eritrosit : 1.640.000/ mm3 • SGOT : 17 U/I
• SGPT : 11 U/I
• Ht : 18,10%
• Trombosit : 133.000/ mm3
• MCV : 92,8 fL

• MCH : 27,2 pg

• MCHC : 29,3 g/dl


Resume

Tuan Kasim , 55thn datang dengan keluhan BAB hitam. Hal ini
dialami os ± 1 hari, frekuensi 3x/ konsistensi air > ampas, kadang-
kadang bercampur dengan darah (+), darah tidak menetes, dan
sebanyak ± ½ -3x/hari, volume ± 100cc/mencret. Riwayat mual (+),
muntah (+), muntah darah (+),lebih kurang setengah gelas, riwayat
demam (-), batuk (-), batuk darah (-), sesak nafas (-). Nyeri ulu hati
(+) ± 2 hari ini, nafsu makan terganggu (+) ± 2 hari ini, muka pucat
(+) 2 hari ini. BAK (+) Normal. Riw.minum alkohol(+).Keadaan
umum sedang,kesadaran compos mentis, tekanan darah 100/70
mmhg,Nadi 86 x, RR ;20x/menit, suhu 36,7 .
Pada pemeriksaan fisik Konjungtiva anemis , dan pada
pemeriksaan laboraturium dijumpai Hb : 5,3 g/dl.
Diagnosis
• PSMBA ec Gastritis Erosiva + Anemia ec
dd/ penyakit kronik, defisiensi besi

• Diagnosa Banding :
• PSMBA ec ulcer bleeding + anemia ec.
perdarahan dd penyakit kronik
RENCANA PENATALAKSANAAN

• Non Farmakologi:
Tirah Baring
Puasa
• Farmakologi:
IVFD RL 20 tetes/ menit (makro)
Inj Omeperazole 40 mg /12 jam
Inj Transamin 500mg /8 jam
Sukralfat syr 3 x 5cc
• Transfusi PRC 3 bag
Prognosis

• Quo ad vitam : Dubia ad bonam


• Quo ad functionam : Dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
Tanggal 25-11-2018
Subjektif :BAB Hitam(+) ,mual(+) nyeri ulu hati(+)
Objectif
Kesadaran : CM
TD: 100/80 N : 86 x/i RR : 20x/i T: 36,50C
Ekremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, edem tidak ada, petekie pada kedua lengan dan kedua kaki.
Darah rutin
Hb : 5,3 gr/dL
Ht : 18,1 %
Leukosit : 11.300 /µL
Trombosit : 133.000 /µL
MCV : 92,8 fL
MCH : 27,2 pg
MCHC : 29,3 g/dL
GDS :113 g/dl
Ureum : 36 mg/dl
Kreatinin : 0,7 mg/dl
SGOT : 17 U/I
SGPT : 11 U/I
Assesment
PSMBA ec Gastritis Erosiva + Anemia ec dd/ penyakit kronik, defisiensi besi
Planing
- IVFD RL 20 gtt/i (makro)
- Inj Omeperazole /12 jam
- Inj Transamin 500mg /8jam
- Sucralfat syrup 3x1cth
- Inj Ceftriaxone 1 gram /12 jam
Tanggal 26-11-2018
Follow up
Subjektif :BAB Hitam(+) ,mual(-) nyeri ulu hati(+)

Objectif
Kesadaran : CM
TD: 100/80 N : 86 x/i RR : 20x/i T: 36,50C
Ekremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, edem tidak ada, petekie pada kedua lengan dan kedua kaki.
Darah rutin
Hb : 9,1 gr/dL
Ht : 18,1 %
Leukosit : 10.300 /µL
Trombosit : 133.000 /µL

Assesment
PSMBA ec Gastritis Erosiva + Anemia ec dd/ penyakit kronik, defisiensi besi

Planing
- IVFD RL 20 gtt/i (makro)
- Inj Omeperazole /12 jam
- Inj Transamin 500mg /8jam
- Sucralfat syrup 3x1cth
- Inj Ceftriaxone 1 gram /12 jam
- Rencana Endoskopi
Tanggal 27-11-2018
Follow up
Subjektif :BAB Hitam(+) ,mual(-) nyeri ulu hati(+)
Objectif
Kesadaran : CM
TD: 100/70 N : 86 x/i RR : 20x/i T: 36,50C
Ekremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, edem tidak ada, petekie pada kedua lengan dan kedua kaki.
Darah rutin
Hb : 9,1 gr/dL
Ht : 18,1 %
Leukosit : 10.300 /µL
Trombosit : 133.000 /µL
Endoskopi : Esofagus : mukosa hiperemis
Lambung :
Fundus : tampak bintik-bintik perdarahan
Antrum : tampak ulkus(+)
Corpus :hiperemis bintik perdarahan
Doudeni :second part of dodeni
Kesimpulan :
Ulkus di Antrum
Gastritis Fundus
Assesment
PSMBA ec Ulkus Antrum +Gastritis fundus+ Anemia ec dd/ penyakit kronik, defisiensi besi
Planing
- IVFD RL 20 gtt/i (makro)
- Inj Omeperazole /12 jam
- Inj Transamin 500mg /8jam
- Sucralfat syrup 3x1cth
- Inj Ceftriaxone 1 gram /12 jam
- Klaritromisin 2x 500 mg
- Metronidazole 3x 500 mg
HASIL ENDOSKOPI
• Esofagus : mukosa hiperemis
• Lambung :
• Fundus : tampak bintik-bintik perdarahan
• Antrum : tampak ulkus(+)
• Corpus :hiperemis bintik perdarahan
• Doudeni :second part of dodeni mukosa
• Kesimpulan :
• Ulkus di Antrum
• Gastritis Fundus
• Anjuran Eradikasi H.Pylori :
• PPI
• Klaritromisin 2x500
• Metronidazole 3x500 mg
• Sukralfat syrup 3x 5cc
Tanggal 28-11-2018
Follow up
Subjektif :BAB Hitam(-) ,mual(-) nyeri ulu hati(+)

Objectif
Kesadaran : CM
TD: 100/80 N : 86 x/i RR : 20x/i T: 36,50C
Ekremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, edem tidak ada, petekie pada kedua lengan dan kedua kaki.
Darah rutin
Hb : 9,1 gr/dL
Ht : 18,1 %
Leukosit : 10.300 /µL
Trombosit : 133.000 /µL

Assesment: PSMBA ec Ulkus Antrum +Gastritis fundus+ Anemia ec dd/ penyakit kronik, defisiensi besi

Planing
- IVFD RL 20 gtt/i (makro)
- Inj Omeperazole /12 jam
- Inj Transamin 500mg /8jam
- Sucralfat syrup 3x1cth
- Inj Ceftriaxone 1 gram /12 jam
- Klaritromisin 2x 500 mg
- Metronidazole 3x 500 mg
Tanggal 28-11-2018
Follow up
Subjektif :BAB Hitam(-) ,mual(-) nyeri ulu hati(-)

Objectif
Kesadaran : CM
TD: 100/80 N : 86 x/i RR : 20x/i T: 36,50C
Ekremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, edem tidak ada, petekie pada kedua lengan dan kedua kaki.
Darah rutin
Hb : 9,1 gr/dL
Ht : 18,1 %
Leukosit : 10.300 /µL
Trombosit : 133.000 /µL

Assesment: PSMBA ec Ulkus Antrum +Gastritis fundus+ Anemia ec dd/ penyakit kronik, defisiensi besi

Planing
- IVFD RL 20 gtt/i (makro)
- Inj Omeperazole /12 jam
- Inj Transamin 500mg /8jam
- Sucralfat syrup 3x1cth
- Inj Ceftriaxone 1 gram /12 jam
- Klaritromisin 2x 500 mg
- Metronidazole 3x 500 mg
KESIMPULAN
• Perdarahan saluran cerna bagian atas (PSMBA) adalah
perdarahan saluran cerna yang terjadi di sebalah proksimal
dari ligamentum Treitz, mulai dari esophagus, gaster,
duodenum sampai pada bagian atas dari jejunum. Diagnosis
dapat dilakukan lewat anamnesis, pemeriksaan fisik, hingga
pemeriksaan penunjang yang mendukung kelainan pada
pasien. Pada dasarnya perdarahan saluran cerna bagian atas
(PSMBA) bukanlah diagnosa definitif melainkan sebuah
manifestasi klinis dari berbagai penyakit di saluran cerna
bagian atas yang mungkin bisa menyebabkan perdarahan di
saluran cerna
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai