Anda di halaman 1dari 13

Prinsip Dasar

Ekonomi Islam
Nama Anggota Kelompok
Fathirul Rais 1900012213
Suci Nur Afika 1900012214
Rifa Inas Faizah 1900012217
Aulia Ramadlonna 1900012234
Materi Prinsip Dasar
Muamalah Dalam
Ekonomi Islam
01 Prinsip Dasar Muamalah

Hal-hal Yang Dilarang Dalam

02
Transaksi Ekonomi
 Haram karena zatnya (objek transaksi)
 Haram selain zatnya (cara bertransaksi)
 Haram karena tidak sesuai/ lengkap dengan
rukun transaksi

03 Konsep dasar maqasid asy


syariah
Prinsip Dasar
Muamalah
Hukum muamalah mubah – pada dasarnya segala bentuk
muamalah hukumnya adalah boleh. Kecuali aktivitas atau
perbuatan muamalah yang dilarang dalam Al-quran dan Al-
hadist. Hal ini memberikan kesempatan dan peluang untuk
terciptanya aneka muamalah baru sesuai perkembangan
zaman.

Atas dasar sukarela – pengertian muamalah dalam islam


bermakna saling berbuat, dengan ketentuan tidak ada paksaan
diantara pihak yang saling melakukan perbuatan muamalah
tersebut. Hal ini menjamin kebebasan para pihak dalam memilih
meneruskan atau menghentikan transaksi, salah satu contohnya
adalah praktek macam-macam khiyar dalam jual beli.

Mendatangkan manfaat, menghindari mudharat – hal ini


mengarahkan para pihak yang bermuamalah unutk menghindari
perbuatan yang sia-sia dan mubazir. Serta mewaspadai potensi
risiko yang akan terjadi.

Memelihara nilai keadilan – muamalah yang dilakukan adalah


perbuatan yang menghindari unsur-unsur penganiayaan dan
penindasan. Dan juga mengambil kesempatan dalam kesulitan
orang lain
Haram Karena Zatnya
(Objek Transaksinya)

Suatu transaksi dilarang karena objek


(barang dan/atau jasa) yang
ditransaksikan merupakan objek yang
dilarang (haram) dalam hukum agama
Islam. Seperti memperjualbeli kan
alkohol, narkoba, organ manusia,
bangkai, daging babi, dll.
Haram Selain Zatnya (Cara Bertransaksi-nya)
Maysir Secara umum, bentuk Gharar dapat dibagi menjadi 4 :
1. Gharar dalam Kuantitas
Menurut bahasa maisir berarti gampang/mudah. Menurut Misalnya seorang petani tembakau sudah membuat kesepakatan
istilah maisir berarti memperoleh keuntungan tanpa harus bekerja jual beli dengan pabrik rokok atas tembakau yang bahkan belum
keras. Maisir sering dikenal dengan perjudian karena dalam praktik panen. Pada kasus ini, pada kedua belah pihak baik petani
perjudian seseorang dapat memperoleh keuntungan dengan cara tembakau maupun pabrik rokok mengalami ketidakpastian mengenai
mudah. Dalam perjudian, seseorang dalam kondisi bisa untung atau berapa pastinya jumlah tembakau yang akan panen. Sehingga
bisa rugi. terdapat gharar atas barang yang ditransaksikan.
2. Gharar dalam Kualitas
Gharar/ Taghrir Misalnya seorang pembeli sudah membuat kesepakatan untuk
membeli anak kambing yang masih berada di dalam kandungan.
Gharar berarti penipuan dan tidak mengetahui barang yang Pada kasus ini, baik penjual maupun pembeli tidak mengetahui
diperjualbelikan dan tidak dapat diserahkan. Gharar terjadi apabila, dengan pasti apakah nantinya anak kambing ini akan lahir dengan
kedua belah pihak saling tidak mengetahui apa yang akan terjadi, sehat, cacat, atau bahkan mati. Sehingga terdapat ketidakpastian
kapan musibah akan menimpa, apakah minggu depan, tahun depan, akan barang yang diperjualbelikan.
dan sebagainya. Ini adalah suatu kontrak yang dibuat berasaskan 3. Gharar dalam Harga
andaian (ihtimal) semata. Inilah yang disebut gharar (ketidak jelasan) Misalnya Tn. A menjual motornya kepada Tn. B dengan harga Rp
yang dilarang dalam Islam, kehebatan sistem Islam dalam bisnis 8.000.000 jika dibayar lunas dan Rp 10.000.000 jika dicicil selama
sangat menekankan hal ini, agar kedua belah pihak tidak didzalimi 10 bulan. Pada kasus ini, tidak ada kejelasan mengenai harga mana
atau terdzalimi. yang dipakai. Bagaimana jika Tn. B dapat melunasi motornya dalam
waktu kurang dari 10 bulan? Harga mana yang akan dipakai? Hal
HR Muslim, diriwayatkan bahwa Abu Hurairah (ra), seorang sahabat inilah yang menjadi suatu ketidakpastian dalam transaksi.
Nabi, mengatakan bahwa “Rasulullah SAW melarang jual beli 4. Gharar menyangkut waktu penyerahan
hashah (jual beli tanah yang ukurannya ditentukan berdasarkan Misalnya Basti sudah lama menginginkan handphone milik Miro.
sejauh lemparan batu) dan juga melarang jual beli gharar.” Handphone tersebut bernilai Rp 4.000.000 di pasaran. Suatu saat,
handphone tersebut hilang. Miro menawarkan Basti untuk membeli
handphone tersebut seharga Rp 1.500.000 dan barang akan segera
diserahkan begitu ditemukan. Dalam kasus ini, tidak ada kepastian
mengenai kapan handphone tersebut akan ditemukan, dan bahkan
mungkin tidak akan ditemukan. Hal ini menimbulkan gharar dalam
waktu penyerahan barang transaksi.
Haram Selain Zatnya (Cara Bertransaksi-nya)
Riba
b) Riba Fadlal.
Riba adalah tambahan yang disyaratkan dalam transaksi
Riba fadlal adalah riba yang diambil dari kelebihan pertukaran barang yang
bisnis tanpa adanya pengganti (iwad) yang dibenarkan
sejenis
syariah atas penambahan tersebut.
c) Riba al-Yadd.
Riba al-Yadd yang disebabkan karena penundaan pembayaran dalam
Jenis-jenis Riba :
pertukaran barang-barang. Dengan kata lain, kedua belah pihak yang
a) Riba Nasii`ah.
Riba Nasii`ah adalah tambahan yang diambil karena melakukan pertukaran uang atau barang telah berpisah dari tempat aqad
sebelum diadakan serah terima.
penundaan pembayaran utang untuk dibayarkan pada
d) Riba Qardl.
tempo yang baru, sama saja apakah tambahan itu
Riba qaradl adalah meminjam uang kepada seseorang dengan syarat ada
merupakan sanksi atas keterlambatan pembayaran
kelebihan atau keuntungan yang harus diberikan oleh peminjam kepada
hutang, atau sebagai tambahan hutang baru. Misalnya, si
pemberi pinjaman.
A meminjamkan uang sebanyak 200 juta kepada si B;
dengan perjanjian si B harus mengembalikan hutang
tersebut pada tanggal 1 Januari 2009; dan jika si B “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit
menunda pembayaran hutangnya dari waktu yang telah
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
ditentukan (1 Januari 2009), maka si B wajib membayar
tambahan atas keterlambatannya; misalnya 10% dari total berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-
hutang. Tambahan pembayaran di sini bisa saja sebagai
orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu terus
bentuk sanksi atas keterlambatan si B dalam melunasi
hutangnya, atau sebagai tambahan hutang baru karena berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya
dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.
pemberian tenggat waktu baru oleh si A kepada si B.
Tambahan inilah yang disebut dengan riba nasii’ah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” [Al-Baqarah : 275]
Haram Selain Zatnya (Cara Bertransaksi-nya)
Tadlis Ba’I Najasy
Tadlis, yaitu sebuah situasi di mana salah satu dari pihak Bai’ Najasy adalah sebuah situasi di mana
yang bertransaksi berusaha untuk menyembunyikan konsumen/pembeli menciptakan demand (permintaan)
informasi dari pihak yang lain (unknown to one party) palsu, seolah-olah ada banyak permintaan terhadap suatu
dengan maksud untuk menipu pihak tersebut atas produk sehingga harga jual produk itu akan naik. Cara
ketidaktahuan akan informasi objek yang yang bisa ditempuh bermacam-macam, seperti
diperjualbelikan. Hal ini bisa penipuan berbentuk kuantitas menyebarkan isu, melakukan order pembelian, dan
(quantity), kualitas (quality), harga (price), ataupun waktu sebagainya. Ketika harga telah naik maka yang
penyerahan (time of delivery) atas objek yang bersangkutan akan melakukan aksi ambil untung dengan
ditransaksikan. Sebagai contoh : apabila kita menjual hp melepas kembali barang yang sudah dibeli, sehingga akan
second dengan kondisi baterai yang sudah sangat lemah, mendapatkan keuntungan yang besar. Sebagai contoh : ini
ketika kita menjual hp tersebut tanpa memberitahukan sangat rentan terjadi ketika pelelangan suatu barang.
(menutupi) kepada pihak pembeli, maka transaksi yang Biasanya yang mengadakan pelelangan bekerja sama
kita lakukan menjadi haram hukumnya. dengan beberapa peserta pelelangan dimana mereka
bertugas untuk berpura-pura melakukan penawaran
terhadap barang yang dilelang, dengan kata lain untuk
menaikkan harga barang yang dilelang tersebut.

$ $ $ $ $ $ $
Haram Selain Zatnya (Cara Bertransaksi-nya)
Ikhtikar Risywah
Ikhtikar adalah sebuah situasi di mana produsen/penjual Risywah (Suap)
mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan Risywah menurut bahasa berarti: “pemberian yang
cara mengurangi supply (penawaran) agar harga produk diberikan seseorang kepada hakim atau lainnya untuk
yang dijualnya naik. Ikhtikar ini biasanya dilakukan dengan memenangkan perkaranya dengan cara yang tidak
membuat entry barrier (hambatan masuk pasar), yakni dibenarkan atau untuk mendapatkan sesuatu yang sesuai
menghambat produsen/penjual lain masuk ke pasar agar dengan kehendaknya.” (al-Misbah al-Munir/al Fayumi, al-
ia menjadi pemain tunggal di pasar (monopoli), kemudian Muhalla/Ibnu Hazm). Atau “pemberian yang diberikan
mengupayakan adanya kelangkaan barang dengan kepada seseorang agar mendapatkan kepentingan
cara menimbun stock (persediaan), sehingga terjadi tertentu” (lisanul Arab, dan mu’jam wasith).
kenaikan harga yang cukup tajam di pasar. Ketika harga Sedangkan menurut istilah risywah berarti: “pemberian
telah naik, produsen tersebut akan menjual barang yang bertujuan membatalkan yang benar atau untuk
tersebut dengan mengambil keuntungan yang berlimpah. menguatkan dan memenangkan yang salah.” (At-
Sebagai contoh: ketika akan dirumorkan oleh pemerintah Ta’rifat/aljurjani 148).
bahwa tarif bbm akan dinaikan, maka marak terjadinya Dari definisi di atas ada dua sisi yang saling terkait dalam
penimbunan bbm oleh para penjual nakal. Hal ini mereka masalah risywah; Ar-Rasyi (penyuap) dan Al-Murtasyi
lakukan agar dapat menjual bbm dengan tarif yang sudah (penerima suap), yang dua-duanya sama-sama
dinaikkan, sehingga mereka mendapatkan keuntungan diharamkan dalam Islam menurut kesepakatan para
yang lebih besar. ulama, bahkan perbuatan tersebut dikategorikan dalam
kelompok dosa besar.

“Rasulullah melaknat penyuap dan yang menerima suap”


(HR Khamsah kecuali an-Nasa’i dan dishahihkan oleh at-
Tirmidzi).
Haram Selain Zatnya (Cara Bertransaksi-nya)
Talaqqil Jalab 
Yang dimaksud dengan jalab adalah barang yang diimpor
dari tempat lain. Sedangkan rukban yang dimaksud adalah
pedagang dengan menaiki tunggangan.
Adapun yang dimaksud talaqqil jalab atau talaqqi
rukban adalah sebagian pedagang menyongsong
kedatangan barang dari tempat lain dari orang yang ingin
berjualan di negerinya, lalu ia menawarkan harga yang
lebih rendah atau jauh dari harga di pasar sehingga
barang para pedagang luar itu dibeli sebelum masuk ke
pasar dan sebelum mereka mengetahui harga
sebenarnya.
Jika jual beli semacam ini tidak mengandung dhoror
(bahaya) atau tidak ada tindak penipuan atau
pengelabuan, maka jual beli tersebut sah-sah saja. Karena
hukum itu berkisar antara ada atau tidak
adanya ‘illah (sebab pelarangan).
Haram Karena Tidak Sesuai /Lengkap Rukun Transaksinya
Suatu transaksi dapat dikatakan tidak sah dan atau tidak
lengkap akadnya bila terjadi salah satu atau lebih faktor- Karena itu Islam mensyaratkan beberapa syarat sahnya jual
faktor berikut ini: beli, yang tanpanya jual beli dan kontrak menjadi rusak,
• Rukun dan Syarat yang tidak terpenuhi diantara syarat-syarat tersebut adalah:
• Terjadi Ta’alluq
• Terjadi two in one

Timbangan yang jelas Barang dan harga yang jelas


(diketahui dengan jelas dan dimaklumi (tidak boleh
berat jenis yang ditimbang) harga yang majhul
(tidak diketahui ketika beli).

Mempunyai tempo Ridha kedua belah pihak


tangguh yang dimaklumi
terhadap bisnis yang dijalankan .
Konsep Maqasid Untuk melihat bagaimana tujuan luhur (maqashid al-syariah) diterapkannya sistem
perdagangan dalam Islam, maka dapat dilihat dari kategori transaksi yang

Asy Syariah diharamkan dalam Islam yaitu:


• Pertama dilihat dari perdagangan yang terlarang meliputi jenis barang atau
zatnya. misalkan pengharaman atas babi, terbukti dapat membuat manusia
terjangkiti oleh penyakit yang ada pada Babi tersebut diantaranya yang
Tujuan syariat Islam itu dikemukakan dengan istilah disebabkan oleh cacing pita. Dengan melihat hal tersebut, tujuan (maqashid)
maqashid al-syariah yang menurut al-Ghazali yang dapat diambil maknanya adalah ternyata syariat Islam ingin melindungi
sebagaimana dikutip oleh M. Umer Chapra bahwa manusia dari bahaya secara fisik dan mental manusia, agar tidak rusak karena
tujuan utama syari'ah adalah: "Meningkatkan menyantap makanan yang dapat menyebabkannya terancam bahaya.
kesejahteraan manusia, yang terletak pada • Kedua dilihat dari yang terlarang meliputi segala usaha atau objek dagangnya
perlindungan iman (agama), hidup, akal, keturunan dan terlarang meliputi cara-cara dagang atau jual beli terlarang. Manfaat atau
dan harta. Apa saja yang memantapkan perlindungan hikmah yang dapat ditarik dari pengharaman dalam proses jual beli, yaitu Islam
kelima hal ini merupakan kemashlahatan umum dan ingin melindungi umat manusia agar tidak terjerembab kepada kejahatan
dikehendaki". Demikian pula dalam tulisan Ibn al- sosial, misalnya dalam hal melakukan transaksi dengan cara penipuan dan
Qayyim yang mengatakan bahwa "Dasar syariah adanya unsur riba
adalah kebijaksanaan dan kemaslahatan manusia di
dunia dan akhirat. Kemaslahatan ini terletak pada
keadilan, belas kasihan, kesejahteraan dan
kebijaksanaan yang sempurna. Apa pun yang
menyimpang dari keadilan pada penindasan, dari
belas kasihan pada kekerasan, dari kesejahteraan Dengan demikian maqashid al-Syariah
pada kemiskinan, dan dari kebijaksanaan pada dimaksudkan, yaitu agar manusia mematuhi
kebodohan adalah sama sekali tidak ada kaitannya hukum melalui norma dan etika Islam untuk
dengan syari'ah". kebaikan dan kemurnian kehidupan manusia
. itu sendiri, sehingga secara jasmaniah ia
mampu menjaga dirinya dan masyarakatnya
dan secara ruhaniah ia akan menjadi sosok
yang jernih, dan tentunya akan memiliki
pengaruh besar dikemudian hari, bagi
kehidupannya di akhirat kelak.
Sumber :

Sumber Syaifullah.(2007). Perdagangan Terlarang Menurut Islam Dalam Tinjauan


Maqashid Al-Syari’ah. Jurnal Hunafa Vol (4)3: 217-226. Diakses tanggal 21
Maret 2021

Sumardi.(2017). Prinsip Dasar Muamalah Islam. Diakses tanggal 21 Maret


2021. Web :
https://beritalangitan.com/kajian-islam/prinsip-dasar-muamalah-dalam-isla
m/

My Word.(2014).Transaksi Yang Dilarang Dalam Islam. Diakses tanggal 21


maret 2021. Web :
https://datakata.wordpress.com/2014/11/26/transaksi-yang-dilarang-dalam-
islam-akuntansi-syariah/#:~:text=Haram%20zatnya%20(objek%20transaks
inya),narkoba%2C%20organ%20manusia%2C%20dll
.

Sabirin. (2014).Identifikasi Transaksi yang Dilarang. Diakses tanggal 21


Maret 2021. Web :
https://www.kompasiana.com/sabirinsaiga/57bdb70109b0bd241c5cdc05/id
entifikasi-transaksi-yang-dilarang
 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai