AMA Tatakelola DM PeranLokal MakassarFeb2020
AMA Tatakelola DM PeranLokal MakassarFeb2020
Pemerintah
Pusat (jika
bantuan Swasta
TNI/Polisi dibutuhkan) (perusahaan)
Pemerintah Sukarelawan
Propinsi/Kab/
Media Lokal
Kota
Masyarakat:
LSM (dalam dan Perguruan
luar negeri, Ornop Tinggi,
(Ormas, organisasi Sekolah
hobi, asosiasi), Kel RS
Masy., dll
Mengapa Penguatan Manajemen di tingkat
Lokal?
1. Urusan penanggulangan bencana merupakan urusan semua pihak,
untuk itu diperlukan keterpaduan antara K/L, BPBD dan OPD terkait
dengan melibatkan masyarakat, perguruan tinggi, dunia usaha dan
media
2. Urusan kebencanaan merupakan urusan wajib pemda, strategi
peningkatan kapasitas pemda melalui dukungan anggaran pada semua
tahapan bencana yang disiapkan dari mulai perencanaan, program dan
anggaran berdasarkan hasil kajian potensi kebencanaan daerah
3. Peluang pemanfaatan dana desa untuk kegiatan penanggulangan
bencana diatur melalui Permendes PDTT No 11 tahun 2019 bertujuan
membantu peningkatan kapasitas masyarakat ditingkat desa
Kelembagaan
Struktur Organisasi Penanggulangan Bencana di Indonesia
Presiden Nasional
Lembaga Non
Kementrian Kementrian
BNPB
Pemerintah/aktor Lokal/Daerah
Gubernur
Provinsi
Badan/
Lembaga Teknis
Dinas
BPBD
Bupati/Walikot
a Kabupaten/Kota
Badan/
Lembaga Teknis
Dinas
BPBD
Camat
Kecamatan
Kelurahan
Kelurahan
Masyarakat
Memahami Penanggulangan Bencana
Sistem Penanggulangan Bencana
adalah "sebuah sistem yang
mengatur keseluruhan
penanggulangan bencana yang
meliputi aspek legislasi,
kelembagaan, perencanaan,
penganggaran maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk
memastikan penerapan manajemen
bencana yang terintegrasi dengan
baik dan terkoordinasi"
Sistem Penanggulangan Bencana
Legislasi
Komponen:
Legislasi
Kelembagaan Pengganggaran /
Pendanaan
Kelembagaan
Perencanaan
Penganggaran
Peningkatan Kapasitas
Pelaksanaan/ Peningkatan
Kapasitas Perencanaan
penerapan
Pelaksanaan
Legislasi/Peraturan
Undang-undang No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana
Undang-undang No. 26/2007 tentang Penataan Ruang
Undang-undang No. 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
UU 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah
UU 6 tahun 2014 tentang Desa
Peraturan Pemerintah No 21/2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Peraturan Pemerintah No 22/2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana
Peraturan Pemerintah No 23/2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga
Asing Non Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana
Permendagri Nomor 101 Tahun 2018, Standar Pelayanan Minimal (SPM), Bencana urusan
Wajib
Peraturan Daerah
(Sulsel) Perda-No.3 Tahun 2012 Penanggulangan Kemiskinan (Bantuan, Sumbangan,
Kesejahteraan Rakyat, dan Penanggulangan Bencana), Perda Kab/Kota?
Perbup? Perwal?
5. No. 101 Tahun 2018, Standar Pelayanan Minimal
Kelembagaan Penanggulangan Bencana
Nasional:
Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) dibentuk
pada 26 Januari 2008.
Tingkat Provinsi:
34 Provinsi BPBD
Kabupaten / Kota – 514
498 Kabupaten / Kota sudah memiliki BPBD,
masih ada Kabupaten/Kota yang belum
memiliki BPBD : 16
Pendanaan
Pendanaan yang terkait dengan panggulangan
bencana di Indonesia:
a. Dana DIPA (APBN/APBD)
b. Dana Kontijensi
c. Dana On-call – dana siap pakai
d. Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah
e. Dana yang bersumber dari masyarakat
f. Dana dukungan komunitas internasional
Pendanaan
PP 22/2008 Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana,
Peraturan Menteri Keuangan:
“Permenkeu 173/2010” Tata Cara Pengelolaan Dana Bantuan
Dalam Rangka Penanggulangan Bencana Alam Di Sumatera
APBD: Ps. 8(d) ttg dana yang memadai
Dana siap pakai untuk BNPB (Ps.62(2))
Dana darurat (hibah) APBN kepada Pemda(UU 32/2004
ps.164(3))
Bantuan (Ps. 65-68)
Strategi Peningkatan Kapasitas Lokal
Setingkat Dinas-dinas
Sekda TNI/Polri
BUMD
unsur BPBD Lembaga
pengarah
unsur
pelaksana
Kapasitas Organisasi/Institusi/ kelembagaan
Kapasitas Organisasi
Regulasi
Perda, Pergub, Perbup, Perwal (mis: tata ruang/RTH, standar
bangunan dll)
SOP, Mekanisme, SK Bersama
Manejemen organisasi
Hubungan antar Kabupaten/Kota, antar OPD, antar unit kerja/divisi,
eksternal
Jabatan fungsional – Teknis, administrasi vs program oriented
Azas Pengorganisasian Kelembagaan
Asas Pembagian Tugas: structure follows function
Asas Fungsionalisasi: unit kerja tertentu yang bertanggungjawab
secara fungsional.
Asas Koordinasi: kebersamaan, kerjasama, sharing informasi.
Asas Kesinambungan: institusionalisasi; tidak tergantung pada figur.
Asas Keluwesan: mengikuti & menyesuaikan diri dengan
perkembangan.
Kapasitan Individu/Staff
Memahami Struktur Koordinasi
Memahami Tugas dan Wewenang
Memahami multi-layer dan multi-
stakeholder
Penguatan Kapasitas Individu/Staff
Kepemimpinan
Pengambilan keputusan (cepat, tepat dan manfaat)
Memiliki komitmen (kesuangguhan), Integritas
(selaras nilai, kata dan tindakan) dan berani
mengambil tanggung jawab
Ketrampilan Komunikasi: negosiasi, lobby,
presentasi, memimpin rapat/koordinasi
Analytical Skill: menganalisis situasi/memahami
situasi dengan cepat, menganalisa permasalahan
dan memikirkan berbagai alternatif solusi/tindakan
yang dapat diambil
2. Strategi penyusunan perencanaan, program dan anggaran
kebencanaan daerah – RPJMD, RKP