Paparan Deputi Regional Dalam Musrenbang Perubahan RPJMD Sulsel - Final2010
Paparan Deputi Regional Dalam Musrenbang Perubahan RPJMD Sulsel - Final2010
Oleh:
6
TANTANGAN PEMBANGUNAN
Pemerintah telah menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Dalam Rangka
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.
Poin-poin penting dalam Perppu tersebut meliputi:
Proses pemulihan pasca COVID-19 untuk mengejar target menjadi negara maju di jangka menengah
Tahap 1-3 saat ini tengah dilakukan dan perlu terus dilakukan hingga penanganan wabah COVID-19 selesai.
Tahap 4 merupakan tahap setelah proses penanganan wabah COVID-19 selesai. Mengingat dampak COVID-19 setara
dengan bencana besar atau perang, sehingga dibutuhkan program pemulihan ekonomi skala besar dengan pemerintah
sebagai pemain utama. Sebagai analogi, saat ini di negara maju mulai membicarakan program seperti Marshall Plan,
yang dilakukan setelah Perang Dunia II. Sumber: Diadopsi dari IMF
TAHAP 2 TAHAP 4
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3
Penguatan Fasilitas Melindungi
MelindungiKelompok
Kelompok Program Pemulihan
Mengurangi Tekanan
Kesehatan Masyarakat
MasyarakatRentan
Rentan dan
dan Ekonomi Pasca Covid
Sektor Keuangan
DuniaUsaha
Dunia Usaha (RKP 2021)
• Peningkatan perilaku sehat • Perluasan bantuan sosial, listrik • Stimulus moneter dan • RKP 2021 memberikan arah
dan social distancing gratis, kartu pra kerja, dll keuangan pemulihan ekonomi untuk
• Pemenuhan kapasitas • Keringanan pajak untuk dunia • Bantuan likuiditas terhadap mengejar target yang telah
laboratorium (reagen, alat usaha dan pekerja, dan sektor keuangan ditetapkan dalam RPJMN 2020-
test dan sarana lab) keringanan kredit untuk dunia 2024
• Penurunan suku bunga
• Penanganan pasien (APD, usaha
alkes, sarana dan prasarana • Program pemulihan ekonomi
kesehatan untuk dunia usaha dan UMKM
11
STRATEGI PEMULIHAN EKONOMI PASCA COVID-19
AKSELERASI INVESTASI PENGUATAN SEKTOR KESEHATAN
Menarik investasi sebesar-besarnya untuk menggerakan ekonomi Peningkatan upaya promotif dan preventif melalui Germas,
melalui: OL Ciptaker, perluasan positive lists investasi, percepatan kapasitas health security terutama surveilans dan sistem
integrasi OSS, relaksasi aturan upah minimum sementara untuk informasi, jejaring dan kapasitas laboratorium, serta pemenuhan
menyerap tenaga kerja., serta melakukan aftercare investasi yang ada fasilitas dan alat kesehatan
agar tidak pindah ke negara lain
Penguatan sinergi kegiatan yang dibiayai dari APBN, APBD, Dana Transfer Daerah,
4 Dana Desa, investasi swasta, dan sumber pendanaan lainnya.
13
TEMA DAN PRIORITAS NASIONAL RKP TAHUN 2021
Tema RKP 2021 perlu adaptif dan responsif terhadap wabah COVID-19 dan proses pemulihannya
Dengan cara memberikan penekanan terhadap agenda pembangunan tertentu, yang relevan terhadap situasi yang dihadapi dan intervensi
yang akan dilakukan pada tahun 2021
Ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan Infrastruktur untuk ekonomi dan
PN 1 PN 5
berkualitas dan berkeadilan pelayanan dasar
Pengembangan wilayah untuk mengurangi Lingkungan hidup, ketahanan
AGENDA PN 2 PN 6
kesenjangan bencana, dan perubahan iklim
PEMBANGUNAN Stabilitas polhukhankam dan
PN 3 SDM berkualitas dan berdaya saing PN 7 transformasi pelayanan publik
Catatan: Tema RKP 2021 mengalami penyesuaian. Tema RKP 2021 sebelum Pandemi Covid 19: “Meningkatkan Industri, Pariwisata dan Investasi di Berbagai
Wilayah Didukung oleh SDM, dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan Berkualitas”
14
CAPAIAN KINERJA DAN STRATEGI
PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI
SELATAN
CAPAIAN KINERJA PEMBANGUNAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2019
Kemiskinan
8,69 % Rata-rata Lama Sekolah
(759,58 Ribu Orang) 8,26 Tahun
Ekspor Impor
1.213,62 Juta US$ 1.153,65 Juta US$
TARGET PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
Target Pembangunan 2020-2021
Outlook 2020*)
Indikator 2021*)
Sebelum Covid-19 Covid-19
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,3 2,3 4,5 – 5,5
Tingkat Pengangguran Terbuka TPT (%) 5,0 7,3 6,9 – 7,3
Tingkat Kemiskinan (%) 8,68 9,39 8,7 – 9,2
Rasio GINI 0,378 0,379 0,377 – 0,385
Indeks Pembangunan 72,51 72,30 73,19 – 73,26
Manusia (IPM)
Keterangan: * Angka sangat sementara
1. Pemulihan sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 2. Transformasi ekonomi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan
• Sulawesi Selatan merupakan provinsi dengan resiko penularan Covid-19 masyarakat
kategori tinggi • Transformasi dari perekonomian berbasis komoditas pertanian ke arah
• Kecepatan kita menangani pandemi menentukan potensi pemulihan hilirisasi industri untuk mengolah SDA pertanian dan perkebunan
kondisi sosial ekonomi masyarakat setelahnya (Agroindusty)
• Saat ini perlu diantisipasi para perantau yang mudik dari dan ke • Angka kemiskinan di Sulawesi Selatan terus menurun dengan pesat,
Sulawesi Selatan namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan nasional
• Pasca pandemi roda perekonomian dan aktivitas masyarakat diharapkan • Tantangan dalam pengentasan kemiskinan adalah tingginya proporsi
kembali normal: pembatasan sosial berakhir, usaha masyarakat dan pekerja informal dan setengah pengangguran
pasar beroperasi lagi • Pekerja informal rentan terhadap gejolak eksternal karena mereka tidak
• Namun terdapat risiko kerusakan infrastruktur dan faktor produksi terlindungi dan rentan kehilangan pendapatan.
lainnya ketika durasi pandemi lama, neraca keuangan perusahaan 18
memburuk, kapasitas pendanaan infrastruktur pemerintah melemah.
Konsekuensinya, masa pemulihan membutuhkan waktu lebih lama. 16
16.58
15.42
14.11
14 13.34 14.15
13.33
12.31
46.7 11.6 12.49
12
11.66 11.47
(Persen)
10.29 10.32 10.96 11.13
10.12
9.7 9.5 44.8 9.82 10.7
8.5 44.1 10 9.54 9.24 9.4810.12 9.66
7.8 7.6 7.6 7.6 43.8 8.87 8.699.41
(persen)
42.8
42.1 8
6
2015.0 2016.0 2017.0 2018.0
2015.0 2016.0 2017.0 2018.0
*)
Sasaran hasil proyeksi Bappenas, pasca pandemi Covid-19 21
STRATEGI PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
1. Mengembangkan komoditas unggulan nasional yaitu jagung, kedelai, kakao, kopil sapi
dan ayam pedaging serta komoditas unggulan provinsi yaitu kacang hijau, lada, nilam,
KPPN jambu mete, cengkeh, perikanan, migas, dan batu bara;
Kolonedale
2. Mengembangkan jagung sebagai komoditas pangan yang memiliki nilai tambah tinggi
melalui hilirisasi industri pengolahan pangan pokok dan makanan hewan;
KPPN Pinrang
(Luwita) KSPN 3. Mengembangkan KSPN Toraja yang berfokus pada pariwisata alam dan budaya, KSPN
Toraja Takabonerate dan sekitarnya yang berfokus pada pariwisata alam, dan DPP Makassar
KPPN yang berfokus pada pariwisata perkotaan;
Barru
4. Mengembangkan KPPN Barru sebagai penghasil komoditas unggul sapi melalui upaya
hilirisasi industri untuk menggerakan ekonomi lokal; KPPN Kolonedale sebagai penghasil
Metropolitan komoditas lada, dan KPPN Pinrang sebagai penghasil komoditas ikan;
Makassar 5. Mengembangkan kawasan Transmigrasi Mahalona sebagai kawasan penghasil komoditas
padi melalui peningkatan produksi dan desa wisata berbasis agrowisata sebagai wisata
KSPN pendukung KSPN Toraja;
Koridor Pertumbuhan
Koridor Pemerataan Takabonerate 6. Meningkatkan jangkauan, kualitas infrastruktur dan konektivitas wilayah untuk
dsk pemerataan;
Kawasan Strategis dan Ekonomi
7. Memperkuat dukungan sarana-prasarana pada kawasan pusat pertumbuhan ekonomi
baru;
8. Mengefektifkan link and match antara proses pendidikan vokasional dengan
perkembangan dunia usaha dan industri;
Kawasan Transmigrasi
Kawasan Sains dan Teknologi (KST)
9. Meningkatkan upaya mitigasi bencana;
10. Mempercepat pelaksanaan SPM. 22
Major Project Nasional
di Sulawesi Selatan
1) Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas:
(a) Manado-Likupang dan (b) Wakatobi;
2) Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Fish Market Bertaraf
Internasional;
3) Pengembangan Wilayah Metropolitan Makassar;
4) Pemulihan Pasca Bencana Kota Palu dan Sekitarnya;
5) Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan di
Wilayah Metropolitan Makassar;
6) Pembangunan KA Makasar-Parepare;
7) Pembangunan Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu:
(a) Bitung dan (b) Makassar;
8) Pembangunan Waduk Multiguna:
(a) Kuwil Kawangkoan dan (b) Lolak;
9) Pembangunan Jalan Trans pada Pulau Tertinggal, Terluar, dan
Terdepan: (a) Pulau Buton dan (b) Pulau Muna;
10) Pembangunan Rumah Susun Perkotaan (1 Juta) di Sulawesi
Selatan; dan
11) Pembangunan Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3
di Sulawesi Selatan.
Slide - 23
Pro-PN dan Major Project:
Pengembangan Wilayah Metropolitan (WM)
Status Dokumen KSN/WM
WM
Keterangan:
WM Medan
MDN Materi Teknis
WM Manado
(MDN) (MND) PLG RTR KSN
Luar Jawa
BJM Perpres
WM Palembang WM Banjarmasin
(PLG) DPR RTR KSN
(BJM)
WM Makassar MKS
(MKS) MPDP
WM WM Semarang MND
Jakarta (SMG)
WM Surabaya
(JKT)
(SBY) JKT Tercapai
WM Bandung Keterangan:
(BDG) BDG Dalam
Jawa
WM Denpasar Proses
(DPR) Wilayah Metropolitan (WM) SMG
WM Major Project 2020-2024
SBY
• Rendahnya kontribusi ekonomi • Pengembangan 6 WM di luar Jawa sebagai • Peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan
dari urbanisasi pusat-pusat pertumbuhan wilayah dasar: air minum, sanitasi, perumahan, energi
• Masih rendahnya pemenuhan • Peningkatan kualitas 4 WM di Jawa dengan • Peningkatan konektivitas wilayah
pelayanan dasar tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi • Perbaikan data statistik metropolitan
• Belum adanya kelembagaan dan meningkatkan daya dukung lingkungan • Perumusan kerangka regulasi, kelembagaan dan
pengelolaan WM pendanaan
24
PEMULIHAN EKONOMI PROVINSI SULAWESI
SELATAN
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
26
UPAYA PEMERINTAH PROVINSI SULSEL DALAM PENANGANAN DAN
PEMULIHAN EKONOMI PASCA COVID-19
6,000.0
DANA DESA
5,000.0
DID
DAK NON FISIK
4,000.0
Dalam Miliyar Rp.
DAK FISIK
DAU
3,000.0
DBH
2,000.0
1,000.0
0.0
. r i r r
an eng arru one ba ang w
a to w
u
ar
a
ro
s l.. po m u ng inja ya ng eng alar raja aj
o
ar
e
sa ar
a
le at t a B B u m ek G o o n
Lu U t a p u
a lo
Ti n ra S la p a p k o W P as U t
iS an b. a b. luk nr ab. n ep b. u .M Ke a P u . Pi b. Se Rap Sop .T
a e
a T ab. Par Mak aja
s B a K E e a w b n t w a n . b n r
e . K u
. B Kab
. K
b.
J K
.L
u Ka da Ko .L
u
Ka
b K a
lau ren
g
ab Ka .T
a K a a o
law Kab a b a b n e b u n K b K o t K o t b. T
S u K K K a j e K a ep e K a a
si ka .K Sid
K
iv n n g b .
Pr
o Pa K a K ab
b .
Ka
Kerjasama Pemerintah Badan Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam
Usaha (KPBU) Penyediaan Infrastruktur.
PMK No.180/PMK.07 /2015 tentang Perubahan atas PMK No.111/PMK.07/2012 tentang Tata Cara
Obligasi Daerah
Penerbitan dan Pertanggungjawaban Obligasi Daerah
Hibah Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah
Dana Coorporate Social Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Responsibility Perseroan Terbatas.
Dana Filantropi/Dana Sosial Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1961 Tentang Pengumpulan Uang atau Barang.
Kerjasama pemerintah swasta Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2018 tentang Kerjasama Daerah (kerjasama dengan pihak ketiga)
Pinjaman PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional)
[ Peraturan Menteri Keuangan No. 105/PMK.07/2020 ]
Pinjaman PEN adalah dukungan pembiayaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada pemerintah daerah
dalam bentuk pinjaman dalam rangka melakukan percepatan pemulihan ekonomi daerah.
Syarat Daerah Penerima Pinjaman PEN: Ketentuan Pinjaman PEN adalah:
1. Merupakan daerah terdampak covid-19. 1. Diberikan oleh Pemerintah melalui PT. Sarana Multi Infrastruktur
2. Memiliki program / kegiatan pemulihan ekonomi daerah (SMI).
yang mendukung program PEN. 2. Dapat berupa pinjaman program dan/atau pinjaman kegiatan.
3. Jumlah sisi pinjaman daerah ditambah jumlah pinjaman 3. Jangka waktu pinjaman paling lama 10 tahun.
yang akan ditarik, tidak melebihi 75% dari jumlah 4. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 0% per tahun.
penerimaan umum APBD tahun sebelumnya. 5. Biaya pengelolaan pinjaman sebesar 0,185 % per tahun dari jumlah
4. Memenuhi nilai rasio kemampuan keuangan daerah pinjaman PEN.
untuk mengembalikan pinjaman daerah, nilai rasio 6. Biaya provisi sebesar 1% dari jumlah pinjaman PEN daerah.
paling sedikit 2,5. 7. Kepala Daerah cukup memberitahukan kepada DPRD terkait usulan
pinjaman PEN.
O N TOH
No Items DKI Jakarta Jawa Barat C
A E RAH
1 Jumlah pinjaman daerah Rp 12,5 T Rp 4 T D
2 Penggunaan pinjaman 1. Pelayanan air minum 1. Infrastruktur sosial (RS, puskesmas)
a. Penanganan covid-19 2. Pengendalian banjir, 2. Infrastruktur logistik (transportasi, jalan)
b. Penciptaan lapangan pekerjaan 3. Pengolahan sampah, 3. Perumahan MBR dan permukiman (drainase, air minum)
c. Peningkatan infrastruktur 4. Transportasi, 4. Pengolahan sampah menjadi energi terbarukan
5. Pariwisata, dan olahraga 5. Irigasi
PENUTUP
Pandemi Covid 19 diperkirakan akan masih berlangsung lama dan berakibat kepada
melambatnya perekonomian nasional dan global
Perlu ada reorientasi pembangunan di Sulawesi Selatan antara lain:
Memperkuat kapasitas pemerintah daerah dan desa dalam pengembangan ekonomi lokal pengelolaan dana desa
4. Perlu pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan pembangunan yang ada (termasuk TKDD dan pinjaman daerah) dan refocussing
APBD (pemulihan akibat dampak covid 19)
Permendagri 86/2017
35
TERIMA KASIH