Anda di halaman 1dari 36

Kebijakan Nasional Pemulihan Ekonomi

dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021


Disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Perubahan RPJMD 2018-2023 Provinsi Sulawesi Selatan

Oleh:

Deputi Bidang Pengembangan Regional


Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Jakarta, 20 Oktober 2020


OUTLINE
Kebijakan Nasional Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN)

Capaian Kinerja dan Strategi Pembangunan


Provinsi Sulawesi Selatan

Pemulihan Ekonomi Provinsi Sulawesi


Selatan
KEBIJAKAN NASIONAL PEMULIHAN EKONOMI
NASIONAL
DAMPAK COVID-19 TERHADAP EKONOMI DUNIA
Pemulihan ekonomi dunia berpotensi menuju bentuk U atau L, bukan lagi V.
AKTIVITAS EKONOMI DUNIA EKONOMI DUNIA
TERGANGGU MENGALAMI RESESI

Pertumbuhan Ekonomi Dunia 2020


TINGKAT PENGANGGURAN DAN
FDI Dunia
KEMISKINAN MENINGKAT

↓30 – 40% -2,8% -2,0%


Oxford Economics Goldman Sachs 195 juta orang
Perdagangan Dunia kehilangan pekerjaan
-4,1%
↓13 – 32%
-3,9% 420 – 580
Perjalanan Turis Dunia
juta orang
↓40,1% -5,1% menjadi miskin

Volatilitas Pasar Keuangan (VIX) -0,2%


↑215% -1,0%
Sumber: Oxford Economics, Bloomberg, WTO, UNCTAD, ILO,
Sumner et al (2020)

Per 8 April( ytd)


7
EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II - 2020
EKONOMI INDONESIA TW II – 2020
TERKONTRAKSI 5,32% (Y-on-Y)

Sumber: BPS, Agustus 2020 5


DAMPAK COVID-19 TERHADAP EKONOMI DOMESTIK

6
TANTANGAN PEMBANGUNAN

DAMPAK PANDEMI Korban manusia Dampak sosial Perubahan perilaku


COVID 2019 dan ekonomi masyarakat dan pemerintah

Perubahan Kebijakan Keuangan Negara


Krisis atau Resesi Ekonomi dan Keuangan Daerah
RISIKO PANDEMI
COVID 2019
Perubahan dan Pergeseran Rencana Optimalisasi pengembangan IPTEK

SKENARIO PEMULIHAN % Kurva V % Kurva U % Kurva L


PASCAPANDEMI COVID
2019

tahun tahun tahun


Perlambatan dan pemulihan Perlambatan dan pemulihan Perlambatan dan stagnasi
secara cepat (rebound) bertahap (resesi)
7
PERPPU NOMOR 1 TAHUN 2020 DALAM RANGKA PENANGANAN COVID-19

Pemerintah telah menerbitkan Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas
Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Dalam Rangka
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.
Poin-poin penting dalam Perppu tersebut meliputi:

Pelonggaran batasan defisit anggaran Penyesuaian belanja wajib di bidang


(APBN) hingga tahun 2022 untuk kesehatan, anggaran dana desa, dan
kemudian dinormalkan kembali Dana Alokasi Umum.
maksimal 3 persen PDB  

Realokasi anggaran dan refocusing Peningkatan belanja untuk mitigasi risiko


belanja kepada kegiatan kesehatan, melindungi masyarakat dan
penanggulangan Covid-19 menjaga aktivitas usaha

Penyesuaian kebijakan pembiayaan


anggaran dengan tujuan tertentu
khususnya dalam rangka pandemic
Covid-19
8
ARAHAN PRESIDEN KEPADA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna,
Selasa, 14 April 2020 1. Dalam rangka pelaksanaan refocusing dan realokasi Anggaran APBN 2020,
seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemda harus menyisir ulang kembali
APBN dan APBD-nya, untuk diarahkan pada prioritas utama meliputi:
• Penanggulangan Covid-19
• Jaring pengaman sosial, serta
• Stimulus ekonomi bagi pelaku UMKM dan pelaku usaha.
2. Beberapa daerah masih menjalankan APBD secara business as usual:
• 103 daerah belum menganggarkan jaring pengaman sosial
• 140 daerah belum menganggarkan penanganan dampak ekonomi
• 34 daerah belum menyampaikan data anggaran untuk penanganan
Covid-19.
Presiden menugaskan Mendagri dan Menkeu untuk menindaklanjuti.
3. Target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi akan terkoreksi cukup
tajam. Sehingga, perlu diwaspadai dampak lanjutan dari Covid-19
terhadap ekonomi di 2021, dengan menghitung setiap peluang dan risiko
yang ada baik dari sisi domestik maupun global.
4. Pengalihan Tunjangan Hari Raya seluruh pejabat negara Eselon I dan II
untuk diarahkan pada penanganan Covid-19.
9
ARAHAN PRESIDEN DALAM RANGKA MEMBENDUNG COVID-19

Enam Arahan Presiden dalam rangka Membendung


Covid-19, Selasa, 14 April 2020

Meningkatkan pengujian sampel secara masif dan


1 melaksanakan isolasi secara ketat terhadap orang
dalam pemantauan serta pasien dalam pengawasan

2 Memanfaatkan teknologi informasi berupa aplikasi


kesehatan atau telemedicine, sehingga orang tidak perlu
bertemu dengan dokter atau ke rumah sakit

3 Melakukan komunikasi secara efektif dan transparan


kepada publik dengan detil dan baik

Menegakkan hukum dengan bantuan aparat negara,


4 sehingga masyarakat memiliki kedisiplinan yang kuat
dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19

5 Menjaga kelancaran distribusi logistik yang dibutuhkan


masyarakat dalam kebijakan tanggap darurat, baik
kelancaran logistik dari pusat ke daerah maupun dari
gudang-gudang logistik ke daerah

6 Melaksanakan stimulus ekonomi secara tepat sasaran


dalam rangka pemutusan rantai penyebaran covid-19
10
RESPON KEBIJAKAN MENGHADAPI COVID-19 DI TAHUN 2021

Proses pemulihan pasca COVID-19 untuk mengejar target menjadi negara maju di jangka menengah

Tahap 1-3 saat ini tengah dilakukan dan perlu terus dilakukan hingga penanganan wabah COVID-19 selesai.
Tahap 4 merupakan tahap setelah proses penanganan wabah COVID-19 selesai. Mengingat dampak COVID-19 setara
dengan bencana besar atau perang, sehingga dibutuhkan program pemulihan ekonomi skala besar dengan pemerintah
sebagai pemain utama. Sebagai analogi, saat ini di negara maju mulai membicarakan program seperti Marshall Plan,
yang dilakukan setelah Perang Dunia II. Sumber: Diadopsi dari IMF

TAHAP 2 TAHAP 4
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3
Penguatan Fasilitas Melindungi
MelindungiKelompok
Kelompok Program Pemulihan
Mengurangi Tekanan
Kesehatan Masyarakat
MasyarakatRentan
Rentan dan
dan Ekonomi Pasca Covid
Sektor Keuangan
DuniaUsaha
Dunia Usaha (RKP 2021)

• Peningkatan perilaku sehat • Perluasan bantuan sosial, listrik • Stimulus moneter dan • RKP 2021 memberikan arah
dan social distancing gratis, kartu pra kerja, dll keuangan pemulihan ekonomi untuk
• Pemenuhan kapasitas • Keringanan pajak untuk dunia • Bantuan likuiditas terhadap mengejar target yang telah
laboratorium (reagen, alat usaha dan pekerja, dan sektor keuangan ditetapkan dalam RPJMN 2020-
test dan sarana lab) keringanan kredit untuk dunia 2024
• Penurunan suku bunga
• Penanganan pasien (APD, usaha
alkes, sarana dan prasarana • Program pemulihan ekonomi
kesehatan untuk dunia usaha dan UMKM

11
STRATEGI PEMULIHAN EKONOMI PASCA COVID-19
AKSELERASI INVESTASI PENGUATAN SEKTOR KESEHATAN
Menarik investasi sebesar-besarnya untuk menggerakan ekonomi Peningkatan upaya promotif dan preventif melalui Germas,
melalui: OL Ciptaker, perluasan positive lists investasi, percepatan kapasitas health security terutama surveilans dan sistem
integrasi OSS, relaksasi aturan upah minimum sementara untuk informasi, jejaring dan kapasitas laboratorium, serta pemenuhan
menyerap tenaga kerja., serta melakukan aftercare investasi yang ada fasilitas dan alat kesehatan
agar tidak pindah ke negara lain

PEMULIHAN INDUSTRI DAN


PERDAGANGAN PERLUASAN PROGRAM
Optimalisasi competitive advantage sektor-sektor industri
unggulan; Optimalisasi pengadaan barang dan jasa PERLINDUNGAN SOSIAL
pemerintah dan BUMN yang menggunakan produk industri Perluasan program bantuan sosial, termasuk perluasan
dalam negeri; Akselerasi pengembangan produk substitusi basis data yang mencakup pekerja sektor informal
impor khususnya makanan, minuman dan farmasi; Menggerakkan kembali
Peningkatan fasilitasi ekspor; Fasilitasi impor bahan baku; Industri, Investasi
Peningatan standar produk; Optimalisasi PTA/FTA/CEPA untuk Pariwisata, dan Ekspor
perluasan ekspor; Peningkatan efisiensi logistik
Mengaktifkan kembali mesin penggerak
ekonomi diperlukan untuk menyerap tenaga PEMBANGUNAN
PENDALAMAN SEKTOR kerja yang kehilangan pekerjaan dan
menggerakan usaha-usaha lain yang terkait INFRASTRUKTUR
KEUANGAN Investasi infrastruktur padat karya yang
mendukung Kawasan industri dan pariwisata
Memperdalam sektor keuangan domestik dengan memperkuat
struktur, ketahanan, dan stabilitas sektor keuangan

PEMBANGUNAN PARIWISATA PEMBANGUNAN SDM


Peningkatan frekuensi dan jalur penerbangan; Peningkatan pemasaran Program Peningkatan SDM: Kartu Prakerja,
wisata ke originasi yang sudah pulih; Peningkatan event olah raga, seni Pendidikan, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi,
budaya dan MICE; Penyediaan insentif untuk paket wisata khusus di Pendidikan Usia Dini
destinasi prioritas; Peningkatan infrastruktur, dan standar layanan;
Pengaturan cuti dan libur bersama untuk wisatawan domestik
12
PEMULIHAN DAN TRANSFORMASI EKONOMI DAERAH

Refocusing APBD Tahun 2020 untuk mendukung penanganan Covid19, penguatan


1 jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi.

Penguatan safeguarding (monitoring, pengendalian dan evaluasi) terhadap


2 pelaksanaan kebijakan penanganan Covid19 termasuk penanganan kesehatan,
penguatan jaring pengaman sosial dan pemulihan ekonomi agar tetap berjalan
transparan, akuntabel efisien dan efektif.

3 Penentuan usulan kegiatan 2021 yang benar-benar mendukung prioritas nasional


dalam RKP 2021, mempunyai daya ungkit bagi pemulihan perekonomian daerah,
dan mendorong transformasi ekonomi.

Penguatan sinergi kegiatan yang dibiayai dari APBN, APBD, Dana Transfer Daerah,
4 Dana Desa, investasi swasta, dan sumber pendanaan lainnya.

13
TEMA DAN PRIORITAS NASIONAL RKP TAHUN 2021

Tema RKP 2021 perlu adaptif dan responsif terhadap wabah COVID-19 dan proses pemulihannya

TEMA RKP 2021 Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial


Pemulihan Industri, Pariwisata dan Investasi
Reformasi Sistem Kesehatan Nasional
FOKUS
Reformasi Sistem Jaring Pengaman Sosial
PEMBANGUNAN
Reformasi Sistem Ketahanan Bencana

Dengan cara memberikan penekanan terhadap agenda pembangunan tertentu, yang relevan terhadap situasi yang dihadapi dan intervensi
yang akan dilakukan pada tahun 2021
Ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan Infrastruktur untuk ekonomi dan
PN 1 PN 5
berkualitas dan berkeadilan pelayanan dasar
Pengembangan wilayah untuk mengurangi Lingkungan hidup, ketahanan
AGENDA PN 2 PN 6
kesenjangan bencana, dan perubahan iklim
PEMBANGUNAN Stabilitas polhukhankam dan
PN 3 SDM berkualitas dan berdaya saing PN 7 transformasi pelayanan publik

Revolusi mental dan pembangunan


PN 4 PN yang memperoleh penekanan di tahun 2021
kebudayaan

Catatan: Tema RKP 2021 mengalami penyesuaian. Tema RKP 2021 sebelum Pandemi Covid 19: “Meningkatkan Industri, Pariwisata dan Investasi di Berbagai
Wilayah Didukung oleh SDM, dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan Berkualitas”
14
CAPAIAN KINERJA DAN STRATEGI
PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI
SELATAN
CAPAIAN KINERJA PEMBANGUNAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2019

Pertumbuhan Ekonomi Inflasi


7,10 % 2,35%

Indeks Gini Penduduk


0,391 8,85 Juta Orang

Kemiskinan
8,69 % Rata-rata Lama Sekolah
(759,58 Ribu Orang) 8,26 Tahun

TPT Angka Harapan Hidup


4,97% 70,43 Tahun

PDRB Per Kapita Angka Harapan Lama Sekolah


US$ 4.030,18/Rp 57,03 Juta 13,36 Tahun

Ekspor Impor
1.213,62 Juta US$ 1.153,65 Juta US$
TARGET PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
Target Pembangunan 2020-2021
Outlook 2020*)
 Indikator 2021*)
Sebelum Covid-19 Covid-19
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,3 2,3 4,5 – 5,5
Tingkat Pengangguran Terbuka TPT (%) 5,0 7,3 6,9 – 7,3
Tingkat Kemiskinan (%) 8,68 9,39 8,7 – 9,2
Rasio GINI 0,378 0,379 0,377 – 0,385
Indeks Pembangunan 72,51 72,30 73,19 – 73,26
Manusia (IPM)
Keterangan: * Angka sangat sementara

Target Pembangunan 2020-2024 Provinsi Sulawesi Selatan


Target Pembangunan
Realisasi Baseline
Indikator Pembangunan
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

Laju Pertumbuhan Ekonomi


7,07 7,10 7,10 7,50 7,70 8,10 8,40
(%)
Tingkat Kemiskinan (%) 9,06 8,69 8,46 8,25 7,35 6,75 5,68
Tingkat Pengangguran 17
4,50 4,97 5,20 5,10 5,00 4,50 4,20
Capaian Indikator Utama Pembangunan
Secara relatif di antara provinsi-provinsi lain, capaian Provinsi Sulawesi
Selatan masih kurang untuk sasaran pemerataan pembangunan, termasuk
SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA
7 besar provinsi dengan rasio gini tertinggi di Indonesia
SULAWESI BARAT
Tingkat pengangguran juga relatif tinggi yakni mencapai 5,42 persen
(Februari 2019) lebih tinggi dari angka nasional (5,01 persen pada periode
yang sama)
Pertumbuhan PDRB/kap Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) berada pada rata-rata
dengan mendekati angka nasional dan berada di peringkat 14 dari 34
provinsi.
Untuk sasaran pengentasan kemiskinan relatif baik, capaian tingkat
kemiskinan di 2019 yakni 8,56 persen lebih rendah dari angka nasional
Rasio Gini Tingkat kemiskinan
(9,22 persen)
Sasaran percepatan pertumbuhan wilayah menjadi indikator memiliki nilai
di atas rata-rata dengan laju pertumbuhan ekonomi dari 2010 hingga 2018
selalu di atas pertumbuhan ekonomi nasional
Dengan demikian tingkat urgensi permasalahan pembangunan di Sulawesi
Selatan adalah:
1. Perbaikan pemerataan
2. Penciptaan lapangan kerja berkualitas
3. Pengentasan kemiskinan
IPM PT+Setengah pengangguran
4. Pembangunan manusia
5. Akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

1. Pemulihan sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 2. Transformasi ekonomi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan
• Sulawesi Selatan merupakan provinsi dengan resiko penularan Covid-19 masyarakat
kategori tinggi • Transformasi dari perekonomian berbasis komoditas pertanian ke arah
• Kecepatan kita menangani pandemi menentukan potensi pemulihan hilirisasi industri untuk mengolah SDA pertanian dan perkebunan
kondisi sosial ekonomi masyarakat setelahnya (Agroindusty)
• Saat ini perlu diantisipasi para perantau yang mudik dari dan ke • Angka kemiskinan di Sulawesi Selatan terus menurun dengan pesat,
Sulawesi Selatan namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan nasional
• Pasca pandemi roda perekonomian dan aktivitas masyarakat diharapkan • Tantangan dalam pengentasan kemiskinan adalah tingginya proporsi
kembali normal: pembatasan sosial berakhir, usaha masyarakat dan pekerja informal dan setengah pengangguran
pasar beroperasi lagi • Pekerja informal rentan terhadap gejolak eksternal karena mereka tidak
• Namun terdapat risiko kerusakan infrastruktur dan faktor produksi terlindungi dan rentan kehilangan pendapatan.
lainnya ketika durasi pandemi lama, neraca keuangan perusahaan 18
memburuk, kapasitas pendanaan infrastruktur pemerintah melemah.
Konsekuensinya, masa pemulihan membutuhkan waktu lebih lama. 16
16.58
15.42
14.11
14 13.34 14.15
13.33
12.31
46.7 11.6 12.49
12
11.66 11.47

(Persen)
10.29 10.32 10.96 11.13
10.12
9.7 9.5 44.8 9.82 10.7
8.5 44.1 10 9.54 9.24 9.4810.12 9.66
7.8 7.6 7.6 7.6 43.8 8.87 8.699.41
(persen)

6.6 43.4 43.1


(persen)

42.8
42.1 8

6
2015.0 2016.0 2017.0 2018.0
2015.0 2016.0 2017.0 2018.0

SULAWESI SELATAN INDONESIA SULAWESI SELATAN INDONESIA SULAWESI SELATAN INDONESIA 19


ARAH PEMBANGUNAN WILAYAH PULAU SULAWESI
Target Pembangunan Wilayah Pulau Sulawesi Tahun 2024
Arah Kebijakan Pembangunan:
Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi 7,6
Share Ekonomi Regional (% per PDRB 2024) 7,0 • Memperkuat peran Sulawesi sebagai salah satu
Kebutuhan Investasi (Rp triliun) 110,7
pintu gerbang Indonesia dalam perdagangan
internasional dan pintu gerbang Kawasan
Tingkat Kemiskinan (%) 7,2
Timur Indonesia; Pengembangan industri
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,5
berbasis logistik; Pengembangan industri
berbasis kakao, padi, jagung; serta
Pengembangan industri berbasis rotan, aspal,
nikel, bijih besi dan gas bumi.
• Percepatan pembangunan ekonomi berbasis
maritim (kelautan) melalui pengembangan
industri perikanan dan pariwisata bahari.
• Mewujudkan hilirisasi industri berbasis
pertanian, perkebunan, perikanan dan
tambang.
• Mempertimbangkan pendekatan mitigasi dan
adaptasi bencana.
ARAH KEBIJAKAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Rekomendasi arah kebijakan pembangunan Sulawesi Selatan:


• Meningkatkan produktivitas usaha pertanian dan mengembangkan agroindustri
• Menyederhanakan perizinan untuk menarik investasi baru
• Memperkuat ketahanan dan kesiapan sistem kesehatan daerah
• Memperkuat kapasitas pemerintah daerah dan desa dalam pengembangan ekonomi lokal dan
pengelolaan dana desa
• Meningkatkan pembangunan manusia khususnya di pemerataan akses pendidikan

Sasaran pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan 2021*):


• Memacu transformasi ekonomi menjadi perekonomian berbasis agroindustri yang berakar kuat pada
budaya dan sumberdaya lokal  laju pertumbuhan ekonomi rebound 6,70 persen
• Mempercepat laju penurunan angka kemiskinan  persentase penduduk miskin 8,3 persen
• Menekan tingkat pengangguran  tingkat pengangguran terbuka 7,3 persen
• Meningkatkan laju pertumbuhan indeks pembangunan manusia  IPM 73,05
• Memperbaiki pemerataan pembangunan  Rasio Gini 0,37

*)
Sasaran hasil proyeksi Bappenas, pasca pandemi Covid-19 21
STRATEGI PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
1. Mengembangkan komoditas unggulan nasional yaitu jagung, kedelai, kakao, kopil sapi
dan ayam pedaging serta komoditas unggulan provinsi yaitu kacang hijau, lada, nilam,
KPPN jambu mete, cengkeh, perikanan, migas, dan batu bara;
Kolonedale
2. Mengembangkan jagung sebagai komoditas pangan yang memiliki nilai tambah tinggi
melalui hilirisasi industri pengolahan pangan pokok dan makanan hewan;
KPPN Pinrang
(Luwita) KSPN 3. Mengembangkan KSPN Toraja yang berfokus pada pariwisata alam dan budaya, KSPN
Toraja Takabonerate dan sekitarnya yang berfokus pada pariwisata alam, dan DPP Makassar
KPPN yang berfokus pada pariwisata perkotaan;
Barru
4. Mengembangkan KPPN Barru sebagai penghasil komoditas unggul sapi melalui upaya
hilirisasi industri untuk menggerakan ekonomi lokal; KPPN Kolonedale sebagai penghasil
Metropolitan komoditas lada, dan KPPN Pinrang sebagai penghasil komoditas ikan;
Makassar 5. Mengembangkan kawasan Transmigrasi Mahalona sebagai kawasan penghasil komoditas
padi melalui peningkatan produksi dan desa wisata berbasis agrowisata sebagai wisata
KSPN pendukung KSPN Toraja;
Koridor Pertumbuhan
Koridor Pemerataan Takabonerate 6. Meningkatkan jangkauan, kualitas infrastruktur dan konektivitas wilayah untuk
dsk pemerataan;
Kawasan Strategis dan Ekonomi
7. Memperkuat dukungan sarana-prasarana pada kawasan pusat pertumbuhan ekonomi
baru;
8. Mengefektifkan link and match antara proses pendidikan vokasional dengan
perkembangan dunia usaha dan industri;
Kawasan Transmigrasi
Kawasan Sains dan Teknologi (KST)
9. Meningkatkan upaya mitigasi bencana;
10. Mempercepat pelaksanaan SPM. 22
Major Project Nasional
di Sulawesi Selatan
1) Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas:
(a) Manado-Likupang dan (b) Wakatobi;
2) Integrasi Pelabuhan Perikanan dan Fish Market Bertaraf
Internasional;
3) Pengembangan Wilayah Metropolitan Makassar;
4) Pemulihan Pasca Bencana Kota Palu dan Sekitarnya;
5) Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal Perkotaan di
Wilayah Metropolitan Makassar;
6) Pembangunan KA Makasar-Parepare;
7) Pembangunan Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu:
(a) Bitung dan (b) Makassar;
8) Pembangunan Waduk Multiguna:
(a) Kuwil Kawangkoan dan (b) Lolak;
9) Pembangunan Jalan Trans pada Pulau Tertinggal, Terluar, dan
Terdepan: (a) Pulau Buton dan (b) Pulau Muna;
10) Pembangunan Rumah Susun Perkotaan (1 Juta) di Sulawesi
Selatan; dan
11) Pembangunan Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3
di Sulawesi Selatan.
Slide - 23
Pro-PN dan Major Project:
Pengembangan Wilayah Metropolitan (WM)
Status Dokumen KSN/WM

WM
Keterangan:
WM Medan
MDN Materi Teknis
WM Manado
(MDN) (MND) PLG RTR KSN

Luar Jawa
BJM Perpres
WM Palembang WM Banjarmasin
(PLG) DPR RTR KSN
(BJM)
WM Makassar MKS
(MKS) MPDP
WM WM Semarang MND
Jakarta (SMG)
WM Surabaya
(JKT)
(SBY) JKT Tercapai
WM Bandung Keterangan:
(BDG) BDG Dalam

Jawa
WM Denpasar Proses
(DPR) Wilayah Metropolitan (WM) SMG
WM Major Project 2020-2024
SBY

ISU STRATEGIS SASARAN STRATEGI

• Rendahnya kontribusi ekonomi • Pengembangan 6 WM di luar Jawa sebagai • Peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan
dari urbanisasi pusat-pusat pertumbuhan wilayah dasar: air minum, sanitasi, perumahan, energi
• Masih rendahnya pemenuhan • Peningkatan kualitas 4 WM di Jawa dengan • Peningkatan konektivitas wilayah
pelayanan dasar tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi • Perbaikan data statistik metropolitan
• Belum adanya kelembagaan dan meningkatkan daya dukung lingkungan • Perumusan kerangka regulasi, kelembagaan dan
pengelolaan WM pendanaan
24
PEMULIHAN EKONOMI PROVINSI SULAWESI
SELATAN
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Apa PEN Tujuan Program PEN Landasan Hukum


Program Pemulihan Ekonomi Nasional Melindungi, mempertahankan, dan PP 23/2020 tentang Pelaksanaan program pemulihan
merupakan salah satu rangkaian kegiatan meningkatkan kemampuan ekonomi nasional dalam rangka mendukung kebijakan
untuk mengurangi dampak Covid-19 ekonomi para pelaku usaha dalam keuangan negara untuk PENANGANAN PANDEMI CORONA
terhadap perekonomian. menjalankan usahanya yirus DT.Sease 2019 (covid- 19) Dan/atau menghadapi
. selama pandemi Covid-19. ancaman yang membahayakan Perekonomian nasional
-PP 23/2020- dan/atau stabilitas sistem keuangan Serta penyelamatan
ekonomi nasional

Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2020 tentang


Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020
tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN Tahun
Anggaran 2020

26
UPAYA PEMERINTAH PROVINSI SULSEL DALAM PENANGANAN DAN
PEMULIHAN EKONOMI PASCA COVID-19

1) PENANGANAN KESEHATAN DAN 2) PENANGANAN JEJARING


KESELAMATAN PENGAMAN SOSIAL
 Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Sakit Rujukan  Pemenuhan bahan pokok kepada masyarakat
Covid-19 Antara Lain : Rumah Sakit Sayang Rakyat, yang terdampak Covid-19 di Kabupaten/Kota
Rumas Sakit Umum Daerah Dadi, Rumah Sakit Dr.  Fasilitasi Jaminan Kesehatan Masyarakat
Wahidin dan Rumah Sakit Unhas.
 Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) di Rumah Sakit
Rujukan Covid-19
 Pengadaan Obat Rumah Sakit Rujukan Covid-19
 Operasional Gugus Tugas
 Fasilitas Hotel Paramedis dan Pasien Covid-19
UPAYA PEMERINTAH PROVINSI SULSEL DALAM PENANGANAN DAN
PEMULIHAN EKONOMI PASCA COVID-19

3) PENANGANAN DAMPAK EKONOMI


 Peningkatan produksi sektor pertanian dengan memberikan stimulus berupa bantuan bibit
dengan memberikan stimulus bagi petani berupa bantuan tanaman porang, lebah madu, jahe merah serta saran
bibit padi, bibit kakao, bibit kopi, bibit jagung, bibit talas pendukung lainnya.
satoimo serta bantuan subsidi pupuk.  Penanganan inflasi
 Peningkatan produksi sektor perikanan dengan melaksanakan pasar murah dan pengawasan
dengan memberikan stimulus bagi nelayan berupa bantuan barang beredar.
benur udang windu, benih ikan bandeng, benih ikan air tawar,  Bantuan permodalan
bibit rumput laut, BBM untuk nelayan serta sarana bagi UMKM, IKM dan kelompok masyarakat
pendukung lainnya.  Peningkatan kunjungan wisatawan
 Peningkatan produksi sektor peternakan
dengan melakukan promosi pawisata, travel fair,
dengan memberikan stimulus berupa bantuan bibit ayam hospitality care.
potong dan itik petelur serta sarana pundukung lainnya  Fasilitasi Fiskal dan kemudahan perizinan bagi dunia
usaha
 Peningkatan produksi sektor kehutanan
PEMBIAYAAN DI DAERAH

Alternatif Pembiayaan Penanganan COVID-19

Potensi Revisi DAK Fisik per Kab/Kota,


Realokasi APBD Pemanfaatan Dana Cadangan,
Refocusing belanja kesehatan Dukungan DAK 2021
untuk penanganan COVID 19 di
daerah

Revisi DAK Kesehatan 2020 Keterlibatan Swasta dan CSO


• Donasi cakupan test
Pengusulan rencana kegiatan DAK:
Dana Desa • Penyediaan APD
21 Maret – 15 April 2020 melalui
sistem KRISNA Mendorong pemerintah desa untuk • Komunikasi dan Edukasi masyarakat
menggunakan dana desa bagi • Work from home di perusahaan swasta
upaya surveillans COVID 19,
mendorong perilaku bersih sehat,
dan menggerakkan aktivitas
ekonomi lokal, termasuk pangan 29
ALOKASI TKDD DI PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021

6,000.0

DANA DESA
5,000.0
DID
DAK NON FISIK
4,000.0
Dalam Miliyar Rp.

DAK FISIK
DAU
3,000.0
DBH

2,000.0

1,000.0

0.0
. r i r r
an eng arru one ba ang w
a to w
u
ar
a
ro
s l.. po m u ng inja ya ng eng alar raja aj
o
ar
e
sa ar
a
le at t a B B u m ek G o o n
Lu U t a p u
a lo
Ti n ra S la p a p k o W P as U t
iS an b. a b. luk nr ab. n ep b. u .M Ke a P u . Pi b. Se Rap Sop .T
a e
a T ab. Par Mak aja
s B a K E e a w b n t w a n . b n r
e . K u
. B Kab
. K
b.
J K
.L
u Ka da Ko .L
u
Ka
b K a
lau ren
g
ab Ka .T
a K a a o
law Kab a b a b n e b u n K b K o t K o t b. T
S u K K K a j e K a ep e K a a
si ka .K Sid
K
iv n n g b .
Pr
o Pa K a K ab
b .
Ka

Sumber Data DJPK Kemenkeu diolah Dit. Pembangunan Daerah Bappenas


30
PEMULIHAN EKONOMI AKIBAT DAMPAK COVID-19
MELALUI DAK FISIK PENUGASAN 2021
TEMATIK PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR EKONOMI BERKELANJUTAN
your footer is here

SASARAN UMUM PROGRAM:


Bidang Utama Bidang Pendukung
1. Meningkatnya kualitas amenitas dan atraksi
pada 10 Destinasi Prioritas, 8 Destinasi
Pengembangan, dan Revitalisasi Bali dalam
PARIWISATA INDUSTRI KECIL JALAN LINGKUNGAN rangka mendukung sasaran outcome dalam
MENENGAH HIDUP RPJMN 2020-2024
2. Pulihnya kapasitas produksi sentra IKM
yang terdampak pandemic COVID-19

Pagu Indikatif DAK Infrastruktur Ekonomi Berkelanjutan  Rp3.925,0 Miliar


BIDANG DAK HIGHLIGHT PENEKANAN KEGIATAN BIDANG DAK HIGHLIGHT PENEKANAN KEGIATAN
JALAN Jalan akses menuju pusat perekonomian LINGKUNGAN Pengelolaan sampah di destinasi wisata prioritas
(Rp2.000 M) (wisata/industri) HIDUP (Rp175 M)
PARIWISATA Pembangunan amenitas dan atraksi pariwisata • Memprioritaskan akses jalan utama ke
(Rp1.000 M) (diarahkan dengan standar “non sederhana”) kawasan Pariwisata dan Industri
PEMDA • Memilih produk unggulan IKM dan bersinergi
IKM Pembangunan dan revitalisasi sentra IKM dengan pengembangan pariwisata
(Rp750 M) (mesin, pemasaran dan lab uji)
31

Sumber: MM Tematik Infrastruktur Ekonomi Berkelanjutan dan Direktorat APP Bappenas


Alternatif Pembiayaan Daerah

Alternatif Pembiayaan Dasar Hukum


1. Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2018 tentang Pinjaman Daerah.
Pinjaman Daerah 2. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 105/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Pinjaman
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk Pemerintah Daerah

Kerjasama Pemerintah Badan Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam
Usaha (KPBU) Penyediaan Infrastruktur.

PMK No.180/PMK.07 /2015 tentang Perubahan atas PMK No.111/PMK.07/2012 tentang Tata Cara
Obligasi Daerah
Penerbitan dan Pertanggungjawaban Obligasi Daerah

Hibah Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah

Dana Coorporate Social Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Responsibility Perseroan Terbatas.

Dana Filantropi/Dana Sosial Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1961 Tentang Pengumpulan Uang atau Barang.

Kerjasama pemerintah swasta Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2018 tentang Kerjasama Daerah (kerjasama dengan pihak ketiga)
Pinjaman PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional)
[ Peraturan Menteri Keuangan No. 105/PMK.07/2020 ]

Pinjaman PEN adalah dukungan pembiayaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada pemerintah daerah
dalam bentuk pinjaman dalam rangka melakukan percepatan pemulihan ekonomi daerah.
Syarat Daerah Penerima Pinjaman PEN: Ketentuan Pinjaman PEN adalah:
1. Merupakan daerah terdampak covid-19. 1. Diberikan oleh Pemerintah melalui PT. Sarana Multi Infrastruktur
2. Memiliki program / kegiatan pemulihan ekonomi daerah (SMI).
yang mendukung program PEN. 2. Dapat berupa pinjaman program dan/atau pinjaman kegiatan.
3. Jumlah sisi pinjaman daerah ditambah jumlah pinjaman 3. Jangka waktu pinjaman paling lama 10 tahun.
yang akan ditarik, tidak melebihi 75% dari jumlah 4. Tingkat suku bunga pinjaman sebesar 0% per tahun.
penerimaan umum APBD tahun sebelumnya. 5. Biaya pengelolaan pinjaman sebesar 0,185 % per tahun dari jumlah
4. Memenuhi nilai rasio kemampuan keuangan daerah pinjaman PEN.
untuk mengembalikan pinjaman daerah, nilai rasio 6. Biaya provisi sebesar 1% dari jumlah pinjaman PEN daerah.
paling sedikit 2,5. 7. Kepala Daerah cukup memberitahukan kepada DPRD terkait usulan
pinjaman PEN.

O N TOH
No Items DKI Jakarta Jawa Barat C
A E RAH
1 Jumlah pinjaman daerah Rp 12,5 T Rp 4 T D
2 Penggunaan pinjaman 1. Pelayanan air minum 1. Infrastruktur sosial (RS, puskesmas)
a. Penanganan covid-19 2. Pengendalian banjir, 2. Infrastruktur logistik (transportasi, jalan)
b. Penciptaan lapangan pekerjaan 3. Pengolahan sampah, 3. Perumahan MBR dan permukiman (drainase, air minum)
c. Peningkatan infrastruktur 4. Transportasi, 4. Pengolahan sampah menjadi energi terbarukan
5. Pariwisata, dan olahraga 5. Irigasi
PENUTUP
Pandemi Covid 19 diperkirakan akan masih berlangsung lama dan berakibat kepada
melambatnya perekonomian nasional dan global
Perlu ada reorientasi pembangunan di Sulawesi Selatan antara lain:

1. Fokus meningkatkan perekonomian domestik melalui:

 Meningkatkan produktivitas usaha pertanian dan mengembangkan agroindustri

 Menyederhanakan perizinan untuk menarik investasi baru

 Memperkuat kapasitas pemerintah daerah dan desa dalam pengembangan ekonomi lokal pengelolaan dana desa

 Memanfaatkan fasilitas pendanaan murah dari pemerintah pusat

2. Fokus Memperkuat ketahanan dan kesiapan sistem kesehatan daerah

3. Meningkatkan pembangunan manusia khususnya di pemerataan akses Pendidikan

4. Perlu pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan pembangunan yang ada (termasuk TKDD dan pinjaman daerah) dan refocussing
APBD (pemulihan akibat dampak covid 19)

5. Perhatikan tata cara perubahan RPJMD


34
Tata Cara Perubahan RPJPD dan RPJMD

Permendagri 86/2017

Perubahan dapat dilakukan apabila: Perubahan tidak dapat dilakukan


1. Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan apabila:
bahwa proses perumusan tidak sesuai
dengan tahapan dan tata cara yang diatur 1. Sisa masa berlaku RPJPD kurang
Permendagri 86/2017 dari 7 (tujuh) tahun
2. Hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan 2. Sisa masa belaku RPJMD kurang
bahwa substansi yang dirumuskan tidak dari 3 (tiga) tahun
sesuai dengan Permendagri 86/2017
3. Terjadi perubahan yang mendasar (bencana
alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik
sosbud, gangguan keamanan, pemekaran
daerah, atau perubahan kebijakan nasional)

35
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai