Anda di halaman 1dari 7

PENAKSIRAN CADANGAN

KLASIFIKASI CADANGAN
CADANGAN (RESERVES) (skala 1 : 500 sampai 1 : 5.000)
adalah endapan mineral yang telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas
dan kualitasnya secara ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosial, sehingga
endapan mineral ini dapat ditambang pada saat estimasi dilakukan
• Cadangan tereka (inferred reserve)
Cadangan yang perkiraan perhitungan kuantitatifnya berdasarkan
pengetahuan karasteristik geologi dari bahan galian yang diteliti, tinjauan
lapangan dengan sedikit pengukuran dan pengambilan conto, dengan tingkat
keyakinan20 – 40%
• Cadangan terindikasi (Indicated reserve)
Cadangan yang perhitungannya didasarkan pada pengukuran yang sederhana
(misl dengan tali dan kompas), geofisika serta data laboratorium dengan
tingkat keyakinan 50-60%
• Cadangan terukur (measured reserve)
Besarnya cadangan sudah ditentukan dengan metoda yang baik, seperti telah
dilakukan pemetaan menggunakan theodolit, sumur uji, pemboran, data
laboratorium, dengan tingkat keyakinan cadangan 80-85%.
Dalam proses penambangan sering digunakan istilah cadangan
sbb :
• Cadangan geologi (geological reserve) adalah sejumlah
cadangan yang batas-batasnya ditentukan oleh suatu model
geologi. Dalam cadangan ini belum diperhitungkan faktor lain
seperti prosentase perolehan penambangan dan pengurang
lainnya.
• Cadangan dapat ditambang (mineable reserve) adalah
sejumlah cadangan yang secara teknis-ekonomis dapat
ditambang. Faktor seperti cut-of grade dan stripping
ratio telah diperhitungkan.
• Cadangan terambil (recoverable reserve) adalah sejumlah
cadangan dari mineable reserve yang telah memperhitungkan
faktor prosentase perolehan penambangan.
Faktor Pembatas Dalam Penentuan Cadangan Tertambang
• Tidak mungkin akan diperoleh cadangan tertambang 100% dari cadangan insitu.
• 2 (dua) faktor utama yang perlu diperhatikan dalam perhitungan cadangan, yaitu Faktor
Pembatas Cadangan dan Faktor Losses.
a. Faktor-faktor pembatas suatu cadangan
– Minimum ketebalan lapisan batubara, hal ini berhubungan dengan teknik
penambangan & stripping ratio
– Maksimum ketebalan tanah penutup, hal ini berhubungan dengan nilai stripping ratio.
– Maksimum stripping ratio, hal ini berhubungan dengan nilai atau tingkat kelayakan
penambangan.
– Maksimum kemiringan lapisan batubara, hal ini akan berhubungan dengan teknologi
penambangan dan nilai stripping ratio.
– Minimum (%) yield proses untuk mendapatkan batubara bersih, yaitu kalau
diperkirakan akan dilakukan proses pencucian.
– Maksimum kandungan abu, yaitu sesuai dengan standar pasar yang akan dimasuki.
– Maksimum kandungan sulfur, yaitu sesuai dengan standar pasar yang akan dimasuki.
– Batasan alamiah – geografis, yaitu berhubungan dengan batasan-batasan alam yang
harus diperhatikan, seperti adanya sungai besar, daerah konservasi alam, atau adanya
jalan negara, atau adanya suatu areal tertentu yang tidak mungkin dipindahkan.
– Batasan alamiah – geologi, yaitu berhubungan dengan batasan-batasan geologi, seperti
adanya sesar, intrusi, dll.
b. Faktor Losses
• Yaitu faktor-faktor kehilangan cadangan akibat tingkat keyakinan geologi
maupun akibat teknis penambangan.
• Beberapa faktor losses adalah :
– Geological Losses, yaitu faktor kehilangan akibat adanya variasi
ketebalan, parting, maupun pada saat pengkorelasian lapisan
batubara.
• Biasanya untuk kemudahan, langsung diambil nilai umum yaitu 5 - 10%.
• Namun dapat juga dengan memperhatikan pola variasi ketebalan
batubara, yaitu dengan bantuan analisis statistik.
– Mining Losses, yaitu faktor kehilangan akibat teknis penambangan,
seperti faktor alat, faktor safety, dll.
• Untuk metoda Strip Mining digunakan mining losses sebesar 10%
• Untuk tambang bawah tanah digunakan mining losses sebesar 40-50%
yaitu (metoda Long Wall mempunyai Recovery 60-70%, metoda Room &
Pillar mempunyai Recovery 50-60%)
• Untuk metoda auger mining digunakan mining losses sebesar 60-70%
(atau Recovery 30-40% sesuai dengan spesifikasi perlatannya).
• Untuk metoda Strip Mining (open pit), kadang-kadang juga
digunakan pendekatan ketebalan lapisan yang akan ditinggalkan,
yaitu 10 cm pada roof & 10 cm pada floor. Jika ketebalan lapisan
hanya 1 m, maka Mining Losses = 20%., sedangkan jika ketebalan
lapisan adalah 2 m maka Mining Losses = 10%., dan jika ketebalan
lapisan adalah 5 m maka Mining Losses = 4%.
– Processing Losses, yaitu faktor kehilangan (recovey/yield) akibat
diterapkannya metoda pencucian batubara atau kehilangan pada
proses lanjut di Stockpile.
• Processing Losses (yield) ini , sangat tergantung pada hasil uji ketercucian
(washability test), dimana harga perolehan (yield) ditentukan dari hasil uji tersebut.

• Faktor-faktor pembatas pada umumnya sudah cukup jelas. Dalam


penerapannya, faktor-faktor pembatas tersebut akan menjadi Pit
Limit dalam panambangan. Sedangkan faktor-faktor losses diterapkan
pada saat proses perhitungan cadangan, dan dapat dikuantifikasi besar
nilai losses tersebut.
Untuk mendapatkan hasil perhitungan yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan, maka dalam melaksanakan perhitungan harus
mengikuti prosedur/tata cara yang ada antara lain :
• Dilakukan sesuai dengan standar dan pedoman yang berlaku.
• Kelengkapan, kebenaran dan skala peta untuk perhitungan cadangan,
seperti : peta topografi, peta sebaran bahan galian, peta isograde, isopach,
kolom stratigrafi, gambaran tiga dimensi ore body, dll.
• Data geoteknik untuk penentuan kemiringan lereng dan batasan slope.
Di dalam perhitungan cadangan yang proven maupun yang mineable kita
memerlukan beberapa tambahan antara lain :
• cut off grade,
• biaya penambangan (pengupasan tanah atas dan biaya penggalian ore)
• biaya pengangkutan (hauling)
• biaya proses pengolahan
• biaya rehabilitasi (reklamasi dan penutupan tambang),
• royalti, pajak-pajak, kemiringan lereng, hukum & perundangan yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai