Anda di halaman 1dari 30

Stress Monitor

Sugeng Santoso
Unit Stress Monitor
tes inidilakukan untuk menilai tingkat
keparahan penyakit arteri koroner serta
mengetahui kebugaran fisik seseorang.
Secara umum tes stres EKG adalah
prosedur yang aman dan tidak
menyakitkan untuk mengukur seberapa
baik jantung Anda berfungsi.

Fungsi Stress Monitor


Tes stres EKG, juga
disebut stress test jantung
adalah pemeriksaan yang
dilakukan dokter untuk mencari
tahu bagaimana jantung Anda
merespon tekanan pada saat
beraktivitas fisik
Biasanya tes ini dilakukan
untuk menilai tingkat keparahan 
penyakit arteri koroner serta
mengetahui kebugaran fisik
 seseorang
tes stres EKG adalah prosedur
yang aman dan tidak
menyakitkan untuk mengukur
seberapa baik jantung Anda
berfungsi. 

Tes Stres EKG


Melihat asupan darah yang mengalir ke jantung saat melakukan
aktivitas fisik
Mendeteksi kelainan irama jantung dan aktivitas listrik di jantung
Melihat seberapa baik katup jantung bekerja
Menilai tingkat keparahan penyakit arteri koroner yang dimiliki pasien
Menilai seberapa efektif rencana pengobatan jantung yang sudah
dilakukan
Menentukan batas-batas latihan fisik yang aman sebelum memulai
program rehabilitasi jantung akibat dari serangan jantung atau 
operasi jantung
Mengevaluasi denyut jantung dan tekanan darah
Mengetahui tingkat kebugaran fisik 
Menentukan prognosis seseorang terkena serangan jantung atau
meninggal akibat penyakit jantung

Tujuan Pemeriksaan
Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit
jantung
Memiliki penyakit jantung koroner
Diduga memiliki masalah jantung karena
memunculkan beberapa gejala yang
mendukung seperti nyeri dada, detak jantung
tidak teratur, sesak napas, dan lain sebagainya
Memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes,
 dan kolesterol tinggi
Seorang perokok aktif

Indikasi Pemeriksaan
Beri tahu dokter semua obat, vitamin, herbal, dan suplemen yang
Anda gunakan
Beri tahu dokter jika Anda hamil
Pastikan Anda tidur yang cukup sebelum tes
Jangan makan atau minum apa pun kecuali air putih selama 4 jam
sebelum tes
Jangan minum atau makan apa pun yang mengandung kafein 12 jam
sebelum tes
Jangan mengonsumsi obat jantung di hari pemeriksaan, kecuali dokter
membolehkan
Gunakan sepatu yang nyaman serta celana yang longar
Gunakan kemeja lengan pendek dengan kancing depan agar lebih
mudah menempelkan elektroda EKG ke dada
Jika Anda menggunakan inhaler untuk asma atau masalah pernapasan
lainnya, bawa juga saat tes

Persiapan Pemeriksaan
 Jantung adalah komponen terpenting dari sistem
peredaran darah yang menyediakan energi
untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh
 Jantung terdiri dari Atrium kiri dan atrium
kanan, ventrikel kiri dan ventrikel kanan
 Sistem sirkulasi sistemik, yaitu jantung
mengalirkan darah keseluruh tubuh kembali ke
jantung
 Sistem sirkulasi pulmonary, yaitu jantung
mengalirkan darah ke paru-paru kemudian
kembali ke jantung
Sistem Peredaran Darah
Sistem Sirkulasi Cardiovascular

 Sistem sirkulasi darah


diatur oleh jantung
yang memompa darah
keseluruh tubuh
 Sirkulasi sistemik,
darah dialirkan
keseluruh tubuh
 Sirkulasi pulmonary,
darah dialirkan dari
jantung keparu-paru
 Darah keluar dari
jantung melalui aorta
terus ke arteri, dan
kembali ke jantung
melalui inferior vena
cava
 Sirkulasi sistemik, yaitu darah mengandung
oksigen dan zat makanan mengalir terbatas
hanya didalam sistem sistemik mencakup ginjal,
hepar (liver), cerebral (otak), dan Coronary
(jantung) sendiri untuk proses metabolisme, dan
membawa zat yang tidak berguna (karbon
dioksida) kembali ke jantung
 Sirkulasi pulmonary, yaitu darah kotor mengalir
dari jantung ke paru-paru untuk mendapatkan /
mengambil oksigen dan kemudian darah yang
mengandung oksigen kembali ke jantung

Sirkulasi Darah
Jantung
 Irama jantung diatur
oleh isyarat listrik oleh
rangsangan secara
spontan oleh sel-sel
khusus pada atrium
kanan dekat muara vena
cava
 Simpul sinoatrial (SA)
node bertindak sebagai
“pace maker” , yang
bergetar 72 kali
permenit
 Isyarat listrik SA node,
menyebabkan
depolarisasi otot atrium
diteruskan ke Atrium
Ventrikular (AV) node,
yang menyebabkan
depolarisasi Atrium
dilanjutkan ke ventrikel
Jantung
 Kontraksi otot ventrikel
menyebabkan darah di
pompa kedalam arteri
pulmonary dan ke
aorta

 Sel membran otot


jantung (myocard)
serupa sel membran
otot bergaris, yaitu
mempunyai
kemampuan menuntun
suatu perambatan
potensial aksi/ /
gelombang depolarisasi
Mekanisme Kelistrikan Jantung

 Mula-mula SA node
mengalami
gelombang
depolarisasi ke
atrium kiri dari
atrium kanan
dalam tempo 70
detik dan terjadi
kontraksi atrium
 Gelombang
depolarisasi ke AV
node, sehingga AV
node mengalami
depolarisasi
Mekanisme Kelistrikan Jantung

 Gelombang dari AV node


dilanjutkan melalui
“bundle off his” dan
diteruskan ke cabang
bundle, sehingga cabang
bundle mengalami
depolarisasi
 Gelombang depolarisasi
cabang bundle diteruskan
ke jaringan purkinye, dan
depolarisasi diteruskan ke
endokardium dan berakhir
di epikardium
 Pada saat ini terjadi
kontraksi otot jantung
(myokardium), yang
mnyebabkan darah
mengalir ke seluruh tubuh
Mekanisme Kelistrikan Jantung

 Setelah terjadi
kontraksi otot
jantung, terjadi
repolarisasi dimana
miokardium
mengalami relaksasi
 Pada waktu proses
depolarisasi tampak
dari endokardium ke
epikardium
 Pada waktu
repolarisasi tampak
proses epikardium ke
endokardium
ventrikel.
Cardiogram
Blok Diagram
Stres monitoring dengan
sinyal ECG
Hasil Keluaran Monitoring
Pemasangan elektrode
EKG Display
Argocicle stres monitoring

Stres Tes dengan Argocicle


Telemetri
ECG Telemetri Monitor
Pemeliharaan
Sebagai jaminan kualitas
Menurunkan life cycle cost
Memperkecil kemungkinan bahaya terjadi
Menghindari kesulitan atau kegagalan dalam
operasional
Pengkodean, standarisasi, dan regulasi alat
Mengembalikan akibat adanya kerusakan
bagian alat apabila terjadi ketidak sesuaian
keluaran alat.
Meningkatkan fungsi kerja peralatan untuk
mencapai effisiensi, efektivitas yang tinggi,
serta untuk tujuan keselamatan

Tujuan IPM
Clean / Pembersihan
Lubricate / Pelumasan
Calibrate / penyetelan dan pengukuran
Penggantiaan bagian unit yang terjadi
kerusakan atau penurunan fungsi,
seperti :
tubing, conector & kabel elektrode,
kontaktor relay, Indikator lamp dan
baterey

Pemeliharaan Preventive
Inspeksi; pengoperasian (performance) &
keamanan
Preventive maintenance ; umur pakai &
mengurangi kegagalan,( mencakup
verifikasi, penggantian komponen,
pelumasan dan pembersihan )
Melakukan Currective maintenance ;
mengembalikan fungsi dari kegagalan
komponen listrik / mekanik
Kalibrasi

Tujuan : Keselamatan pasien & Operator

Strategi Pemeliharaan
Terima kasih
Atas Perhatiaannya

Anda mungkin juga menyukai