Anda di halaman 1dari 11

TERAPI KOMPLEMENTER

MEDITASI
DISUSUN OLEH :

FEGI AMI JEFONE


1714201039

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


MEDITASI
Pengertian meditasi
Menurut Snyder dan Lindquist (2011). Meditasi merupakan latihan diri diarahkan untuk bersantai tubuh da
n menenangkan pikiran. Effendi (2005, hal 24) mengatakan bahwa banyak keuntungan yang didapat dari l
atihan meditasi, mereka yang sering berlatih meditasi dapat mengendalikan stres, dan respon kekebalan t
ubuhnya (immune surveillance) akan meningkat. Di samping itu meditasi merupakan tindakan yang sangat
murah untuk dilakukan juga dapat menghilangkan rasa nyeri, menjadi lebih sabar, dan gembira (euphoria)
dalam menghadapi penyakit. Dengan demikian pasien jadi lebih punya motivasi dan sugesti untuk sembu
h, tentu ini sangat menguntungkan karena pasien tidak akan bergantung pada obat – obatan.
Meditasi pada dasarnya mempertahankan kesadaran yang terfokus kepada sa
tu objek dengan tetap menjaga sikap yang tidak menghakimi dan menghargai
diri sendiri (Kristeller & Hallett, 1999). Meditasi merupakan terapi yang paling s
ering digunakan untuk menurunkan tingkat stres. Meditasi yang dilakukan sec
ara teratur dapat mengurangi ketegangan otot dengan menurunkan respon str
es, dan pernafasan yang dalam akan meningkatkan sirkulasi oksigen ke otak,
mengendurkan otot-otot yang menegang dan melancarkan tekanan darah (Bro
wn & Gerbarg, 2005).
B.     Tujuan Meditasi
Tujuannya adalah mencapai kesempurnaan diri dari semua sifat luhur dan bajik yang masih tertidur dal
am pikiran bawah sadar.
Tujuan ini mengandung lima elemen:
1.      Memurnikan pikiran
2.      Menanggulangi kesedihan dan duka cita
3.      Mengatasi penderitaan dan ratap tangis
4.      Melangkah pada jalan menuju tercapainya kedamaian abadi
5.      Mencapai kebahagiaan dengan mengikuti jalan tersebut.
Suryani (2000, hal 79), menyatakan bahwa manfaat meditasi adalah organ tubuh, sel – sel tubuh dan s
emua zat ada di dalam tubuh mengalami homeostatis, bergerak dalam keadaan seimbang. Berfungsi d
alam keadaan seimbang, dan bekerja dalam keadaan teratur. Semua tubuh bekerja secara maksimal d
engan energi atau tenaga minimal.Meditasi juga dapat menyembuhkan penyakit gangguan tidur baik ke
banyakan tidur maupun kesulitan tidur, dan meningkatkan daya tahan tubuh
Manfaat meditasi:
1.      Apabila secara rutin melakukan meditasi, organ-organ tubuh dan sel tubuh aka
n mengalami keadaan baik dan bekerja lebih teratur.
2.      Mampu mengatur dan mengendalikan orang lain serta memaafkannya.
3.      Mampu mengerti orang lain dan memaafkannya.
4.      Selalu bertekun dalam hidup yang baik, sebagai pembawa berkat bagi sesama.
5.      Mampu menerima suka dan duka, kesulitan, dan kebaikan hidup dengan baik.
D.    Sikap Mental Dalam Meditasi
1.      Jangan mengharapkan apapun
2.      Jangan tegang
3.      Jangan terburu-buru
4.      Jangan melekati apa pun dan jangan menolak apapun
5.      Lepaskan segala pikiran yang terpendam
6.      Terimalah apapun yang muncul
7.      Perlakukanlah diri dengan lembut
8.      Selidikilah diri sendiri
9.      Pandanglah semua masalah sebagai tantangan
10.  Janganlah terjebak dalam perbedaan
Cara melakukan meditasi :
1.      Cari tempat yang tenang.
2.      Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
3.      Bagi sebagian orang duduk bersila terasa tenang. boleh duduk di atas bantalan atau handuk. Anda
juga bisa menggunakan kursi, tapi usahakan duduk hanya pada setengah bagian depan kursi. Ada orang
-orang yang suka memakai handuk atau syal pada bahu untuk mencegah kedinginan.
4.      Bahu harus rileks dan tangan diletakkan di pangkuan.
5.      Buka mata setengah tanpa benar-benar menatap apa pun.
6.      Jangan berusaha mengubah pernapasan biarkan perhatian terpusat pada aliran napas. Tujuannya a
dalah agar kehebohan dalam pikiran Anda perlahan menghilang.
7.      Lemaskan setiap otot pada tubuh. Jangan tergesa-gesa, perlu waktu untuk bisa rileks sepenuhnya;
lakukan sedikit demi sedikit, dimulai dengan ujung kaki dan terus ke atas sampai kepala.
8.      Visualisasikan tempat yang menenangkan. Bisa berupa tempat yang nyata atau khayalan.
Waktu yang baik untuk melakukan meditasi adalah antara pukul 02.00-04.00 dini hari atau subuh.
Namun, jika waktu tersebut tidak memungkinan maka dapat dipilih waktu yang cocok tanpa gangguan
saat melakukan meditasi.
Tubuh yang rileks membuat semua sistem tubuh bekerja dengan baik dan terjadi penurunan aktifitas
sistem saraf simpatik dan meningkatkan aktifitas sistem saraf parasimpatik, sehingga dapat mengura
ngi respon stres, menurunnya kerja kelenjar adrenal sehingga terjadi pengurangan kortisol yang men
gakibatkan konstruksi pembuluh darah berkurang, membantu memperlambat detak jantung, mengeci
lkan pupil, memperlebar pembuluh darah, merangsang sekresi kelenjar ludah, merangsang aktivitas l
ambung, meningkatkan kerja paru-paru, dan lainnya (Brannon & Feist, 2010).
Analisa Pico
Pengaruh Terapi Meditasi Terhadap Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Bpstw Provinsi Di Yogyakarta
Unit Budi Luhur Kasihan Bantul

P ( Patient/Clinical/Problem ) :
Masalah klinik dari jurnal ini adalah pembuktian ilmiah tentang pengaruh Terapi Meditasi Terhadap Kejadi
an Hipertensi Pada Lansia Di BPSTW Provinsi DI Yogyakarta Unit Budi Luhur Kasihan Bantul. Apakah a
da pengaruh meditasi terhadap kejadian hipertensi pada lansia dan mengetahui bagaimana pengaruh da
ri terapi meditasi ini.Patient pada penelitian ini adalah Penelitian dilakukan di BPSTW Provinsi DIY Unit B
udi Luhur, Kasongan, Bantul pada 36 lansia yang bersedia menjadi responden lansia yang menjalani ter
api meditasi di BPSTW Prop. DIY Unit Kasongan Bantul pada 17 September – 22 September 2017.
I ( Intervention ) :
Responden dilakukan pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter digital. Pengukuran dilakuka
n selama dua kali yaitu sebelum dan sesudah intervensi meditasi 7 hari. Setelah itu dilakukan terapi med
itasi selama 4 hari dan di hari terakhir dilakukan pengukuran tekanan darah. Teknik sampel menggunaka
n total sampling. dilakukan analisa secara deskriptif untuk melihat prosentase sebelum dan sesudah me
njalani terapi meditasi. Kemudian dilakukan uji hipotesisi test yang bertujuan membandingkan hasil peng
ukuran antara sebelum dan sesudah terapi. Uji hipotesa menggunakan T-Test Paired. Analisa bivariat da
ta numerik diawali dengan uji kenormalitasan
C ( Comparasion ) :
Terdapat perbedaan tekanan darah sistolik pre dan post intervensi sebanyak 20,028 dengan nilai
alpha 0,000 yang berarti ada pengaruh terapi meditasi terhadap tekanan darah sistolik. Pada tek
anan darah diastolik pada pre dan post intervensi sebesar 4,028 dengan nilai alpha 0,028 yang b
erarti ada pengaruh terapi meditasi terhadap tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik seb
elum terapi adalah 140,20 mmHg, dan menurun menjadi 130,39 mmHg setelah intervensi. Rata-r
ata tekanan darah sistolik sebelum terapi 81,89 mmHg dan setelah intervesi menurun menjadi 77
,86 mmHg
O ( Outcome ) :
Terdapat pengaruh terapi meditasi terhadap tekanan darah pada lansia di BPSTW Provinsi DIY U
nit Budi Luhur, Kasongan, Bantul
Sekian Terima Kasih
Wassalamu’alaikum wr. wb

Anda mungkin juga menyukai