Anda di halaman 1dari 21

AUDITING

Universitas
MuhammadiyahTangerang
Daniel Rahandri, SE. MSi
Auditing
Accountancy

Accounting Auditing
Supporting

1. Accounting principles
1. General Audit
2. Intermediate accounting
1. Taxes 2. Management Audit
3. Cost accounting
2. Management 3. Government Audit
4. Accounting system
3. Economic 4. Forensic Audit
5. Management accounting
4. Statistic 5. EDP Audit
6. Advance accounting
5. etc
7. Government accounting

8. Syariah accounting
Pengertian Auditing
• Pengertian auditing menurut PSAK - Tim Sukses UKT
Akuntansi 2006 adalah suatu proses sistematik yang
bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang
dikumpulkan atas pernyataan atau asersi tentang aksi-aksi
ekonomi dan kejadian-kejadian dan melihat bagaimana
tingkat hubungan antara pernyataan atau asersi dengan
kenyataan dan menkomunikasikan hasilnya kepada yamg
berkepentingan.
• Pengertian auditing adalah suatu pemeriksaan yang
dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun
oleh pihak manajemen beserta catatan-catatan pembukuan
dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat
memberikan pedapat mengenai laporan kewajaran laporan
keuangan tersebut menurut Sukrisno Agoes (1996:1).
Pengertian Auditing
• Auditing adalah proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang
dapat di ukur mengenai suatu entitas ekonomi yang
dilakukan seorang yang kompeten dan independen
untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian
informasi termasuk dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan menurut Arens Loebbecke (1996).
• Secara umum pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa audit adalah proses secara sistematis yang
dilakukan oleh orang berkompeten dan independen
dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti
dan bertujuan memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut.
Perbedaan antara Auditing dan
Accounting
• Accounting adalah proses pencatatan,
pengklasifikasian, serta pengikhtisaran kejadian-
kejadian ekonomi dengan perlakuan yang logis
yang bertujuan menyediakan informasi
keuangan, yang dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan
• Auditing adalah untuk memastikan bahwa
peristiwa ekonomi entitas telah dicatat secara
tepat berdasarkan kurun waktu kejadian dan
dengan biaya yang wajar
Perbedaan antara Proses Auditing dan
Accounting

Accounting process

evidence Journal Financial F/S


Gen Ledger
entry statement analysis

Manual
Sub G/L Computer

Audit process
Jenis Audit

AUDIT

Financial Statement
Operational
Audit
Compliance Audit
Audit

1. Kewajaran Lap Keuangan Review secara sistematik kegiatan


2. Kesesuaian dengan PABU organisasi
3. Bentuk Audit . Tujuan :
4. Distribusi Ke PS, Pajak, - evaluasi kinerja
Kreditur - identifikasi peluang-peluang
peningkatan
- rekomendasi perbaikan dan
1. Sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu tindakan lebih lanjut
2. Dilaporkan kepada yang membuat kriteria
Auditing
• Pengumpulan dan evaluasi bukti
• Informasi dan kriteria yang telah ditetapkan
• Auditor harus independen dan kompeten
• Pelaporan

8
Pengumpulan dan Evaluasi Bukti

Bukti-bukti adalah informasi yang digunakan oleh


Auditor untuk menentukan apakah informasi
yang diperiksa telah sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan

Laporan
SAK
Bukti-bukti keuangan
Bukti
Informasi Kriteria
Informasi
Informasi dan Kriteria yang telah
ditetapkan
Untuk melakukan audit, maka harus ada informasi
dalam bentuk yang dapat di verifikasi dan
beberapa standard (kriteria) yang mana auditor
dapat mengevaluasi informasi tersebut

Laporan
SAK
Keuangan

informasi Informasi dapat dievaluasi kriteria


Auditor harus independen dan
kompeten
Auditor harus memiliki kualifikasi tertentu dalam
memahami kriteria yang digunakan serta harus
kompeten (memiliki kecakapan) agar
mengetahui jenis dan banyaknya bukti yang
harus dikumpulkan untuk mecapai kesimpulan
yang tepat setelah bukti-bukti tersebut diuji.

Audit mempunyai nilai rendah jika auditor tidak


dapat bersikap objektif dan indepeden dalam
pengumpulan dan pengevaluasian bukti.
Pelaporan
Tahap terakhir dari proses audit adalah membuat
Laporan (Auditor Report), auditor mengkomunikasikan
hasil temuannya kepada pengguna laporan tersebut.

Lap Keu
Bukti Proses Laporan
Audit Audit

Informasi dan kriteria SAK


Pentingnya audit
1. Adanya pemisahan harta
2. Adanya penyerahan pengelelolaan
kekayaan oleh pihak yang diberi wewenang
3. Adanya kepentingan (stakeholder) terhadap
entitas ybs
4. Transaksi diukur dengan satuan mata uang
Jenis Auditor
BPK
Government Auditor BPKP
Pajak

Auditor Internal Auditor

Auditor independen (Kantor Akuntan Publik)

Auditor pemerintah adalah auditor profesional yang


bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya
melakukan audit pertanggung jawaban keuangan yang
disajikan oleh unit-unit orgasisasi atau entitas
pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan
pada pemerintah
Jenis Auditor
Audit internal adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan
(perusahaan swasta atau perusahaan pemerintah)
Tugas pokoknya untuk meyakinkan:
• Kebijakan dan prosedur telah dipatuhi;
• Penjagaan kekayaan organisasi;
• Efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi;
• Keandalan infornmasi yang dihasilkan oleh bagian-bagian
organisasi;

Auditor independen adalah auditor profesional yang


menyediakan jasanya kepada masyarakat umum untuk memenuhi
kebutuhan para pemakai informasi keuangan.
• Auditor independen terhadap klien walaupun dapat honorarium
dari klien (beda dgn profesi lain: dokter atau pengacara);
• Harus ada izin praktek dari Menteri Keuangan dan terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Risiko Audit

Risiko audit didefinisikan sebagai kemungkinan


dikeluarkannya pendapat yang tidak tepat terhadap laporan
keuangan oleh karena adanya kesalahan yang material
yang tidak dapat ditemukan dalam pemeriksaan. Ada 3
komponen resiko audit, yaitu

1. Inherent Risk  adalah Suatu ukuran yang digunakan


oleh auditor dalam menilai adanya kemungkinan bahwa
terdapat sejumlah salah saji yang material (kekeliruan
dan kecurangan) dalam suatu segmen sebelum auditor
mempertimbangkan keefektifan dari pengendalian intern
yang ada.
Risiko Audit
2. Control Risk  adalah Ukuran yang digunakan oleh
auditor dalam menilai adanya kemungkinan bahwa
terdapat sejumlah salah saji yang material (kekeliruan
dan kecurangan) yang melebihi nilai salah saji yang
masih dapat ditoleransi atas segmen material tertentu
akan tidak terdeteksi oleh pengendalian intern yang
sudah ada.
3. Detection Risk adalah Ukuran resiko bahwa bukti audit
atas segmen tertentu akan gagal mendeteksi
keberadaan salah saji yang melebihi suatu nilai salah
saji yang masih dapat ditoleransi pada saat salah saji
semacam itu ada.
10 Standar Audit
Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan
disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang
terdiri dari Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan, dan
Standar Pelaporan beserta interpretasinya.
Standar Umum
1. Proses audit harus dilaksanakan oleh seseorang yang
memiliki keahlian dan pelatihan teknis sebagai auditor.
2. Seorang Auditor harus mempertahankan dan
mengedepankan sesuatu yang berhubungan dengan
Independensi dan Perikatan.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,
auditor wajib menggunakan kemahiran ilmunya secara
profesional dengan cermat dan seksama.
10 Standar Audit
Standar pekerjaan lapangan
1. Pekerjaan mengaudit harus direncanakan sebaik-
baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya.
2. Pemahaman mengenai pengendalian intern harus
diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan
saat mengaudit.
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan,
dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
10 Standar Audit
Standar pelaporan
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan
telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi di Indonesia yang
berlaku umum
2. Laporan auditor harus menunjukkan jika ada ketidak
konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan
penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode
sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus
dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan
auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu
asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika
pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka
alasannya harus dinyatakan.
..!!!
Yo u
h a n k
T

Anda mungkin juga menyukai