Anda di halaman 1dari 24

‫السالم عليكم‬

‫ورحمة اهلل وبركاته‬


BACALAH AYAT-AYAT
BERIKUT INI:
 Q.S. 3: 83
 Q.S. 5: 3; 48
 Q.S. 7: 158
DASAR-DASAR
AGAMA ISLAM
MATERI KULIAH
KEDUA
Dalam pertemuan hari ini, Anda
harus dapat mendeskripsikan
pengertian, ruang lingkup ajaran,
dan karakteristik agama Islam.
Insya-Allah Pak, kami
akan serius mengikuti
kuliah hari ini
Nah... Ini pokok bahasan kita hari ini:
1. Pengertian Agama dan Agama
Islam.
2. Ruang lingkup ajaran Islam.
3. Karakteristik agama Islam.
PENGERTIAN AGAMA
ETIMOLOGIS:
(AGAMA, RELIGI, AL-DIN)
 AGAMA: TIDAK KACAU, TERATUR; TIDAK
PERGI; TEKS ATAU KITAB SUCI; TUNTUNAN.
 RELIGI: MENGUMPULKAN ATAU MEMBACA
(RELEGERE); MENGIKAT (RELIGARE).
 AL-DIN (‫لدين‬
‫) ا لدين‬: MENGUASAI, MENUNDUKKAN,
PATUH, HUTANG, BALASAN, KEBIASAAN,
PASRAH KEPADA TUHAN
 AL-DIN (‫لدين‬
‫ ) ا لدين‬DALAM AL-QURAN:
PEMBALASAN (1:4); AGAMA (3:89; 109:5);
ATURAN (98:5); UNDANG-UNDANG (12:76);
KETUNDUKAN ATAU KEPATUHAN (4: 125)
TERMINOLOGIS:
 OXFORD STUDENT DICTIONARY: “The
belief in the existence of supranatural ruling
power, the creator and controller of the
universe.”
 M. DAUD ALI: “Kepercayaan kepada Tuhan
yang dinyatakan dengan mengadakan
hubungan dengan Dia melalui upacara,
penyembahan dan permohonan, dan
membentuk sikap hidup manusia menurut atau
berdasarkan ajaran agama itu.”
UNSUR-UNSUR PENTING DALAM AGAMA
 KEKUATAN GAIB
 KEYAKINAN MANUSIA BAHWA
KESEJAHTERAAN DI DUNIA DAN DI AKHIRAT
TERGANTUNG PADA ADANYA HUBUNGAN
BAIK DENGAN KEKUATAN GAIB TERSEBUT.
 RESPON YANG BERSIFAT EMOSIONAL DARI
MANUSIA. RESPONS TERSEBUT MENGAMBIL
BENTUK PENYEMBAHAN ATAU PEMUJAAN
DAN CARA HIDUP TERTENTU.
 PAHAM ADANYA YANG KUDUS (SACRED)
DAN SUCI: KEKUATAN GAIB, KITAB.
AGAMA PRIMITIF DAN AGAMA MODERN

AGAMA PRIMITIF: MANUSIA MENYOGOK DAN


MEMBUJUK KEKUASAAN
DINAMISME SUPERNATURAL DENGAN
ANIMISME PENYEMBAHAN DAN SESAJEN
POLITEISME SUPAYA MENGIKUTI KEMAUAN
HENOTEISME MANUSIA

MANUSIA TUNDUK KEPADA


AGAMA MODERN
KEMAUAN TUHAN;
MENYERAHKAN DIRI
MONOTEISME
SELURUHNYA KEPADA TUHAN
ISLAM (ETIMOLOGIS)
 ISLAM (‫ )اسالم‬TERAMBIL DARI KATA SALIMA
(‫)س لم‬YANG BERARTI SELAMAT SENTOSA.
DARI KATA SALIMA TERBENTUK KATA
ASLAMA (‫ )اسلم‬YANG ARTINYA MEMELIHARA
DALAM KEADAAN SELAMAT SENTOSA;
MENYELAMATKAN, MENYERAHKAN DIRI,
TUNDUK, PATUH, TAAT.
 ISLAM YANG BERARTI TUNDUK PATUH
DILAKONI OLEH SEMUA MAKHLUK ALLAH
(Q.S.3: 83).
 ORANG YANG TAAT, MENYERAHKAN DIRI,
TUNDUK PATUH KEPADA ALLAH DISEBUT
MUSLIM (‫)م سلم‬.
ISLAM (TERMINOLOGIS)
 AGAMA ISLAM: AGAMA YANG AJARAN-
AJARANNYA DIWAHYUKAN TUHAN KEPADA
MASYARAKAT MANUSIA MELALUI RASUL-
RASULNYA SEJAK NABI ADAM AS. SAMPAI
DENGAN MUHAMMAD SAW.
 KATA ISLAM DIBERIKAN LANGSUNG OLEH
ALLAH (Q.S.5: 3).
 AJARAN ISLAM SUDAH DITURUNKAN SEJAK
NABI ADAM AS.(Q.S. 2: 112, 131-132; 3: 52, 67;
10: 72, 84; 22: 78; 12: 101; 27: 29-30).
 ISLAM YANG DIBAWA MUHAMMAD SAW.
ADALAH UNTUK SEMUA MANUSIA
SEPANJANG ZAMAN (Q.S. 7: 158).
RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM
AKIDAH RUKUN IMAN

IBADAH RUKUN ISLAM


ISLAM SYARI’AH
MUAMALAH

THDP ALLAH

AKHLAK IHSAN
THDP
MAKHLUK
PENGERTIAN & KORELASI
AQIDAH (IMAN), SYARI’AH (ISLAM), AKHLAK (IHSAN)

 Secara umum, ajaran agama Islam dapat dibedakan


ke dalam tiga komponen, yaitu Akidah, Syari’ah dan
Akhlak.
 Akidah berasal dari kata ‫عقد‬, yang secara kebahasaan
berarti ikatan, simpul, mahkota atau sangkutan. Jadi
akidah berarti seuatu yang tersimpul dalam hati dan
dihormati seperti mahkota .
 Dari kata tersebut muncul kata i’tikad (‫ )اعتقاد‬yang
berarti membenarkan atau kepercayaan. Dari kata ini,
akidah sangat terkait dengan kata iman (‫)ايمان‬, yang
terambil dari kata ‫ امن‬-‫ ي ؤمن‬yang berarti percaya atau
tenteram (aman, damai).
 Iman adalah kepercayaan yang membawa kepada
ketenteraman. Keimanan yang membawa keamanan dapat
dilihat dari ayat berikut:
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat
keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (Q.S. Al-An’am/6: 82).
 Secara teknis akidah berarti iman atau keyakinan, karena
itu ikidah Islam ditautkan dengan rukun iman yang menjadi
asas seluruh ajaran Islam. Keimanan atau akidah Islam
bertitik tolak dan berintikan pada Tauhid (kepercayaan
kepada Allah SWT sebagai Tuhan Yang Esa, pencipta
segala sesuatu). Orang yang memiliki keimanan yang teguh
dan kokoh disebut dengan istilah mukmin (‫)مؤمن‬.
 Akidah atau keimanan harus dibuktikan dan
diwujudnyatakan dalam ucapan, tindakan dan
tingkah laku. Karena itu, iman juga berarti
“mengucapkan dengan lisan, membenarkan
dalam hati, dan mengamalkannya dalam
perbuatan.”
 Dalam Islam perwujudan akidah atau
keimanan diatur dalam aspek ajaran syari’ah
dan akhlak.
 Syari’ah (‫ )ش ريع ة‬berarti jalan yang lebar, jalan
yang ditempuh (sunnah). Dengan demikian, maka
syari’ah adalah jalan yang harus ditempuh oleh
setiap muslim. Menurut Imam Syafi’i, syari’ah
adalah peraturan-peraturan lahir yang bersumber
dari wahyu dan kesimpulan-kesimpulan yang
berasal dari wahyu itu mengenai tingkah laku
manusia. Dalam definisi tersebut terkandung dua
makna: (1) peraturan yang bersumber dari wahyu;
dan (2) kesimpulan-kesimpulan yang berasal dari
wahyu. Arti kedua selanjutnya lebih dikenal
dengan istilah fikih ( ‫)ف قه‬.
 Dalam bahasa Arab fikih artinya paham atau pengertian.
Secara terminologis, (ilmu) fikih berarti (ilmu yang
berusaha memahami hukum-hukum dasar yang terdapat
di dalam Al-Quran dan Al-Sunnah (yang terangkum
dalam kitab-kitab hadits). Dalam kepustakaan hukum
Islam, syari’ah Islam diterjemahkan dengan Islamic Law,
sedangkan fikih Islam diterjemahkan dengan Islamic
Jurisprudence. Dengan demikian fikih adalah hasil
pemikiran orang yang berkompeten tentang syari’ah,
atau dengan kata lain fikih adalah rumusan-rumusan
hukum yang dihasilkan oleh ijtihad para ahli hukum
Islam (fakih/fukaha).
RUANG LINGKUP FIKIH
ISLAM
IBADAH WAJIB/RUKUN ISLAM
IBADAH UMUM/
RITUAL
IBADAH LAIN (FISIK-MATERI)

AL-QANUN AL-KHAS NIAGA


FIKIH (HUKUM PERDATA)
NIKAH
WARIS

IBADAH KHUSUS/ AL-QANUN AL-’AM PIDANA


POLITIK
MU’AMALAH (HUKUM PIDANA) PERANG/
DAMAI

MAKAN
PERATURAN LAIN MINUM
DLL
 Hukum Islam (syari’ah atau fikih) dapat dibagi dalam
dua bidang, yaitu:
(1) Ibadah: tata cara manusia berhubungan langsung dengan
Tuhan, dan
(2) mu’amalah: tata cara manusia berhubungan dengan
kehidupan sosial.
 Ibadah dalam arti sempit diidentikkan dengan rukun
Islam. Dari sini dapat dikemukakan bahwa orang
yang melaksanakan aspek syari’ah disebut dengan
Muslim ( ‫)مسلم‬.
 Orang yang beriman (mukmin) dan telah
melaksanakan syari’ah Islam (muslim) belumlah
lengkap jika belum menghiasi dirinya dengan akhlak
yang mulia (ihsan).
 Ihsan (‫ )احسان‬berarti berbuat baik atau berbuat
kebaikan. Di dalam Al-Quran ihsan berarti
berbuat kebajikan atau kebaikan (Q.S. An-
Nahl/16: 90) dan kebaikan (Q.S. Ar-
Rahman/55: 60). Kebajikan atau kebaikan
sangat erat hubungannya dengan akhlak.
 Akhlak ( ‫اخالق‬
‫ )اخالق‬adalah bentuk jamak dari kata
‫ خلق‬yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah
laku atau tabiat.
 Secara terminologis, Al-Ghazali mendefinisikan
akhlak dengan “sifat yang tertanam di dalam jiwa
yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan
dengan gampang atau mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.”
 Perbuatan seseorang baru dapat dikatakan akhlak jika
memenuhi dua syarat:
(1) dilakukan berulang-ulang (konstan); dan
(2) timbul dengan sendirinya, tanpa dipikir dan ditimbang
(spontan).
 Akhlak seseorang ada yang baik atau mulia (akhlakul
karimah) dan yang buruk (akhlakul mazmumah).
 Akhlak ditujukan tidak hanya kepada manusia, tetapi
juga kepada Allah dan makhluk lain (lingkungan).
 Jika akhlakul karimah dilakukan dengan niat ikhlas
dan upaya yang optimal, maka seseorang telah
sampai pada puncak moralitas yang dikenal dengan
istilah ihsan (‫)احسان‬.
 Ihsan tidak hanya akhlakul karimah yang bersumber
dari ketentuan normatif Al-Quran dan Sunnah, tetapi
juga berakar kepada persaudaraan, persamaan, dan
kemanusiaan yang bersifat univesal. Karena itu ihsan
lebih bersifat humanis.
KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
 SESUAI DG FITRAH MANUSIA (Q.S. AL-RUM/30: 30).
 BERINTIKAN TAUHID (Q.S. AL-IKHLAS/112:1-4).
 SEMPURNA (MENCAKUP SELURUH ASPEK
KEHIDUPAN MANUSIA) (Q.S. AL-MAIDAH/5: 3).
 KEBENARANNYA MUTLAK (Q.S. AL-BAQARAH/2: 147).
 MENGAJARKAN KESEIMBANGAN (Q.S. AL-
QASHASH/28: 77).
 FLEKSIBEL DAN RINGAN (Q.S. AL-BAQARAH/2: 286).
 BERLAKU UNIVERSAL (Q.S. AL-BAQARAH/2: 185; 33:
40).
 SESUAI DG AKAL DAN MEMOTIVASI MENGGUNAKAN
AKAL (Q.S. AL-MIJADILAH/58: 11).
 MENCIPTAKAN RAHMAT (Q.S. AL-ANBIYA/21: 107).
‫‪SELESAI‬‬

‫والسالم عليكم ورحمة اهلل وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai