3. Pemangkasan
5. Penggunaan Pupuk
• Parasitoid telur
Musuh alami pengisap buah lada D. piperis golongan parasitoid telur, antara lain A.
dasyni, Ooencyrtus malayensis Ferr. (Hymenoptera: Encyrtidae), dan Gryon dasyni Nix.
(Hymenoptera: Scelionidae) (Hindayana et al., 2000). Diantara parasitoid telur D. piperis
tersebut, A. dasyni yang paling dominan.
• Patogen serangga
• Predator (pemangsa)
Salah satu permasalahan dalam usaha meningkatkan produksi tanaman lada adalah
adanya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang dapat menurunkan
kualitas maupun kuantitas hasil, bahkan sampai menyebabkan kegagalan panen. Dengan
demikian, ada beberapa cara pengendalian pada tanaman lada, yaitu :
1. Pengendalian dengan Karantina, Adapun persyaratan Karantina Tumbuhan dan
Kewajiban Tambahan untuk Pemasukan Benih Lada ( Piper nigrum L) yang harus di
penuhi adalah : Persyaratan Umum (General Requirements) dan Persyaratan
Teknis/Kewajiban Tambahan (Technical Requirements/ Additional Requirements)
2. Pengendalian dengan Penggunaan varietas, Varietas tahan untuk tanaman lada
adalah varietas tahan D. Piperis,varietas penyakit kuning R. similis & M. Incognita
3. Pengendalian dengan Kultur Teknik, ada beberapa cara kultur teknik yang dapat
diterapkan untuk pengendalian tanaman lada yaitu : pengolahan lahan, Pemupukan
tepat dan berimbang, Pemangkasan, Sanitasi, Penggunaan pupuk
4. Pengendalian Hayati, yaitu dengan penggunaan parasitoid telur, patogen
serangga dan pradator (pemangsa).
5. Pengendalian Fisik dan Mekanik, Pengendalian secara fisik dapat dilakukan
dengan pengaturan suhu, kelembapan, dan cahaya. Sementara itu,
pengendalian secara mekanik dapat dilakukan dengan cara penangkapan D.
piperis tanpa alat bantu (tangan) atau jaring.
6. Pengendalian secara Kimia, dapat dilakukan dengan pemberian minyak
serai wangi, minyak akar wangi, nilam, dan bunga cengkeh.
Thanks!
Any questions?