MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

 Rentang waktu : Abad VII – XII

 Pembawa : Pedagang Gujarat / Persia
 Pengaruh geografi dan budaya
MEKKAH

YOGYA
Masuknya Islam di Jawa

Demak

Pajang

Mataram
 Suasana Islam
► Tercampurnya Islam dengan budaya lokal
► Sinkretisme
► Suburnya tahayul, bid’ah, khurafat (TBC)
► Tertutupnya pintu ijtihad
► Terbelakangnya ummat Islam
► Suasana penjajahan
 Kebangkitan Islam

 Ibnu Taimiyah (1263 – 1328)

kemudian diikuti tokoh MUJADID di berbagai negeri :
 Muhammad bin Abdul Wahab
 Jamaludin Al Afghani
 Muhammad Abduh
 Rosyid Ridho
serta tokoh lain, seiring munculnya semangat
nasionalisme sebagai perlawanan terhadap penjajahan
 Di INDONESIA

 Sumatera Thawalib (1900)

 Jamiatul Khoir (1905)

 Sarekat Dagang Islam (1905)

 Muhammadiyah (1912)
 GERAKAN ISLAM

Gerakan amal
dan/atau
Gerakan Pemikiran
 MUHAMMADIYAH

KHA Dahlan (1912 – 1923)

Pemahaman terhadap ajaran agama Islam
yang harus diamalkan dalam bentuk :
• Pemurnian ajaran Islam
• Pendirian persyarikatan
• Merintis pendidikan
KH Ibrahim (1923 – 1932)
• Majelis Tarjih (1927)
• Nasyiatul ‘Asyiyah (1931)
• Pemuda Muhammadiyah (1932)
KH. Hisyam (1932 – 1936)

Pendidikan berkembang pesat

Tertib Organisasi / adminstrasi
KH. Mas Mansyur (1936 – 1942)

 Langkah Dua Belas

 Masalah Lima
Ki Bagus Hadikusumo (1942-1953)

• Muqaddimah Anggaran Dasar

Muhammadiyah
• Penjajahan Jepang
• Kemerdekaan
• Perang Kemerdekaan
AR Sutan Mansyur (1953 – 1959)

Khittah Palembang :
- Jiwa pribadi anggota & Pimpinan
- Uswatun khasanah
- Tertib Org & Adm
- Kualitas amal
- Kualitas anggota & kader
- Ukhuwah Islamiyah
- Tuntunan hidup anggota
HM Yunus Anis (1959 – 1962)

Demokrasi Terpimpin
Kepribadian Muhammadiyah
IPM (1961)
KH Ahmad Badawi (1962-1968)

 Gejolak poltik
 Tapak Suci (1963)
 IMM (1964)
 Peran politik
KH. Faqih Usman/KH AR Fahrudin
(1968 – 1971)

• Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup

• Khittah Ponorogo (1969)
KH AR Fahrudin (1971 – 1990)

 Suasana Orde baru

 Khittah Surabaya
 Gerakan Jama’ah dan Dakwah Jama’ah
KH Ahmad Azhar / HM Amin Rais
(1990 – 1995)

 Perumusan Nilai-nilai Dasar

 Peningkatan Peran Ummat Islam
HM Amin Rais / Syafi’i Ma’arif
(1995 – 2000)

 Era Reformasi
 Gejolak Politik
 Peran kebangsaan
Ahmad Syafi’i Ma’arif (2000-2005)

Peningkatan peran kebangsaan

Pedoman Hidup Islami
Perubahan UUD
Dakwah Kultural
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

 Dekrit Presiden 1959

 Kabinet kaki empat
 Pembubaran Masyumi
 Demokrasi Terpimpin
Sejarah perumusan
 Apa sih Muhammadiyah itu ? (Faqih Usman,
1962)
 Perlunya Pedoman Perjuangan
 Pertemuan PP Muh – PWM se Jawa
 Tim Perumus : Faqih Usman, Farid Ma’ruf,
Djarnawi Hk, Djindar T, Hamka, Wardan D,
M Saleh
 Tanwir 1962, Muktamar 1962, Tanwir 1963
Rumusan Kepribadian Muhammadiyah
 Hakekat Muhammadiyah :
- Gerakan Islam Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar
 Dasar Amal Usaha Muhammadiyah
- Enam Pokok Pikiran dalam Muqaddimah AD Muh
 Pedoman Amal Usaha dan Perj Muh
Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul Nya,
bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan
dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang
diridlai Allah SWT
 Sifat Muhammadiyah
 Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan
kesejahteraan
 Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah
Islamiyah
 Lapang dada, luas pandangan dengan memegang
teguh ajaran Islam
 Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
 Mengidahkan segala hukum, undang-undang serta
dasar dan falsafah negara yang sah
 Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan
serta menjadi contoh teladan yang baik
 Aktif dalam perkembangan dengan maksud islah
dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam
 Kerja sama dengan golongan Islam manapun
juga, dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan
ajaran Islam serta membela kepentingannya
 Membantu pemerintah serta kerja sama dengan
golongan lain dalam memelihara negara dan
membangunnya, untuk mencapai masyarakat
yang adil dan makmur yang diridlai Allah
 Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar
dengan bijaksana
maaf dan terima kasih kami haturkan
• Menegakkan dan menjunjung tinggi
agama Islam sehingga terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya