Anda di halaman 1dari 36

METODE PENYULUHAN

Cara penyampaian materi penyuluhan


secara sistematis hingga materi mudah
dimengerti dan diterima oleh sasaran
melalui media komunikasi oleh penyuluh
kepada petani / peternak / nelayan
beserta keluarganya agar bisa dan
membiasakan diri menggunakan teknik
/metode baru
Syarat-syarat metode penyuluhan yang
baik :
# Sesuai dengan keadaan sasaran
# Cukup dalam kualitas dan kuantitas
# Tepat mengenai sasaran dan waktunya
# Materi akan lebuh mudah diterima dan
dimengerti
# Mudah pembiayaannya
Materi penyuluhan peternakan adalah beberapa pesan
(massage) yang akan disuluhkan kepada petani
peternak yang diharapkan akan dapat memecahkan
masalah yang dihadapi petani.
Syarat pokok materi penyuluhan pertanian :
# secara teknis dapat dilaksanakan oleh petani
peternak
# dapat dipertanggungjawabkan secara
ekonomis
# diinginkan secara sosiologis oleh masyarakat
Isi pesan berkaitan dengan informasi di bidang
peternakan, antara lain:
a.Bagaimana meningkatkan produksi peternakan
b.Bagaimana pola pemeliharaan ternak agar kondisi
ternak tetap sehat dan terhindar dari bahaya
penyakit
c.Bagaimana perlakuan pascapanen yang baik
d.Bagaimana adopsi teknologi baru harus dilakukan
e.Bagaimana melaksanakan kerjasama kelompok
f.Bagaimana meningkatkan pendapatan rumahtangga
petani peternak
g.Bagaimana berpartisipasi dalam kegiatan
pedesaan, dan sebagainya.
3 Macam Penyuluhan :
# Penyuluhan secara Massal
* Siaran lewat radio dan TV
* Pertunjukan film
* Bahan cetakan
* Kampanye
# Penyuluhan secara Kelompok
* Pertemuan Berkala
* Pertemuan Kuliah
* Pertemuan Diskusi
* Kursus
* Widyawisata
# Penyuluhan secara Perorangan
METODE LAIN YANG SERING
DIGUNAKAN:
1. Ceramah 10. Perlombaan
2. Karyawisata 11. Rembug desa
3. Kunjungan rumah/tempat usaha 12. Temu karya
4. Magang 13. Temu tugas
5. Sarasehan 14. Kampanye
6. Pameran 15. dll
8. Penempelan poster
9. Penyebaran brosur
PENGGOLONGAN METODE PENYULUHAN :

1. Berdasarkan teknik komunikasi :


a. Langsung
b. Tidak langsung
2. Berdasarkan jumlah sarana yang dicapai :
a. Pendekatan massal
b. Pendekatan kelompok
c. Pendekatan idividual
3. Berdasarkan indera penerimaan sasaran :
a. Melalui penglihatan
b. Melalui pendengaran
c. Melalui kombinasi beberapa macam indera penerima
MACAM-MACAM METODE PENYULUHAN :

1. Metoda Pendekatan Perorangan (personal approach method)


- pendekatan secara langsung dengan peternak cara berdialog
langsung
- kunjungan ke rumah, ke kandang ternak atau di sawah/ladang
- surat menyurat, telepon
- keuntungan metoda ini : peternak dapat langsung memecahkan
masalahnya dengan bimbingan khusus penyuluh
- kekurangan metode ini : banyak menyita waktu

2. Metoda Pendekatan Kelompok (group approch method)


- dilakukan terhadap kelompok peternak untuk melaksanakan
kegiatan yang produktif
- Cara yang dilakukan dengan diskusi, saling tukar pendapat dan
pengalaman, demonstrasi, kursus, studi banding dan segala bentuk
kegiatan yang bersifat kelompok
- Keuntungan metoda ini : tidak banyak membuang waktu, lebih efisien,
tenaga yang dicurahkan tidak banyak.
3. Metoda Pendekatan Massal ( mass approach
method)
- Pendekatan yang dilakukan pada peternak secara
umum di pedesaan, tanpa memperhatikan usia,
jenis usaha, tingkat pendidikan
- Dari segi penyampaian informasi, metoda ini
memang baik, tetapi dari segi keberhasilan kurang
mengena dan efektif, karena hanya dapat
menimbulkan kesadaran dan minat saja.
- metoda yang digunakan : surat kabar,
majalah/brosur/banner, radio, televisi, film, slide,
media lain
- Untuk memaksimalkan usaha agar tujuan tercapai,
perlu dilanjutkan dengan metoda yang lain.
METODE MANA YANGG AKAN DIGUNAKAN
TERGANTUNG PADA :

1. Tujuan khusus kegiatan penyuluhan


2. Situasi daerah dimana kegiatan penyuluhan akan
dilaksanakan
3. Fasilitas dan sarana yang tersedia dan diperlukan dalam
melaksanakan salah satu metoda
4. Kemampuan dan kesiapan penyuluh sendiri
5. Pesan atau informasi yang akan disampaikan
6. Waktu dan saat yang tepat bagi sasaran
Keberhasilan penterapan metode penyuluhan, ditentukan oleh :

1. Kemampuan penyuluhan dalam memahami metode penyuluhan


2. Kemampuan penyuluhan dalam mengenal sasaran (petani /
peternak / nelayan & keluarganya)

Orang belajar pada dasarnya melalui panca indera. Setiap indera


ternyata berbada pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang :

- Indera penglihatan : 83 % - Indera pengecap : 1 %


- Indera pendengar : 11 % - Indera peraba : 1,5 %
- Indera pencium : 3,5 %
Indera penglihat mempunyai daya penyerapan paling tinggi
Metode yang paling tepat & efektif untuk penyampain suatu pesan
penyuluhan adalah metode audio-visual : TV, radio, film, poster,
kaset, brosur, slide.

Secara skematis tingkat kemampuan masing-masing metode


penyuluhan dapat digambarkan :

SIFAT METODE METODE TUJUAN METODE

Tidak intensif Metode Agar mengetahui


Kurang efektif Pendekatan massal Agar menaruh
perhatian
DILANJUTKAN
EFEKTIF METODE MENDORONG SASARAN :
AGAK EFEKTIF PENDEKATAN - AGAR MENILAI
KELOMPOK -AGAR MENCOBA

DILANJUTKAN

PALING EFEKTIF METODE PENDEKATAN AGAR MENERAPKAN


PALING INTENSIF PERORANGAN
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan penyuluhan perlu dilakukan EVALUASI,
yang juga berguna untuk menentukan perencanaan kegiatan mendatang.
Bebberapa keuntungan / kebaikan & kekurangan dari ketiga metode penyuluhan :

METODE KEUNTUNGAN KEKURANGAN


Pendekatan massal - Tidak terlalu resmi - Memakan waktu lama
- Penuh kepercayaan - Biaya lebih besar
- Langsung dapat dirasakan - Kurang efisien
pengaruhnya
Pendekatan kelompok - Lebih efisien - Pembentukan organisasi kelompok
- Aktivitas bersama - Kesulitan dalam aktivitas diskusi
- Perlu pembinaan calon pemimpin
yang aktif dan dinamis
Pendekatan - Lebih efisien - Lebih formal
perorangan - Persiapan mantap - Pengaruhnya sukar diukur
- Lebih mudah
mengorganisasikan
Soekandar W (1971) : Hubungan tahap adopsi
dengan metode penyuluhan yang digunakan untuk
menyampaikan materi penyuluhan

Metode penyuluhan Tahap adopsi

Individu • Adopsi/pengetrapan
Mencoba

Kelompok Menilai
Minat
Sadar
Massal
MATERI PENYULUHAN

 ilmu dan tehnologi bidang peternakan


 Materi penyuluhan harus sesuai dengan
kebutuhan peternak, dengan demikian
peternak akan memberikan respon dan
tertarik untuk mempraktekkan
 Materi yang menarik perhatian tentunya
segala sesuatu yang menyangkut dan
berkaitan :
– usaha perbaikan produksi ternak
– Usaha perbaikan reproduksi ternak
– perbaikan pendapatan
Agar materi penyuluhan dapat diterima, dimanfaatkan dan
diaplikasikan oleh para peternak, selain harus sesuai dengan
kebutuhan harus pula :

– Sesuai dengan tingkat kemampuan peternak


dapat dipraktekkan
– Menyentuh perasaannya, tidak bertentangan dengan
adat setempat, kepercayaan dan pola pengusahaan
peternakan yang telah biasa dilakukan
– memberikan dan mendatangkan keuntungan ekonomis
– merangsang peternak untuk merubah cara berpikir, cara
kerja dan cara hidup menuju kemajuan
– Praktis dan dapat dilaksanakan oleh peternak
– Menggairahkan peternak, sehingga terbujuk untuk selalu
memperhatikan, menerima, mencoba dan
melaksanakan/menerapkan dalam kegiatan usaha
peternakannya
MEDIA PENYULUHAN
 Pada dasarnya media penyuluhan dapat
berupa media hidup atau media mati.
– Media hidup yaitu orang – orang tertentu yang
telah menerapkan materi penyuluhan atau
pengetahuannya di bidang peternakan dapat
membantu memperlancar hubungan antara
penyuluh dengan para peternak, misalnya kontak
tani ternak.
– Media mati yaitu sarana tertentu yang selalu
digunakan sebagai perantara hubungan antar
penyuluh dan peternak, seperti : radio, televisi,
majalah, surat kabar, poster, brosur, film dan
sebagainya
ALAT PERAGA PENYULUHAN
Alat peraga digunakan secara kombinasi,
dengan syarat :
– Harus mudah dimengerti
– Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya
harus dapat diterima

Alat peraga yang digunakan secara baik memberikan


keuntungan :
 Dapat menghidarkan salah pengertian atau salah tafsir
 Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat
lebih mudah dimengerti/ditangkap
 Apa yang diterangkan akan mudah diingat
 Dapat menarik dan memusatkan perhatian.
 Pada pertunjukan slide, karena ruang digelapkan maka
semua perhatian akan tertuju pada layar saja. Apabila
gambar serta isi slide sangat menarik, maka perhatikan
sasaran akan lebih terpusat dan tidak membosankan
 Dapat memberikan dorongan yang kuat untuk berusaha
mengetrapkan apa yang dianjurkan

Alat peraga yang dapat dipakai dalam penyuluhan antara lain :


 Benda yang sesungguhnya, yang dapat berwujud benda
hidup (hewan/tumbuh – tumbuhan) atau benda mati (surat
kabar, pisau, arit dan cangkul dll)
 Benda tiruan dari benda sesungguhnya, seperti
gambar/benda miniatur(patung sapi dll)
 Gambar yang dihasilkan dengan bantuan alat optik, baik
gambar bergerak, berwarna, gambar hitam putih
 Gambar yang dihasilkan tanpa bantuan alat optik, seperti
lukisan, sketsa, dll
Alat peraga yang efektif perlu mempunyai
persyaratan :
– Sederhana, mudah dimengerti dan dikenal
– Mengetengahkan sesuatu yang baru
– Menarik
– Mengesankan dan menunjukkan ketelitian
– Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
oleh sasaran
– Mengajak sasaran untuk memperhatikan,
mengingat, mencoba dan menerima sesuatu hal
baru yang dikemukakan
DASAR-DASAR PENGETRAPAN
METODE PENYULUHAN

A. ARTI BELAJAR BAGI SASARAN


Arti belajar bagi sasaran (petani / peternak / nelayan & keluarganya) : belajar
bagi sasaran selain untuk pengembangan pengetahuan juga untuk
meningkatkan partisipasi sosial mereka. Hasil belajar akan nampak pada
perubahan perilakunya.

Perubahan-perubahan yang diharapkan terjadi antara lain :


1. Pengetahuan, baik jenis maupun jumlahnya
2. Keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan
keperluanya
3. Kecakapan dalam berfikir untuk menyelesaikan persoalan sehari-hari
4. Sikap, yaitu kecenderungan untuk :
a. Tidak berperasangka terhadap hal-hal yang belum dikenal
b. Mencoba sesuatu yang baru
c. Mau bergotong royong dalam menyelesaikan masalah bersama-sama
d. Menimbulkan swadaya & swadana
Contoh-contoh :
1. Perilaku petani yang bekerja di sawah dengan
menggunakan bajak + kerbau, menanam bibit
seadanya, dapat diberikan penget tentang penggunaan
traktor, pupuk buatan & cara menanam bibit unggul.
Namun perubahan perilaku belum tentu terjadi kalau
petani tersebut tidak mau merubah sikapnya yang
tertutup & takut melakukan sesuatu yang lain daripada
yang telah dikenal secara turun temurun.
2. Perilaku peternak yang membawa masuk sapi ke
dalam rumah sehingga menjadi satu dengan tempat
tinggal -------- terjadi zoonosis
3. Sebaiknya jika sasaran tersebut digugah minatnya untuk
mau merubah sikapnya yang konvensional & tertutup, tapi
tidak memperoleh tambahan penget & keterampilan untuk
menanam bibit yang baik & benar
4. Andaikata penambahan penget dan keterampilan telah
diperolehnya, serta dia mau merubah sikapnya yang tertutup
tapi tidak tersedia sarana untuk mewujudkan hal yang baru
tersebut dalam praktek kehidupannya sehari-hari, perubahan
perilaku juga belum memungkinkan.

Jadi, agar terjadi perubahan perilaku secara utuh, maka :


1. Proses belajar sasaran harus digerakkan melalui usaha
perubahan sikap baru
2. Harus diusahakan melalui pemberian pengetahuan baru
3. Harus dijelaskan melalui latihan keterampilan baru
4. Harus diadakan penyediaan sarana baru
Dalam melaksanakan pendidikan untuk sasaran & keluarganya ada
beberapa hal yang harus diperhatikan :
1. Mereka sehari-hari mempunyai kesibukan & kegiatan dalam
rangka mencari nafkah.
2. Mereka mempergunakan fikiran, pandangan, keinginan &
kebiasaan yang terutama dipengaruhi lingkungan pedesaan.
3. Perubahan-perubahan apapun mempengaruhi akibat langsung
terhadap penghidupan dan kehidupan mereka sendiri maupun
masyarakat pedesaan umumnya.
4. Mereka sudah mempunyai sikap tertentu, penget tetentu &
keterampilan tetentu. Seringkali sikap ini sudah membudaya
dalam diri mereka, sehingga tidak mudah untuk menggerakkan
terjadinya perubahan perilaku mereka.
5. Umumnya mereka mau belajar karena terdorong oleh rasa tidak
puas lagi dengan perilakunya yang sudah ada.
Dalam melaksanakan kegiatan pendidikan apapun metodenya yang
digunakan, seorang pendidik / penyuluh harus memperhatikan hal-
hal berikut :
1. Tidak Menggurui
Sikap menggurui dapat dirasakan sebagai meremehkan. Jika
hendak menegur suatu kesalahan, jangan bernada menyalahkan
tetapi membuka alternatif atau menarwarkan cara lain.
2. Tidak Menjadi “AHLI”
Tidak terpancing untuk menjawab setiap pertanyaan, seakan-
akan ahli dalam segala hal & segala bidang. Harus berani
mengatakan “Tidak Tahu” kalau memang masalahnya kurang
dipahami, tapi akan dicarikan solusinya
3. Tidak Memutus Pembicaraan
Pada waktu peserta bertanya atau mengemukakan
pendapat, jangan memutus pembicaraannya hanya
karena tidak sabar.

4. Tidak Berdebat
Bila pertanyaan telah dijawab dan penanya
menyanggah kembali, adalah bijaksana untuk
mengalihkan menjadi diskusi umum dengan
melontarkan kepada seluruh anggota kelompok
peserta
5. TIDAK DISKRIMINATIF
Peserta pendidikan umumnya heterogen dalam jenis
kelamin, usia, dasar pendidikan, latar belakang
kebudayaan, dan agama. Penyuluh harus memberikan
perhatian yang sama kepada semua peserta.
PRINSIP BELAJAR DALAM PENYULUHAN

1. ADA DORONGAN atau MOTIVASI UNTUK BELAJAR


Hal ini terjadi jika dirasakan adanya harapan untuk
mendapatkan keuntungan dari yang dipelajari
2. SESUAI DENGAN KEPERLUAN
Adanya rasa “memerlukan” / “membutuhkan” mendorong
peserta untuk berusaha belajar dengan penuh kesadaran
3. MUDAH DICERNA : CARA / METODE PENYAJIAN
HARUS DISESUAIKAN
Dengan daya tangkap peserta + kemampuan, sederhana +
jelas
4. MELIBATKAN PESERTA SECARA AKTIF DALAM
KEGIATAN BELAJAR
Partisipasi perlu dibina agar peserta ikut merasakan &
bertanggung jawab terhadap hasil belajar dan prestasi kerja
mereka
5. ADANYA KESEMPATAN MENCOBA & MEMPRAKTEKKAN
Dengan adanya kesempatan mengerjakan sendiri, melatih diri
terhadap pelajaran-pelajaran yang diterima, peserta akan
lebih tekun & bergairan dalam belajar
6. MENARUH KEPERCAYAAN PENUH KEPADA PENYULUH
Penyuluh harus yakin akan kebenaran materi yang diajarkan
& terampil mengerjakan atau menyajikan contoh-contoh yang
perlu ditampilkan.

7. ADA RASA KEMAJUAN DALAM PROSES BELAJAR


Dalam penyuluhan, peserta dibekali dengan keterampilan
untuk memecahkan permasalahan mereka sendiri. Adanya
rasa kemajuan selama belajar, akan membuat mereka lebih
tekun & bergairah untuk belajar lebih lanjut.
C. PROSES ADOPSI & PENTERAPAN METODE
PENYULUHAN
ADOPSI adalah PROSES MENTAL yang terjadi pada diri
seseorang pada saat menerima atau mengetahui sesuatu hal
yang baru dengan dirinya.
Ada 5 tahap yang terjadi pada proses adopsi :
1. SADAR 4. MENCOBA
2. MINAT 5. MENGADOPSI atau
3. NILAI MENERAPKAN
Menurut Soekandar Wiriaatmadja (1971) :
1. TAHAP SADAR : Seseorang sudah maklum atau mengetahui sesuatu
yang baru karena hasil dari berkomunikasi dengan orang lain atau
penyuluh.
2. TAHAP MINAT : Seseorang mulai ingin mengetahui lebih banyak tentang
hal yang baru itu, dengan mencari keterangan yang lebih rinci
3. TAHAP MENILAI :
Seseorang mulai menilai keterangan yang telah diperolehnya dan
menghubungkannya dengan keadaan dia sendiri. Misal : Kesanggupannya
dan risiko yang terjadi. Jadi keadaan teknis, ekonomi & sosiologis menjadi
pertimbangan utama.
4. TAHAP MENCOBA : Seseorang mulai menterapkan dalam
luasan yang kecil. Ada kalanya dia tidak melakukan sendiri,
tapi melihat orang lain yang mencoba. Kalau sudah yakin,
barulah diterapkan secara lebih luas. Bila gagal dalam
percobaan ini, biasanya seseorang akan menghentikan usaha
selanjutnya. Dan timbul rasa tidak percaya akan hal yang
baru itu.
5. TAHAP ADOPSI atau PENTERAPAN : Seseorang sudah
yakin akan hal yang baru itu dan mulai melaksanakan dalam
skala yang lebih luas. Bahkan ia dimanfaatkan oleh penyuluh
agar mau menganjurkan hal baru tersebut kepada orang lain.
Sekian dan Terima kasih…….

Anda mungkin juga menyukai