Anda di halaman 1dari 4

Implementasi dalam prinsip-prinsip dasar kode etik dan pedoman perilaku hakim :

Berperilaku adil 1. Wajib melaksanakan tugas-tugas hukumnya menghormati


asas praduga tak bersalah.
2. Memberikan keadilan dan tidak semata untuk menghukum.
3. Memberikan kesempatan yang sama kepada pencari
keadilan dalam suatu proses hukum pengadilan.

1. Tidak menerima hadiah, warisan, pinjaman, dari pihak yang


berperkara atau berkepntingan dalam perkara. Apabila
Berperilaku Jujur menerima tidak boleh lebih dari Rp.500.000.
2. Melaporkan gratifikasi yang diperoleh kepada KPK, Ketua
Muda Pengawasan dan ketua KY dalam jangka waktu paling
lama 30 hari kerja
1. Dilarang mengadili perkara dimana anggota keluarga
Berperilaku aktif dan bijaksana sebagai pihak yang memiliki kepentingan.
2. Hakim dapat melakukan kegiatan menulis, megajar dan
turut serta dalam kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan
hukum.

1. Menjalankan fungsi peradilan secara mandiri dan bebas dari


Bersikap mandiri
pengaruh, tekanan, dan ancaman baik yang bersifat
langsung maupun tidak langsung.
2. Bebas dari hubungan yang tidak patut dengan lembaga
eksekutif, legislative serta pihak lain yang mengancam
independensi.

Bertanggung jawab 1. Hakim dilarang menyalahgunakan jabatan untuk


kepentingan pribadi, keluarga atau pihak lainnya.
2. Dilarang mengungkapkan / menggunakan informasi yang
bersifat rahasia yang diperoleh dari jabatannya.
Berintegrasi tinggi
Dilarang melakukan tawar menawar putusan,memperlambat
pemeriksaan, menunda eksekusi atau menunjuk advokat tertentu,
kecuali ditentukan oleh undang-undang.

Menjunjung tinggi harga diri 1. Dilarang terlibat dalam transaksi keungan, dan transaksi usaha
yang berpotensi memanfaatkan posisi hakim.
2. Dilarang menjadi advokat atau pekerjaan lain yang berhubungan
dengan perkara.

Berdisiplin tinggi Hakim menjadi pribadi yang tertib di dalam melaksanakan tugas,
ikhlas, dalam pengabdian dan berusaha untuk menjadi teladan dalam
lingkungannya.

Berperilaku rendah hati Dalam melaksanakan pekerjaan bukan semata-mata pencaharian


melainkan suatu amanat yang harus dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat dan juga Tuhan Yang Maha Esa.
Bersikap professional Sikap professional akan mendorong terbentuknya pribadi yang
menjaga dan mempertahankan mutu pekerjaan, meningkatkan
pengetahuan dan kinerja, sehingga tercapai mutu hasil
pekerjaan, serta efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai