Manrisk Likuiditas
Manrisk Likuiditas
OLEH :
ADITYA PRIANSYAH
ARDY AGIL UTAMA
BOBBY KURNIAWAN SANTOSA
YOGI DWI SETYAWAN
DEFINISI
• Utang perusahaan yang berada pada posisi extreme leverage(artinya utang perusahaan
sudah berada dalam kategori yang membahayakan perusahaan itu sendiri).
• Jumlah utang dan berbagai tagihan yang datang disaat jatuh tempo sudah begitu besar, lebih
baik utang diperbankan, leasing, mitra bisnis, utang dagang, termasuk utang dalam bentuk
bunga obligasi yang sudah jatuh tempo yang harus secepatnya dibayar dan berbagai bentuk
tagihan lainnya.
• Perusahaan telah melakukan kebijakan strategi yang salah sehingga memberi pengaruh pada
kerugian yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang.
• Kepemilikian aset perusahaan tidak lagi mencukupi untuk menstabilkan perusahaan yaitu
sudah terlalu banyak aset yang dijul sehingga jika aset yang tersisa tersebut masih ingin dijual
maka itu juga tidak mencukupi untuk menstabilkan perusahaan.
• (e) Penualan dan hasil keuntungan yang diperoleh adalah terjadi
penurunan yag sistematis serta fluktuatif. Jika penjualan dan
keuntunngan diperoleh bersifat fluktuatif, maka artinya
perusahaan harus melakukan perubahan konsep sebelum
terlambat. Karena jika terjadi keterlambatan akan menyebabkan
perusahaan memperoleh profit secara fluktuatif, sementara
kondisi profit yang baik adalahyanng bersifat “konstan
bertumbuh”. Konstan bertumbuh artinya penjualan dan
keuntungan perusahaan mengalami pertumbuhan yang stabil dari
waktu ke waktu tanpa mengalami fluktuatif yang membahayakan.
• (f) Perusahaan sering melakukan kebijakan gali lubang dan tutup
lubangpada kewajiban jangka pendek. Seperti dana untuk
memenuhi kewajiban atau menyelesaikan persoalan likuiditas
dipakai dari dana untuk membayar utang sehingga pembayaran
utang menjadi tertunda, dan begitu pula sebaliknya pada dana
yang harusnya dialokasikan untuk membayar utang yang sudah
jatuh tempo namun dipakai untuk membayar gaji karyawan, listrik,
dan sejenisnya yang termasuk kategori short term liquidity.
PENGKATEGORIAN RESIKO LIKUIDITAS
DARI SEGI PERBANKAN
• Resiko likuiditas pasar : yaitu resiko yang timbul karena Bank tidak
mampu melakukan offsetting posisi tertentu dengan harga pasar
karena kondisi likuiditas pasar tidak memadai atau terjadi
gangguan di pasar (marke disprution).
• Resiko likuiditas pendanaan : yaitu resiko yang timbuh karena
bank dapat mencairkan asetnya atau memperolah pendanaana
dari sumber dana lain.
RISIKO LIKUIDITAS DAN NILAI SAHAM SERTA
REAKSI INVESTOR
» hubungan suatu jumlah yang dapat diperkirakan dengan jumlah lain berdasar data-data yang tersedia.
B. Rasio Keuangan
» alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan berdasar perbandingan data keuangan pada
Memperkirakan potensi risiko yang dihadapi, apakah pemegang saham biasa mendapatkan tingkat pengembalian
yang cukup.
D. Keunggulan Analisa Rasio Keuangan
2) Pengganti yang lebih sederhana dari informasi laporan keuangan yang rinci dan rumit,
4) Sangat bermanfaat untuk model pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-score)
7) Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa datang.
KELEMAHAN ANALISA RASIO KEUANGAN
1) Rasio keuangan bukan kriteria mutlak, namun hanya suatu titik awal dalam analisis
keuangan perusahaan,
2) Analisis Rasio Keuangan hanya peringatan awal bukan kesimpulan akhir, sebab hanya
3) Karena data bersumber pada laporan keuangan, maka memungkinkan data tersebut
merupakan data yang angkanya tidak memiliki keakuratan tinggi (penelitian haruslah
4) Pengukuran rasio keuangan bersifat artifisial (perhitungan dilakukan manusia yang setiap
tersebut sering tidak mampu menjawab kasus yang dianalisis secara maksimal.
SOLUSI DALAM MENGATASI KELEMAHAN
RASIO KEUANGAN
Rasio Solvabilitas =
( Total Assets – Total Liabilities ) + Long Term Liabilities
Fixed Assets
SOLUSI UNTUK MENGATASI RISIKO
LIKUIDITAS
Berikut adalah beberapa solusinya, yaitu :
Melakukan kebijakan keuangan dengan prinsip kehati – hatian
Menempatkan setiap keputusan perusahaan sesuaidengan situasi dan
kondisi yang ada
Menghindari keputusan yang bersifat mengejar keuntungan yang bersifat
jangkapendek, namun dapat mendatangkan kerugian yang bersifat jangka
panjang
Memperhatikan dan mengamati dengan baik setiap kebijakan moneter yang
diterapkan oleh pemerintah
Pihak manajemen perusahaan sebaiknya juga memahami kondisi mikro dan
makro ekonomi secara baik.
Melakukan pendekatan hedging untuk menyesuaikan jatuh tempo
antara aktiva dan kewajiban
Melakukan perbaikan dalam biaya dan pengendalian produksi
Melakukan perjanjian dengan bank dalam penyediaan kredit
Menghindari operasi luar negeri dinegara yang memiliki risiko
tinggi
Menurunkan harga pada jenis barang yang sulit dijual dan
meningkatkan harga pada barang yang tingkat penjualannya tinggi