Disusun Oleh :
Diah Karmini
(2004076)
A. Latar Belakang
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau biasa yang dikenal dengan Demam
Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus akut yang
disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne virus, genus
flavivirus, famili flaviviridae. DBD dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk
dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti, atau Aedes albopictus. Penyakit
DBD biasanya muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh
manusia diberbagai kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi
lingkungan dan perilaku masyarakat
BAB II
LANDASAN TEORI
Definisi
Dengue Hemmorhagic Fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan
nyamuk. Virus dengue ditularkan oleh nyamuk betina terutama dari spesies Aedes aegypti dan pada
tingkat lebih rendah Aedes albopictus.
Etiologi
1. Virus Dengue
2. Vektor
Anatomi Fisiologi
Sistem sirkulasi adalah sarana untuk menyalurkan makanan dan oksigen dari traktus distivus
dan dari paru-paru ke sela-sela tubuh. Selain itu, sistem sirkulasi merupakan sarana untuk
membuang sisasisa metabolisme dari selsel ke ginjal, paru-paru dan kulit yang merupakan
tempat ekskresi sisa-sisa metabolisme.
Konsep Keperawatan
Diagnosis Keperawatan
Identitas Pasien
Nama : An. B
Tanggal lahir/umur : 24-04-2004/ 17 Tahun 1 bulan
11 hari Riwayat Kesehatan
Nama Ayah/ibu : Tn. O/ Ny. K 1. Keluhan utama saat dikaji
Pekerjaan Ayah/ibu : Peneliti/PNS Pasien mengatakan pusing
Agama : Khatolik 2. Keluhan tambahan/lainnya saat dikaji
Pendidikan : SMA Pasien mengatakan mengantuk tetapi tidak bisa tidur.
Suku/budaya : Jawa 3. Alasan utama saat masuk Rumah Sakit
Alamat : Kalasan sleman Pasien mengatakan demam sejak tanggal 27 mei 2021
Tgl. Masuk/jam : 1-Juni-2021/20.00 suhunya 38 oC, 39 oC
Ruang/kamar : Gallilea 3 Anak/2 A
No RM : 0209xxxx
Diagnosa Kerja/medis : Dengue Haemorrahagic
Fever (DHF)
Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin 17.0 g/dl 10.2-15.2 1. Paracetamol 3x1 secara oral (13.30 Wib)
Hematokrit L 38.2% 40.0-54.0 2. Dextral forte 3x1 secara oral (13.30 Wib)
3. Aspark 2x1
Trombosit L 117 ribu/mmk 150-450
4. Cefixime 200 gr 2x1
5. Omeprazole 2x1
Laboratorium 3 juni 2021 6. Doxycyline 100 mg 1x1 secara oral
(13.30)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Lengkap
Dalam setiap diagnosis keperawatan tujuan yang ingin dicapai disusun secara spesifik dan relevan. Penatalaksaan asuhan
keperawatan dilaksanakan selama 2 hari, selama dinas siang (12.00-15.00). Pada hari pertama dapat melaksanakan intervensi
untuk 2 diagnosis yaitu hipertermia berhubungan dengan proses penyakit, risiko perdarahan dibuktikan dengan gangguan
koagulasi (trombostitopenia) dan pada hari kedua dan hari ketiga dapat melaksanakan intervensi 3 diagnosis yaitu hipertermia
berhubungan dengan proses penyakit, risiko perdarahan dibuktikan dengan gangguan koagulasi (trombostitopenia) dan defisit
pengetahuan tentang DHF berhubungan dengan kurang terpapar informasi. Pada hari pertama masalah keperawatan
hipertermia berhubungan dengan proses penyakit belum teratasi, risiko perdarahan dibuktikan dengan gangguan koagulasi
(trombostitopenia) belum teratasi. Hari kedua melanjutkan diagnosa keperawatan hipertermia berhubungan dengan proses
penyakit infeksi sudah teratasi, risiko perdarahan dibuktikan dengan gangguan koagulasi (trombostitopenia) belum teratasi,
defisit pengetahuan tentang DHF berhubungan dengan kurang terpapar informasi sudah teratasi. Untuk keseluruhan didapatkan
diagnosis pertama dan diagnosis ketiga teratasi dan diagnosis kedua belum teratasi, kemudian untuk intervensi dilanjutkan oleh
perawat diruangan.
Kesimpulan
Asuhan keperawatan pada An. D dengan Dengue Haemorrahagic Fever (DHF) yang dilakukan dengan pendekatan proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, evaluasi dapat ditegakkan tiga diagnosis
keperawatan yang terdiri atas dua diagnosis aktual dan satu diagnosis risiko. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x
24 jam secara keseluruhan masalah hipertermi berhubungan dengan proses penyakit teratasi dan masalah risiko perdarahan
dibuktikan dengan gangguan koagulasi (trombositopenia) belum teratasi dan defisit pengetahuan sudah teratasi, kondisi pasien
cenderung membaik.