M
DENGAN CVA HEMORAGIC DI RUANG ICU
RUMAH SAKIT BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
Diah Karmini
2004076
1. DEFINISI
• Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan
oleh perdarahan intra serebral atau perdarahan
atau perdarahan subrakhniod karena pecahnya
pembuluh darah otak pada area tertentu sehingga
darah memenuhi jarinagan otak (American Heart
Association (AHA), 2015).
2. ANATOMI FISIOLOGI
3. ETIOLOGI
a. Malfomasi arteriovenous
b. Aneurisma otak
c. Hipertensi
• Klarifikasi hipertensi : Prahipertensi, hipertensi tingkat 1 dan hipertensi tingkat 2
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan merupakan kegiatan mengkoordinasikan
aktivitas pasien, keluarga, dan tim kesehatan lain untuk mengawasi
dan mencatat respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang
telah dilakukan (Tarwoto & Wartonah, 2015).
A. PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 60 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Alamat : Bantul
Perkerjaan : Buruh
Status Perkawinan : Menikah
Tgl Masuk RS : 24 Maret 2021, Jam 08.30
Agama : Islam WIB.
Tgl Pengkajian : 24 Maret 2021, Jam 11.30
WIB.
Sumber Informasi : Rekam Medis
Analisa Data
No. DATA FOKUS MASALAH ETOLOGI
1. DS: - Gangguan Ketidakseimbang
DO: pertukaran gas an ventilasi-
RR 24 x/menit perfusi
Saturasi 93%
Terpasang ET+02 FiO2 8 L/menit
Slem warna putih bening tidak banyak
Kesadaran menurun (spoor)
Auskultasi dada: terdengar rhonchi di kedua paru-paru
PCO2 46,0 mmHg (meningkat)
PO2 493.0 mmHg (meningjkat)
pH 7,406 (Normal)
1. Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor saturasi oksigen 1. Penatalaksanaan yang efektif
pertukaran keperawatan selama 2 x 24 jam, dan status respirasi. dapat dilihat dari
gas b.d pasien mengalami perbaikan pemantauan reaksi.
ketidakseimb pertukaran gas, dengan kriteria 2. Atur interval pemantauan 2. Indikatornya ketidakpatenan
angan hasil: respirasi seuai kondisi jalan napas.
ventilasi- - Tingkat kesadaran meningkat pasien. 3. Membantu meningkatkan
perfusi - PCO2 membaik (35-45) 3. Berikan oksigenasi sesuai keseimbangan ventilasi-
- PO2 membaik (89-108) kebutuhan. perfusi.
- pH 7.35-7.45 4. Kolaborasi pemberian 4. Program pengobatan sesuai
- Suara napas baik bronchodilator, jika perlu akan mempercepat proses
- Pola napas membaik (RR 12 - 20 penyembuhan.
x/menit)
- Saturasi 100%
No. Diagnosa Tindakan Keperawatan Rasional
Keperawatan
& Data
Penunjang Tujuan & Kriteria Hasil Tindakan
3. Defisit Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kebutuhan alat 1. Kebutuhan pasien di atas
perawatan diri keperawatan selama 2 x 24 bantu kebersihan diri, tempat tidur terpenuhi
b.d gangguan jam diharapakan masalah berpakaian, berhias dan dan minimalkan resiko
neuromuskuler defisit perawtan diri dapat makan. infeksi.
teratasi dengan kriteria hasil: 2. Jadwal rutinitas perawatan 2. Kebutuhan terpenuhi.
- Mempertahankan diri. 3. Perawatan diri yang baik
kebersihan diri (mandi, 3. Siapkan keperluan pribadi akan bermanfaat bagi
makan, berpakaian, damping dalam melakukan aman nyaman pasien dan
kebersihan mulut dan perawatan diri sampai mandiri lingkungan sekitar
toileting) atau pindah ruangan.
4. Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi lingkungan yang 1. Meminimalkan resiko
b.d penurunan keperawatan selama 2 x 24 dapat meningkatkan potensi jatuh.
tingkat jam diharapkan resiko jatuh jatuh. 2. Memberikan tanda dan
kesadaran dapat tertasi: 2. Pakaikan gelang kuning dan mendapatkan perawatan
- Tidak terjadi trauma pada memasang resiko jatuh. khusus.
pasien 3. Pasang alat pengaman pada 3. Meminimalkan resiko
tempat tidur pasien. jatuh
CATATAN PERKEMBANGAN
Diah
1. Bagi Institusi
SARAN 2. Bagi Rumah Sakit
3. Bagi Mahasiswa
Terima Kasih
God Bless You.