Anda di halaman 1dari 29

FLU BARU H1N1

(strain Meksiko)

Dr.A.NUGROHO PL.
Kabid. KESGA & GIZI
DINKES KAB KEDIRI
PANDEMI INFLUENZA PADA
ABAD KE 20

1918 “SPANISH FLU” 1957 “Asian Flu” 1968 “Hongkong Flu”


40 - 50 jt kematian 2 jt kematian 1 jt kematian
A (H1N1) A (H2N2) A (H3N2)
TERMINOLOGI

 Swine Flu / Flu Babi  yang populer di pers


dan masyarakat
 Flu Mexico  karena wilayah awal terjangkit
dari Mexico
 Influenza A (H1N1)  WHO
 2009 Influenza A H1N1 US
 Flu Baru H1N1 (strain Meksiko)  DEPKES
RI
Percampuran
Percampuran Virus
Virus di
di Babi
Babi

Migratory
water birds Unggas
peliharaan

Source: WHO/WPRO
Babi
cs’09
FLU BARU H1N1
(Strain Meksiko)

 Penyakit Flu Baru H1N1 (strain Meksiko) adalah


penyakit influenza yang disebabkan oleh virus
influenza A subtipe H1N1 yang dapat menular
dari manusia ke manusia.
 Gejalanya mirip dgn Influenza Like Illness (ILI):
- Demam
- Batuk pilek
- Lesu, letih
- Nyeri tenggorokan
- Sesak napas atau napas cepat
- Mungkin disertai mual, muntah, diare
FLU BARU H1N1 (Strain Meksiko)

 Cara penularan :droplet/ aerosol, kontak erat/


langsung (<1 Meter) atau tidak langsung
 Masa inkubasi : 1-7 Hari, rata-rata 3 hari
 Orang yg terinfeksi dapat menularkan ½ sampai 1
hari sblm timbul gejala
 Sebagian besar orang tertular memiliki gejala
ringan/subklinis dan tanpa gejala, tapi tetap bisa
menyebarkan virus
 Menular dari manusia ke manusia secara efisien
 Masih sensitif terhadap oseltamivir dan zanamivir.
Definisi kasus
FLU BARU H1N1 (Strain Meksiko)

1. Suspek
Seseorang dg gejala infeksi pernapasan akut (demam
≥ 38ºC) mulai dari yg ringan (ILI) s/d pneumonia,
ditambah salah satu keadaan dibawah ini:
 Dalam 7 hari sblm sakit, pernah kontak dengan
kasus konfirmasi Flu Baru H1N1 (strain Meksiko)
 Dalam 7 hari sblm sakit pernah berkunjung ke
wilayah yg terdapat satu atau lebih kasus
konfirmasi Flu Baru H1N1 (strain Meksiko)
Definisi kasus
FLU BARU H1N1 (Strain Meksiko)

2. Probabel
Seseorang dengan gejala diatas disertai hasil lab (+)
Influenza A tetapi tidak diketahui subtipenya dgn
menggunakan reagen musiman
atau
seseorang yg meninggal karena penyakit ISPA yg
tidak diketahui penyebabnya & berhubungan secara
epidemiologi (kontak dlm 7 hari sblm onset) dgn
kasus probable atau konfirmasi
Definisi kasus
FLU BARU H1N1 (Strain Meksiko)

3. Konfirmasi
Seseorang dgn gejala diatas sudah dikonfirmasi lab Flu
Baru H1N1 (strain Meksiko) dgn pemeriksaan 1 atau
lebih test di bawah ini:
- RT PCR
- Kultur virus
- Peningkatan 4X titer antibodi spesifik Flu Baru H1N1
(strain Meksiko) dgn tes netralisasi
TATALAKSANA FLU BARU H1N1 (Strain
Meksiko)

 Rekomendasi WHO : Oseltamivir atau Zanamivir


 Dosis oseltamivir : 2 x 75 mg/hari atau sesuai BB (20
mg/kgBB/hr dalam 2 dosis)
 Diberikan secepatnya sejak gejala timbul (efektif 2
hari/48 jam setelah gejala timbul)
 Belum ada vaksin yang tepat.
 Bila suspek : langsung rujuk ke RS Rujukan
Pencegahan
Langkah-langkah pencegahan:
 Tutup hidung dan mulut dengan tissue ketika batuk atau
bersin. (Etika batuk / bersin)
Kemudian buanglah tissue yang telah dipergunakan ke
tempat sampah.
 Cuci tangan dengan sabun dan air, terutama setelah
batuk atau bersin.
 Gunakan masker apabila terserang pilek / batuk

 Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.

 Apabila mengalami sakit influenza, agar tinggal di rumah


tidak bekerja atau sekolah
 Hindari menyentuh mata, hidung atau mulut.

 Tidak bepergian ke negara terjangkit

cs’09
SEJARAH FLU BARU H1N1
(Strain Meksiko)

 15 Maret 2009 pertama ditemukan, kmd terjadi


outbreak di Meksiko
 Menyebar ke negara lain : Amerika, Eropa, Asia,
Australia.
 Statement Dirjen WHO 25 April 2009  Flu Baru
H1N1 merupakan PHEIC (Public Health Emergency
of International Concern).
 27 April 2009 statemen WHO  fase 3 menjadi fase
4.
 29 April 2009 fase pandemi dinaikkan  fase 5 –
pandemic alert
Periode Pandemi
Fase Interpandemi Risiko rendah pd manusia 1
“KLB AI"
Risiko tinggi pd manusia 2

 
Tidak ada atau penularan antar 3
manusia sangat terbatas
4
Bukti penularan antar manusia
Waspada Pandemi
( kelompok kecil)
                                                                                                        

                                      
5
Peningkatan penularan manusia
ke manusia semakin meluas

Pandemi Penularan manusia ke manusia 6


13
efisien
UP DATE FLU BARU H1N1 (Strain
Meksiko)

Up date 27 Mei 2009, oleh


WHO :

 tersebar di 48 negara
 13.398 kasus konfirm
 95 kasus meninggal
 CFR dunia = 0,71 %
BAGAIMANA DI INDONESIA?

 Saat ini belum ditemukan kasus di Indonesia

 Pada tanggal 4 Mei 2009, Menkes telah


menetapkan Flu Baru H1N1 (strain Meksiko)
sbg penyakit yg dpt menimbulkan wabah

 Saat ini : Mitigasi dan Kesiapsiagaan

15
AKIBAT YANG DITIMBULKAN
PANDEMI INFLUENZA:
Pandemi Influenza merupakan ancaman di segala
sektor : kesehatan maupun non kesehatan
 Angka kesakitan dan kematian tinggi

 Kelumpuhan pelayanan kesehatan

 Kekacauan keamanan dan sosial

 Kerugian besar dalam bidang ekonomi


(perdagangan, pariwisata dll)  kerugian
ekonomi akibat SARS $ 50 M ; untuk FB sekitar
$ 800 M
 Flu Baru H1N1 (strain Meksiko) : perkiraan ???
16
Asumsi :
1. Pandemi dapat terjadi dalam 1 gelombang atau lebih.
Tiap gelombang + 8 minggu.
Jangka waktu antara gelombang antara 3 - 9 bulan;
1. Setelah pandemi, virus kemungkinan tetap beredar dan menyebabkan
wabah influenza musiman;
2. Angka serangan klinis (clinical attack rate) selama pandemi + 30%
(+40% pada anak-anak - +20% pada orang dewasa) dan angka
kematian berkisar 0,2% - 2 %;
3. Sekitar 50% yang menderita infeksi klinis akan mencari pengobatan
4. Puncak ketidakhadiran ditempat kerja dapat mencapai 30-40%;
5. Tingkat keganasan (virulensi) pandemi bervariasi.
6. Virulensi saat pandemi Spanish Flu + 10 kali lipat daripada pandemi flu
Asia dan Flu Hongkong.
Untuk Flu Baru H1N1 (strain Mexico) diperkirakan mendekati Flu Asia
atau Flu Hongkong.
KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI
PANDEMI INFLUENZA
MENGAPA AVIAN INFLUENZA dan
Flu Baru H1N1 (strain Meksiko)
MENJADI PERHATIAN DUNIA ???

 Penyakit menular seperti Demam Berdarah, TBC,


Malaria, Diare, dan HIV/AIDS  angka kesakitan
dan angka kematiannya jauh lebih besar daripada
FB, namun tak mempunyai potensi menimbulkan
pandemi.

 Flu burung/AI dan Flu Baru H1N1 merupakan re-


emerging disease yang berpotensi menimbulkan
pandemi influenza.

19
 Saat ini Indonesia telah memiliki pedoman
penanggulangan episenter pandemi influenza dan
telah melaksanakan 2 kali simulasi lapangan

 Pada prinsipnya penanggulangan dalam pedoman


tsb dapat digunakan untuk penanggulangan
pandemi influenza H1N1 yang sekarang dihadapi di
dunia dengan melakukan penyesuaian sesuai
dengan kondisi yang ada saat ini
Kebijakan:
Strategi dan Langkah-langkah kegiatan

1. Pencegahan dan penanggulangan di bandara/pelabuhan/pos


lintas batas darat (PLBD).
2. Pengadaan dan mobilisasi obat dan APD (alat pelindung diri).
3. Penguatan dan pemberdayaan Rumah Sakit.
4. Pelaksanaan dan penguatan kegiatan surveilans
epidemiologi.
5. Pelaksanaan dan penguatan Laboratorium-diagnosa PCR.
6. Komunikasi Risiko, informasi dan kesadaran publik.
7. Komando dan Koordinasi.
8. Tindakan kesehatan masyarakat.
Tahapan operasional:
A.  Kasus atau virus belum masuk di Indonesia.
Upaya cegah tangkal
B. Kasus atau virus sudah masuk di Indonesia.
1. Awal (early/initial introduction). Suspek kasus dari luar
negeri masuk ke bandara/pelabuhan/PLBD dan atau
terdeteksi di pelayanan kesehatan di masyarakat.
2. Penularan terbatas (Limited/local spread) di wilayah
Indonesia. Kasus Flu Baru H1N1 (strain Mexico) sudah
menular dalam masyarakat yang terlokalisir dan terbatas
3. Penularan Flu Baru H1N1(strain Mexico) sudah meluas di
masyarakat lebih dari 1 kabupaten/kota dalam 1 propinsi
dan lebih dari 1 provinsi di Indonesia
PRINSIP KEGIATAN
1. Mitigasi
2. Pada tahap awal dan penularan terbatas:
 Karantina rumah
 Profilaksis kontak dekat dan serumah
 Pernyataan KLB oleh Bupati/Walikota, Gubernur untuk
DKI Jakarta
 Skrining di pintu keluar (IHR 2005)
3. Pada tahapan penularan meluas:
 Pernyataan wabah oleh Menkes RI
 Menkes mengusulkan kepada Presiden sebagai
bencana nasional
4. Monitoring dan evaluasi kegiatan
Langkah-langkah yang telah
dilakukan (Indonesia)
1. Untuk KKP Pelabuhan baik udara maupun laut 
Meningkatkan kesiapsiagaan di pintu-pintu masuk negara
terutama pendatang dari negara-negara yang sedang
terjangkit dgn :
 Mengaktifkan thermalscanner
 Membagikan HAC ( identifikasi asal penumpang)
 Posko 24 jam

2. Peningkatan kegiatan surveilans di Puskesmas, RS dan


sarana kesehatan lainnya  klaster ILI dan klaster
pneumonia. Pemeriksaan lab utk flu baru H1N1
melaporkan kasus ke Posko KLB 24 jam Ditjen PP&PL 
021- 4257125
Langkah-langkah kegiatan
(Indonesia)
3. Koordinasi dengan LP/LS & WHO untuk
memantau perkembangan serta menyebarluaskan
informasi ke jajaran kesehatan di seluruh
Indonesia.
4. Penyediaan stok oseltamivir di seluruh Propinsi,
Kab/kota, Puskesmas.
5. 100 RS Rujukan FB/ Influenza termasuk
surveilans RS
6. Lab rujukan nasional 2, lab regional 8, lab sub
regional 34
Langkah-langkah kegiatan
(Indonesia)

7. Site/ Surveilans Severe Acute Respiratory


Infection (SARI) di 15 RS propinsi
8. Site/Sentinel Surveilans ILI di 20 Puskesmas
9. Surveilans sentinel pneumonia semua golongan
umur di 10 propinsi (1 kab/kota & 1 Puskesmas)
10. Lab regional yg aktif memeriksa ILI dan SARI
di 3 regional (Medan, Semarang, Makassar)
BILA TERJADI PANDEMI (SEPERTI YG
TERJADI PD TAHUN 1918, MAKA BANYAK
KORBAN MENINGGAL, KEKACAUAN
SOSIAL, KERUGIAN EKONOMI, DLL.
OLEH KARENA ITU HARUS DICEGAH…

Kansas 1918, H1N1.


SIAPKAH KITA ?
BAGAIMANA
KITA
BELAJAR
DARI
KASUS
YANG
SUDAH
TERJADI !!?

APAKAH INI AKAN BERULANG KEMBALI ?

Anda mungkin juga menyukai