Anda di halaman 1dari 10

Teori dalam

Kimia Analisa
Kualitatif
Suraiya Kamaruzzaman
Kimia Analisa 1
Teori Asam Basa
A. Teori Asam Basa Svante Arrhenius (1859-1897):

 1884, menyatakan sifat asam & basa suatu zat ditentukan oleh jenis
ion yg dihasilkan dalam air.

 Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+


contoh: HCl, H2SO4, H2CO3, H3PO4,HCN, HNO3
HCl + H2O  H+ + Cl- + H2O

 Basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH-.


contoh: NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2
NaOH + H2O  Na+ + OH- + H2O
 Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat
basa adalah ion OH-.
 Asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air
mengalami ionisasi sebagai berikut. HxZ → x H+ + Zx-
 Contoh:

1) HCl(aq)    → H+(aq) + Cl-(aq)


2) NaOH(aq) →   Na+(aq) + OH-(aq)

 Reaksi asam basa : Reaksi penetralan


·  Penggabungan ion H+ dan OH- membentuk air
·  Kation yang terikat pada OH- dan anion yang terikat pada
H+ membentuk senyawa ionik (garam)
HCl + NaOH ---- NaCl + H2O
Asam    Basa        Garam    Air
Lanjutan Teori Asam Basa

B. Teori Asam Basa Bronsted – Lowry:


 Dasar teori: pertukaran proton (H+)
 Asam ialah donor (pemberi) proton
 Basa adalah akseptor (penerima) proton
 Amfiprotik/ Amfoter: bisa bersifat asam atau basa

 Contoh: H2O, NH3, HCH3COO, H2PO4-


1) HCl + H2O   →      H3O+ + Ac-
  asam-1    basa-2        asam-2       basa-1

2) H2O + NH3   →     NH4+ + OH-


    asam-1   basa-2          asam-2     basa-1

H2O dengan OH- merupakan pasangan asam-basa konyugasi.


NH4+ dengan NH3 merupakan pasangan asam-basa konyugasi.

 Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan sebagai basa
(proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter).
 Reaksi asam basa :
·      Reaksi perpindahan proton dari asam ke basa
·      Membentuk asam dan basa konjugasi
  Asam kuat: basa konjugasi lemah
  Basa kuat: asam konjugasi lemah

HCl  +  H2O   →  H3O+  +  Cl-


Asam1   basa1     asam2     basa2

 Asam konjugasi memiliki atom H lebih banyak  daripada basa konjugasinya


 Basa konjugasi memiliki muatan negatif lebih banyak daripada asam
konjugasinya
H2PO4-                       →      HPO42-
asam konjugasi              basa konjugasi
 note:

Semua asam basa Arrhenius adalah asam basa bronsted lowry


Lanjutan Teori Asam Basa
C. Teori Asam Basa Lewis:
 Dasar teori : pemakaian pasangan elektron bebas
 Asam adalah: partikel yg dapat menerima pasangan elektron (akseptor pasangan
elektron) dari partikel lain untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi
 Contoh : H+, kation logam (Fe3+, Al3+)
 Senyawa melibatkan unsur gol.III biasanya asam lewis kuat (membentuk ikatan
kovalen koordinasi)

 Basa adalah : partikel yang dapat memberikan pasangan elektron (donor


pasangan elektron) kepada partikel lain untuk memebentuk ikatan kovalen
koordinasi
 Contoh: OH-, atom & ion dari golongan V - VII (F-,Cl-)
 Reaksi asam basa :

 Pemakaian bersama pasangan elektron (ex: pada ikatan kovalen koordinasi)


 Contoh: Reaksi BF3 (asam) dan NH3 (basa)
        Reaksi pembentukan senyawa kompleks
Lewis:
 note:
Semua asam basa Arrhenius adalah asam basa Lewis

 Lewis mengamati bahwa molekul BF3 juga dapat berperilaku seperti


halnya asam (H+) sewaktu bereaksi dengan NH3,. Molekul BF3, dapat
menerima sepasang elektron dari molekul NH3, untuk membentuk ikatan
kovalen antara B dan H.

 Teori asam basa Lewis lebih luas dibandingkan Arhenius dan Bronsted
Lowry , karena :
1. Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang berlangsung
dalam pelarut air, pelarut bukan air, dan tanpa pelarut sama sekali.
2. Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan
transfer proton (H+), seperti reaksi antara BF3 dan NH3.
Asam:
Ion H+ menyebabkan:
1. Mengubah warna lakmus biru menjadi merah
2. Memberi rasa asam. Kata asam berasal dari bahasa Latin acere yang
berarti asam.
3. Bereaksi dengan logam dan basa
4. Larutan asam menghantarkan arus listrik (bersifat elektrolit).
5. Bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
6. Menghasilkan gas hidrogen ketika bereaksi dengan logam (seperti logam
alkali, alkali tanah, seng, aluminium).
7. Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari:
 Asam sitrat (pada jeruk dan anggur)
 Asam asetat (cuka)
 Asam askorbat (vitamin C)
 Asam sulfat (air aki)
Basa:
1. Memberi rasa pahit
2. Terasa licin atau bersabun
3. Mengubah lakmus dari warna merah ke biru.
4. Larutan basa menghantarkan arus listrik (bersifat elektrolit).
5. Bereaksi dengan asam membentuk garam dan air.
6. Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari:
 Natrium bikarbonat (Soda kue)
 Amonia (untuk pupuk)
 Natrium hidroksida (pada pembersih oven)
 Deterjen
 Sabun

Gabungan asam dan basa : memberi rasa asin


Referensi:
 Vogel, Ref: G. Svehla, 1979 “Buku Teks analisis Anorganik Kualitatif
Makro dan Semimikro” Edisi 5, (terjemahan), Kalman Media Pustaka,
Jakarta
 Cut Asiah, 2007 “Kimia Analisa untuk Teknik Kimia” Syiah Kuala
University Press, Banda Aceh
 http://ringkasanmapelsekolah.blogspot.com/2012/04/teori-asam-basa.html
, / 8 Okt 2013

Anda mungkin juga menyukai