Anda di halaman 1dari 55

METODE PENELITIAN HUKUM

DAN
PROPOSAL PENELITIAN

PS MKn UNTAR

Prof.Dr. MELLA ISMELINA FR,S.H.,M.Hum


SENARAI PUSTAKA
1. SOERJONO SOEKANTO & SRI MAMUDJI, PENELITIAN HUKUM
NORMATIF, SUATU TINJAUAN SINGKAT
2. JOHNNY IBRAHIM, TEORI & METODOLOGI PENELITIAN HUKUM
3. SUMARDI SURYABRATA, METODOLOGI PENELITIAN.
4. PENGANTAR METODE PENELITIAN, AMIRUDIN SH DAN ZAENAL
ASIKIN.
5. PETER MAHMUD, PENELITIAN HUKUM.
6. RONNY HANITIYO SOEMITRO, METODOLOGI PENELITIAN HUKUM
DAN JURIMETRI,
7. BAMBANG SUNGGONO, METODE PENELITIAN HUKUM.
8. SUNARJATI HARTONO, PENELITIAN HUKUM DI INDONESIA.
9. KAELAN, METODE PENELITIAN KUALITATIF BIDANG FILSAFAT.
10. KOENCARANINGRAT, METODE-METODE PENELITIAN MASYARAKAT.
11.FRED.N.KERLINGER, ASAS-ASAS PENELITIAN BEHAVIORAL
Metodologi

Meta (Setelah mengikuti)


Hodos (Jalan)
Logos (ujaran, Kata, Rasio, Ilmu)

Inggris; Methodology
Yunani; Methodos
Latin; Methodus
MENGAPA MANUSIA SELALU RISET ?

Dasar Teologis – Filosofis – Sosiologis

Hakekat manusia:
Makhluk Sosial – animale rationale – memiliki kuat dorongan ingin tahu;
Manusia selalu bermasalah dan kekurangan, selalu bertanya mengapa?,
untuk apa? mengapa begini?, mengapa begitu? Itu apa? dll

Manusia selalu mencari kebenaran , tetapi selalu


nisbi/relatif, karena itu tidak puas dan mencari-mencari terus itulah
penelitian

Kesimpulan : Penelitian suatu keharusan dalam kehidupan


manusia.
TUGAS PERGURUAN TINGGI

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

PENGABDIAN
PENGAJARAN PENELITIAN KEPADA MASYARAKAT
Transformasi bid. ilmu Menentukan Hasil transformasi bid. Ilmu &
perkembangan ilmu hasil penelitian

KEMAMPUAN DOSEN & MAHASISWA

Dibutuhkan penguasaan :

METODE PENELITIAN HUKUM


PENGERTIAN
• Metode: Prosedur/Cara untuk mengetahui /menjalankan sesuatu
melalui langkah-langkah yang sistematis;
• Metodologi: Kajian keilmuan terhadap langkah-langkah yang
sistematis di dalam metode. Dengan perkataan lain Kajian Keilmuan
terhadap Metode
• Penelitian (Riset), adalah suatu usaha yang terorganisir dan
sistematis untuk menyelidiki suatu masalah yang spesifik dan
membutuhkan solusi; dengan kata lain Keseluruhan proses yang
dilakukan untuk memecahkan masalah.
• Penelitian (Hukum): Usaha manusia untuk memperoleh:
Pengetahuan yang benar atau kebenaran tentang gejala-gejala:
(hukum) di alam semesta, melalui suatu pendekatan ilmiah;
Tipologi Penelitian Dilakukan untuk memperoleh keterangan atau penjelasan
a. Penelitian eksploratoris mengenai hal-hal yang belum diketahui. Disebut juga
sebagai penelitian penjelajahan.

• Dilakukan untuk melukiskan sesuatu (di daerah tertertu


1. Dilihat dari sudut pada saat tertentu
b. Penelitian deskriptif
sifatnya • Dilakukan jika sudah ada data awal yang akan diteliti
• Sudah ada landasan teori dan mungkin hipotesis

Dilakukan untuk menerangkan, memperkuat atau menguji


c. Penelitian eksplanatoris
dan bahkan menolak suatu teori atau hipotesis serta
terhadap hasil penelitian yang ada.

Dilakukan guna medapatkan dan menganalisis data


a. Penelitian diagnostik
tentang sebab-sebab timbulnya suatu gejala tertentu.

Dilakukan untuk memberikan gambaran atau


2. Dilihat dari b. Penelitian preskriptif
merumuskan masalah sesuai keadaan/fakta yang ada
bentuknya
Dilakukan untuk menilai, baik melalui pengujian
c. Penelitian evaluatif
(eksplanatoris) maupun melalui analisis mengenai
hubungan variabel

a. Penelitian murni Dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan atau teori

3. Dilihat dari b. Penelitian terapan Dilakukan untuk langsung diterapkan dan dimanfaatkan
penerapannya

c. Penelitian fokus masalah Ditujunak pada masalah yang sedang ramai dibicarakan
(aktual)
a. Fact finding Bertujuan untuk menemukan fakta atau gejala hukum
Penelitian ini lebih mendekati sifat yang eksploratoris

4. Dilihat dari tujuan b. Problem finding Bertujuan untuk merumuskan masalah dan gejala yang ada.
Penelitian ini lebih bersifat deskriptif

Bertujuan untuk menginvetarisasi dan kemudian


c. Problem identification mengklasifikasi masalah-masalah yang ada menjadi masalah
pokok dan bukan pokok untuk dicari jalan keluar

a. Penelitian mono disipliner Penelitian yang hanya menitikberatkan pada satu


bidang ilmu

5. Dilihat dari disiplin ilmu

b. Multi disipliner Penelitian yang menekankan pada penggunaan dan


perpaduan berbagai ilmu pengetahuan
Prinsip Penelitian
Mencari – Menemukan –
Memecahkan Masalah

Tujuan : Mencari kebenaran untuk


meningkatkan Kesejahteraan
Hidup Manusia
FUNGSI PENELITIAN

Menemukan Kejelasan
Hubungan fakta- data Menemukan Prinsip –
Informasi dalil – teori
PEMECAHAN MASALAH PENGEMBANGAN ILMU
LANGKAH-LANGKAH
LANGKAH-LANGKAH
1 PENELITIAN
PENELITIAN

Mengenal
Mengenal & &
Mengidentifikasi 2
Masalah yang akan
akan
dipecahkan Mengumpulkan
dipecahkan
Informasi

Melakukan
Analisis
Analisis
Data
4
Data
Menggambarkan
Faktor-faktor
Yang berhuhubungan
Dengan masalah
Dari Mana Masalah Diperoleh?

Melihat,
Mendengar, Diberi
Merenung Orang Lain

Kehidupan
sehari-hari

Membaca Buku Kebutu


han
Peneliti
Jenis Permasalahan
 Menjelaskan/menerangkan
sesuatu
Mengetahui dan
 Mengetahui keadaan
Mendeskripsikan sesuatu
sesuatu (apa & bagaimana,
berapa banyak, sejauhmana)
 Memandang dua atau lebih
fenomena ditinjau dari Problema Komparasi
persamaan & perbedaan yg
ada
 Korelasi Sejajar : Tidak dicari
sebab akibat tetapi dicari
Problema Korelasi : hubungannya (Korelasi
 Korelasi Sejajar antara…. dengan….)
 Korelasi Sebab Akibat  Korelasai sebab akibat :
dicari hubungan sebab
akibat (Pengaruh…
terhadap…)
Kepanggahan Dakhil
Patokan Kebenaran (=konsistensi dalam konsep
Hukum Sebagai Ilmu dan hukum-hukumnya)
Komitmen Internal
(Yunani Kuno)
Syarat Mutlak
Benar
Benar apabila
apabila
Koheren
Koheren dengan
dengan
Ketentuan
Ketentuan diatasnya
diatasnya
Kebersuaian
Koheren Faktual
Betrand Russell

Benar
Benar apabila
apabila
Hukum Kebenaran Koresponden Sesuai
Sesuai dengan
dengan
fakta
fakta
Fungsional
Pragmatis
Benar
Benar Apabila
Apabila
Fungsional/
Fungsional/ Syarat Tambahan
William James
Bermanfaat
Bermanfaat John Dewey
Pendekatan Hukum
Hukum Objek
Ilmu
Pendekatan
Filosofis

Pendekatan Normatif Pendekatan lain;


(Aturan – Norma) yang Bahasa
dibuat Pemerintah Hukum
Anthropologi
Berdaulat Psikologi dll.

Pendekatan sosiologis
Perilaku – institusi Sosial
PENELITIAN HUKUM
(SEARCHING FOR THE TRUE LEGAL ANSWERS TO LAW PROBLEMS)
Lihat Buku Teori Hukum – Anthon F. Susanto (1)

Konsep Hukum Tipe Kajian Metode Peneliti Orientasi


Penelitian
Hukum adalah Filsafat Logika deduksi, Pemikir Filsafati
asas asas Hukum berpangkal dari
kebenaran dan premis normatif
keadilan yang yang diyakini
bersifat kodrati bersifat self
dan berlaku evidence
universal
Hukum adalah Ajaran Doktrinal, Para Yuris Positivistik
norma-norma Hukum Murni bersaranakan Kontinental
hukum positif yang terutama logika
dalam sistem mengkaji deduksi untuk
Peraturan Per UU Law as it is membangun
– an Nasional written in the sistem hukum
books positif
PENELITIAN HUKUM
(SEARCHING FOR THE TRUE LEGAL ANSWERS TO LAW PROBLEMS)
Lihat Buku Teori Hukum Anthon F. Susanto (2)

Konsep Tipe Kajian Metode Peneliti Orientasi


Hukum Penelitian
Hukum adalah American Doktrinal, American Behaviour
apa yang Sociological seperti di atas Lawyers Sociology
diputuskan oleh Jurisprudence tapi juga Non- – Judge
hakim In- yg mengkaji Doktrinal Made Law
concreto dan Law as it is bersaranakan
tersistematisasi decided by logika induksi
sebagai judges judge, dengan Untuk mengkaji
Through, mengkaji court court behaviour
Judicial behaviour
Processes
PENELITIAN HUKUM
(SEARCHING FOR THE TRUE LEGAL ANSWERS TO LAW PROBLEMS)
Lihat Buku Teori Hukum Anthon F. Susanto (3)

Konsep Hukum Tipe Kajian Metode Peneliti Orientasi


Penelitian
Hukum adalah Sosiologi Sosial/Non Sosiolog Struktural
pola-pola perilaku Hukum, Doktrinal dengan
sosial yang Pengkaji Law pendekatan
terlembagakan. as it is in struktural/makro
Eksis sebagai society dan umumnya
variabel sosial terkuantifikasi
yang empirik (kuantitatif);

Hukum adalah Sosiologi dan Sosial / Non Sosial Simbolik


manifestasi makna atau Doktrinal Antropolog, Interaksi
simbolik para antropologi /Mikro, dengan pengkaji
pelaku sosial Hukum analisis kualitatif humaniora
sebagaimana pengkaji Law it
nampak dalam is in (human)
interkasi mereka action
OBJEK RANAH FENOMEN METODE SUMBER DATA SILOGISME

Perundang-
Hukum Murni Norma Deduksi
Undangan
& Falsafati
Doktrin Asas, Teori Deduksi
Normatif Kepustakaan Data
Doktrinal Sekunder
Sociological Norma Perundang- Deduksi
Jurisprudence Undangan

Hukum Doktrin Jugde Made Induksi


Law

Perilaku Deduksi
Empirik Induksi
Masyarakat
Perilaku Sosial Makro Test To Data
Theory Primer
Sosiologi
Hukum/
Socio-Legal Interaksi Induksi
Makna Simbolik
Kesepakatan Construct
Simbolik Interaksi
Mikro Theory
Filosofis Deduktif Data
Normatif Kepustakaan
Doktrinal
Hukum Deduktif Data
Murni Sekunder

Hukum
Sociological Induktif
Jurisprudence Kualitatif
Langsung
Non - Doktrinal Dari masyarakat
Empirik
Sosiologi Induktif Data
Hukum Kuantitatif Primer
Multi & Inter
Sosio - Induktif Non – Doktrinal Disipliner
Anthropologi Kualitatif Simbolik Interaksi
Pengertian Legal Research
Peter Mahmud Marzuki:
Penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum
maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang
dihadapi.

F. Sugeng Susanto :
Penelitian hukum adalah penelitian yang diterapkan atau diberlakukan
khusus pada ilmu hukum.

Soerjono Soekanto :
Kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan
pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau
beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisisnya.
Disamping itu juga mengadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap
fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan
atau permasalahan yang timbul di dalam gejala hukum tersebut.
Legal Research
• Adalah kegiatan ilmiah yg didasarkan
pada metode, sistematika, dan pemikiran
hukum tertentu.
• Bertujuan:
– untuk menemukan satu/beberapa gejala
hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya
– untuk melakukan pemeriksaan yang
mendalam terhadap fakta hukum
– mengusahakan pemecahan masalah yg timbul
di dalam gejala hukum ybs.
Legal Research
SOERJONO SOEKANTO SOETANDYO WIGNJOESOEBROTO

1. Penelitian Hukum NORMATIF


1. Penelitian Hukum DOKTRINAL
(=Penelitian Hukum Kepustakaan, yaitu penelitian
hukum yg dilakukan dengan cara meneliti bahan
pustaka atau data sekunder belaka; hukum (Penelitian yang mengkaji hukum yg dikonsepkan
dikonsepkan sbg norma/kaidah) dan dikembangkan atas dasar doktrin yg dianut
oleh pengembangnya)

2. Penelitian Hukum EMPIRIS

(=Penelitian hukum sosiologis, yaitu penelitian


hukum yg dilakukan dengan cara meneliti data 2. Penelitian Hukum NON DOKTRINAL
primer; hukum dikonsepkan sbg gejala sosial;
mengkaji efektivitas hk, kepatuhan thd hukum,
peran lembaga/ institusi hukum di dlm penegakan (Penelitian yg mengkaji hukum yg dikembangkan
hukum, implementasi aturan hukum, pengaruh bukan berdasarkan doktrin, tetapi hukum yg hidup
aturan hukum thd masalah sosial ttn atau dan berkembang serta berlaku dalam masyarakat)
sebaliknya.
Perbedaan mendasar dari kedua klasifikasi penelitian hukum
tersebut terletak pada cara pandang peneliti terhadap hukum.

Dalam penelitian hukum normatif, hukum dipandang sebagai


norma atau kaidah yang otonom terlepas dari hubungan hukum
tersebut dengan masyarakat.

Sementara penelitian hukum empiris atau sosiologis, hukum


dipandang dalam kaitannya dengan masyarakat atau sebagai
sebuah gejala sosial. Jadi dalam klasifikasi ini hukum tidak
dipandang sebagai sebuah norma atau kaidah yang otonom.
Penelitian
Yuridis - Normatif
Pokok Ajaran Hans- Kelsen
 Metode ini sering disebut sebagai  Hukum identik dengan hukum positif ‘tiada
metode yuridis-dogmatis hukum selain hukum positif’
 Metode ini digunakan oleh para  Hukum positif berlaku karena das Sollen
(seharusnya) bukan karena das Sein
peneliti hukum pada masa (kenyataannya).
berlakunya anggapan ‘ilmu untuk  Dasar berlakunya hukum adalah hukum lain
ilmu’ dan ‘seni untuk seni’ yang lebih tinggi peringkatnya dan sampai
sehingga pada saat itu peneliti batas tertentu akan sampai pada apa yang
hukum berpandangan bahwa disebut dengan hukum tertinggi;
‘hukum untuk hukum dan bukan  Hukum tertinggi tersebut tidak ditetapkan
hukum untuk masyarakat. oleh suatu kekuasaan tertentu, melainkan
ada dengan sendirinya
Metode ini tidak mengaitkan
 Hukum tertinggi yang disebut dengan
peranan hukum bagi masyarakat
Grundnorm
 Metode ini begitu kental dalam  Kesimpulannya :
Ajarannya Hans Kelsen = Ajaran  Menemukan kebenaran melalui cara
Hukum Murni = hukum deduktif = Kriterium kebenarannya =
dibersihkan dari pengaruh hukum Kebenaran Koheren
alam & pengaruh ilmu lain yang  Kebenaran penelitian dinyatakan reliable
syarat empiri tanpa harus melalui proses pengujian atau
verifikasi.
JENIS & SUMBER DATA SEKUNDER

DATA SEKUNDER : data yang diperoleh dari bahan kepustakaan atau


literatur, mencakup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil
penelitian, laporan, buku harian.

SUMBER DATA SEKUNDER YANG UTAMA BERASAL DARI DATA


KEPUSTAKAAN.

CIRI UMUM DARI DATA SEKUNDER :


 Pada umumnya data sekunder dalam keadaan siap terbuat &
dapat dipergunakan dengan segera.
 baik bentuk maupun isi data sekunder telah dibentuk dan diisi
oleh peneliti terdahulu.
 tidak terbatas oleh waktu dan tempat
Tipe-tipe dari data sekunder :
 Data sekunder yg bersifat pribadi :
- dokumen pribadi (surat-surat, buku harian)
- data pribadiyang tersimpan di lembaga ybs bekerja.

 Data sekunder yg bersifat publik :


- data arsip (data yg bisa digunakan untuk kepentingan ilmiah)
- data resmi pada instansi-instansi pemerintah
- data lain yg dipublikasikan (mis, yurisprudensi MA)

Jenis data lainnya:


DATA INTERNAL : data yg tersedia ditempat yang diteliti
DATA EKSTERNAL : data yg disusun oleh pihak lain
DATA SEKUNDER DI BID. HK :
 Bahan hukum primer : bahan-bahan hukum yang mengikat antara lain :
Norma atau kaidah dasar seperti Pembukaan UUD 1945 ; Peraturan
Perundang-undangan ;
Bahan hukum yang tidak dikodifikasikan misalnya hk adat ; Yurisprudensi;
Traktat; Bahan hukum dari zaman penjajahan hg sekarang, misalnya KUHP
&BW

 Bahan hukum sekunder : bahan yang memberikan penjelasan


mengenai bahan hukum primer, misalnya Rancangan Undang-Undang
(RUU), Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), hasil penelitian (hukum),
hasil karya ilmiah dari kalangan hukum dsb.

 Bahan hukum tersier : bahan-bahan yang memberi petunjuk maupun


penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya kamus-
kamus hukum; ensiklopedia; Indeks kumulatif ; Bibliografi ; Penerbitan
pemerintah ; Bahan acuan lainnya, dsb
TEKNIK PENGUMPUL DATA SEKUNDER :
STUDI DOKUMEN/STUDI PUSTAKA : merupakan alat pengumpul
data yang dilakukan melalui data tertulis dengan menggunakan
“content analysis”

Dapat ditunjang dengan:

WAWANCARA/INTERVIEW : untuk memperjelas data sekunder yg


diperoleh dan tidak dimaksudkan untuk memperoleh data primer.

cirinya adalah adanya proses untuk mendapatkan informasi; dapat


dilakukan melalui tatap muka, telepon, internet dll; dapat dilakukan
oleh seorang atau banyak orang; data/informasi yg diperoleh
dicatat/direkam; hubungan informan dan pewawancara bisa akrab
atau asing.
Penelitian Doktrinal
Hukum Normatif
Data Sekunder
Dogmatiek

Inventarisasi Hukum Positif


Penelitian Asas Hukum Data Pribadi : Dokumen Pribadi
Menemukan Hukum – Konkrit Dokumen Publik (Arsip, resmi
Sistematik Hukum dipublikasikan
Sinkronisasi & Harmonisasi Data Hukum; Primer ; UU.
Perbandingan Hukum Sekunder : RUU
Tersier :Lain-lain
Sejarah Hukum

Penelitian Hukum dengan menggunakan metode


Bahan & Pendekatan, teori/konsep dan metode analisis yang
Termasuk dalam disiplin ilmu hukum yang dogmatis
Teknik Ilmu Hukum (Ronny Hanitijo Soemitro)
Sendiri Penyebutan normatif bukan satu-satunya penyebutan
dalam literatur Berbahasa Belanda = Dogmatis.
dalam literatur bahasa Inggris, Hukum bukan
sebagai dogma tapi doktrin = Penelitian hukum
Doktrinal (Soetandyo Wignjosoebroto)
Penelitian Yuridis Penelitian Terhadap
Normatif Asas Hukum (Meta Kaidah)

Asas Hukum = Pikiran dasar yg terdapat dlm Penelitian ini bertujuan


atau dibelakang sistem hukum masing-masing menemukan asas hukum atau
yg dirumuskan dlm aturan perundangan dan memeriksa konsistensi vertikal
putusan hakim (Paul Scholten) asas hukum dgn kaidah hukum
dan dari kaidah itu dpt
Kaidah Hukum = Pedoman perilaku manusia dijabarkan beberapa
dalam masyarakat, berisi perintah, kewenangan, aturan hukum
izin, dll

Aturan Hukum = Ketentuan konkrit tentang Geen Straf Zonder Schuld


Perilaku manusia dalam masyarakat.

Setiap yg bersalah
Aturan Pidana harus dihukum
KUHP ( mis Ps. 362, 338)
Dan lain2
Penelitian Thdp
Penelitian ini bertujuan untuk Sistematika Hukum
Melakukan identifikasi ttg
Pengelompokan & Penggolongan
Pelbagai macam asas hukum,
Kaidah hukum, atau aturan hukum Sistem
Hukum Pidana

Sistem Asas Umum Kejahatan


Ps. 1-103 Ps. 104 – 488
Hukum Perdata KUHPid KUHPid
Hukum Orang Hukum Benda Ketentuan Pelanggaran
(Psl. 1- 495) (Ps. 499 – 1232) Tersebar Ps. 489 – 569
KUHPdt KUHPdt Di luar KUHPid KUHPid

Hukum Perikatan
Ps. 1233 – 1864)
Penelitian ini bertujuan
Penelitian menguji (ketaat-asaan)Vertikal dan
koherensi (keserasian) horisontal Pelbagai
Sinkronisasi Vertikalmacam asas hukum, kaidah, Maupun aturan
& Horizontal Ps. 3 (1) UU No.1/74
Suatu perkawinan pd asasnya
Sistem Pria hanya boleh mempunyai
Seseorang istri. Demikian
Hukum Indonesia Sebaliknya

Psl. 279 KUHP


Diancam 5 tahun bila
Hk. Perdata Hk. Pidana HAN Mengadakan hub perkawinan
Dimana seharusnya menyadari
Perkawinan yang sudah ada
Merupakang penghalang
Ps. 3 (1) Ps. 279 Ps. 4 (1) Baginya untuk kawin lagi.
UU No. 1/74 KUHPid PP 10/1983
Ps. 4 (1) PP. 10/1983
PNS pria untuk beristri lebih dari
Seorang wajib izin dari pejabat
Penelitian
Perbandingan Hukum
Penelitian ini bertujuan menemukan prinsip-prinsip dari
(ilmu) Peraturan perundang-undangan melalui perbandingan
macam-macam sistem hukum

Menurut Black’s Law Dictionary “Comparative jurisprudence is the stud


of the principle of legal science by the comparison of various
system of law

Prosedur:
a. Memilih atau menentukan objek penelitian yang akan di bandingka
b. Objek tersebut dihadap mukakan satu dgn lainnya
c. Cari Persamaannya & Perbedaanya
d. Sebab persamaan dan Perbedaan tersebut

“No matter how systematically it is carried out, research cannot


Be describe as being ‘Compparative’ if it does not give an
Explanation of the similarities and differences”.
 Penelitian ini memandang hukum tidak Penelitian Yuridis Historis
sebagai ide semata, tetapi juga sebagai
 Dari ajaran Savigny tersebut,
gejala sosial, maka hukum akan senantiasa
terkait dengan kenyataan di masyarakat nampak metode yuridis historis
 Friedrich Carl von Savigny, merupakan tokoh
memiliki ciri :
pelopor dari aliran yuridis historis 
Menemukan kebenaran dalam
 Pokok-Pokok ajaran Savigny adalah : suatu penelitian melalui cara
 Hukum tidak di buat, melainkan tumbuh dan berfikir induktif dan kriterium
berkembang bersama-sama dengan kebenaran koresponden
perkembangan masyarakat (Das Recht Wird 
Kebenaran dalam suatu
nicht Gemacht, aber es ist und wird mit dem penelitian sudah dinyatakan
volke) reliable tanpa harus melalui
 Hukum adalah pencerminan jiwa bangsa proses rasionalisasi
(Volkgeist) 
Fakta yang digunakan untuk
 Landasan suatu tata hukum adalah
kesadaran masyarakat secara umum yang
melakukan proses induksi dan
mencerminkan perasaan yang sama tentang pengujian kebenaran secara
keadilan koresponden adalah fakta yang
 Hukum berkembang tanpa disadari. telah menyejarah.
Penelitian Hukum Penelitian Inventarisasi
Normatif Hukum Positif

Pengumpulan melalui proses


Pengidentifikasian yang logis
dan sistematis

Tiga Langkah Utama


a. Penetapan kriteria pengidentifikasian untuk seleksi norma
b. Pengumpulan norma-norma yang sudah di identifikasikan
c. Pengorganisasian norma-norma tersebut ke dalam sistem
yang komprehensif
TAHAPAN PENELITIAN
NORMATIF
Hippotesis
kalau ada
Menetapkan
Menetapkan Perumusan
Perumusan
Masalah
Masalah Teori/Konsep Penelusuran
Tujuan
Pencarian
Pencarian Data
Data
Akademik Membaca Gunakan yg
Studi Pustaka
Pengumpulan
Pengumpulan Dat
Dat
Profesional Sesuai
Data Sekunder
Dirumuskan Bahan Primer
Melalui UP Sekunder
Investarisasi Tersier
Logika
Silogisme
Klasifikasi
Sistematisasi
Sistematisasi
Interpretasi Pengolahan Dapat ditunjang
Konstruksi Analisis
Analisis Diolah Melalui wawancara
Dituangkan
Laporan
Laporan Dalam
HASIL
HASIL
Publikasi
Publikasi Karya
Karya Ilmiah
Ilmiah
Metode/Penelitian
Hukum Empirik

Mengidentifikasikan dan mengkonsepsikan hukum sebagai


suatu institusi sosial yang riil dan funsional dalam
masyarakat yang terjadi dari perilaku anggota masyarakat
yg mempola (Ronny Hanitijo Soemitro)

Penelitian non Doktrinal, yg dicari bukan pembenaran


kaidah atau putusan, melainkan pola keajegan atau pola
hubungan (korelasi atau kausal) antara berbagai gejala yg
memanifestasikan hadirnya hukum di alam kenyataan yg
dapat dilirik oleh indra pengamatan.
(Soetandyo Wignjosoebroto)
PENELITIAN HUKUM EMPIRIS /
YURIDIS-SOSIOLOGIS

• Penelitian berlakunya hukum positif


• Pengaruh berlakunya hukum positif
• Penelitian pengaruh faktor-faktor non-
hukum terhadap terbentuknya ketentuan
hukum positif.
• Penelitian pengaruh faktor-faktor non-
hukum terhadap berlakunya hukum
positif.
PENELITIAN HUKUM EMPIRIS

 Dalam konteks sosio-empirik hukum selalu dikaitkan dengan


variable-variabel sosial lainnya, yang secara riil dipandang
berhubungan langsung dan tidak bisa dipisahkan dengan
hukum sebagai kaidah yang berlaku di tengah masyarakat,
maka jelaslah bahwa penelitian seperti itu menggunakan
metode penelitian non normatif atau non-dogmatis.

 Dalam penelitian hukum empiris kaidah bukan fokus utama


dari penelitian, akan tetapi perilaku masyarakatlah yang
menjadi fokus utama penelitian.
PENELITIAN HUKUM EMPIRIS

 hukum sebagai gejala sosio-empirik di satu sisi


dipandang sebagai independent variable (sebab) yang
menimbulkan efek pada berbagai kehidupan
masyarakat, di sisi lain hukum juga dipandang sebagai
dependen variable (akibat) yang kemunculannya
sebagai hasil dari ragam kekuatan dalam proses sosial.
 banyak pakar yang memandang bahwa penelitian
hukum sosio-empirik bukan lagi sebuah penelitian
hukum, akan tetapi lebih tepat sebagai penelitian sosial.
JENIS & SUMBER DATA PRIMER

DATA PRIMER : Data yang diperoleh langsung dari masyarakat


atau data yang diperoleh langsung dari sumber pertama yaitu
perilaku warga masyarakat melalui penelitian.

SUMBER DATA PRIMER BERASAL DARI LAPANGAN (MASYARAKAT)


3 JENIS ALAT PENGUMPUL DATA :

1. STUDI DOKUMEN/STUDI PUSTAKA : merupakan alat


pengumpul data yang dilakukan melalui data tertulis dengan
menggunakan “content analysis”

2. PENGAMATAN/OBSERVASI : berdasarkan prosedurnya


dibedakan antara : Pengamatan terlibat (dimana pengamat
menjadi bagian dari gejala yang diamatinya) dan Pengamatan
tidak terlibat ( dimana pengamat adalah pihak luar & tidak
terlibat secara emosional dengan gejala yang diamatinya)

3. Wawancara (Tidak terstruktur dan terstruktur)

4. ANGKET/ KUISIONER DLL


PENELITIAN HUKUM
DATA PRIMER
EMPIRIK
DATANYA LANGSUNG
DIAMBIL DARI MASYARAKAT

Deduktif Induktif
Kuantitatif- Test Teori MELIHAT DAYA BERLAKU
HUKUM DALAM MASYARAKAT
MISALNYA EFEKTIVITAS,
DAMPAK, IMPLEMENTASI, DLL

PENELITIAN MENJADI
RELIABLE SETELAH PENELITIAN INI ADALAH
DIVERIFIKASI PENELITIAN DENGAN
MENGGUNAKAN BANTUAN
ILMU-ILMU LAIN
Tujuan Tahap Penelitian Lengkap
Penelitian Empirik Kuantitatif

Perumusan Teori/
Hipotesis Populasi
Masalah Konsep
Teknik
Editing Penarikan
Koding Pengolahan Data yg Sampel
Klasifikasi
Sampel
& Penyajian Dibutuhkan
Tabulasi

Teknik Random ;
Logika Analisis Pengumpulan Undian
Matematika Data Data Ordinal
Statistik dll Tabel Random
Bertingkat
Hasil Publikasi Studi Pustaka
Pengamatan Non Random;
Angket Quota
dll Pusposive dll.
Perbedaan Metode Pendekatan
Yuridis Normatif dengan Yuridis Sosiologis

Yuridis normatif Yang Yuridis sosiologis


membedakan
• Data sekunder dg bahan • Data primer:
hukum: sumber data/ – hasil observasi
– Primer: UUD, TAP bahan – hasil
MPR, UU. penelitian angket/kuestioner
– Sekunder: RUU, – hasil wawancara
hasil penelitian,
texbooks, majalah,
internet, jurnal.
– Tertier: Bibliografi,
ensyclopedia, kamus
hukum, dll.
Yg
Yuridis normatif Yuridis sosiologis
membedakan
• Penelitian kepustakaan: • Menekankan segi observasi
– meneliti data sekunder/studi • Angket/questioner
dokumenter / menekankan Cara dan • wawancara
segi abstraksi
(dilakukan di perpustakaan)
Tempet (Penelitian lapangan)
Penelitian
• FGD (Focus Group Discussion)
Pedoman wawancara • Pedoman wawancara
alat penelitian • Angket

• Kualitatif dengan jalan melakukan • Kuantitatif dan kualitatif


penafsiran dan atau analogi Analisis data
Menggunakan angka
 Tidak menggunakan matematis/statistik
statistik/matematik
SIMPULAN:
PERBEDAAN PENELITIAN HUKUM NORMATIF DAN EMPIRIS

 Perbedaan konsepsi tentang hukum


 Perbedaan analisis
 Perbedaan data dasar
 Perbedaan tentang keutamaan tekhnik
pengumpulan data
 Perbedaan design penelitian
Dikena
l sebag
a i m et
PENELITIAN K V ERSTEH od e
UALITATIF (Dilthey EN
DALAM ILMU – Spran
HUKUM ger)

a t id a k u n tuk
Tujuanny salitas
n c ar i c a u
me a ha m i
tu k m e m
Istilah istik tetapi un t entu
i tu a s i t e r
N a tu ra l s
i
Inkuir ografi
Etn k s i onis
in t e ra
b o l ik ogi Pen
Sim e t o d o l elitia
Etnom nologis artin n in
e y i
Fenom tatif dll Inst a diba sifatny
rum a in
re ng u
Interp a da l e n d a
n dari duktif
a la b
pen h si pen m pene awah.
eliti
men eliti. Ja litian in
jadi di d i
alat is i
utam ni
a
Laporan
PENELITIAN KUALITATIF Penelitian
Analisis
Tema Temuan Khas
Mengorganisasikan Analisis
Menghimpun
elemen Komponensial
Di suatu domain
Melalui wawancara
Analisis Pengamatan
terfokus Taksonomi Selektif
Pengamatan
Terfokus
Mencari benang
Analisis Merah dan
Domain Mengintegrasikan
Pengamatan Seluruh domain yg ada
Deskriptif
Jalankan Pencatatan
Lapangan Untuk
Untuk memperoleh
memperoleh
Pengamatan
gambaran
gambaran umumumum Analisis lebih rinci
Terlibat dan
dan menyeluruh
menyeluruh Dan fokus pada
Pilih tentang
tentang objek
objek Kajian penelitian
Situasi Sosial yang
yang diteliti
diteliti
GROUNDED THEORY FENOMENOLOGI
 Suatu cara penelitian
 Suatu fenomena yg tampak sebenarnya
kualitatif yg dilakukan scr
refleksi realitas yg tdk berdiri sendiri krn yg
sistematis dg menggunakan
tampak itu adalah objek yg penuh dg makna
suatu prosedur ttn untuk
yg transendental. Untuk medapatkan hakekat
menghasilkan suatu teori.
kebenaran, maka hrs menerobos melampaui
 Peneliti turun ke lapangan
fenomena yg tampak itu.
utk memahami apa yg sdg  Fenomena yg ditampakkan oleh individu
dikerjakan oleh subjek
merupakan refleksi dr pengalaman
peneliti
transendental dan pemahaman ttg makna
 Sering disebut sebagai
(verstehen)
“analisis komparatif  Fenomenologi menggunakan alat verstehen
konstan”
dimana peneliti hrs masuk ke dlm pikiran
 Penelitian yg bersifat
informan.
induktif dari fenomena yg  Peneliti melakukan pengamatan partisipan,
mewakili
wawancara yg intensif, melakukan analisis dr
 Metode yg digunakan
kelompok kecil dan memahami keadaan
penafsiran & kreatif
sosial.
 Fokus Fenomenologi cenderung ke kesadaran
& budaya.
ETNOMETODOLOGI ETNOGRAFI
 Penelitian kualitatif yg Tulisan atau laporan ttg suatu
beranjak dr fenomenologi suku bangsa yg ditulis oleh
 Etnometodologi adalah seorang antropolog atas hsl
suatu studi empiris ttg penelitian lapangan selama
bagaimana individu dlm suatu sekian bulan atau sekian tahun.
komunitas bertindak &
bertingkah laku serta berusaha INTERAKSI SIMBOLIK
memahami kehidupan sehari- Mengkaji interaksi alami antara
hari aktor yg diteliti. manusia dalam masyarakat &
 Cth: penelitian ttg perilaku hubungan masyarakat dg individu.
menyimpang “kejahatan yg Interaksi yg terjadi antar individu
dilakukan anak-anak” ternyata berkembang melalui simbol2 yg mrk
dipengaruhi oleh latar ciptakan dan dilakukan scr sadar.
belakang keluarga dan Interaksi simbolik berkaitan dg gerak
lingkungannya. tubuh (vokal, gerak fisik, ekspresi
 Fokus etnometodologi tubuh) yg mempunyai makna simbol
cenderung ke tindakan dan
interaksi HERMENEUTIK
Digunakan dalam penelitian komunikasi.
Menguji teori ttg pemahaman dan
penafsiran (terkait dg teks)
JENIS DATA PENELITIAN KUALITATIF
&
TEKNIK PENGUMPUL DATA

 DATA PRIMER : Data yang diperoleh langsung dari masyarakat atau


data yang diperoleh langsung dari sumber pertama yaitu perilaku warga
masyarakat melalui penelitian.

 DATA SEKUNDER : data yang diperoleh dari bahan pustaka, mencakup


dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian, laporan, buku
harian.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA:

1. STUDI DOKUMEN/STUDI PUSTAKA


2. WAWANCARA/INTERVIEW
3. PENGAMATAN/OBSERVASI

Anda mungkin juga menyukai