Uji ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui ketebalan berhubungan dengan kekerasan
sediaan padat tablet. Percetakan, perubahan ketebalan merupakan indikasi adanya masalah
pada aliran massa cetak atau pada pengisi granul ke dalam die oleh karena itu perlu
dilakukan pengujian.
Persyaratan : tablet yang baik memiliki diameter tidak lebih dari 3 kali atau tidak kurang
dari 4/3 tebal tablet
Hasil : Hasil uji keseragaman ukuran tablet dari F1, F2 dan F3 memenuhi persyaratan
karena memiliki diameter yang tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 4/3 tebal
tablet (Departemen Kesehatan RI,1979)
Keseragaman Bobot
Uji keseragaman bobot dilakukan untuk melihat keseragaman dosis obat yang masuk kedalam tubuh sehingga dosis
setiap tablet diharapkan sama dan sesuai dengan keamanan terapi dari sediaan tersebut. Pengujian keseragaman bobot
dapat dilakukan dengan menggunakan neraca analitik
Jumlah bahan yang diisikan ke dalam cetakan yang akan dicetak menentukan berat tablet yang dihasilkan. Volume bahan
yang diisikan (granul atau serbuk) yang mungkin masuk ke dalam cetakan harus disesuaikan dengan beberapa tablet
yang telah lebih dahulu dicetak supaya tercapai berat tablet yang diharapkan. Penyesuaian diperlukan karena formula
tablet tergantung pada berat tablet yang akan dibuat (Ansel, 1989).
Alat Keseragaman Bobot Tablet Salut Film
Neraca Analitik
Persyaratan Rata-rata berat tablet salut film
Tablet dikatakan memenuhi persyaratan karena tidak ada dua tablet yang bobotnya menyimpan 5% dan tidak ada satu
tablet pun yang bobotnya menyimpang 10% dari bobot rata-rata tablet.
Prosedur Keseragaman Bobot
Pilih 20 tablet
Timbang 20
tablet tersebut
Timbang satu
persatu
Hitung bobot
rata-ratanya
Waktu Hancur
Waktu hancur sediaan tablet sangat berpengaruh dalam fase biofarmasi
obat. Agar zat aktif dapat diabsorpsi dalam saluran cerna, maka tablet
harus hancur kedalam cairan tubuh untuk dilarutkan. Waktu hancur dapat
dipengaruhi oleh bahan penghancur (desintegran) dan banyaknya pengikat
yang digunakan dalam formulasi tablet, karena desintegran merupakan
bahan yang akan menyebabkan tablet pecah dan hancur dalam air atau
cairan lambung.
Persyaratan : Hasil uji waktu hancur memenuhi persyaratan karena waktu
hancur tablet kurang dari 15 menit.
Alat uji yang digunakan : Disintegrator
Prosedur uji waktu hancur
Masukkan ke
Ambil 6 tablet, Lalu
dalam alat
bersihkan dari ditimbang
friabilator untuk duji
serbuk halus (W1)
Keluarkan tablet,
Hitung % Alat diset dengan
bersihkan dan
friabilitas kecepatan putaran
timbang kembali
tablet 25 rpm
(W2)
Daftar Pustaka
• Lachman, C.L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J,L., 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Edisi II. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakarta: Universitas Indonesia
Press.
• Banne, Y., Ulaen, S., & Lombeng, F. (2012). Uji Kekerasan, Keregasan, Dan Waktu
Hancur Beberapa Tablet Ranitidin. Jurnal Ilmiah Farmasi Poltekkes Manado, 3(2),
96508.
• Parrot, E. (1970). Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics. Burgess
Publishing Company. United States of America.
• Rhoihana, D. (2008). Perbandingan Availibilitas In Vitro Tablet Metronidazol Produk
Generik dan Produk Dagang. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.