Aplikasi Perkantoran PPT Ariadna Miranda
Aplikasi Perkantoran PPT Ariadna Miranda
GEJALA
Batuk
Sakit tenggorokan
Sesak napas
Ganggan saluran cerna (mual,
muntah, nyeri perut, diare)
Gangguan pada kulit
COVID-19
Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) telah
memperpanjang status darurat wabah corona atau Covid-19 menjadi 91
hari, terhitung mulai 29 Februari 2021 hingga 29 Mei 2021.
Hal itu menandakan bahwa status darurat corona bakal melewati Hari
Raya Idul Fitri yang berdasarkan kalender masehi jatuh pada 13 Mei
2021.
Terkini, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
menyatakan, tengah mempertimbangkan opsi mengenai pelarangan
mudik Lebaran 2021 guna mencegah penyebaran Covid-19 yang terus
meningkat dari hari ke hari.
Wacana ini tentunya disesalkan banyak pemudik yang sudah jauh hari
berharap bisa pulang ke kampung halaman dan bertemu keluarga. Tapi
di sisi lain, saran untuk tidak mudik dianggap menjadi sebuah strategi jitu
untuk menekan teror virus corona.
Lantas, apa saja alasan yang membuat seorang lebih baik tidak mudik
saat pandemi Covid-19 berjalan?
COVID-19
1. Virus corona tak pandang bulu
Penyebaran Covid-19 berlangsung secara masif sejak
kemunculannya di Indonesia. Virus mematikan tersebut bisa
menyerang siapa saja, di mana saja dan kapan saja melalui kontak Sebab, para pemudik
fisik. Tak terkecuali, jelang musim Lebaran nanti ketika status
darurat wabah Covid-19 masih berjalan. Diprediksi kasus tersebut
masih menjadi ancaman bila warga tetap bersikukuh untuk mudik. berpotensi menjadi carrier
atau pembawa virus dari
Apalagi, fakta membuktikan, semakin hari kasus positif Covid-19 di
Tanah air terus bertambah, begitu pula dengan tingkat kematiannya.
2. Tak bisa Physical Distancing
Presiden Joko Widodo telah mengimbau warga untuk menjaga jarak
atau physical distancing guna mencegah penularan Covid-19.
daerah yang telah terpapar
Dengan begitu, warga diharapkan lebih banyak melakukan aktivitas
di dalam rumah dan menjauhi kerumunan.
virus corona atau masuk
Physical distancing tentu tak berlaku ketika musim mudik, di mana
kebanyakan warga memanfaatkan transpotasi umum untuk pulang
zona merah, sehingga bisa
ke kampung halaman.
Pemudik akan kesulitan menjaga jarak fisik satu sama lain saat menjadi sumber penularan.
dalam kendaraan sehingga tidak bisa menekan penularan Covid-19
seperti imbauan pemerintah. Status carrier tentu bisa
3. Potensi penyebaran Covid-19 meningkat
Dokter Pompini Agustina, SpP dari RS Penyakit Infeksi Sulianti mengancam keselamatan
Saroso mengatakan potensi penularan Covid-19 bisa meningkat
jelang musim Lebaran.
Untuk itu, ia mengimbau warga menahan diri untuk tidak melakukan
orang lain termasuk
perjalanan jauh bila tidak memiliki kepentingan mendesak. keluarga yang ada di rumah
dan warga di kampung.
COVID-19
4. Status ODP membayangi
Sejumlah provinsi di Indonesia seperti Daerah Istimewa
Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Barat menetapkan
setiap pemudik yang berasal dari luar kota terdampak
Covid-19 sebagai ODP.
Status tersebut tentu tidak bisa diremehkan, lantaran
pemudik dari luar kota diwajibkan untuk mengisolasi diri
selama 14 hari setibanya di kampung halaman.
Itu berarti, pemudik tidak bisa menghabiskan waktu
bersama keluarga secara leluasa saat Lebaran karena
harus menjalani karantina.
Pun bila isolasi tersebut tidak dilakukan, pemudik bisa
diseret ke jalur hukum seperti yang diterapkan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat.