Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

NEONATAL
HIPERBILIRUBINEMIA

Novi Novianti, MKep., Ners


PENDAHULUAN

• Sebagian besar bayi baru lahir (neonatus)


menunjukkan gejala kuning (ikterus) ketika
berumur sekitar 3 – 4 hari.
• Warna kuning pada kulit dan mungkin juga
pada sklera mata dialami oleh 40 – 60 %
neonatus cukup bulan dan 80 % neonatus
kurang bulan.
• Pada masa transisi hepar belum berfungsi
secara optimal  proses glukuronidasi
bilirubin tidak terjadi secara maksimal.
• Neonatus akan terlihat ikterik bila kadar
bilirubin darah 5-7 mg/dl.
• Pertama ikterus akan terlihat pada wajah dan
kemudian akan menjalar kearah kaudal bila
bilirubin meningkat
 Saat dlm rahim bilirubin indirek akan dibuang mll
placenta & diproses di hati ibu mjd bil. Direk 
dibuang ke urin & tinja ibu
 Segera stlh lahir bayi hrs memecah sendiri bil.indirek
di organ hatinya

Namun, karena fungsi organ hati bayi belum matang 


proses itu jadi lambat

Akibatnya bilirubin indirek akan menumpuk di dalam


darah dan jaringan tubuh
ETIOLOGI

A. Fisiologis
1. Umur sel darah merah yang pendek
2. Penghancuran sel darah merah
3. Defisiensi aktifitas glukoronil
transferase
4. Reabsorpsi enterohepatik bilirubin
indirek
ETIOLOGI

B. Patologis
1. Penyakit hemolitik: inkompatibiliti
rhesus dan ABO
2. Defisiensi G6PD (Glukosa-6 Phospat
dehidrodinase)
3. Kelainan genetik: kelainan enzim
4. Prematur
Metabolisme
bilirubin
Pencegahan
1. Menganjurkan pada ibu untuk menyusui
bayi sesegera mungkin
2. Menganjurkan pada ibu untuk menyusui
paling sedikit 8-12 kali per hari ntuk
beberap hari pertama
3. Tidak memberikan cairan tambahan
seperti dekstrose atau air pada bayi yang
mendapatkan ASI dan tidak mengalami
dehidrasi
KOMPLIKASI
• Komplikasi yg bisa timbul pd icterus neonaturum
adalah kern ikterus  kerusakan otak o/k perlengketan
bilirubin indirek di otak
• Gejala kern ikterus diantaranya :
1. Letargi
2. Bayi tidak mau menghisap
3. Mata tampak berputar – putar
4. Kejang
5. Tonus otot meningkat
6. Opistotonus, kaku kuduk

Created by Ninis
• Bila bayi hidup lebih lanjut maka akan
menimbulkan gejala sisa diantaranya :
1. Ketulian
2. Gangguan bicara
3. Reterdasi mental

Created by Ninis
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama penatalaksanaan icterus neonaturum
adalah mengendalikan agar bilirubin tidak
mencapai nilai yg dpt menimbulkan kern icterus,
antara lain :
• Mempercepat konjugasi bilirubin  pemberian
luminal atau fenobarbital
• Pemberian substrat yg kurang utk transportasi
• Melakukan dekomposisi bilirubin dg fototerapi
• Mengeluarkan bilirubin scr mekanik dg tranfusi
tukar

Created by Ninis
A. Terapi Sinar
• Menimbulkan dekomposisi bilirubin dr
senyawa tetrapirol mjd dipirol yg mudah
larut dlm air  dikeluarkan mll urin &
tinja shg kadar bilirubin menurun
• Meningkatkan kosentrasi bilirubin indirek
dlm cairan empedu ke dlm usus shg
peristaltik meningkat.

Created by Ninis

Created by Ninis
Peralatan yang diperlukan.
1. 8-10 buah lampu neon yg dipasang dlm kotak
berventilasi
2. Pleksiglas biru, 0.5 inci  memblokade sinar
ultraviolet

Yang perlu diperhatikan pd saat penyinaran


3. Pemberian terapi sinar selama 100 jam
4. Lampu yg dipakai maksimal sampai 500 jam

Created by Ninis
Tehnik terapi sinar
1. Baringkan bayi telanjang kecuali genetalia & mata
2. Posisi bayi dirubah tiap 6-8 jam
3. Observasi suhu bayi tiap 4-6 jam sekali.
4. Perhatikan asupan cairan
5. Pertahankan suhu bayi agar tetap 36,5-37oC
6. Kadar bilirubin di px tiap 8 jam stlh pemberian tx sinar
7. Bila kadar bilirubin turun mjd 7.5 mg/dl atau kurang,
tx dihentikan meski blm mencapai 100 jam
8. Jk stlh pemberian slm 100 jam, bilirubin ttp tinggi,
coba lihat lampu apakah penggunaan sudah melebihi
500 jam
9. Pada kasus ikterus krn hemolisis, HB diperiksa tiap
hari
Created by Ninis
Komplikasi terapi sinar
1. Dehidrasi
2. Defekasi meningkat
3. Timbul kelainan kulit sementara
4. Kenaikan suhu tubuh
5. Gangguan pd retina jk mata tidak ditutup
6. Komplikasi pd gonad  di duga menyebabkan
kemandulan, tetapi blm ada bukti.

Created by Ninis
B. Tranfusi tukar
• Dilakukan jika kadar bilirubin tidak dpt diatasi dg
terapi sinar
• Dilakukan pd ikterus yg disebabkan krn hemolisis
• Tujuannya menurunkan dg cepat kadar bilirubin
indirek
• Bermanfaat utk mengganti eritrosit yg telah
terhemolisis.

Created by Ninis
Indikasi tranfusi tukar
1. Bila kadar bilirubin indirek > 20 mg/dl
2. Kadar HB tali pusat kurang dr 14 mg%
3.Kenaikan kadar bilirubin cepat, 0.3–1 mg/dl/jam
4. Anemia berat pd neonatus dg gx gagal jantung
5. Bayi dg asfiksia, sindrom gawat napas, bayi lahir
dg BB < 1500 gr  dpt dilakuakn tranfusi tukar
meski kadar bilirubin blm mencapai 20 mg/dl 
mempermudah bilirubin melalui sawar otak

Created by Ninis
Pengkajian Keperawatan
• Anamnesa ikterus pd R/ kehamilan sebelumnya
 R/ inkompatibilitas darah,R/tranfusi tukar /
terapi sinar pada bayi sebelumnya
• R/ keham dg komplikasi, persalinan dg
komplikasi
• Pengkajian data objektif ssuai dg gx icterus
fisiologi atau patologi
• Pengkajian thd fx penyerta seperti BBLR, usia
gestasi < 36 mg dan hipoksia.

Created by Ninis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Resiko tinggi injuri
 Akibat peningkatan bilirubin yg berpotensi mjd
kern icterus yg bs merusak otak
• Resiko tinggi kurang volume cairan
 Krn tind foto terapi menyebabkan anak
kehilangan cairan o/ panas lampu
• Gangguan integritas kulit
 Efek fototerapi yg menyebabkan kulit kering,
iritasi pd mata
• Kurang pengetahuan mengenai icterus, pengobatan,
perawatan b/d tidak adekuatnya info
Created by Ninis
INTERVENSI
Resiko tinggi injuri
1. Mengkaji & memonitor dampak perubahan
bilirubin (gx kern ikterus)
2. Monitor warna urin & feses
3. Obs intake & output
4. Melakukan foto terapi dg wkt ssi prosedur &
intruksi dokter
5. Menyiapkan utk tranfusi tukar ssi intruksi
dokter

Created by Ninis
Resiko tinggi kurang volume cairan
1. Mempertahankan intek cairan dg memberikan
cairan peroral / parenteral selam fototerapi
2. Monitor output (jumlah,warna dan BABnya)
3. Memonitor suhu tiap 2-4 jam
4. Observasi turgor, membran mukosa

Created by Ninis
Gangguan integritas kulit
1. Menutup mata & genetalia dg kain yg tidak tembus
cahaya
2. Mengatur posisi setiap 6-8 jam
3. Mengkaji kondisi kulit
4. Mengeringkan daerah yang basah untuk
menghindari iritasi
5. Menjaga kebersihan kulit

Created by Ninis
Kurang Pengetahuan
1. Memberikan info yang aktual ttg fisiologi dr
penyakit
2. Klarifikasi jika ada salah persepsi ttg bayi kuning
3. Menjelaskan ttg tanda2 & gx icterus
4. Menjelaskan ttg pengobatan & perawatan

Created by Ninis

Anda mungkin juga menyukai