Anda di halaman 1dari 11

HADITS MAUDHU

Yudi indra Jaya E.20.34295


Definisi
• Hadits Maudhu disebut juga hadits palsu, dibuat-buat
• sedangkan dalam istilah ialah menisbatkan ucapan atau kelakuan
yang diada-ada dan dusta kepada RasulullahSAW .
• Shalah al-Din Ibnu Ahmad Al-Adhabi memberikan pendapat yang
berbeda mengenai definisi Hadits Maudhu yaitu semata-mata dusta
yang dilakukan terhadap rasulullah dan kegiatan yang dilakukan
secara sengaja serta mempunyai dampak yang luas, dalam bentuk
memasukan kebohongan-kebohongan kedalam hadits hadits
Rasulullah.
Sejarah dan Perkembangan Hadits Maudhu
• Para ulama berbeda pendapat kapan mulai terjadinya pemalsuan
hadits, Apakah telah terjadi pada masa Nabi masih hidup, atau
sesudah masa beliau. Diantara pendapat-pendapat tersebut: Sebagai
para ahli berpendapat bahwa pemalsuan hadits sudaha terjadi sejak
masa Rasulullah Saw masih hidup
Faktor-Faktor Adanya Hadits Maudhu
• Motif Politik
• Usaha dari Musuh Islam
• Sikap fanatik terhadap, bangsa, suku, tokoh-tokoh, negeri
• Pembuat cerita atau kisah-kisah
• Ikhtilaf dalam ilmu kalam
• Menjilat ke penguasa
Ciri-Ciri Hadits Maudhu
Ciri-ciri yang terdapat pada sanad
• Pengakuan si pembuat hadits palsu
• Perawi tidak bertemu dengan orang yang diakui sebagai gurunya
• Melihat keadaan si perawi. Sa'd Ibnu Dharif mendapati anaknya
menangis setelah dipukul guru, mendengar hal tersebut Sa'd berkata
"telah menceritakan kepada kami Ikrimah Ibnu Abbas dari rasulullah,
beliau bersabda "pengajar anak-anak kamu adalah orang-orang jahat di
antara kamu, mereka kurang kasih sayang kepada anak yatim dan
berlaku kasar terhadap orang-orang miskin"
• Perawi dikenal seorang pendusta
Ciri-Ciri Hadits Maudhu
Ciri yang terdapat dalam matan
• Terdapat kerancuan pada lafaz hadits yang diriwayatkan, yang apabila
lafaz tersebut dibaca oleh seorang ahli bahasa maka akan segera
diketahui bahwa hadits tersebut adalah palsu dan bukan berasal dari
nabi
• Arti hadits rusak dan tidak dapat diterima akal sehat bahwa hadits
tersebut berasal dari Nabi, seperti hadits “ siapa yang mengambil ayam
jantan putih, dia tidak akan didekati (dikenai) oleh setan dan sihir”
• Bertentang dengan Al Qur’an, seperti hadits “anak zina tidak akan
masuk surga sampai tujuh keturunan”
Ciri-Ciri Hadits Maudhu
Ciri yang terdapat dalam matan
• Hadits mendakwa bahwa para sahabat sepakat untuk
menyembunyikan sesuatu pernyataan Rasulullah, seperti riwayat
tentang Rasulullah memegang tangan Ali dihadapan para sahabat,
kemudia Rasulullah bersabda “Ini adalah penerima wasiatku,
saudaraku dan khalifah sesudahku”. Kemudian para sahabat menurut
dakwaan kelompok memalsukan hadits tersebut bersepakat untuk
menyembunyikan
Ciri-Ciri Hadits Maudhu
Ciri yang terdapat dalam matan
• Hadits yang menyalahi fakta sejarah, seperti penetapan pajak atas
penduduk khaibar, sedang menurut sejarah penetapan pajak baru
ditetapkan setelah perang tabuk terhadap Nasrani dan yahudi
• Matan hadits mendukung mahzab perawinya seperti yang dilakukan
oleh orang-orang syiah
• Hadits yang menerangkan pahala yang besar terhadap perbuatan
kecil dan yang sangat sederhana atau sebaliknya.
Ciri-Ciri Hadits Maudhu
Ciri yang terdapat dalam matan
• Hadits yang menyalahi fakta sejarah, seperti penetapan pajak atas
penduduk khaibar, sedang menurut sejarah penetapan pajak baru
ditetapkan setelah perang tabuk terhadap Nasrani dan yahudi
• Matan hadits mendukung mahzab perawinya seperti yang dilakukan
oleh orang-orang syiah
• Hadits yang menerangkan pahala yang besar terhadap perbuatan
kecil dan yang sangat sederhana atau sebaliknya.
Upaya Penanggulangan Hadits Maudhu
• Memelihara Sanad Hadits
• Meningkatkan kesungguhan dalam meneliti dan mempelajari hadits
• Menyelidik dan membasmi kebohongan yang dilakukan terhadap
hadits
• Menerangkan keadaan para perawi
Hukum Penggunaan Hadits Maudhu
• Sebagaimana kita bersikap ilmiah dalam perkara-perkara dunia maka
kita juga harus bersikap ilmiah dalam perkara agama. Jangan
mengambil sebuah hukum atau syariat yang bersumber dari hadits
lemah apalagi hadits palsu. Atau ikut-ikutan menyebarkan hadits-
hadits lemah dan palsu tanpa menjelaskan status hadits itu. Bahkan
ada yang dengan mudahnya mengatakan: “Hadits shahih” padahal
hadits tersebut palsu. Pemalsuan hadits merupakan satu tindakan dan
perbuatan “pembohongan” terhadap Rasulullah saw, dan perbuatan
ini merupakan dosa besar yang telah jelas sanksinya jika ada pihak-
pihak yang melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai