Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP PENYAKIT DALAM


RSUD ENGKU HAJI DAUD TANJUNG UBAN

Oleh:
Mahasiswa Profesi Ners Tanjung Uban
DATA UMUM
• Tenaga dan Pasien (M1 – Man)
Karakteristik Kategorik Frekuensi Persentase
Usia < 30 tahun 9 60 %
≥ 30 tahun 6 40 %
Jenis kelamin Laki-laki 3 20 %
Perempuan 12 80 %
Status pernikahan Belum menikah 6 40 %
Menikah 9 60 %
Pendidikan DIII Keperawatan 10 60 %
DIV Kebidanan 1 10 %
S1 Keperawatan 1 10 %
S1 Keperawatan + Ners 3 20 %
Masa kerja < 5 tahun 8 54 %
5 – 10 tahun 5 33 %
> 10 tahun 2 13 %
Status kepegawaian PNS 6 40 %
PHL 9 60 %
Pelatihan yang diikuti Pernah 12 80 %
Tidak pernah 3 20 %
Tenaga dan Pasien (M1 – Man)
Tenaga dan Pasien (M1 – Man)

• Perhitungan kebutuhan tenaga perawat di Ruang Penyakit


Dalam menggunakan metode Gillies.
• Ruang Penyakit Dalam berkapasitas 22 tempat tidur, jumlah
rata-rata pasien yang dirawat 15 orang per hari.
• Kriteria pasien yang dirawat tersebut adalah 5 orang
perawatan self care, 5 orang perawatan partial care, dan 5
orang perawatan total care.
• Jam kerja efektif adalah 8 jam per hari.
Tenaga dan Pasien (M1 – Man)

• Berdasarkan data rekapitulasi pasien bulanan di Ruang


Penyakit Dalam Triwulan I tahun 2018 didapatkan pasien yang
dirawat berjumlah 296 orang.
Bulan Jumlah
Januari 109 pasien
Februari 86 pasien
Maret 101 pasien
Total 296 pasien
Tenaga dan Pasien (M1 – Man)

• Adapun 10 penyakit terbanyak di Ruang Penyakit Dalam berdasarkan data form


pelaporan pasien ruangan perbulan antara lain:
1. Hipertensi
2. DM
3. Dyspepsia
4. Anemia Gravis
5. Hiperurisemia
6. Leukositosis
7. Chronic Kidney Disease Stage V
8. Dislipidemia
9. Chronic Heart Failure
10.Gastritis
Bangunan, Sarana dan Prasarana (M2 – Material)

• Ruang Penyakit Dalam berada pada posisi lantai 4 Gedung Instalasi


Rawat Inap RSUD Engku Haji Daud.
• Akses menuju ruangan dapat menggunakan tangga dan lift.
• Ruang Penyakit Dalam memiliki 9 bagian:
1.Ruang Kepala Ruangan : 1 ruang
2.Ruang Alkes/ perawat : 1 ruang
3.Ruang Perawatan Kelas VIP : 1 kamar (1 tempat tidur pasien)
4.Ruang Perawatan Kelas I : 1 kamar (2 tempat tidur pasien)
5.Ruang Perawatan Kelas II : 3 kamar (9 tempat tidur pasien)
6.Ruang Perawatan Kelas III : 2 kamar (10 tempat tidur pasien)
Bangunan, Sarana dan Prasarana (M2 – Material)

Observasi Adanya pengadaan sarana dan prasarana yang rusak dari


bagian pengadaan barang (AC, dan lain-lain)
Masalah Pemeliharaan alat-alat kesehatan belum optimal
dilakukan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3 - Method)

Wawancara Kepala ruangan mengatakan bahwa metode pemberian asuhan


keperawatan yang digunakan adalah metode fungsional
Observasi 1. Pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan menggunakan
metode fungsional. Tiap shift dinas mempunyai seorang
penanggung jawab shift. Secara tidak langsung pelaksanaan
pemberian asuhan keperawatan telah menerapkan metode
tim dengan perawat penanggungjawab sebagai kordinator
ke perawat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya.
2. Pelaksanaan timbang terima/ operan dinas dilakukan setiap
pertukaran dinas di nurse station dan kemudian ke setiap
kamar pasien yang dirawat.
3. Proses pre dan post conference belum dilaksanakan dengan
efektif
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3 - Method)

Observasi 4. Proses ronde keperawatan belum ada dilaksanakan


5. Proses supervisi dilakukan oleh kepala ruangan dan
supervisor yang ditetapkan bidang keperawatan
6. Penerimaan pasien baru menggunakan lembar
komunikasi transfer pasien masuk
7. Discharge planning belum dilaksanakan dengan
efektif
8. Format asuhan keperawatan telah terdokumentasi
dengan baik di status rekam medik pasien
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3 - Method)

Kuesioner Hasil kuesioner didapatkan sebanyak 12 orang perawat (80%)


sering melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
SP2KP, sedangkan 2 perawat (13%) menyatakan kadang-kadang
dan 1 perawat (7%) menyatakan tidak mengetahui SP2KP.

Masalah Metode fungsional bukan merupakan model asuhan


keperawatan profesional. Proses pemberian asuhan
keperawatan belum terarah walaupun mempunyai perawat
penanggungjawab shift yang dapat menyebabkan beban
perawat cukup tinggi.
Pembiayaan (M4 – Money)
Observasi 1. Pembiayaan pasien di rawat inap sebagian besar
menggunakan jaminan BPJS Kesehatan.
2. Pembiayaan kegiatan pelayanan dan pengembangan sarana
prasarana dan sumber daya manusia ditetapkan oleh
Manajemen Rumah Sakit.
3. RSUD Engku Haji Daud merupakan RS Pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau dengan status Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) yang dalam operasionalnya menggunakan anggaran
sebagian dari APBD dan sebagian dari hasil jasa layanan yang
diberikan.
4. Adanya pendapatan dari jasa pelayanan medis sesuai jenjang
karir perawat
Masalah 8 perawat (54%) masih berada pada level perawat karir I
sehingga mendapatkan jasa medis yang tidak sesuai dengan
tanggung jawabnya dalam memberikan asuhan keperawatan .
Pemasaran (M5 – Marketing)
Observasi Data yang didapatkan dari rekapitulasi pasien bulanan pada
Triwulan I menunjukkan pasien yang dirawat berjumlah 296
orang. Adapun pasien yang tidak selesai pengobatan/ pulang
atas permintaan sendiri berjumlah 10 pasien. Selain itu juga
terdapat pasien yang dirujuk ke RS lain sebanyak 6 pasien.
Ruang Penyakit Dalam telah menerapkan upaya penjaminan
mutu perawatan pasien, dimana terdapat beberapa aspek
penilaian penting, diantaranya telah menerapkan 6 sasaran
keselamatan pasien.
Masalah Belum adanya data perhitungan tempat tidur terpakai/ Bed
Occupancy Rate (BOR), perhitungan rata-rata lama rawat/
Average Length of Stay (ALOS), dan perhitungan lama tempat
tidur tidak terisi/ Turn Over Interval (TOI).
IDENTIFIKASI MASALAH
No Fungsi Manajemen Masalah
1 Tenaga dan pasien (M1 – 1. Jumlah perawat masih belum sebanding dengan jumlah pasien
Man) 2. Sebagian perawat belum memahami peran dan fungsinya
2 Bangunan, sarana dan 1. Belum terpakainya sarana dan prasarana secara optimal
prasarana (M2 – Material ) 2. Terdapatnya beberapa alkes yang perlu diperbaiki atau dikalibrasi
ulang secara rutin

3 Metode pemberian asuhan Model Tim (SP2KP)


keperawatan (M3 – 1. Kurangnya kemampuan perawat dalam pelaksanaan model yang
Method ) telah ada
2. Masih ada ketenagaan profesi bidan yang memerlukan
pengetahuan kebutuhan perawatan pasien secara komprehensif
3. Pekerjaan yang tidak sesuai dengan lulusan akademik yang
berbeda tingkatannya (kurang jelas)
4. Kurangnya jumlah tenaga yang membantu optimalisasi penerapan
model yang digunakan
IDENTIFIKASI MASALAH
No Fungsi Manajemen Masalah
3 Metode pemberian asuhan Pre dan post conference
keperawatan (M3 – 1. Pre dan post conference adalah kegiatan yang belum efektif
Method ) dilaksanakan di Ruang Penyakit Dalam
2. Pelaksanaan post conference sering tidak dilaksanakan

Ronde keperawatan
3. Ronde keperawatan adalah kegiatan yang belum efektif
dilaksanakan di Ruang Penyakit Dalam
4. Perawat belum mampu dalam melaksanakan ronde dan
penyelesaian tugas

Pendelegasian
5. Pendelegalisan belum dilaksanakan secara tertulis
6. Belum ada form pendelegasian tugas perawat

Discharge planning
7. Pelaksanaan discharge planning belum efektif dilaksanakan
8. Belum optimalnya pendokumentasian discharge planning
IDENTIFIKASI MASALAH
No Fungsi Manajemen Masalah
4 Pembiayaan (M4 - Jasa medis sesuai level PK, ada beberapa tindakan yang
Money) dilaksanakan tidak sesuai kompetensi
5 Pemasaran (M5 – 1. Belum adanya data perhitungan BOR, ALOS, dan TOI
Marketing) 2. Survei kepuasan pasien belum efektif dilaksanakan
RENCANA TINDAK LANJUT
RENCANA TINDAK LANJUT
PEMBAHASAN
1. Fungsi Perencanaan
• Visi dan misi ruangan telah tersedia
• Pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan telah sesuai
dengan standar prosedur operasional (SPO) dan standar
asuhan keperawatan (SAK)
• Standar kinerja baik
PEMBAHASAN
2. Fungsi Pengorganisasian
• Telah adanya struktur organisasi metode fungsional/ tim
• Adanya lembar uraian tugas perawat pelaksana
• Pengaturan jadwal dinas sesuai kebutuhan ruangan
• Pengaturan daftar pasien dan pengorganisasian perawatan klien
telah berjalan dengan baik, diatur oleh kepala ruangan dan
diberikan tanggung jawab kepada perawat penanggung jawab dinas
• Sistem perhitungan tenaga perawat disesuaikan dengan rumus
Gillies
PEMBAHASAN
3. Fungsi Pengarahan
• Operan/ timbang terima telah berjalan dengan baik
• Pre dan post conference belum efektif dilaksanakan setiap dinas.
Mahasiswa profesi ners telah melakukan role play bersama
perawat di ruangan tentang teknis pelaksanaan kegiatan
• Pendelegasian dilakukan secara lisan. Belum ada format secara
tertulis
• Supervisi telah berjalan dengan baik
• Ronde keperawatan belum efektif dilaksanakan
PEMBAHASAN
4. Fungsi Pengendalian
• Indikator mutu belum maksimal. Data kurang lengkap
untuk perhitungan BOR, ALOS, TOI
• Audit dokumentasi asuhan keperawatan dilakukan secara
terus-menerus
• Survei kepuasan pasien dilaksanakan oleh bagian Humas
RS
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai