Anda di halaman 1dari 37

Anti Inflamasi

Tujuan
• Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan
mahasiswa:
1. Paham tentang patofisiologi nyeri dan
inflamasi
2. Paham tentang obat2 penghilang rasa
nyeri
Tanda Radang
• Panas (calor)
• (Berwarna) Merah (rubor)
• Nyeri (dolor)
• Bengkak (tumor)
• Menurunnya fungsi (functio laesa)
Biosintesis Prostaglandin & Penghambatnya
Trauma/luka pd sel

Gangguan pd mbr. sel

Fosfolipid
Dihambat kortikosteroid Enzim Fosfolipase
Asam arakidonat
Enz. Siklooksigenase
Enz. Lipoksigenase COX1 & COX2

Dihambat AINS
Hidroperoksid
Endoperoksid
PGG2/PGH
Leukotrien
PGE2, PGF2, PGD2
Prostasiklin
TX2
Noxus
Noxus

Luka
Luka pd
pd jaringan
jaringan

Emigrasi
Emigrasi
lekosit
lekosit
Gangguan
Gangguan mikro-
mikro- Pelepasan
Pelepasan mediator
mediator Proliferasi
Proliferasi sel
sel
sirkulasi
sirkulasi

Vasodilatasi
Vasodilatasi lokal
lokal Permeabilitas
Permeabilitas Eksudasi Sensitifitas
Sensitifitas Nosiseptor
Nosiseptor ↑↑
Eksudasi
Vaskuler
Vaskuler ↑↑

Rubor Calor Tumor Functio Dolor


laesa
Ekspresi, Regulasi dan Fungsi
Siklooksigenase
Rangsangan
Rangsangan fisiologis
fisiologis Adaptasi
Adaptasi fisiologis
fisiologis Rangsangan
Rangsangan peradangan
peradangan

Glukokortikoid

COX-1
COX-1 COX-2
COX-2 COX-2
COX-2
konstitutif
konstitutif konstitutif
konstitutif Dapat
Dapat diinduksi
diinduksi

Trombosit PGs PGs


(TxA2)
Ren, Gaster
(PGE2)

Vaskuler Ren, Uterus, Radang, Nyeri, Demam


(PGI2) Perbaikan luka
“house-keeping”
Pirogen
Pirogen eksogen
eksogen Reaksi Demam

Makrofag

Interleukin-1
Interleukin-1

Pusat
Pusat Regulasi
Regulasi
Suhu
Suhu

Prostaglandin

cAMP
Produksi
Produksi panas
panas 
 Pelepasan
Pelepasan panas
panas 

Demam
Demam
Sumber: Mutschler, 2003
Jenis-jenis AINS

OBAT AINS
(non-selektif
COX-1 & 2 Inh.)

Asam Karboksilat Asam enolat

Der. As. Propionat: Der. As. Fenamat:


Der. Oksikam:
Derivat as. Salisilat: Ibuprofen, As. Mefenamat Der. Pirazolon:
Asam Asetat Piroksikam,
Aspirin, Diflunisal Naproksen, (Ponstan) Fenilbutazon
Tenoksikam
Ketoprofen

As. Fenilasetat:
Diklofenak
Fenklofenak
Celecoxib
Der. As asetat inden COX-2 Etoricoxib
/indol:
Indometasin, Inhibitor Rofecoxib
Sulindak
(selektif) Meloxicam
Valdecoxib
Efek AINS
• Analgesik: utk nyeri intensitas rendah s.d.
sedang: sakit kepala, mialgia, artralgia dan nyeri
inflamasi
• Antipiretik: Menurunkan suhu hanya pada
keadaan demam. Fenilbutazon dan antirematik
tdk efektif untuk antipiretik
• Anti-inflamasi: untuk rheumatoid artritis,
osteoartritis dan spondilitis ankilosa.
Pengobatan simtomatik tdk menyembuhkan
etiologi penyakit
• Anti platelet: efek ini terutama terlihat pada
aspirin, menyebabkan masa perdarahan
memanjang dan akan meningkat bila dosis
ditingkatkan.
Salisilat
• Asetosal/aspirin
• Obat anti inflamasi/analgesik standard
• Paling banyak digunakan, OTC (obat bebas)
• Efek pada pernafasan:
Merangsang pernafasan (me↑ konsumsi O2- me↑ prod.
CO2)
• Efek urikosurik: dosis 1-2 g/hari menghambat, dosis > 5
g/hari me↑ ekskresi as urat
• Efek thd darah: perpanjangan masa perdarahan
• Efek thd hati & ginjal: hepatotoksik berkaitan dgn dosis.
Menurunkan fungsi ginjal pd hipovolemia
• Efek pd sal. Cerna: iritasi lambung s.d. perdarahan
• Efek lain: pencegahan trombus koroner (75-350 mg)
Parasetamol/asetominofen
• Terutama sebagai antipiretik
• Efek anti inflamasi rendah
• Indikasi: terutama utk antipiretik dan
analgesik
• Dosis: Dewasa 300-1000 mg/kali, maks. 4
gr/hari
• ESO: Intoksikasi hati  nekrosis hati
Piroksikam
• Suatu AINS non-selektif
• Menghambat migrasi PMN, mengurangi
produksi oksigen radikal dan menghambat
fungsi limfosit
• Indikasi: Rheumatoid Arthritis
• Dosis: 10-20 mg 1 kali/hari
• ESO: Sal cerna, pusing, tinnitus, sakit
kepala, rash. Bila dosis > 20 mg  ulkus
peptikum dan perdarahan
Ibuprofen
• Derivat asam fenilpropionat
• Memiliki anti inflamasi yg rendah
dibandingkan aspirin
• Dosis: 200-400 mg (analgesik)
400-800 mg (anti rematik)
Dosis harian: 1200-2400 mg
Rheumatoid arthritis (rematik)
• Reaksi radang (inflamasi) kronis pada sendi
• Etiologi pasti belum diketahui, ada faktor disposisi
genetik, infeksi dan hipotesis autoimun
• Terapi:
AINS
Kortikosteroid (dosis rendah) 7,5 mg
DMARDS (Disease modifying antirheumatic drugs):
Klorokuin, Garam emas, Sulfazalasin, Metotreksat, D-
Penisilinamin, Siklosporin, siklofosafamid
Antibiotika (terutama penisilin)
Pirai (Gout)
• Penyakit metabolik akibat tertimbunnya
asam urat di sendi dan tul. Rawan
• Terapi:
Mengurangi rasa sakit (analgesik)
Mengurangi proses tertimbunnya as. Urat:
colchicine (kolkisin), indometasin
Etiologi: kurangnya enzim urikase yg
mengubah asam urat allantoin. As urat
bagian dari metabolisme Purin
Colchicine
• Indikasi: terutama untuk mencegah
timbulnya Gout
• Dosis: 0,6 mg 1-3 kali/hari
Pada serangan akut: 0,6-1,2 mg diikuti 0,6
tiap 2 jam sampai nyeri berkurang/hilang
• ESO: Diare, nausea, muntah
Anti InflamasiSteroid

• •Obat ini merupakan antiinflamasiyang sangat kuat, karena obat-


obat ini menghambat enzim phospholipase A2sehingga tidak
terbentuk asam arakidonat. Asam arakidonattidak terbentuk
berarti prostaglandin juga tidak akan terbentuk.
• •Senyawa steroid adalah senyawa golongan lipid yang memiliki
struktur kimia tertentu yang memiliki tiga cincin sikloheksanadan
satu cincin siklopentana. Suatu molekul steroid yang dihasilkan
secara alami oleh korteksadrenal tubuh dikenal dengan nama
senyawa kortikosteroid.
• •Kortikosteroidsendiri digolongkan menjadi dua berdasarkan
aktifitasnya, yaitu glukokortikoiddan mineralokortikoid.
• Glukokortikoidmemiliki peranan pada metabolisme
glukosa(kortisolatau hidrokortisol)
• Mineralokortikosteroidmemiliki retensi garam (aldosteron)
• Telah banyak disintetisglukokortikoidsintetik, yang termasuk
golongan obat yang penting karena secara luas digunakan terutama
untuk pengobatan penyakit-penyakit inflasi. Contohnya antara lain
adalah deksametason, prednison, metil prednisolon,
triamsinolondan betametason.
• Kortikosteroidbekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintetis
protein. Molekul hormon memasuki sel melewati membran plasma
secara difusi pasif. Hanya di jaringan target hormon ini bereaksi
dengan reseptor protein yang spesifik dalam sitoplasma sel dan
membentuk kompleks reseptor-steroid. Kompleks ini mengalami
perubahan komformasi, lalu bergerak menuju nukleus dan berikatan
dengan kromatin. Ikatan ini menstimulasi transkripsi RNA dan
sintetis protein spesifik.
Dexametason

• Deksametason(dexamethasone) adalah obat


steroid jenis glukokortikoidsintetis yang
digunakan sebagai agen anti alergi,
imunosupresan, anti inflamasidan anti shock
yang sangat kuat.
• Bentuk Sediaan: umumnya dipasarkan berupa
tablet atau kaplet0.5 mg atau0.75 mg. Sediaan
injeksi obat ini biasanya dengan kadar 5 mg / 5
ml.
• Indikasi
o Berbagai kondisi inflamasi, misalnya radang reumatik, radang usus,
radang pada ginjal, radang pada mata, radang karena asma dan
radang pada tempat lainnya
o Menangani shock anafilaktikalergi dalam dosis tinggi
o Mencegah terjadinya reaksi penolakan tubuh dalam proses
pencakokkanorgan
o Bisa juga digunakan untuk pasien kanker, sebagai terapi pendukung
kemoterapi. Obat ini bisa menangkal perkembangan edema pada
pasien tumor otak diberikan pada ibu hamil yang memiliki
resikomelahirkan secara premature
o Para pendaki gunung yang mengalami high-altitude cerebral edema
(HACE), atau high-altitude pulmonary edema (HAPE), sering
menggunakan obat ini
o Diberikan secara injeksi sering digunakan sebagai pertolongan
pada kondisi darurat untuk penyelamatan nyawa
• Kontra Indikasi
1. Jangan menggunakan deksametason(dexamethasone)
untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitifpada
obat golongan kortikosteroid.
2. Sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang menderita
tukak lambung, osteoporosis, diabetes melitus, infeksi
jamur sistemik, glaukoma, psikosis, psikoneurosisberat,
penderita TBC aktif, herpes zoster, herpes simplex,
infeksi virus lain, sindromaCushing dan penderita
dengan gangguan fungsi ginjal.
Efek Samping
Meningkatkan pembentukan glukosa dari protein. Hal ini
menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah sehingga
pemberian obat ini pada penderita diabetes melitus sebaiknya
dihindari.
Penggunaan protein dalam proses pembentukan glukosa, juga
menyebabkan pengeroposantulang karena matriks protein penyusun
tulang menyusut drastis. Oleh karena itu penggunaan
deksametason(dexamethasone) pada pasien yang memiliki
resikobesar seperti usia lanjut sangat tidak dianjurkan. Untuk anak-
anak, hal ini dapat menghambat pertumbuhan, khususnya
pertumbuhan tulang.
Mempengaruhi proses metabolisme lemak termasuk distribusinyadi
dalam tubuh. Hal ini menyebabkan efek di beberapa bagian tubuh
seperti wajah yang kelihatanlebih tembem
Menurunkan fungsi limfa yang mengakibatkan sel limfosit berkurang
dan mengecil. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan
sistem kekebalan tubuh
• Dosis
Dosis lazim dewasa untuk anti inflamasi, asma akut dan mountain sickness akut
• Oral, injeksi intravenadan intramuskular(sebagai natrium fosfat) : 0.75 -9 mg / hari
dalam dosis terbagi setiap 6 –12 jam
Dosis lazim dewasa untuk cerebral edema
• Dosis awal : 10 mg injeksi intravenasekali, kemudian 4 mg intramuskularsetiap 6 jam
sampai gejala cerebral edema mereda. Dosis boleh dikurangi setelah 2 –4 hari, dan
dihentikan secara bertahap selama 5 –7 hari.
Dosis lazim dewasa untuk mual atau muntah akibat kemoterapi atau pasca operasi
• Pencegahan :10 mg –20 mg secara oral atau injeksi intravena, 15 –30 menit sebelum
pengobatan pada setiap hari pengobatan.
• Untuk kemoterapi melalui continuous infusion : 10 mg secara oral atau injeksi
intavenasetiap 12 jam pada setiap hari pengobatan.
• Untuk terapi emetogenikringan: 4 mg oral, injeksi intravenaatau intramuskularsetiap 4
–6 jam.
Dosis lazim dewasa untuk Syok
• Addisoniankrisis / shock : 4-10 mg injeksi intravenasebagai dosis tunggal, ulangi jika
perlu.
• UnresponsifSyok : 1-6 mg/kg injeksi intravenasebagai dosis tunggal atau sampai
dengan 40 mg sebagai dosis awal dan diulangi setiap 2 –6 jam jika syok berlanjut.
TRAMADOL

• Setelah seseorang menjalani operasi maka akan merasakan sakit


yang cukup hebat akibat luka operasi dan bius yang diberikan
sudah mulai lemah. Untuk mengatasi rasa sakit itu, para dokter
biasanya menggunakan satu jenis obat yang bernama tramadol.
Tramadol bisa mengatasi rasa nyeri dan sakit karena tramadol
dapat mempengaruhi otak dalam mengolah reaksi kimia yang
mengakibatkan rasa sakit.
Indikasi
• Untuk mengatasi nyeri dengan intensitas menengah sampai berat,
seperti nyeri akibat trauma berat, nyeri setelah operasi, nyeri akibat
gangguan saraf.
Kontra Indikasi
Pasien yang hipersensitifatau alergi terhadap tramalatau obat dengan
kandungan tramadol;
Pasien dengan kondisi intoksikasi zat opioid, alkohol, hipnotiksedatif,
narkotik, psikotropika, dan obat analgesik lain yang bekerja di sistem
saraf pusat;
Pasien dengan faktor risiko kejang, riwayat epilepsi, dan pasien yang
sedang menggunakan obat antidepresan golongan Selective Serotonin
Reuptake Inhibitors(SSRI) dan Tricyclic Antidepressants (TCA), obat
anti-psikotik, obat golongan Monoamine Oxydase(MAO) Inhibitors, dan
obat lain yang menurunkan ambang kejang akan meningkatkan risiko
terjadinya kejang saat menggunakan tramal;
Efek Samping
• Kemungkinan terjadinya efek samping pada penggunaan
tramalakan semakin meningkat dalam penggunaan jangka panjang.
Efek samping yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:
• Gangguan neurologis, seperti pusing berputar, mengantuk, dan
nyeri kepala;
• Gangguan pencernaan, seperti mual-mual, muntah , sembelit,
kembung, dan diare;
• Gangguan mood, gugup, gelisah, agitasi, tremor, euforia, dan
halusinasi;
• Gangguan lain, seperti astenia, berkeringat, mulut kering.
Dosis
Pemberian obat tramadol perlu diperhatikan karena dapat
disalahgunakan dan dapat menyebabkan kecanduan.
Penggunaan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati
perlu konsultasi dengan dokter untuk penyesuaian dosis.
Untuk pasien dengan nyeri kronis yang tidak memerlukan analgesik
kerja cepat dapat dimulai dengan dosis 50 mg kemudian dinaikkan
setiap 3 hari sampai 200 mg per hari (1 kapsul setiap 4 –6 jam). Untuk
pasien yang membutuhkan penanganan nyeri segera, digunakan 50
mg –100 mg bila perlu setiap 4 –6 jam dengan maksimum dosis tidak
boleh melebihi 400 mg/hari. Tramal50 mg kapsul digunakan secara
oral. Penyerapan tramaltidak tergantung makanan dan dapat
digunakan tanpa harus makan terlebih dahulu.
Prednison
• Bentuk SediaanTablet 5 mg, Kaplet5 mg
• •Kontra Indikasi
• Infeksi jamur sistemikdan hipersensitivitas terhadap prednisonatau
komponen-komponen obat lainnya.
• •Efek Samping
• Gangguan keseimbangan cairan dan
• Gangguan jantung kongestif, hipertensi.
• Gangguan muskuloskeletal
• Gangguan Pencernaan
• Gangguan Dermatologis
• Gangguan metabolisme
• Gangguan neurologis
• Gangguan endokrin
Betametason
Bentuk SediaanTablet, Salep, Krim, Serbuk untuk Injeksi
Indikasi
• Terapi topikalpruritus eritema dan pembengkakan dikaitkan dengan
dermatosis, dan sebagian lesi psoriasis.
Kontraindikasi
• Infeksi virus, seperti variseladan vasinia, sirkulasi tak sempurna
dengan nyata. Tidak dianjurkan untuk pruritus dan jerawat.
Efek Samping
• Absorpsi melalui kulit dapat mensupresiadrenal dan sindrom
cushingtergantung luas permukaan kulit dan lama pengobatan.Pada
kulit dapat terjadi peningkatan lebar dan buruknya infeksi yang tidak
diobati, penipisankulit dan perubahan struktur kulit, dermatitis
kontak, dermatitis perioral. Timbuljerawat atau memperparah
jerawat, depigmentasi sedang dan hipertrikosis.
• DosisPemberian Topikal:
• Anak -anak :
• < 12 tahun : penggunaannya tidak direkomendasikan.
• > 13 tahun : gunakan seminimalmungkin untuk periode yang
singkat untuk menghindari supresi aksis HPA.
• Krim : gunakan sekali atau dua kali sehari,pemakaianjangan
melebihi 2 minggu atau 45 mg/minggu.
• Lotion : gunakan sekali atau dua kali sehari, pemakaian jangan
melebihi 50 mL/minggu.

• Dewasa :
• Krim : gunakan sekali atau dua kali sehari,pemakaianjangan
melebihi 2 minggu atau 45 mg/minggu.
• Lotion : gunakan sekali atau dua kali sehari, pemakaian jangan
melebihi 50 mL/minggu.
Hidrokortison
Hidrokortison memiliki efek imunosupresan, efek anti radang yang kuat, serta
meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah.
Kontra Indikasi
• Infeksi jamur sistemik, ileocolostomipasca operasi, serta hipersensitivitas
terhadap hidrokortison atau komponen-komponen obat lainnya.
Efek Samping
• Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
• Gangguan jantung kongestif
• Gangguan Muskuloskeletal
• Gangguan Pencernaan
• Gangguan penyembuhan luka
• Gangguan Metabolisme
• Gangguan Neurologis
• Gangguan Endokrin
Hidrokodon

Hidrokodonadalah opioid semisintetikderivat


dari kodein dan thebain. Pertama disintesis
di Jerman tahun 1920 yang kemudian
digunakan secara luas sebagai terapi nyeri
sedang hingga berat. Opioid ini selain
mempunyai kekuatan analgesik juga
mempunyai efekantitusifyang cukup kuat.
Lidocain

• Lidocainadalah obat anastesilokal yang menyebabkan


hilangnya sensasi rasa sakit pada tubuh.
• •Lidocainjuga digunakan untuk meredakan rasa sakit
dan rasa gatal yang diakibatkan oleh sengatan matahari,
gigitan atau sengatan serangga, luka kecil, dan luka
goresan.
• •Bentuk Sediaan
• Lidocainbiasanya berbentuk obat oles.
• Dosis
Lidocainediberikan sesuai kebutuhan dengan cara dioles
pada permukaan kulit yang perlu anastesi.
• Efek Samping
Ruam
Gatal-gatal
Kulit kering
Kulit memerah
Demam
Mati rasa atau kebas di area yang diobati
Morfin

• Obat ini digunakan untuk mengatasi rasa sakit yang


terbilang parah dan berkepanjangan atau kronis
• Meskipun memiliki manfaat besar, morfin juga dapat
menyebabkan ketergantungan. Risiko ketergantungan
ini bahkan lebih tinggi pada pasien yang di masa lalunya
pernah kecanduan alkohol atau narkoba.
• Bentuk Sediaan
Morfin biasanya berbentuk tablet, kapsul, cairan yang
diminum, dan suntik
• Dosis
• Berikut ini adalah dosis awal pemberian morfin bagi orang dewasa
atau bagi yang telah memiliki berat badan lebih dari 50 kilogram.
• Untuk morfin tablet, dosis yang diberikan biasanya berkisar antara
5-20 mg tiap empat jam sekali. Sedangkan untuk morfin suntik,
dosis yang diberikan biasanya berkisar antara 3-5 mg tiap empat
jam sekali. Dosis akan diberikan sesuai dengan tingkat
keparahanrasa sakit, kondisi pasien. Dosis akan direvisi secara
teratur dan disesuaikan dengan respons tubuh terhadap obat.
• Mengenai pasien anak-anak, selain mempertimbangkan tingkat
rasa sakit dan kondisi, dosis morfin juga akan disesuaikan dengan
berat badan mereka.

Anda mungkin juga menyukai