Anda di halaman 1dari 13

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH

PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH


Dosen Pengampu Shofiatul Mila SE.,
M.Ak

Disusun oleh kelompok 7 :


1. Naila Maghfirotul
Rizkiyah (60118038 )
2. Susilowati (60118061)
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN
INDONESIA

Sistem Akuntansi Pemerintahan Indonesia terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu:


1. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP)
2. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)

2
SISTEM AKUNTANSI

PEMERINTAH PUSAT (SAPP)
‐ Pengertian SAPP Serangkaian prosedur (manual atau terkomputerisasi) yang
meliputi : pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan
pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah pusat.

‐ Ruang lingkup SAPP Pemerintah Pusat : lembaga tinggi negara dan lembaga
eksekutif serta pemda yang mendapat dana APBN (dana konsentrasi dan tugas
pembantuan)
Tujuan SAPP Menjaga aset (safeguarding assets)
1) Memberikan informasi yang relevan
2) Memberikan informasi yang dapat dipercaya
(reliability)
3) Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk
perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan
dan keuangan pemerintah secara efisien (feedback &
predictability)
Karakteristik SAPP:
1) Basis Akuntansi : Basis Kas untuk LRA dan Akrual untuk
2) Neraca Sistem Pembukuan Berpasangan
3) Sistem yang terpadu dan terkomputerisasi
4) Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi
5) Bagan Perkiraan Standar
SAPP terdiri dari 2 (dua)
subsistem, yaitu:
1. Sistem Akuntansi Pusat (SiAP)
2. Sistem Akuntansi Instansi
(SAI)
‐ Pengertian SiAP merupakan serangkaian prosedur (manual maupun
terkomputerisasi) mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran,
sampai pelaporan posisi dan operasi keuangan pada Kementrian Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara (BUN).
 Pelaksana SiAP Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang
memproses data transaksi penerimaan dan pengeluaran. KPPN Khusus untuk
memproses data transaksi pengeluaran yang berasal dari Bantuan Luar
Negeri (BLN) Direktorat Pengelolaan Kas Negara (DPKN) untuk memproses
data transaksi penerimaan dan pengeluaran negara melalui BUN Direktorat
Informasi dan Akuntansi (DIA) yang melakukan proses data APBN, serta
melakukan verifikasi dan akuntansi untuk data transaksi penerimaan dan
pengeluaran BUN melalui Kantor Pusat.
‐ Proses Pembuatan Laporan SiAP
KPPN menyusun LAK, Neraca KUN dan LRA di wilayahnya. Laporan disampaikan
ke Kanwil Dirjen Perbendaharaan setiap bulan. KPPN Khusus menyampaikan
laporan dan data transaksi ke DIA
Kanwil Dirjen Perbendaharaan menyusun LAK, Neraca KUN dan LRA SAU yang
merupakan hasil penggabungan di wilayah kerjanya. Laporan setiap bulan
disampaikan ke DIA. Dirjen Perbendaharaan menyusun LAK, Neraca KUN dan
LRA yang merupakan hasil penggabungan seluruh unit Dirjen Perbendaharaan
(Pusat dan Daerah)
SAI merupakan bagian dari SAPP yang akan menghasilkan laporan keuangan untuk
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran instansi.
SAI adalah serangkaian prosedur (manual maupun terkomputerisasi) mulai dari pengumpulan
data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi
keuangan pada kementrian negara/ lembaga

SAI terdiri dari 2 (dua) subsistem yaitu:


1) Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) yang menghasilkan informasi LRA, Neraca dan
Catatan Atas Laporan Keuangan kementrian/ instansi
2) Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) merupakan subsistem SAI yang
mengolah dokumen sumber dalam rangka menyusun neraca dan laporan Barang Milik
Negara serta laporan manajerial lainnya.
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
(SAPD)

Pengertian SAPD adalah Serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan


data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka
mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD.
SAPD sekurang-kurangnya meliputi prosedur akuntansi penerimaan kas,
pengeluaran kas, prosedur akuntansi aset tetap/ barang milik daerah dan prosedur
akuntansi selain kas. Karakteristik SAPD sama dengan karakteristik SAPP, yang
meliputi Basis Akuntansi dan Sistem Akuntansi Berpasangan.
‐ SAPD terdiri dari 2 (dua) subsistem, yaitu:
1. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
SAPD dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPKD)
yang mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan pada level pemda seperti
pendapatan dana perimbangan dan belanja. Sistem ini dapat disebut juga
Sistem Akuntansi PPKD.
2. Sistem Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah
SKPD dilaksanakan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD.
Transaksi-transaksi yang terjadi di lingkungan satuan kerja harus dicatat dan
dilaporkan oleh PPK SKPD.
Satker terdiri dari
1. Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD)
2. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD)
Transaksi pada SKPKD dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1) Transaksi yang dilakukan oleh SKPKD sebagai Satker
2) Transaksi yang dilakukan oleh SKPKD pada level pemda
THANKS!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai