Anda di halaman 1dari 25

ANTIANGINA

Zahra Dela Sukma


1900099
D3-3B

Dosen Pengampu:
Apt. Novia Sinata, M.Si
APA ITU ANGINA?
Angina adalah nyeri dada atau rasa tidak nyaman yang
biasanya disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke jantung.
Biasanya penyebab angina adalah disebabkan karena
penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah dalam
tubuh.
Jantung membutuhkan oksigen yang dibawa oleh darah.
Kurangnya darah yang sampai ke jantung mengakibatkan
semakin sedikit oksigen yang dibawa ke jantung untuk
memompa darah.
GEJALA
o Serangan nyeri hebat di bawah tulang dada (region jantung )
yang sering kali menjalar ke dua bahu, ada kalanya ke leher
dan rahang atau ke lengan yang dirasakan sangat berat.

o Terutama timbul bila berjalan (naik tangga, bukit) atau


mengeluarkan tenaga lain segera sesudah makan. Lamanya
serangan umumnya antara 5 dan 30 menit.
PATOFISIOLOGI

Suatu keadaan dimana terjadi


Iskemi Miokard ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan
kebutuhan oksigen jantung

 Frekuensi denyut jantung,


 Tegangan dinding ventrikel kiri (merupakan
Kebutuhan Oksigen fungsi tekanan
Jantung Ditentukan  Darah sistemik, geometri ventrikel kiri, dll.)
Oleh :  Kontraktilitas miokard ( dipengaruhi oleh
aktivitas
 Adrenoseptor, kanal ca++, dll).
o Penyebab umum iskemia jantung ialah aterosklerosis pembuluh darah
epikardial.

o Gangguan perfusi miokardium pada insufisiensi koroner menimbulkan


perubahan biokimiawi, elektrofisiologik dan mekanik jantung.

o Hipoksemia pada bagian jantung yang mengalami iskemia menyebabkan


pergeseran metabolisme dari aerobik menjadi anaerobik, yang menghasilkan
akumulasi asam laktat dan penurunan pH intrasel serta menimbulkan nyeri
angina yang khas.

o Berkurangnya produksi energi (ATP) menyebabkan penurunan kontraktilitas


dan kemampuan mempertahankan homeostasis intrasel.
JENIS – JENIS ANGINA

1 2 3

Angina Unstable Angina Variant


Angina Stable
01
ANGINA STABIL

o Angina yang paling umum ditemukan dan terjadi akibat


penciutan arteri jantung (stenosis) yang terjadi sesudah
mengeluarkan tenaga atau emosi. Juga terdapat pola tertentu
mengenai sakit dan frekuensi serangannya.

o Angina tipe ini tidak mengalami perubahan dalam frekuensi,


kuat dan lamanya serangan , dalam beberapa bulan observasi
02
ANGINA TIDAK STABIL

o Serangan angina berulang dengan frekuensi dan lama serangan yang


progresif, serangan infark jantung akut dan kematian yang mendadak
(kematian terjadi dalam 1 jam sejak timbulnya gejala). Serangan terjadi
baik waktu kerja fisik maupun waktu istirahat.

o Mekanisme dasar dari angina ini adalah ketidakstabilan (berupa fissuring,


splitting, rupturing) plak aterosklerotik koroner.
03
ANGINA VARIAN

Suatu serangan angina yang terjadi saat istirahat


yang: diikuti oleh elevasi segmen ST pada EKG
karena vasospasme koroner.
OBAT ANTIANGINA

2. Penghambat
1. Nitrat Organik Adrenoseptor
BETA (ß-bloker)

3. Penghambat Kanal
4. Terapi Kombinasi
Ca++
1. Nitrat
Organik

Dua masalah utama muncul, yaitu toleransi, dan penurunan tekanan darah secara nyata
sehingga dapat berbahaya pada infark jantung akut (IJA).

Akan tetapi nitrat organik masih merupakan obat yang penting hingga kini untuk
pengobatan penyakit jantung iskemik, dan efektivitasnya telah ditunjukkan dalam studi
klinis menurunkan mortalitas, mengurangi cedera iskemik dan luas infark dsb
Mekanisme kerja

1) Secara in-vivo nitrat organik merupakan pro-drug, yaitu menjadi aktif


setelah dimetabolisme dan mengeluarkan nitrogen monoksida (NO, EDRF
/ endothelial derived relaxing factor). NO meningkatkan kadar cGMP,
sehingga terjadi relaksasi otot polos. Efek ini bersifat non-endothelium
dependent.

2) Mekanisme ini bersifat endothelium-dependent, dimana NO akan


melepaskan prostasiklin (PGI2)dari endotelium, dan PGI2 ini bersifat
vasodilator. Pada keadaan dimana endotelium mengalami kerusakan,
efek ini hilang.
1) + 2) : vasodilatasi dan efek anti-agregasi trombosit.
Efek Kardiovaskular :
Nitrat organik menurunkan kebutuhan dan meningkatkan suplai
oksigen dengan cara mempengaruhi tonus vaskular.
Akibatnya terjadi vasodilatasi semua sistem vaskuler.

Secara singkat :
Nitrat menurunkan kebutuhan O2 miokard melalui venodilatasi, menurunnya
beban ventrikel dan curah jantung sehingga beban hulu (pre-load) dan beban
hilir (after-load) berkurang.
Suplai O2 meningkat karena perbaikan aliran darah miokard ke daerah
iskemik dan karena berkurangnya beban hulu sehingga perfusi subendokard
membaik.
 Pada dosis yang lebih tinggi nitrat
juga akan menimbulkan dilatasi
arteriol perifer sehingga tekanan
darah sistolik dan diastolik menurun
(afterload).

 Nitrat yang tersedia ada 3 macam


yaitu Nitroglisern (Gliseril TriNitrat) ,
Isosorbid DiNitrat (ISDN) dan lsosorbid
MonoNitrat (ISMN) .
Kerja Cepat & Efek Singkat Kerja Lama
- Amilnitrit Inhalasi a) Preparat Oral

- Isosorbit dinitrat

- Preparat Sublingual: - Isosorbit mononitrat

1. nitrogliserin - Nitrogliserin

2. isosorbid dinitrat - Eritritol tetranitrat

3. eritritil tetranitrat - Pentaeritritol tetranitrat

b) Preparat salep

- Nitrogliserin 2%

c) Transdermal

d) bukal

e) Intravena
 Efek samping :
Berhubungan dengan efek vasodilatasinya : sakit kepala, flushing , hipotensi postural.
Ketergantungan dan gejala rebound angina dapat terjadi.

 Kontra indikasi :
Pasien yang mendapatkan Sildenafil .

 Indikasi :
1. Angina Pektoris (berbagai jenis A-P)
A-P tidak stabil : secara IV, kekurangan cepat terjadi toleransi.
Obat lain : aspirin, heparin, ß-bloker dan antagonis Ca++
Angina variant : nitrat kerja panjang, dikombinasi dengan
antagonis Ca++.(mengurangi mortalitas dan insidensi infark).
2. Penggunaan lain :
2.1. Infark miokard – hanya pada kasus tertentu.
2.2. Gagal jantung (kombinasi dengan hidralazin).
2. SS-BLOKER
(PENGHAMBAT ADRENOSEPTOR BETA
ß-bloker amat bermanfaat untuk mengobati AP stabil kronik.

Mekanisme kerja : Efek Samping :

• Menurunkan denyut nadi (bradikardia dan blok AV),


 Menurunkan kebutuhan efek lebih kecil pada BB dengan aktivitas
simpatomimetik intrinsik.
oksigen jantung dengan cara
menurunkan frekuensi denyut • Memperburuk penyakit Raynaud (gunakan BB
kardioselektif)
jantung , tekanan darah dan
kontraktilitas. • Bronkospasme pada pasien dengan penyakit paru

• Menurunkan kadar HDL dan meningkatkan Trigliserida


 Suplai oksigen meningkat (BB dengan aktivitas simpatomimetik intrinsik
mengurangi efek ini
karena penurunan frekuensi
SS-BLOKE

Indikasi Kontraindikasi
 Angina stabil kronik  Hipotensi
 Angina tidak stabil  Bradikardia simtomatik
 Angina vasospastik (kombinasi dengan  Blok AV derajat 2 – 3
penghambat kanal Ca++)  Gagal jantung kongestif
 Infark miokard (penggunaan jangka  Eksaserbasi serangan asma
panjang BB tanpa aktivitas  Diabetes mellitus dengan episode
simpatomimetik menurunkan mortalitas) hipoglikemi
CONTOH OBAT

Propranolol, Asebutolol
dan Lain-lain.

Atenolol,

Bisonadolol,
3. PENGHAMBAT KANAL CA++
Pada otot jantung dan otot polos vaskular,
Ca++ terutama berperan damam peristiwa kontraksi.
Meningkatnya kadar Ca++ dalam sitosol akan meningkatkan kontraksi.
Mekanisme
Kerja
Masuknya Ca++ dari ruang ekstrasel (2 mM) kedalam ruang intrasel
dipacu oleh perbedaan kadar : kadar Ca++ ekstrasel 10.000 kali lebih
tinggi daripada kadar Ca++ intrasel · Sewaktu diastole dan karena
ruang intrasel bermuatan negatif.
EFEK SAMPING
 Karena vasodilatasi berlebihan

 (sakit kepala, hipotensi, refleks takikardia, flushing,


mual, muntah, edema perifer, edema paru, dsb.),

 Lebih sering dengan golongan


dihidropiridin. Kontraindikasi dalam kombinasi dengan
ß-bloker, dan pada aritmia
akibat konduksi antegrad (sindrom WPW atau fibrilasi
atrium)
INDIKASI
1) Angina varian :
PKC bermanfaat , dan ke 3 golongan obt (nifedipin /derivatnya, diltiazem dan
verapamil) dapat digunakan.
2) Angina stabil kronik :
PKC bermanfaat karena meningkatkan dilatasi koroner dan mengurangi
kebutuhan O2. Sejumlah PKC terutama dihidropiridin dapat memperberat
serangan angina, dan efek ini kurang nyata dengan verapamil dan diltiazem.
Untuk mengurangi efek ini, dihidropiridin dikombinasi dengan ß-bloker.
3) Angina tidak stabil :
PKC dapat digunakan sebagai tambahan , karena efek relaksasi terhadap
vasospasme pembuluh darah pada angina tidak stabil. Obat terpilih adalah nitrat
organik, ß-bloker, heparin dan asprin.
4) Penggunaan lain :
PKC bermanfaat untuk pengobatan aritmia (verapamil), hipertensi (dihidropiridin,
diltiazem, verapamil), kardiomiopati hipertrofik, penyakit Raynaud, spasme
serebral (nimodipin).
CONTOH OBAT

1. fenilalkilamin contoh : verapamil


2. dihidropiridin contoh : nifedipin, nikardipin,
amlodipin
3. benzotiazepin contoh : diltiazem
4. difenilpiperazin contoh : sinarizin, flunarizin
5. diarilaminopropilamin contoh : bepridil
4. TERAPI KOMBINASI
o Tujuan : meningkatkan efektivitas dan mengurangi efek samping.

o Tetapi perlu diingat bahwa kombinasi obat terutama bila 3 obat digunakan
sekaligus dapat menimbulkan bahaya efek samping yang lebih nyata.

o Misalnya kombinasi verapamil dengan ß bloker dapat mencetuskan terjadinya


gagal jantung pada pasien dengan gangguan fungsi sistolik ventrikel, oleh
karena efek inotropik negatif dari kedua obat tersebut

o Akan- tetapi ß bloker dapat mengurangi refleks takikardia yang disebabkan


oleh nifedipin, sehingga kombinasi ini dapat meningkatkan efek terapinya.
JENIS - JENIS ANGINA

Angina unstable Angina variant


Angina stable merupakan jenis yang paling merupakan jenis yang
merupakan jenis yang paling berbahaya. Angina ini tidak jarang. Angina ini terjadi
sering. Angina ini terjadi jika memiliki pola dan dapat saat anda beristirahat.
jantung bekerja lebih keras terjadi tanpa aktivitas fisik. Dapat dibantu dengan obat
dari biasanya, misalnya Angina jenis ini tidak membaik – obatan.
setelah berolahraga. Angina dengan istirahat atau obat-
jenis ini memiliki pola obatan. Ini merupakan tanda
teratur. Biasanya membaik bahwa Anda dapat terkena
dengan istirahat dan obat – serangan jantung segera.
obatan.

Anda mungkin juga menyukai