GENDER
DALAM
KELUARGA
Oleh: RIRI KARNAIN,
S.SiT, M.Keb
FUNGSI KELUARGA, PEMBAGIAN PERAN
DAN KEMITRAAN GENDER DALAM
KELUARGA
KELUARGA
Unit terkecil dalam masyarakat Wadah yang utama dan
yang mempunyai kewajiban pertama bagi setiap manusia
untuk memenuhi kebutuhan- yang memfasilitasi individu
kebutuhan seluruh anggotanya untuk dipersiapkan menjadi
yang meliputi kebutuhan fisik
manusia yang seutuhnya
(makan, minum, pakaian, tempat
tinggal), sosial-psikologi
melalui pelaksanaan fungsi-
(pendidikan, pengasuhan, fungsi sosial budaya, pendidikan
pemeliharaan, kasih saying), dan dan pengasuhan, ekonomi,
budaya (norma masyarakat, etika, spiritual dan pengenalan
kebiasaan, tradisi). lingkungan.
FUNGSI KELUARGA, PEMBAGIAN PERAN
DAN KEMITRAAN GENDER DALAM
KELUARGA
TUJUAN
FUNGSI BERSAM PERAN
A
Alokasi
Solidaritas
Terminologi
diferensiasi peran
dapat berdasarkan
pada umur, gender,
Alokasi
generasi, juga posisi Integrasi Diferensiasi Alokasi
status ekonomi dan dan Peran Ekonomi
Ekspresi
politik dari masing-
masing aktor.
Alokasi
Politik
Fungsi Keluarga Responsif Gender
FUNGSI KELUARGA
Mattensich
Mattensich dandan Hill
Hill (Zeitlin
(Zeitlin United
United Nation
Nation 1993:
1993:
Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah et al., 1995)
et al., 1995) (1) Fungsi pengukuhan
(1) Fungsi pengukuhan
Nomor
Nomor 21 21 Tahun
Tahun 1994:
1994: (1)
(1) Fungsi
Fungsi pemeliharaan
pemeliharaan fisik
fisik ikatan
ikatan suami
suami istri,
istri,
(2)
(2) Sosialisasi
Sosialisasi dan
dan
(1)
(1) Keagamaan,
Keagamaan, (2)
(2) Prokreasi
Prokreasi dan
dan hubungan
hubungan
pendidikan,
pendidikan,
(2) seksual,
seksual, sosialisasi
sosialisasi dan
dan
(2) Sosial
Sosial budaya,
budaya, (3)
(3) Akuisisi
Akuisisi anggota
anggota keluarga
keluarga pendidikan
pendidikan anak,
anak,
(3)
(3) Cinta
Cinta kasih,
kasih, baru melalui prokreasi
baru melalui prokreasi (3)
(3) Pemberian nama
Pemberian nama dan dan
(4) Perlindungan,
(4) Perlindungan, atau
atau adopsi,
adopsi,
(4) status,
status,
(5)
(5) Reproduksi,
Reproduksi, (4) Kontrol
Kontrol perilaku
perilaku sosial
sosial
dan seksual, (4)
(4) Perawatan
Perawatan dasar
dasar anak,
anak,
(6)
(6) Sosialisasi
Sosialisasi dan
dan dan seksual,
(5) (5)
(5) Perlindungan
Perlindungan anggota
anggota
pendidikan, (5) Pemeliharaan
Pemeliharaan moral
moral
pendidikan, keluarga
keluarga dan
dan dewasa
dewasa
keluarga,
keluarga,
(7)
(7) Ekonomi,
Ekonomi, dan
dan melalui pembentukan (6)
(6) Rekreasi
Rekreasi dan
dan perawatan
perawatan
melalui pembentukan
(8)
(8) Pembinaan
Pembinaan pasangan
pasangan seksual
seksual dan
dan emosi,
emosi, dan
dan
lingkungan
lingkungan melepaskan
melepaskan anggota
anggota (7)
(7) Pertukaran
Pertukaran barang
barang dandan
keluarga dewasa.
keluarga dewasa. jasa
jasa
Contoh Aplikasi Kemitraan dan Relasi Gender
dalam Pelaksanaan Fungsi Keluarga
No Fungsi Keluarga Contoh Aplikasi Kemitraan dan Relasi Gender
Fungsi Keluarga Menurut PP Nomor 21 Tahun 1994
1 Keagamaan Ayah dan Ibu berkewajiban untuk mendidik anak L dan P sejak dini dalam
menjalankan fungsi keagamaan sebagai landasan pendidikan karakter.
2 Sosial-Budaya Ayah dan ibu melakukan sosialisasi kepada anak-anaknya tentang cinta budaya
dengan tetap menjunjung tinggi nilai kesetaraan dan keadilan.
3 Cinta Kasih Ayah dan ibu menebarkan cinta kasih kepada semua anggota keluarga dengan
menggalang kerjasama yang baik dengan dilandasi rasa saling menghormati,
menyayangi dan membutuhkan satu dengan lainnya.
4 Melindungi Orangtua melindungi anak-anak baik laki-laki maupun perempuan dengan cara
yang sesuai dengan kebutuhan biologi dan perkembangan psikososialnya. Suami
dan istri saling melindungi dengan cara sesuai dengan keunikan personalitas
masing-masing.
5 Reproduksi Reproduksi disini berarti menjalankan proses prokreasi keluarga yang berkaitan
dengan hak atas kesehatan reproduksi baik laki-laki maupun perempuan. Suami
dan istri harus saling menjaga kesehatan reproduksi dan hak-hak reproduksinya.
6 Sosialisasi dan Ayah dan ibu bekerjasama dalam mendidik dan mengasuh anak yang dilandasi oleh
Pendidikan pendidikan karakter dan responsif gender,
7 Ekonomi Ayah dan ibu bekerjasama dalam mencari uang dan mengelola keuangan keluarga
dan memutuskan prioritas pengeluaran keuangan. Ayah dan ibu memberi arahkan
dan pendidikan kepada anaknya untuk mengelola keuangan yang cenderung
terbatas dan mengatur kebutuhan/keinginan yang cenderung tidak terbatas.
8 Pembinaan Ayah dan ibu mengelola kehidupan keluarga dengan tetap memelihara lingkungan
Lingkungan di sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun sosial, dan lingkungan mikro, meso
dan makro.
Contoh Aplikasi Kemitraan dan Relasi Gender
dalam Pelaksanaan Fungsi Keluarga
No Fungsi Keluarga Contoh Aplikasi Kemitraan dan Relasi Gender
Fungsi Keluarga Menurut United Nation Tahun 1993
1 Pengukuhan Ikatan Suami dan istri sedapat mungkin mempertahankan pernikahan dengan menyelesaikan
Suami Istri masalah yang ada dengan manajemen konflik, penyesuaian konsensus dan
pembaharuan komitmen.
2 Prokreasi dan Suami harus menghormati hak reproduksi istrinya dan tidak boleh memaksa istri untuk
Hubungan Seksual berhubungan seksual apabila istri dalam keadaan haid atau dalam keadaan tidak
siap/lelah. Begitupula istri tidak boleh memaksa suami untuk berhubungan seks
apabila suami tidak siap/lelah.
3 Sosialisasi dan Pengasuhan yang responsif gender penting untuk dilakukan dalam mempersiapkan
Pendidikan Anak anak laki-laki dan perempuan menuju kualitas sumberdaya manusia yang prima.
4 Pemberian Nama dan Nama anak laki-laki dan perempuan diberikan berdasarkan kesepakatan suami dan istri
Status yang dilatarbelakangi oleh aturan agama dan kebiasaan budaya.
5 Perawatan Dasar Anak laki-laki dan perempuan mempunyai hak untuk mendapatkan perawatan dasar
Anak yang berhubungan dengan kesehatan fisik dan psikososial.
6 Perlindungan Anggota Ayah dan ibu berkewajiban saling melindungi satu sama lain dan melindungi anak-
Keluarga anak secara fisik maupun sosial. Perilaku kasar yang menjurus pada pada pelecehan
dan penganiayaan serta kekerasan kepada anak harus dihilangkan.
7 Rekreasi dan Ayah dan ibu berkewajiban memberikan perawatan emosi kepada seluruh anggota
Perawatan Emosi keluarga dengan melakukan rileksasi dan rekreasi yang disesuaikan dengan
kemampuan keluarga.
8 Pertukaran Barang Dalam rangka menjaga keutuhan keluarga baik keluarga inti maupun keluarga besar,
dan Jasa perilaku saling membantu dalam bertukar barang dan jasa akan melanggengkan
hubungan/ikatan kekeluargaan (family ties) dan bonding yang kuat.
Konsep Peran Gender
Peran instrumental
Peran expressive
Fungsi
Fungsi 'external‘:
'external‘: menyediakan
menyediakan kebutuhan
kebutuhan keuangan
keuangan keluarga
keluarga
Gender menyangkut perbedaan peran, fungsi, tanggung jawab, kebutuhan, dan status sosial
antara laki-laki dan perempuan berdasarkan bentukan/konstruksi dari budaya masyarakat.
Peran sosial dari gender adalah bukan kodrati, tetapi berdasarkan kesepakatan masyarakat.
Peran sosial dapat dipertukarkan dan dapat berubah tergantung dari kondisi budaya
setempat dan waktu/era
Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri dalam
Kehidupan Keluarga
Cerminan
No Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri
Kemitraan
1 Pembagian Berdasarkan pembagian tugas, istri bertugas sebagai manajer rumahtangga, namun suami sering
Tugas dan memberikan ide dalam mengatur dan merencanakan furnitur ruangan, lay out atau interior design
Peran dalam ruangan, dan landscape pekarangan. Jadi, meskipun istri berperan sebagai manajer utama
keluarga rumahtangga, suami juga berkontribusi melalui kontribusi ide, uang dan perhatian, namun kontribusi
tenaga dan waktunya sangat terbatas.
Berdasarkan pembagian tugas, istri bertugas sebagai pendidik dan pengasuh anak-anak, namun suami
sering mengingatkan anak untuk rajin belajar dan menjaga diri serta berhati-hati di jalan dan di
sekolah. Jadi, meskipun istri berperan sebagai pengasuh dan pendidik utama anak, suami juga
berkontribusi secara rutin dan aktif melalui kontribusi ide dan perhatian, namun kontribusi tenaga dan
waktunya sangat terbatas.
Berdasarkan pembagian tugas, suami bertugas sebagai pencari nafkah utama keluarga, namun istri
berkontribusi secara rutin melalui penyiapan tas kerja, pakaian kerja, dan perlengkapan pekerjaan lain
yang diperlukan suami.
2 Transparansi Meskipun istri memegang keuangan keluarga (suami secara rutin memberikan sebagian besar
dalam pendapatannya kepada istri), bahkan istri menyimpan uang keluarga dalam tabungan keluarga di bank
keluarga (atas nama istri), namun istri selalu mengkomunikasikan dan menunjukkan kepada suami laporan
keuangan keluarga dan secara garis besar jumlah pengeluaran keluarga kepada suami.
Sebaliknya, suami selalu melaporkan perolehan pendapatannya dan prediksi pendapatan selanjutnya.
Perencanaan keuangan dilakukan bersama antara suami istri dan bahkan dengan anak-anak apabila
diperlukan berkaitan dengan rencana jangka pendek, menengah dan panjang keluarga.
Penggunaan dan perencanaan sumberdaya materi dan non materi keluarga dikomunikasikan dengan
baik secara terbuka pada semua anggota keluarga, terutama antara suami dan istri.
Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri dalam
Kehidupan Keluarga
Cerminan
No Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri
Kemitraan
3 Akuntabilitas Penggunaan dan perencanaan sumberdaya keluarga harus jelas dan terukur. Suami
dalam memberitahu istri secara jelas dan terukur tentang penggunaan dan perencanaan
keluarga sumberdaya keluarga, dan sebaliknya istri memberitahu suami secara jelas dan terukur
semua perencanaan dan penggunaan sumberdaya keluarga.
Monitoring, checking, kontrol terhadap semua penggunaan sumberdaya berikut akses
terhadap sumberdaya di luar siste keluarga harus diperkirakan dan dihitung secara jelas dan
terukur, sepengetahuan pasangan suami dan istri.
4 Good Meskipun suami sebagai kepala keluarga, namun dalam menjalankan perannya tidak
governance semena-mena semaunya sendiri, tidak boleh otoriter, namun harus dijalankan secara
dalam keluarga bijaksana dan mengakomodasi saran dan ide baik dari istrinya maupun anak-anaknya.
Pasangan suami istri tidak boleh menggunakan kewenangannya sebagai orangtua untuk
mengeksploitasi anak-anaknya; Suami tidak boleh mengeksploitasi istri untuk
kepentingannya sendiri.
Di dalam menjalankan peran dan tugasnya, baik suami maupun istri saling bekerjasama
dalam menstabilkan keadaaan keluarga, berusaha untuk mempertahan hidup keluarga
dengan cara-cara yang baik, meningkatkan kreatifitas dalam menyejahterakan keluarga
dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada.
Seandainya ketidaksepahaman antara suami istri, maka dicari solusi yang baik agar dapat
memahami perbedaan permasalahan dan menyamakan persepsi untuk menuju tujuan
keluarga bersama.
Kemitraan Gender dan Pembentukan Jejaring
Keluarga Melalui Relasi Peran Gender
Moore (2011) mengatakan bahwa terdapat hal-hal yang mendasar
dalam jejaring, yaitu:
The shaping of desired outcomes operates through a set of
relationships (a network) that share a common terminology
(discourse, idiom) and expectations concerning appropriate
practices (Pembentukan hasil yang diinginkan terjadi melalui
suatu set hubungan (jejaring) atas dasar suatu kesamaan
terminology dan harapan tentang praktek-praktek/kegiatan yang
pantas).
Networks shaping decision making are composed of network
segments which may be either autonomous or dependent
(Jejaring membentuk pengambilan keputusan yang dihimpun
dari segmen-segmen jejaring yang kemungkinan otonomi
ataupun dependen).
Kemitraan Gender dan Pembentukan Jejaring
Keluarga Melalui Relasi Peran Gender
Struktur komponen dalam metodologi menganalisis jejaring
meliputi nodes dan ties (Moore 2011):
Node merujuk pada individu, organisasi, atau entities penting
dan barang. Node dapat terlihat sebagai aktor yang mempunyai
kemandirian sebagai agen. Node mempunyai dua dimensi yaitu:
1. Secara struktural, nodes dapat dijelaskan sebagai suatu simpul
yang secara relatif stabil dan dikonstruksi secara sosial.
Struktur ini dapat dikuatkan oleh aktor yang terdaftar
(berwenang) dan dapat diterjemahkan dari pemaknaan
terhadap rangkaian praktek perilaku tertentu dan hubungan
jejaring.
2. Secara pemaknaan (meaningfull), nodes merupakan suatu
fungsi kisah cerita, dan idiom yang merasionalisasi perilaku
tertentu dan struktur yang diharapkan dari suatu posisi.
Kemitraan Gender dan Pembentukan Jejaring
Keluarga Melalui Relasi Peran Gender
Ties are the relationships between nodes which are bound
together in some meaningful fashion (Ties (tali) merupakan
jalinan hubungan antara node satu dengan node lain yang
terjalin bersama dalam suatu pemaknaan yang berarti).
Jejaring hubungan peran dalam keluarga (modifikasi
dari Model Moore 2011)
Ay IAy
1Ay 2Ay
Keterangan:
adalah aktor bukan anggota keluarga, misalnya teman kerja, teman sosial, dll.
Hal-hal yang dianjurkan dan yang harus dihindari
dalam kemitraan dalam perkawinan
Hal-hal yang Dianjurkan Hal-hal yang Harus Dihindari
Berkata sopan dan menghargai, seperti Berkata kasar dan menghina, seperti bodoh
istriku/suamiku yang baik, saya bersyukur kamu, goblok, dasar perempuan/lelaki, lelaki
punya istri/suami sepertimu, terima kasih atas hidung belang, perempuan jalang, dll
makannya, masakannya enak, dll
Berharap optimis pada keadaan keluarga Menyerah tanpa harap dan pesimis pada
keadaan keluarga
Selalu introspeksi diri Selalu membenarkan diri
Sering meminta maaf Sulit meminta maaf
Sering berterima kasih Sulit berterima kasih
Berbagi tugas secara fleksibel Berbagi tugas secara kaku atau bahkan
sendiri-sendiri
Selalu berdedikasi untuk keluarga Menyampingkan/ mengabaikan keluarga,
seperti
Selalu kompak tolong menolong Saling egois dan tidak berbagi, seperti
Suami membantu istri dalam peran domestik Suami membiarkan istri sendirian untuk
menjalankan peran domestik
Suami menghargai istri dalam peran publik Suami melarang istri menjalankan peran
publik
Suami dan istri bersama menjalankan peran Suami mendominasi peran sosial
sosial kemasyarakatan
Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen Waktu
Dan Pekerjaan Keluarga
1. Bagilah waktu sebaik mungkin pada kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat
bagi keluarga.
2. Buatlah skedul pembagian waktu dan pekerjaan antara ayah dan ibu, anak laki-
laki dan anak perempuan agar keluarga terawat dan terpelihara dengan baik.
3. Buatlah daftar harian apa yang harus dilakukan/ menyimpan sebuah kalender.
4. Kurangi pertemuan yang tidak perlu.
5. Pembagian waktu dan pekerjaaan yang tidak baik akan menyengsarakan
semua anggota keluarga dan mengundang konflik.
6. Buat pembagian kerja yang adil gender dengan pembagian peran sesuai
dengan kebutuhan keluarga.
7. Berbagilah beban pekerjaan rumahtangga antara suami-istri dan anak-anak
melalui komunikasi yang baik dan kesepakatan yang adil.
8. Bertanggung jawablah pada pembagian tugas yang telah disepakati.
9. Komunikasikan segala keluhan yang ada dalam keluarga.
10. Kesuksesan pelaksanaan pekerjaan adalah kesuksesan keluarga.
11. Tidak dibenarkan untuk menyerahkan semua tanggung jawab pekerjaan
rumahtangga pada ibu saja, Ayah harus ikut ambil peranan dalam tanggung
jawab pekerjaan rumahtangga.
Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen Waktu
Dan Pekerjaan Keluarga
12. Seorang istri bukanlah seorang pembantu dan seorang suami bukan seorang majikan.
13. Tidak pantang bagi seorang suami untuk membantu istri di dapur dan mengasuh anak.
14. Ayah berusaha membantu pekerjaan domestik seperti memberikan perhatian kepada
kegiatan rumahtangga.
15. Ayah berusaha untuk ikutserta dalam pengasuhan anak agar bonding antara ayah dan
anak lebih erat.
16. Ajari anak sendini mungkin untuk ambil peran dalam pembagian pekerjaan rumahtangga
17. Anak laki-laki dan perempuan membantu pekerjaan rumahtangga.
18. Tidak ada perbedaan peran antara anak perempuan dan anak laki-laki.
19. Ibu yang bekerja senantiasa memperhatikan kebutuhan keluarga dengan baik.
20. Ibu bekerja perlu memikirkan kalau ada tambahan waktu bekerja, maka siapa yang akan
mengasuh dan menjaga anak? Perlu orang yang dapat mensubstitusi perannya dalam
mengasuh anak, apakah minta tolong pada saudara/orangtua atau menggaji
pembantu/babysitter?.
21. Gunakan telepon dan sumberdaya komunikasi dimanapun bila perlu. Jaga komunikasi
secara efektif dan efisien.
22. Seandainya terjangkau secara ekonomi, gunakan teknologi ; mesin cuci, vaccum cleaner
untuk membantu pekerjaan domestik.
23. Penggunaan jasa komersial; pembantu, cleaning service merupakan alternatif yang perlu
dipikirkan.
Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen
Keuangan
Kesetaraan Gender dalam Hak, Akses, Kontrol, Partisipasi dan Relasi Gender
Manfaat dari Sumberdaya Keluarga Harmonis
Pilihan Prioritas
Aktivitas Hidup melalui
Domestik Aktivitas Publik Kemasyarakt. Perencanaan
Akses ke Psr Partisipasi dan
Fungsi
Keluarga Tenaga Kerja, Sosial, Agama Pelaksanaan
Pengasuhan& Informasi, & dan Aktivitas Manajemen
Sosialisasi Teknologi Politik Sumberdaya
Keluarga
Berwawasan
gender
Melda Kastolani
(Cinangneng)
Katuk
Jahe
Agro. Exp. Station Tetangga
(Hambaro)
Pasar
(Leuwiliang)
Pasar Besar
(Jakarta)
H. Soleh
(Hambaro)
Pasar di Leuwiliang
Jambu Encep
Jagung Rohman (Leuwisadeng)
(Hambaro)
Tetangga
TERIMA
KASIH