Anda di halaman 1dari 18

INFEKSI SALURAN

PERKEMIHAN
PENGERTIAN INFEKSI
SALURAN PERKEMIHAN

INFEKSI SALURAN PERKEMIHAN


( ISK )
Adalah keadaan adanya infeksi yang ditandai
dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri
dalam saluran kemih, meliputi infeksi parenkim ginjal
sampai kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang
bermakna
(Soegijanto, 2010).
Infeksi saluran kemih dapat terjadi baik di pria
maupun wanita dari semua umur, dan dari kedua jenis
kelamin ternyata wanita lebih sering menderita daripada
pria (Sudoyo Aru,dkk
2013)

Portfolio Presentation
Infeksi Saluran Kemih Bawah
01
(Sistitis)
KLASIFIKASI
Infeksi Saluran Kemih Atas
02
(Pielonefritis)
Infeksi Saluran Kemih Komplikasi
03
PENYEBAB PENYAKIT
• Penyebab utama dari ISK adalah bakteri yang masuk ke saluran kemih seperti
Candida sp, Pseudomonas sp, Klebsiella sp.

• Bakteri bisa masuk melalui hubungan seksual dan penggunaan cateter

• ISK lebih rentan terjadi pada wanita karena uretra yang lebih pendek
dibandingkan pria.

• Berdasarkan bagian yang terinfeksi dibagi menjadi ISK atas dan ISK bawah. ISK
atas merupakan infeksi yang terjadi di bagian atas kandung kemih yaitu di ginjal
dan ureter. Sedangkan ISK bawah adalah infeksi pada kandung kemih bagian
bawah yaitu kandung kemih dan uretra.

• ISK atas dapat menyebabkan urosepsis yaitu darah bercampur dengan antibodi
yang terlalu aktif karena adanya suatu infeksi sehingga dapat menyebabkan
tekanan darah turun, syok hingga kematian.
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala terjadinya infeksi pada saluran perkemihan :
1. Demam
2. Sakit di perut dan panggul
3. Nyeri saat buang air kecil
4. Muncul darah dalam urine
5. Sensasi terbakar saat buang air kecil
6. Sering buang air kecil namun dengan volume yang sedikit
7. Nyeri pada perut bawah
8. Air kemih yang berwarna merah, merah muda, dan keruh
9. Nyeri punggung di bawah iga (lokasi umum dari ginjal)
PATOFISIOLOGI
Secara asending :

1. masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih, antara


lain faktor anatomi dimana wanita memiliki uretra yang lebih
pendek dari pada laki-laki sehingga insiden terjadinya ISK
lebih tinggi, faktor tekanan urin saat miksi, kontaminasi fekal,
pemasangan alat ke dalam traktus urinarius (pemeriksaan
sitoskopik, pemakaian kateter), adanya dekubitus yang
terinfeksi.
 
2. Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal
 
.
Secara hematogen :

Sering terjadi pada pasien yang sistem imunnya rendah


sehingga mempermudah penyebaran infeksi secara
hematogen. Ada beberapa hal yang memengaruhi
struktur dan fungsi ginjal sehingga mempermudah
penyebaran hematogen, yaitu adanya bendungan total
urin yang mengakibatkan distensi kandung kemih,
bendungan intrarenal akibat jaringan parut, dll.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Analisis urin rutin pemeriksaan mikroskop urin segar
tanpa putar, kultur urin serta jumlah bakteri/ml urin
merupakan protokol standar untuk pendekatan
diagnosis ISK.
Pemeriksaan lainnya seperti renal imaging. Namun
pemeriksaan ini tidak boleh rutin dan harus berdasarkan
indikasi klinis yang kuat seperti ultrasonography (USG),
radiografi (foto polos perut, pielografi IV, sistogram
miksi) dan isotop scanning.
PENATALAKSANAAN DAN
PENCEGAHAN
Ada 2 strategi pengobatan farmakologi dan pencegahan saat ISK saat ini :

Khemoterapi dengan antibiotik

Vaksinasi
1. Pencegahan
Menurut Marlene. 2016

Hindari dehidrasi : ajurkan asupan harian (recommended daily allowance,RDA) cairan pada dewasa aktif sekitar 30
ml/kg/hari.

Hindari konstipasi (perbanyak asupan cairan,serat diet, dan olah raga rekreasional)

Tangani retensi urien, inkontinensia urien atau obstruksi pada saluran keluar kandung kemih .

Pertimbangan perbaikan sistokel pada wanita pascamenopause penderita pengosongan kandung kemih tanpa
sempurna dan ISK kambuhan

Ajari wanita mengenai higienis yang baik setelah ke toilet  dan berkemih setelah senggama.

Tangani infeksi sejak dini, terutama pada pasien dengan penurunan fungsi imun atau pasien dengan retensi urien,
atau disfungsi berkemih

Lepas kateter yang yang terpasang dan tangani pasien yang mengalami disfungsi berkemih dengan program
penatalaksanaan alternatif seperti pelatihan kandung kemih, farmakoterapi untuk inkontinensia urien,
kateterisasi intermiten dan/ atau berkemih terjadwal
2. Infeksi saluran kemih akut

Penatalaksanaan empiris cukup memadai untuk infeksi yang pertama pada wanita muda yang tidak sehat

Antipiretika dan rawat inap dengan cairan intravena diperlukan bila pielonefritis disertai dengan mual dan
muntah yang bermakna atau urosepsis

Pilih antibiotika sesuai laporan kultur dan sensitivitas ( bila anda indikasi), frekuensi pemberian , risiko vaginitis,
biaya yang ditanggung pasien, dan risiko peningkatan resistensi bakteri .

Tekankan kepatuhan pada pemberian antibiotik ; tangani infeksi non komplikata selama 3 hari, infeksi komplikasi
febris selama 14 hari.selama 7 hari, dan ISK

Penanganan suplemen antibiotika dengan analgesik sistem Perkemihan (pyridium tersedia sebagai obat yang
dijual bebas) atau obat kombinasi, seperti Urised.
.
Mulai penanganan profilaksis menggunakan krem antijamur pada wanita dengan riwayat vaginitis saat
mendapatkan terapi antibiotika, kecuali bila diberikan nitrofurantoin.

Dorong asupan cairan yang memadai; hindari iritan kandung kemih


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai