Anda di halaman 1dari 22

Pertemuan

09
Hakikat Pendidikan
Kewarganegaraan
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Harsa Permata, M.Phil

Universitas Mercu Buana Yogyakarta


2019
Pengertian

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


Kewarganegaraan  “Civis” (latin)
“Civic” (Inggris)  “Civics”  Ilmu Kewarganegaraan
“Civics Education  Pendidikan Kewarganegaraan
Awalnya diperkenalkan di Amerika Serikat tahun 1790  dalam rangka
menumbuhkan semangat kebangsaan terhadap bangsa Amerika, yang
berasal dari berbagai ras dan bangsa
Civics/Pendidikan Kewarganegaraan Bagian dari ilmu politik
 membicarakan masalah pemerintahan, terkait hak dan kewajiban warga negara
Pengertian

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan


• Pada era reformasi  Mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan sedang dalam proses reformasi ke
arah baru
• Yaitu mata kuliah yang berorientasi pada
terbentuknya masyarakat sipil (Civil Society)
• Mata kuliah Kewarganegaraan merupakan salah satu
sarana pemberdayaan masyarakat melalui proses
pendidikan, supaya mampu berperan secara aktif
dalam sistem pemerintahan yang demokratis
• Dengan memahami hak dan kewajiban sebagai warga
negara, maka mekanisme bottom up, yaitu
pemerintahan sesuai dengan aspirasi masyarakat bisa
terwujud
Pengertian

Pengertian Pendidikan
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan selain disebut sebagai Civics Education
(U.S.A) dan Citizenship Education (U.K), juga disebut
sebagai Democracy Education

Menumbuhkan kesadaran demokratik pada dasarnya merupakan


suatu keharusan
Dasar dari kesadaran demokratik tersebut adalah pandangan
hidup bangsa, identitas nasional, kenyataan dan pengalaman
sejarah bangsa, juga dasar-dasar kemanusiaan dan keadaban
Oleh karena itu, melalui mata kuliah Kewarganegaraan, secara
substansi diharapkan intelektual Indonesia memiliki dasar
kepribadian sebagai warga negara yang demokratis, religius,
berkemanusiaan dan berkeadaban
Pengertian

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Secara klasik  Untuk membentuk warga negara yang baik
Apa itu warga negara yang baik?
Versi Pemerintahan Bung Karno (Demokrasi Terpimpin)
Warga Negara yang baik  Berjiwa revolusioner, anti
imperialisme, kolonialisme, dan nekolim (neo kolonialisme
dan imperialisme)
Versi Orde Baru
Warga Negara yang baik 
Pancasilais dan pro pembangunan Orde Baru
Pengertian

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Pada Era Reformasi Pendidikan Kewarganegaraan
dengan paradigma baru  Bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi mahasiswa, supaya
mampu menjadi warga negara, yang berperan serta
secara aktif dalam pemerintahan yang demokratis
Pengertian

Secara yuridis, istilah kewarganegaraan dan


pendidikan kewarganegaraan Kewarganegaraan
adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan
warga negara. (Undang-Undang RI No.12 Tahun
2006 Pasal 1 Ayat 2) Pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air. (Undang-Undang RI No 20
Tahun 2003, Penjelasan Pasal 37)
Hakikat PKn

Belajar tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada


dasarnya adalah belajar tentang keindonesiaan, belajar untuk
menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, membangun
rasa kebangsaan, dan mencintai tanah air Indonesia.
Oleh karena itu, seorang sarjana atau profesional sebagai
bagian dari masyarakat Indonesia yang terdidik perlu
memahami tentang Indonesia, memiliki kepribadian
Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan
mencintai tanah air Indonesia. Dengan demikian, ia menjadi
warga negara yang baik dan terdidik (smart and good citizen)
dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang
demokratis.
PKn di Perguruan Tinggi

Mata kuliah
Kewarganegaraan
merupakan salah satu
sarana pemberdayaan
masyarakat melalui
proses pendidikan,
supaya mampu berperan
secara aktif dalam sistem
pemerintahan yang
demokratis
Alasan Negara Mewajibkan PKn

Negara perlu menyelenggarakan Pendidikan


Kewarganegaraan karena setiap generasi adalah
orang baru yang harus memiliki kompetensi
kewarganegaraan dengan mendapat
pengetahuan (knowledge), sikap/nilai (attitude)
dan keterampilan (skill) supaya mampu
mengembangkan warga negara yang memiliki
watak atau karakter yang baik dan cerdas (smart
and good citizen) untuk hidup dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai
dengan Ideologi Pancasila.
Kompetensi Kewarganegaraan
Pendidikan Kompetensi Warga Berkepribadian Indonesia
Kewarganegaraan Negara Indonesia semangat kebangsaan dan cinta tanah air

mengembangkan
Center for Civic Education (1994).
civic civic skill civic National Standard for Civics and
knowledge disposition
Government, p. 127-135.

Intelectual skills
Pengetahuan yg hrs (ketrampilan intelektual) =
dimiliki warga negara Ketrampilan Karakter warga negara,
berkaitan dgn hak dan berpikir kritis. sifat yg hrs dimiliki warga
kewajiban, nilai-nilai negara, berkembangnya
universal, hidup Participation skills harkat dan martabat
berdampingan secara (ketrampilan partisipasi) = manusia.
damai. berinteraksi, memantau,
dan menentukan pilihan.
Urgensi PKn untuk Masa Depan (SDM)

Pada tahun 2045, bangsa Indonesia akan


memperingati 100 Tahun Indonesia merdeka.
Berdasarkan hasil analisis ahli ekonomi yang
diterbitkan oleh Kemendikbud (2013) bangsa
Indonesia akan mendapat bonus demografi
(demographic bonus) sebagai modal Indonesia pada
tahun 2045 dengan mempunyai usia produktif (15-64
tahun) yang berlimpah. Peluang ini harus
dimanfaatkan dengan berproduksi secara optimal.
Cara yang paling strategis adalah melalui Pendidikan,
termasuk pendidikan kewarganegaraan.
Bonus demografi sebagai modal Indonesia 2045. Akankah
bonus demografi ini terwujud? Bagaimanakah upaya yang
harus dilakukan? (Sumber: Kemendikbud (2013))
Urgensi PKn untuk Masa Depan (Ekonomi)

Ekonomi Indonesia sangat menjanjikan


walaupun kondisinya saat ini belum dipahami
secara luas. Saat ini, ekonomi Indonesia
berada pada urutan 16 besar. Pada tahun
2030, ekonomi Indonesia akan berada pada
urutan 7 besar dunia. Saat ini, jumlah
konsumen sebanyak 45 juta dan jumlah
penduduk produktif sebanyak 53%. Pada
tahun 2030, jumlah konsumen akan meningkat
menjadi 135 juta dan jumlah penduduk
produktif akan meningkat menjadi 71%.
Ekonomi Indonesia saat ini dan tahun 2030.
Materi Kuliah PKn

1. Esensi dan Urgensi Identitas Nasional


2. Urgensi Integrasi Nasional
3. Konstitusional UUD NRI 1945
4. Hak dan Kewajiban Negara dalam
Demokrasi
5. Wawasan Nusantara
6. Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Target Mata Kuliah PKn (1)

1. Mengembangkan sikap dan perilaku


kewarganegaraan yang mengapresiasi nilai-nilai
moral-etika dan religius. Melengkapi ilmu
pengetahuan menciptakan perimbangan antara
yang rasional dan irasional, antara rasa dan akal.
Sila Ketuhanan YME menempatkan manusia
dalam alam sebagai bagiannya dan bukan
pusatnya.
Target Mata Kuliah PKn (2)

2. Menjadi warganegara yang cerdas


berkarakter, menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan. Memberi arah dan
mengendalikan ilmu pengetahuan.
Pengembangan ilmu harus didasarkan
pada tujuan awal ditemukan ilmu atau
fungsinya semula, yaitu untuk
mencerdaskan, menyejahterakan, dan
memartabatkan manusia, ilmu tidak hanya
untuk kelompok, lapisan tertentu.
Target Mata Kuliah PKn (3)

3. Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat


nasionalisme, dan rasa cinta pada tanah air.
Mengkomplementasikan universalisme dalam
sila-sila yang lain, sehingga supra sistem tidak
mengabaikan sistem dan sub sistem.
Solidaritas dalam subsistem sangat penting untuk
kelangsungan keseluruhan individualitas, tetapi
tidak mengganggu integrasi. Nilai Persatuan
dalam Sila Persatuan Indonesia esensinya adalah
pengakuan kebhinnekaan dalam kesatuan:
koeksistensi, kohesivitas, kesetaraan,
kekeluargaan, dan supremasi hukum.
Target Mata Kuliah PKn (4)
4. Mengembangkan sikap demokratik
berkeadaban dan bertanggungjawab, serta
mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa
di era globalisasi. Eksperimentasi penerapan dan
penyebaran ilmu pengetahuan harus demokratis
dapat dimusyawarahkan secara perwakilan, sejak
dari kebijakan, penelitian sampai penerapan
masal. Menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi
yang berkeadaban. Tidak memberi ruang bagi
faham egoisme keilmuan ( puritanisme, otonomi
keilmuan), liberalisme dan individualisme dalam
konteks kehidupan.
Target Mata Kuliah PKn (5)

5. Menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.


menekankan ketiga keadilan Aristoteles:
keadilan distributif, keadilan kontributif, dan
keadilan komutatif. Keadilan sosial juga
menjaga keseimbangan antara kepentingan
individu dan masyarakat, karena kepentingan
individu tidak boleh terinjak oleh kepentingan
semu. Individualitas merupakan landasan
yang memungkinkan timbulnya kreativitas
dan inovasi.
Terima Kasih
Harsa Permata, M.Phil

Anda mungkin juga menyukai