Anda di halaman 1dari 16

Nama : Norrifqy

Nim : 20.11.022552
Kelas : D semester 2
Mat.kul : pengantar ekonomi sektor publik
FUNGSI NEGARA DALAM
EKONOMI
FUNGSI NEGARA DALAM EKONOMI dimana negara
secara aktif turut campur dalam bidang perekonomian,
dengan maksud agar dapat menjamin kehidupan yang
layak bagi warga negaranya. Dalam cita-cita negara
liberal, negara sama sekali tidak ikut campur tangan
pada perekonomian. Sedangkan negara-negara sosialis
dan komunis, negara melaksanakan hampir segala
aktivitas perekonomian. Dalam hubungan campur
tangan negara padabidang perekonomian hendaknya
bersifat perencanaan saja dan pengawasan.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, pemerintah memiliki
tiga fungsi penting dalam perekonomian, yaitu :
• fungsi alokasi,
• fungsi distribusi,
• dan fungsi stabilisasi.
FUNGSI ALOKASI
Fungsi alokasi tidak hanya ditujukan untuk masalah pengangguran saja
tetapi juga akan disesuaikan dengan tujuan-tujuannya atau “sesuai
dengan apa yang seharusnya”. Misalnya untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, maka porsi anggaran untuk pembangunan
infrastruktur harus mendapatkan prioritas utama. Atau untuk
meningkatkan sumberdaya manusia, maka alokasi anggaran untuk
pengembangan sumberdaya manusia harus cukup dominan. Dengan
demikian fungsi alokasi akan mengarahkan pengeluaran anggaran
pemerintah pada orientasi peran yang akan dilakukan oleh pemerintah.
Melalui fungsi alokasi ini maka untuk Indonesia, saat ini investasi pendidikan
melalui pengembangan SDM menjadi keharusan. Gagasan investasi pada SDM
saat ini masih dikaitkan dengan upaya mendorong proses pertumbuhan ekonomi
yang lazimnya lebih ditekankan pada pentingnya akumulasi modal fisik. Disadari
bahwa investasi pada SDM merupakan salah satu faktor penting untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi, seperti terjadi pada perekonomian di
negara-negara maju karena pembiayaan pendidikan yang secara relatif dan selalu
meningkat. Mengingat pentingnya investasi pada SDM, tak berlebihan jika ada
peningkatan anggaran untuk kebutuhan bidang pendidikan (pelatihan dan
penelitian) dalam rangka meningkatkan kualitas SDM dan pendidikan itu sendiri.
FUNGSI DISTRIBUSI
Melalui fungsi distribusi, komponen pengeluaran dalam anggaran
mempunyai dimensi pemerataan, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Misalnya, pengeluaran untuk membangun infrastruktur
ekonomi seperti jalan, bendungan, dan lain-lain, akan memberikan
manfaat kepada semua pihak. Atau, pembukaan daerah terisolasi
akan cenderung menguatkan terms of trade kelompok masyarakat
terpencil. Manfaat marjinal tindakan ini yang terbesar biasanya akan
dinikmati oleh kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan
menengah dibandingkan mereka yang berpenghasilan tinggi, dimana
yang terakhir ini sebelumnya telah memiliki akses (meskipun
terbatas).
Fungsi ini berjalan secara paralel dengan aspek penerimaan dimana
dengan sistem pajak yang progresif akan memberikan beban pajak yang
"fair" sesuai dengan pendapatan yang diterima oleh masing-masing
kelompok pendapatan dan kemudian disalurkan melalui pengeluaran
pemerintah. Hal ini diyakini tidak hanya sebagai upaya untuk melindungi
kelompok masyarakat miskin dalam mempertahankan tingkat konsumsinya
namun juga untuk meredam terjadinya konflik sosial di tengah-tengah
masyarakat. Dalam prakteknya fungsi tersebut menjadi bagian dari
penyusunan APBN. Fungsi ini juga menjadi bagian dari politik anggaran.
FUNGSI STABLITASI
Jika perekonomian dalam keadaan lesu maka peran pemerintah
melakukan intervensi dengan menambah pengeluaran, atau sebaliknya
jika perekonomian terlalu panas atau pada saat permintaan aggregat
domestik tumbuh di atas kemampuan sektor penawaran untuk tumbuh,
maka peran pemerintah melakukan kebijakan fiskal ketat. Dalam
stabilisasi tersebut pada dasarnya dilihat dari dua hal, yaitu alat
pengendali inflasi dan penstabil pertumbuhan ekonomi. Kedua hal ini
pada dasarnya memiliki hubungan yang sangat erat
Ada beberapa alasan perlunya peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian, antara lain sebagai
berikut:

1. Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan hukum yang dibuat pemerintah. Hukum
memberikan landasan bagi penerapan aturan main, termasuk pemberian hukuman bagi pelaku ekonomi
yang melanggarnya. Hukum hanya dapat ditegakkan dengan undang-undang yang dibuat pemerintah.
Dengan kata lain, peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak bisa
menyelesaikan semua persoalan ekonomi, untuk menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas
ekonomi.
2. Pembangunan ekonomi di banyak negara umumnya terjadi
akibat campur tangan pemerintah baik secara langsung
maupun tidak langsung. Campur tangan pemerintah sangat
diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi dampak
kegagalan pasar (market failure), seperti kekakuan harga
monopoli dan dampak negatif kegiatan usaha swasta seperti
pencemaran lingkungan.
Kebijakan Pemerintah di Bidang Ekonomi

Permasalahan perekonomian negara sangat beragam diantaranya laju inflasi, pengangguran pertumbuhan ekonomi, dan lain-
lain. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah menyiapkan kebijakan-kebijakan sebagai solusi, antara lain:

1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur tentang penerimaan dan pengeluaran negara. Sumber-sumber
penerimaan negara antara lain dari pajak, penerimaan bukan pajak serta bantuan/pinjaman dari luar negeri. Selain itu,
pengeluaran dibagi menjadi dua kelompok besar yakni pengeluaran yang bersifat rutin seperti membayar gaji pegawai, belanja
barang serta pengeluaran yang bersifat pembangunan. Dengan demikian, kebijakan fiskal merupakan kebijakan pengelolaan
keuangan negara dan terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara yang tercantum dalam APBN.
2. Kebijakan Moneter
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999 tentang
Bank Indonesia, Bab 1 Pasal 10 yang dimaksud dengan Kebijakan Moneter
adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia
untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara
lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan atau suku bunga.
3. Kebijakan Ekonomi Internasional.
Dalam hal ini pemerintah dan BI dapat mengintervensi kegiatanperdagangan
internasional. Kebijakan-kebijakan tersebut biasanya juga bisa digunakan
untuk mempertahankan keseimbangan pasar valuta asing. Hal ini tercermin
dari kebijakan pemerintah untuk mengatur nilai tukar mata uang asing
terhadap nilai mata uang di dalam negeri. Hal ini cuma sebagai bentuk
intervensi pemerintah, namun mekanisme tetap mengikuti mekanisme pasar.
4. Kebijakan pendapatan oleh pemerintah untuk mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat.
Misalnya melalui ketentuan upah minimum dan harga produk tertentu untuk menaikkan pendapatan
ataupun untuk menekan laju inflasi Masalah yang dihadapi Pemerintah di Bidang Ekonomi
1. Kemiskinan
Konsep tentang kemiskinan sangat beragam, mulai dari sekedar ketakmampuan memenuhi kebutuhan
konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan, kurangnya kesempatan berusaha, hingga pengertian yang
lebih luas yang memasukkan aspek sosial dan moral.
2. Inflasi
Inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga secara keseluruhan yang berlangsung
terus-menerus. Sebenarnya inflasi tidak terlalu buruk, asalkan masih berada
pada tingkat yang aman. Inflasi menjadi bermasalah dan harus segera diatasi
bila laju inflasinya tinggi. Karena, inflasi yang tinggi menyebabkan daya beli
masyarakat terdapat barang dan jasa menjadi turun. Indonesia pernah
mengalami masa suram perekonomian pada saat tahun 1965, dimana terjadi
hiper inflasi.
3. Pengangguran dan Lapangan Kerja
Pengangguran merupakan permasalahan yang terjadi hampir di tiap Negara.
Pengangguran di Indonesia sudah merupakan masalah ekonomi yang harus
menjadi perhatian dan segera diatasi. Karena pengangguran merupakan salah
satu indikator kunci kesehatan perekonomian.
TERIMAKASIH

MAHASISWA / I UM PALANGKARAYA
PRIMA WUJUDKAN PRESTASI

Anda mungkin juga menyukai