Anda di halaman 1dari 29

TEORI BEHAVIORISME

Ni Wayan Sukmawati Puspitadewi, M.Psi, Psikolog


 Ciri utama manusia:
- Berpikirmenjelajah fenomena yang
nampak dan tidak nampak
- Berbahasaberkomunikasi, bersosialisasi
untuk menyampaikan hasil pemikirannya
 Salah satu objek pemikiran manusia adalah
bagaimana manusia dapat berbahasa?
 Ada pro dan kontra bagaimana manusia
dapat berbahasa.
 Teori Belajar Bahasa
TEORI

1. Mendeskripsikan, menerangkan,
menjelaskan fakta.
2. Meramalkan kejadian-kejadian yang akan
terjadi berdasarkan teori yang sudah ada.
3. Mengendalikan: mencegah sesuatu supaya
tidak terjadi atau mengusahakan supaya
terjadi.
BELAJAR

 Teori berhubungan dengan belajar.


 Belajar: pemerolehan ilmu melalui proses,
pengalaman, dan latihan,
 Belajar akan melibatkan ingatan.
 Lupa  belum tentu hilang sama sekali dari
ingatan.
 Ingatan dapat dipanggil kembali dengan
merangsang otak.
 Caranya yaitu dengan belajar kembali.
Prinsip Belajar
1. Dilakukan dengan sengaja.
2. Harus direncanakan sebelumnya dengan struktur
tertentu.
3. Guru menciptakan pembelajaran buat siswa.
4. Memberikan hasil tertentu buat siswa.
5. Hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol dengan
cermat.
6. Sistem penilaian dilaksanakan secara
berkesinambungan.
 Harapan dari belajar:
Adanya perubahan (behavioral change),
menghasilkan kecakapan baru, adanya
usaha untuk mencapai yang lebih baik denga
disengaja
Teori Behaviorisme

1. John B. Watson (1878-1958)


 Bapak Behaviorisme
 Stimulus  Respons
 Menolak adanya pengaruh naluri (instinct).
 Makan  lapar
 Kegiatan makan bukan karena naluri tetapi
karena adanya stimulus dan respon.
 Watson mengadaakan eksperimen terhadap
Albert, seorang bayi berumur sebelas bulan.
Albert adalah seorang bayi yang gembira dan tidak
takut bahkan senag bermain-main dengan tikus putih
berbulu halus. Dalam ejperimennya watson memulai
proses pembiasaannya dengan cara memukul
sebatang besi dengan sebuah palu setiap kali Albert
mendekati dan ingin memegang tikus putih itu.
Akibatnya, tidak lama kemudian Albert menjadi takut
terhadap tikus putih juga kelinci putih. Bahkan
terhadap semua benda putih, termasuk jaket dan
topeng Sinterklas yang berjenggot putih.
2. Burrhuns Frederic Skinner (1957)
 Operant Conditioning
 Misalnya, jika seorang anak bayi kecil mengatakan
minta susu dan orangtuanya memberinya susu,
maka operant dikuatkan.
 Menurut Skinner, perilaku verbal adalah perilaku
yang dikendalikan oleh akibatnya. Bila akibatnya itu
hadiah, perilaku itu akan terus dipertahankan.
Namun, bila akibatnya adalah hukuman, atau kurang
adanya penguatan, perilaku itu akan diperlemah
atau pelan-pelan akan disingkirkan.
Ada seorang anak kecil menangis meminta es
kepada ibunya. Tetapi, karena ibunya yakin dan
percaya bahwa es itu menggunakan pemanis buatan
maka sang ibu tidak meluluskan permintaan
anaknya. Sang anak terus menangis. Tetapi, sang
ibu bersikukuh untuk tidak menuruti permintaan
anaknya. Lama kelamaan tangis anak tersebut reda
dengan sendirinya dan dilain waktu tidak meminta es
semacam itu lagi kepada ibunya, apalagi dengan
menangis.
 Seandainya anak itu kemudian dituruti keinginannya
oleh ibunya, apa yang akan terjadi?
 Pada kesempatan lain anak tersebut akan meminta es
lagi. Apabila ibunya tidak meluluskannya, maka ia
akan menangis dan terus menangis karena dengan
menangis ia akan mendapatkan es.
 Kalau ibunya memberikan es lagi, maka perbuatan
menangis itu dikuatkan.
 Pada kesempatan lain, anak tersebut akan menangis
manakala ia meminta sesuatu pada ibunya
3. Ivan Patrovich Pavlov (1849 – 1936)Teori
Pembiasaan
 Pembelajaran merupakan rangkaian panjang dari respons-respons
yang dibiasakan.
 Teori ini diperkuat oleh Thorndike (1947-1919) yang terkenal dengan
teori Trial and Error.
Ivan Patrovich Pavlov (1849 – 1936)

Sangat berpengaruh dalam bidang Psikologi behavioristik di Amerika


melalui karyanya mengenai pengkondisian
Macam atau bentuk dari Stimulus dan Respon
1.US (Unconditioned Stimulus); stimulus asli atau netral;
stimulus tidak dikondisikan yaitu setimulus yang langsung
memberikan respon
2.UR (Unconditioned Respons); disebut perilaku responden;
respon tak bersyarat; respon yang muncul dengan adanya US.
3.CS (Conditioning Stimulus); stimulus bersyarat; stimulus yang
tidak langsung memberikan respon. Agar menimbulkan respon
harus dipasangkan dengan US secara terus menerus.
4.CR ( Conditioning Respons); respon bersyarat; respon yang
muncul akibatadanya CS.
4. Edward Lee Thorndike (1874 – 1949)

 Thorndike berpendapat bahwa pembelajaran


merupakan suatu proses menghubung-hubungkan di
dalam sistem saraf.
 Yang dihubungkan adalan peristiwa fisik dan mental.
 Fisik: segala rangsangang (stimulus) dan gerak
balas (respons).
 Mental: segala yang dirasakan oleh pikiran (akal).
Temuan Thorndike:
 The law of exercise,
 The law of effect

Misalnya, ketika sedang belajar bersepeda atau belajar bahasa


seperti pengucapan kata-kata yang sulit. Kegagalan diulang
terus-menerus lama-kelamaan akan berhasil
 The law of readiness, semakin siap indvidu memperoleh suatu
perubahan tingkh laku, maka pelaksanaan tingkah laku tsb
akan menimbulkan kepuasan pada individu shg asosiasi
cenderung diperkuat.
4. Albert Bandura
 Social Learning
 Observational Learning
 Perilaku Individu tidak semata-mata karena refleks
otomatis S-R, tetapi juga karena reaksi yang timbul
sebagai interaksi antara lingkungan dengan individu itu
sendiri.
 Belajar menurutnya adalah yang dipelajari manusia
terutama belajar sosial dan moral terjadi melalui
peniruan (imitation) dan penyajian contoh periklaku
(modeling).
 Teori ini juga masih memandang penting
conditioning.
 Pemberian reward dan punishment akan
membuat seorang berpikir dan memutuskan
perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
Albert Bandura (1925- …)

Seorang psikolog dengan teori belajar social atau kognitif sosialm serta efikasi diri.
Yaitu menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap dan
emosi orang lain. Teori ini menjelaskan perilaku manisa dalam konteks interaksi
timbal bali antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan.
Faktor yang berproses dalam belajar observasi :
Perhatian (atensi), mencakup peristiwa peniruan dan karateristik pengamat
Penyimpanan atau proses mengingat, mencakup kode pengkodean simbolik,
pengorganiasasian pikiran, pengulangan symbol, pengulanagan motoric.
Reproduksi motoric, mencakup kemampuan fisik, kemampuanmeniru, keakuratan
umpan balik.
Motivasi mencakup dorongan dari luar dan pengahargaan terhadap diri sendiri.
Factor model atau teladan mempunyai prinsip :

 Tingkat tertinggi belajardari pengamatan diperoleh dengan cara


mengorganisasikan sejak awal dan mengulangi perilaku secara
simbolik kemudian melakukannnya.
 Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai nilai yang
dimilikinya.
 Individu akan menyukai perilaku yang ditiru jika model atau panutan
tersebut disukai dan dihargai dan perilakunya mempunyai nilai yang
bermanfaat.
5. Robert Gagne (1916 – 2002)
Seorang Psikolog Pendidikan AS. Dengan penemuan berupa
Conditions of Learning. 9 kondisi intruksional :
Gaining attention : mendapatkan perhatian
Inform Learner of objectives : Menginformasikan siswa mengenai
tujuan yang akan dicapai
Stimulate rcall of prerequisite leraning : Stimulasi kemampuan dasar
siswa untuk persiapan belajar
Present new material : penyajian materi baru
Provide guidance : Menyediakan pembimbingan
Elicit performance : memunculkan tindakan
Provide feedback about correctness ; siapa memberikan umpan balik
langsung terhadap hasil yang baik.
Asses performance : menilai hasil belajar yang ditunjuukan
Enhance retention and recall ; meningkatkan proses penyimpanan
memori dan mengingat.
6. Teori Conditioning Edwin Guthrie

Dijelaskan bahwa hubungan antara stimulus dan respon cenderung


hanya bersifat sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar
perserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus agar
hubungan antara stimulus dan respon bersifat tetap. Ia juga
mengemukakan, agar respon yang muncul sifatnya lebih kuat dan
bahkan menetap, maka diperlukan berbagai macam stimulus yang
berhubungan dengan respon tersebut.
7. Teori Conditioning Watson

Menurut Watson, belajar adalah proses interaksi antara stimulus


dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus
berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observabel) dan dapat
diukur. Dengan kata lain, walaupun ia mengakui adanya
perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses
belajar, namun ia hal-hal tersebut sebagaifaktor yang tak perlu
diperhitungkan
8. Teori Belajar Menurut Clark Hull :
Hull mengatakan kebutuhan biologis (drive) dan pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction)
adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga stimulus
(stimulus dorongan) dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis,
walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat berwujud macam-macam. Penguatan tingkah
laku juga masuk dalam teori ini, tetapi juga dikaitkan dengan kondisi biologis (Bell, Gredler,
1991).
Aplikasi teori Behavioristik terhadap pembelajaran

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapannya :


Mementingkan pengaruh linkungan
Mementingkan bagian-bagian
Mementingkan peranan reaksi
Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur
stimulus respon
Mementingkan pembentukan kebiasaan melalu latihan dan pengulangan
Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya
Hasil belajar yang dicapai adalah muncul perilaku yang diinginkan
Aplikasi Dasar

Aplikasi teori ini dalam pembelajaran, bahwa kegiatan belajar


ditekankan sebagai aktivitas “mimetic” yang menuntut siswa untuk
mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari.
Penyajian materi pelajaran mengikuti urutan dari bagian-bagian ke
keseluruhan. Pembelajaran dan evaluasi menekankan pada hasil,
dan evaluasi menuntut satu jawaban benar. Jawabanyang benar
menunjukkan bahwa siswa telah menyelesaikan tugas belajarnya.
Kelemahan dan kelebihan teori belajar

 Teori behavioristik sering kali tidak mampu menjelaskan situasi


belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang
berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat
diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon. Teori ini
tidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan
hubungan antara stimulus dan respon ini dan tidak dapat menjawab
hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara stimulus
yang diberikan dengan responnya.
 kelebihan dari teori ini cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir
linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori
ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shapping
yaitu membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu,
sehingga menjadikan peserta didik untuk tidak bebas berkreasi dan
berimajinasi.
KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar


menurut teori Behavioristik merupakan perubahan tingkah laku
sebagai akibatdari adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Sedangkan apa yang terjadi di antara stimulus dan respon dianggap
tidak penting diperhatikan karena tidak bisa diamati. Faktor lain yang
juga dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor
penguatan (reinforcement) penguatan adalah apa saja yang dapat
memperkuat timbulnya respon.

Anda mungkin juga menyukai