Dalam melakukan penyusutan arsip, petugas arsip memerlukan teknik sehingga
proses penyusutan dapat berjalan dengan lancar. Adapun teknik penyusutan arsip adaah sebagai berikut: 1. Berdasarkan Jadwal Retensi Arsip (JRA) Jadwal Retensi Arsip atau JRA memuat jenis arsip dan masa simpan dari setiap jenis arsip tersebut. Dengan demikian , jika dalam JRA suatu arsip telah mencapai ketentuan batas masa simpannya dan tidak diperlukan lagi, arsip tersebut harus segera disusutkan. 2. Berdasarkan Nonjadwal Retensi Arsip 2. Berdasarkan Nonjadwal Retensi Arsip Jika kegiatan penyusustan arsip tidak didasarkan pada JRA, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikt: a. Pelaksanaan pembenahan arsip Kondisi arsip yang menumpuk akan berakibat pada sulitnya menemukan arsip saat dibutuhkan. Dengan demikian, deperlukan adanya kegiatan pembenahan untuk merapikan kondisi arsip b. Peilaian arsip Setelah melakukan pembenahan arsip, langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian-penilaian terhadap arsip yang disimpan, dengan penggolongan presentase pemakaian sebagi berikut: 1) Arsip vital, dengan persentase angka pemakaian 90% - 100 % 2) Arsip penting dengan persentase angka pemakaian 50% - 89 % 3) Arsip berguna, dengan presentase angka pemakaian 11% - 49% 4) Arsip tidak berguna, dengan persentase angka pemakaian 0% - 10% c. Penyusunan daftar arsip Berdasarkan hasil penilaian arsip, langkah berikutnya adalah penyusunan daftar arsip yang akan disusutkan. Arsip disusutkan adalah arsip yang tidak berguna, atau arsip yang presentase angka pemakaian hanya 0% 10 % Penyusunan daafar ini akan membuat kegiatan penyusutan arsip lebieh efektif dan efesien d. Pelaksanaan penyusutan Setelah menyusun daftar arsip yang akan disusutkan, selanjutnya dilakukan penyusutuan arsip. Penyusutan arsip dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu secara: 1) Dipindahkan dari arsip aktif menjadi arsip inaktif 2) Diserahan kepada Lembaga Arsip Daerah atau Arsip Nasional 3) Dimusnahkan e. Perencanaan pembenahan arsip Untuk menghindari menumpuknya arsip atau arsip yang hilang diperlukan perencanaan rutin dalam pembenahan arsip sehingga efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan arsip dapat terwujud