Anda di halaman 1dari 21

PENGGABUNGAN USAHA

OLEH : KELOMPOK 10
Indikator Pembelajaran
Motivasi Ekonomi yang Mendasari Penggabungan
01 Usaha

Bentuk Lain daari Penggabungan Usaha, Baik dari


02 Perspektif Hukum Maupun Akuntansi

Konsep Akuntansi untuk Penggabungan Usaha, yang


03 Menekankan pada Metode Pembelian

Bagaimana Perusahaan Mengalokasikan Biaya


04 dengan Kombinasi Metode Pembelian
Welcome!!
Nama Anggota kelompok 10 :

1. Adhela Anugrah Sari (02320180180)


2. Yunda Dwi Putri (0232018
3. Firda Nabillah Latief (02320180100)
Penggabungan Usaha

Penggabungan Usaha (business combinations) adalah penyatuan entitas-entitas bisnis yang sebelumnya
terpisah. Meskipuntujuan utama penggabungan usaha adalah meningkatnya profitabilitas, namun dapat
perusahaan dapat menjadi lebih efisien dengan mengintegrasikan operasi secara horizontal atau vertical atau
dengan mendiversifikasikan resiko usaha melalui operasi konglomerasi.

Integrasi Horizontal (horizontal integration) adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha
atau pasar yang sama.
Integrasi Vertikal (vertical integration) adalah penggabungan perusahaan dengan operasi pada tahap produksi
atau distribusi atau keduanya yang berbeda, tetapi berurutan.

Konglomersi (conglomeration) adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dengan fungssi produk atau jasa,
atau keduanya, yang tidak saling berhubungan dan beragam.
Alasan-alasan Penggabungan Usaha
Keunggulan Biaya Menghindari Pengambilalihan
Sering kali lebih mudah bagi Banyak perusahaan bergabung untuk
menghindari pengambilalihan di antara
perusahaan untuk mendapatkan
fasilitas yang dibutuhkan melalui 1 4 perusahaan itu. Perusahaan yang lebih
penggabungan dibandingkan melalui kecil cenderung lebih rentan untuk
pengembangan. diambil alih,

Risiko yang Lebih Rendah


Membeli lini produk dan pasar yang telah Akuisisi Aktiva Tak Berwujud
ada biasanya kurang berisiko ketimbang
mengembangkan produk dan pasar
2 5 Penggabungan usaha melibatkan
penggabungan sumber daya tidak
baru. Risiko akan rendah apabila berwujud maupun berwujud.
tujuannya adalah diversifikasi
Alasan - alasan Lain
Memperkecil Keterlambatan Operasi
Selain untuk perluasan , perusahaan
Fasilitas-fasilitas pabrik yang diperoleh
melalui pengabungan usaha dapat 3 6 dapat memilih penggabungan usaha
untuk memperoleh keuntungan pajak,
diharapkan segera beroperasi dan
atas pendapatan pribadi dan
memenuhi peraturan yang berhubungan
keuntungan pajak real estat, serta
dengan lingkungan dan peraturan
untuk alasan-alasan pribadi.
pemerintah lainnya.
Pertimbangan Mengenai Antitrust

Penggabungan usaha pada beberapa industri tertentu harus


UU antitrust federal ditelaah oleh beberapa agen federal lainnya. Federal Reserve
melarang penggabungan Boards menelaah merger bank, Departemen Transportasi
usaha yang bersifat menguji merger perusahaan yang berada di bawah yurisdiksinya,
membatasi perdagangan Departemen Energi memiliki yurisdiksi atas merger beberapa
atau mengurangi perusahaan utilitas listrik , dan Federal Communications
Commission ( FCC ) mengatur transfer lisensi komunikasi.
persaingan. Departemen
kehakiman AS dan Federal
Trade Commission (FTC) Selain UU antitrust federal, sebagian besar negara bagian juga
adalah pihak yang paling memiliki beberapa jenis peraturan pengambilalihan status.
Beberapa negara bagian mencoba mencegah atau menunda
bertanggung jawab
pengambilalihan secara paksa terhadap perusahaan yang
terhadap terlaksananya UU berlokasi di negara bagian tersebut. Di sisi lain, beberapa negara
antitrust Federal. bagian telah melonggarkan UU antitrust untuk melindungi rumah
sakit yang akan melakukan proyek kerja sama.
BENTUK HUKUM
Istilah merger dan konsolidasi sering
PENGGABUNGAN digunakan sebagai sinonim dari akuisisi.
Akan tetapi , legalitas dan akuntansinya

USAHA berbeda. Merger memerlukan pembubaran


semua entitas yang terlibat kecuali satu
Penggabungan usaha adalah istilah umum yang entitas. Sementara konsolidasi memerlukan
meliputi semua bentuk penggabungan entitas bisnis pembubaran semua entitas bisnis yang
yang sebelumnya terpisah. Penggabungan seperti ini terlibat dan membentuk perusahaan baru.
disebut akuisisi (acquisition) ketika suatu perusahaan
memperoleh aktiva produktif dari entitas bisnis lain
dan mengintegrasikan aktiva - aktiva tersebut ke Merger terjadi ketika sebuah perusahaan
dalam operasinya. Penggabungan usaha juga disebut baru dibentuk untuk mengambil alih semua
akuisisi ketika suatu perusahaan memperoleh operasi dari entitas bisnis lainnya dan
pengendalian operasi atas fasilitas produksi entitas entitas itu yang dibubarkan. Konsolidasi
lain dengan memiliki mayoritas saham berhak suara terjadi ketika sebuah perusahaan baru
yang beredar. Perusahaan yang diakuisisi tidak perlu dibentuk untuk mengambil alih aktiva dan
dibubarkan : tetapi, perusahaan tersebut tidak memiliki operasi dari dua atau lebih entitas bisnis
eksistensi lagi. yang terpisah , dan entitas yang
sebelumnya terpisah tersebut dibubarkan. .
KONSEP
AKUNTANSI
UNTUK
Menurut Accounting Principles Board
(APB):
Penggabungan usaha ( business
PENGGABUNGA Perusahaan yang sebelumnya terpisah
secara Bersama-sama membentuk
combinations ) terjadi apabila suatu
perusahaan digabungkan dengan satu atau N USAHA
Perhatikan bahwa konsep akuntansi
satu entitas apabila sumber daya dan
operasi bisnisnya berada dibawah
lebih perusahaan lain dalam satu entitas kendali tim manajemen tunggal.
akuntansi . Entitas tunggal tersebut tetap untuk penggabungan usaha Pengendalian semacam itu dalam
melanjutkan aktivitas perusahaan yang menekankan pada penciptaan suatu entitas bisnis terbentuk dalam
sebelumnya terpisah secara independen. entitas tunggal dan independensi penggabungan usaha dimana:
perusahaan-perusahaan yang
Financial Accounting Standards Board terlibat sebelum terjadi
( FASB ) menegaskan kembali konsep 1. Satu atau lebih perusahaan menjadi
penggabungan. Meskipun satu atau anak perusahaan.
tersebut, dengan mengeluarkan FASB
lebih perusahaan yang bergabung 2. Satu perusahaan mentransfer aktiva
Statement No. 141:
kehilangan identitas hukumnya, bersihnya ke perusahaan lain, atau
Untuk tujuan penerapan statement ini,
pembubaran entitas hukum tidak 3. Setiap perusahaan mentrasfer
penggabungan usaha terjadi apabila satu
diperlukan dalam konsep akuntansi aktivabersihnya keperusahaan baru
entitas memperoleh aktiva bersih yang
membentuk suatu bisnis atau mengakuisisi ini. yang dibentuk.
kepemilikan ekuitas dari satu atau lebih
entitas lain dan memperoleh kendali atas
entitas tersebut.
Latar Belakang Singkat Akuntansi
Untuk Penggabungan Usaha
Secara historis , kebanyakan kontroversi tentang akuntansi untuk penggabungan usaha berkisar pada metode
penyatuan kepemilikan (pooling of interest method), yang diterima secara umum pada tahun 1950 ketika Committee on
Accounting Procedure menerbitkan Accounting Research Bulletin (ARB) No. 40. Meskipun terdapat kesulitan konseptual
pada metode penyatuan ini, masalah mendasar yang muncul pada ARB No. 40 adalah diperkenalkannya metode alternatif
untuk penggabungan usaha (penyatuan vs pembelian). Berbagai kepentingan keuangan terlibat dalam penggabungan usaha
dan prosedur akuntansi alternatif mungkin tidak netral terhadap berbagai kepentingan yang berbeda tersebut. Artinya,
kepentingan keuangan individu dan rencana akhir penggabungan dipengaruhi oleh metode akuntansi.
Sampai tahun 2007, persyaratan akuntansi untuk penggabungan usaha
telah ada dalam AOB Opinion No. 16, yang mengakui baik metode akuntansi
penyatuan kepemilikan maupun pembelian untuk penggabungan usaha. Pada
bulan Agustus 1999, FASB menerbitkan laporan yang mendukung keputusan
yang diusulkan untuk mengeliminasi penyatuan kepemilikan Alasan-alasan
utama yang dikemukakan mencakup hal-hal berikut :
• Penyatuan kepemilikan memberikan informasi yang kurang relevan kepada
pemakai laporan.
• Penyatuan kepemilikan mengabaikan pertukaran nilai ekonomi dalam
transaksi dan membuat evaluasi kinerja selanjutnya menjadi tidak mungkin.
• Membandingkan perusahaan - perusahaan dengan menggunakan metode
alternatif sulit dilakukan oleh investor.
Lanjutan
FASB Statement No.141 mengeliminasi metode akuntansi penyatuan
kepemilikan untuk semua transaksi yang dimulai setelah tanggal 30 Juni 2001.
Penggabungan yang ulai setelah tanggal tersebut harus menggunakan metode
pembelian. Standar yang baru ini juga membuat perubahan lain pada akuntansi
untuk penggabungan usaha, yang akan dibahas nanti secara lebih rinci.

International Accounting Standards Board (IASB) mengeluarkan


International Financial Reporting Standard 3 (IFRS 3) "Business Combination"
pada tanggal 31 Maret 2004 , yang mengharuskan penggabungan usaha
diperhitungkan dengan metode pembelian. IFRS 3 secara khusus melarang
metode penyatuan kepemilikan. Dalam perkenalan standar baru, ketua IASB sir
David Tweedie menyatakan :
Akuntansi untuk penggabungan usaha sangat berbeda antaru yurisdiksi yang satu
dengan yang lain. IFRS 3 menilai langkah yang signifikan menuju standar kualitas
yang tinggi dalam ukuntansi penggabungan usaha, dan pada akhirnya mencapai
konvergensi internasional dalam area ini.
AKUNTANSI UNTUK PENGGABUNGAN USAHA MENURUT METODE
PEMBELIAN

Metode penelitian mengikuti prinsip-prinsip akuntan yang


diterima umum yang sama untuk mencatat penggabungan
usaha seperti dalam mencatat akiva dan kewajiban
lainnya. Kita mencatat penggabungan usaha dengan
menggunakan prinsip biaya historis.
ALOKASI BIAYA DALAM PENGGABUNGAN USAHA DENGAN METODE
PEMBELIAN
Langkah pertama dalam mengalokasikan biaya dari
perusahaan yang diakuisisi adalah menetukan nilai wajar
semua aktiva berwujud dan tidak berwujud yang dapat
diidentifikasi yang diperoleh dan kewajiban yang di
tanggung. Seperti :
 Sekuritas yang dapat diperjualbelikan
 Persediaan barang jadi dan barang dagang
 Persediaan barang dalam proses
 Bahan baku
 Piutang
 Pabrik dan peralatan
 Aktiva lainnya, termasuk tanah, SDA, dan sekuritas
yang tidak dapat diperjualbelikan
 Aktiva tidak berwujud yang dapat di identifikasi
 Kewajiban
Pengakuan Dan Pengukuran Aktiva Tidak Berwujud
Selain Goodwill
Berdasarkan APB Opinion No.16, perusahaan mengakui setiap aktiva tidak
berwujud yang dapat diidentifikasi dan diberi nama.

• Diakui terpisah dengan goodwil jika berasal


dari hak kontraktual atau hukum lainnya.
• Aktiva tidak berwujud yang tidak dapat
diidentifikasi harus dimasukkan dalam
goodwill
Pembayaran Kontijen Dalam Penggabungan Usaha
Dengan Metode Pembeliaan

 Pembayaran kontijen yang dapat ditentukan pada tanggal akuisisi


dicatat sebagai bagian dari biaya penggabungan.
 Pembayaran kontinjen yang tidak dapat ditentukan pada tanggal
akuisisi diakui ketika kontijensi diselesaikan dan pembayaran
diterbitkan atau dapat diterbitkan.
 Apabila kontijensi melibatkan tingkat laba dimasa depan nilai pasa
r wajar dari pembayran yang didistribusikan atau diterbitkan diakui
sebagai biaya tambahan dari perusahaan yang diakuisisi.
 Jika kontijensi didasarkan pada harga sekuritas, biaya yang tercat
at pada perusahaan yang diakuisisi tidak berubah.
 Dan jika kontijensi sudah diselesaikan, pembayaran tambahan
yang didistribusikan dicatat pada nilai pasar wajar.
Contoh-contoh Aktiva Aktiva Tidak Berwujud Yang Memenuhi
Kriteria Sebagai Aktiva Selain Dari Goodwill

Aktiva tidak berwujud yang Aktiva tidak berwujud yang Aktiva tidak berwujud yang
berhubungan dengan pemasara berhubungan dengan berhubungan dengan artistik
pelanggan

Drama, opera, balet +

Merek dagang, nama dagang + Daftar pelanggan #


Buku, majalah, surat kabar, literatur lainnya +

Nilai jasa, nilai kolektif, nilai Backlog pesanan atau produksi +


Karya musik seperti komposisi, lirik lagu,
sertifikasi + jingkel iklan +
Kontrak pelanggan dan hubungan
pelanggan terkait +
Tampilan dagang + Video dan materi audivisual,
mencakup film, video musi, program televisi
Hubungan pelanggan nonkontraktual #
Nama dominan internet + +

Perjanjian nonpersaingan +
Lukisan, fotografi +
Lanjutan

Aktiva tidak berwujud berdasarkan Aktiva tidak berwujud berdasarkan Aktiva tidak berwujud yang
kontrak kontrak(lanjutan) berhubungan dengan artistik

Hak operasi dan penyiaran + Drama, opera, balet +

Lisensi, royalti, perjanjian yang macet + Penggunaan hak seperti Buku, majalah, surat kabar, literatur lainnya +
pengeboran , air, udara dll. +
Kontrak iklan konstruksi, manajemen, Karya musik seperti komposisi, lirik lagu,
jasa, atau pasokan + jingkel iklan +
Kontrak jasa seperti kontrak jasa
hipotik +
Perjanjian lease + Video dan materi audivisual,
Kontrak kerja + mencakup film, video musi, program televisi
Izin konstruksi + +

Perjanjian waralaba +
Lukisan, fotografi +
Perbandingan Biaya Dan Nilai Wajar

Membandingkan biaya investasi dengan total nilai wajar


aktiva yang dapat diidentifikasi dikurangi kewajiban. Jika
biaya investasi melebihi nilai wajar bersih, yaitu
1. dialokasikan kelebihan itu ke aktiva bersih yang
dapat diidentifikasi sesuai dengan nilai wajarnya da
n
2. kemudian alokasikan ke goodwill
Akuntansi untuk Goodwill dan Aktiva Tidak Berwujud Lainnya
yang Saat Ini Berlaku di AS

Menurut FASB Statement No.141 dan No.142, perushaa mencatat g


oodwill tetapi tidak mengamortisasinya. FASB mengharuskan perusah
aan menilai goodwill secara periodik untuk penurunan nilainya. Penur
unan nilai ini terjadi apabila nilai goodwill yang dicatat lebih besar diba
ndingkan nilai wajarnya.
Pengakuan dan pengukuran kerugian penurunan nilai

Penetapan penurunan nilai goodwill menurut FASB statement no.142


merupakan proses dua langkah. Pertama, perusahaan harus
membandingkan nilai yang tercatat (nilai buku) dengan nilai wajar pada
tingkat unit pelaporan bisnis. Nilai buku ini mencakup jumlah goodwill. Jika
nilai wajar lebih kecil daripada nilai buku, maka perusahaan akan berlanjut ke
langkah kedua, yaitu pengukran kerugian penurunan nilai.
Langkah kedua memerlukan perbandingan nilai buku goodwill dengan nilai
wajarnya.
Amortisasi vs Nonamortisasi perusahaan harus mengamorti
sasi aktiva tidak berwujud dengan umur manfaat terbatas sela
ma umur manfaat tersebut. Perusahaan tidak akan mengamor
tisasi aktiva tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbata
s yang tidak dapat diestimasi. Jika aktiva tidak berwujud terse
but kemudian mempunyai umur manfaat yang dapat diestimas
i, maka aktiva itu harus diamortisasi.
PERSYARATAN PENGUNGKAPAN

Catatan atas laporan keuangan perusahaan yang mengakuisisi harus


mengungkapkan bahwa penggabungan usaha telah diperhitungkan
dengan metode pembelian. Untuk akuisisi yang material, catatan atas
laporan keuangan pada periode penggabungan harus mencakup
informasi tambahan dengan dasar pro forma sebagai berikut :
1. Hasil operasi periode berjalan seolah-olah perusahaan telah
bergabung pada awal periode
2. Hasil operasi periode sebelumnya seolah-olah perusahaan telah
bergabung pada awal periode tersebut, jika perusahaan menyajikan
laporan keuangan komparatif.

Anda mungkin juga menyukai