Anda di halaman 1dari 18

Pelatihan Budidaya Jamur Tiram

Oleh
Nur Akbar Arofatullah, S.P.
Jurusan Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian, UGM
Alat dan Bahan

Alat
Autoc Sen Lamp
Can Sek lave/ u Ma
Prest dok Spritu
gkul op o Bibit s
sker
Cara Kerja
Pencampuran Pemeraman
media tanam media tanam

Pengemasan ke
Sterilisasi
Baglog

Penularan/pemi
Penyimpanan
ndahan bibit ke
baglog
baglog

Panen I, II dan
Perawatan
III
Komposisi Media Tanam

Keperluan bahan untuk 75 baglog:


1. Serbuk gergaji : 16,5 kg
2. Dedak : 3 kg
3. Gips : 300 gr
4. Kapur : 200 gr
Peralatan Pemindahan Bibit (Inokulasi)
Teknik Pemeliharaan Bibit Jamur

Penyesuaian Semua yang


temperatur tempat berhubungan dengan
menyimpan bibit bibit harus steril

Hindari Penyesuaian
penggunaan kondisi
bibt sisa lingkungan
Pencampuran Media Tanam

1. Serbuk gergaji diayak( jangan terlalu halus dan


jangan terlalu kasar)
2. Ditimbang. Dedak ,kapur dan gips juga ditimbang.
3. Bahan-bahan di atas dicampur dan diaduk secara
merata. Setelah itu ditambahkan air secukupnya
(apabila dikepal/diremas tidak hancur)
4. Kemudian dilakukan pemeraman media tanam
maksimal 3 hari.
Pengemasan Media Tanam
1. Plastic berukuran 1 kg dilipat bagian bawahnya sehingga berbentuk
persegi
2. Dimasukkan bahan campuran media tanam, lalu dipadatkan
3. Palstik berisi bahan dipasangi cincin baglog dan diikat dengan karet.
4. Kemudian dilubangi dengan pelubang sampai kedalaman setengah dari
panjang baglog (agar bibit yang diinokulasikan dapat masuk ke dalam
baglog)
5. Lalu diberi kapas dan ditutup dengan kertas dan diikat dengan karet
Sterilisasi Media Tanam

 Setelah baglog siap, maka dilakukan sterilisasi dengan cara


mengukus baglog tersebut ke dalam drum di atas tungku
kompor mawar berbahan bakar minyak selama 7 jam.
 Tujuan dilakukannya kegiatan sterilisasi media tanam agar
media bebas dari mikroba lainnya. Terdapat dua cara
sterilisasi media tanam :
a) Sterilisasi pada temperature 100 C selama 7 jam dengan
cara mengukus Biasanya digunakan drum kapasitas 50
log yang dipanaskan dengan kompor minyak tanah.
b) Sterilisasi pada temperatur 121 C selama 15 menit
dengan menggunakan autoclave
Sterilisasi Media Tanam

Sterilisasi menggunakan Autoclave


Inokulasi Bibit Jamur

 Setelah baglog selesai disterilasi, kegiatan selanjutnya


adalah inokulasi (menularkan) bibit jamur tiram ke dalam
baglog.
 Pekerjaan ini harus dilakukan secara aseptis mungkin dalam
ruangan khusus inokulasi untuk menghindari kontaminasi
dari mikroba yang tidak diinginkan.
 Inokulasi dilakukan dengan memanaskan terlebih dahulu
ujung botol bibit diatas kompor minyak, kemudian
membuka kertas dan kapas lalu dimasukkan serbuk bibit
jamur tiram ke dalam baglog.
 Setelah itu baglog ditutup kembali dengan kapas dan kertas
yang sudah disterilisasi dan diikat dengan karet.
Langkah – Langkah Inokulasi Bibit Jamur
Penyimpanan Baglog Jamur

 Bangunan untuk menyimpan baglog dapat dibuat permanen untuk


budidaya jamur tiram skala besar atau dibuat semi permanen.
 Tempat pemeliharaan jamuar tiram dibuat dengan ukuran 10x12 m yang
didalamnya terdapat 8 buah petak pemeliharaan berukuran 5.7 x 2.15
m.
 Jarak antar petak 40-60 cm.
 Didalam setiap petak dibuat rak-rak yang tersusun ke atas untuk
menyimpan 1300-1400 baglog.
 Rangka bangunan dapat dibuat dari besi/kayu/bambu.
 Baglog disimpan di atas rak dengan posisi tegak atau miring.
 Jarak penyimpan diatur sedemikian rupa sehingga tubuh buah yang
tumbuh dari satu baglog tidak bertumpang tindih dengan tubuh buah
yang lain.
Pemeliharaan
1. Penumbuhan Miselium
Miselium akan tumbuh memenuhi permukaan baglog setelah penyimpanan kurang lebih 2
minggu. Selama waktu tersebut temperature dan kelembaban harus optimal. Pengaturan
temperature dan kelembaban dilakukan dengan cara:
a) Menyemprotkan air dengan sprayer ke dinding-dinding bangunan penyimpanan dan ruang
antaran jajaranbaglog.
b) Menyemprotkan air dengan sprinkle bernosel halus.

2. Pembentukan Tubuh Buah Pertama


Setelah miselium tumbuh dengan sempurna, buka kertas dan buang kapas bagian atas seingga
seluruh permukaan atas log kontak dengan udara. Pada waktu ini diperlukan raising yaitu
pengaturan lingkungan agar tubuh buah tumbuh. Raising dilakukan dengan cara:
a) Menurunkan temperature ruangan menjadi 21-27 C dengan menggunakan AC atau
menyemprotkan air secara intensif.
b) Menurunkan temperature dan sekaligus menyemprotkan bahan yang mengandung hormon
pertumbuhan (Air kelapa/ ekstrak toge).

3. Pembentukan Tubuh Buah Selanjutnya.


Setelah tubuh buah pertama di panen, turunkan bukaan plastik sampai ½ baglog. Kadang-kadang
calon bakal buah(primordial) sudah tumbuh di bawah plastik yang belum terbuka. Bagian plastik
tersebut harus dilubangi untuk member kesempatan tubuh buah keluar dan tumbuh. Pembukaan
Hama dan Penyakit

• Kumbang dan kutu: Pencegahan dengan sanitasi


lingkungan
• Kontaminasi jamur lain (Mucor, Rhizopus dan
Aspergillus) :
- Ada miselium hitam
- Timbul lendir
- Pertumbuhan jamur tiram terhambat
Pencegahan: Memperbaiki kultur teknis dan
meningkatkan kebersihan lingkungan tempat
pembuatan media dan bangunan penyimpanan
Panen dan Pascapanen
END OF THE SHOW

Anda mungkin juga menyukai