Anda di halaman 1dari 10

Resume

Farmakologi

Jhon Edward Rapenta Tarigan


FAKTOR FISIOLOGI MEMPENGARUHI
RESPON PENDERITA TERHADAP OBAT
1. Anak.
Usia, berat badan, luas permukaan tubuh atau kombinasi faktor-faktor ini dapat digunakan untuk menghitung dosis anak
dari dosis dewasa. Neonatus (bayi baru lahir hingga usia 1 bulan), bayi (usia 1 bulan hingga 1 tahun), balita (usia 1-5
tahun), anak-anak (usia 6-12 tahun).

2. Neonatus
Pada usia ekstrim ini terdapat perbedaan respons yang terutama disebabkan oleh belum sempurnanya berbagai fungsi
farmakokinetik. Fungsi biotransformasi hati Fungsi eksresi ginjal hanya 60-70% dari ginjal dewasa, kapasitas ikatan
protein plasma yang rendah, sawar darah-otak serta sawar kulit belum sempurna dan jaringan.

3. Lansia
perubahan respon penderita usia lanjut disebabkan oleh banyak faktor seperti penurunan fungsi ginjal terutama fungsi
glomerulus dan sekresi tubuli merupakan perubahan faktor farmakokinetik yang terpenting.
Akibatnya, seringkali terjadi respon yang berlebihan atau efek toksik serta berbagai efek samping bila mereka mendapat
dosis yang biasa diberikan kepada orang dewasa muda.
FAKTOR PATOLOGI MEMPENGARUHI
RESPON PENDERITA TERHADAP OBAT
1. Saluran cerna
Penyakit ini dapat mengurangi kecepatan dan jumlah obat yang diabsorbsi pada pemberian oral Melalui perlambatan
pengosongan lambung, percepatan waktu transit dalam saluran cerna, malabsorbsi, dan metabolisme dalam saluran cerna.

2. Kardiovaskuler
Menyebabkan kadar obat tinggi daam darah dan menimbulkan efek yang berlebihan atau bahkan efek toksik.
Penyakit ini mengurangi distribusi obat dan aliran darah ke hati dan ginjal untuk eliminasi obat.

3. Hati
Menyebabkan kadar obat tinggi daam darah dan menimbulkan efek yang berlebihan atau bahkan efek toksik.
Terutama kadar obat bebasnya dalam darah dan jaringan, sehingga mengakibatkan terjadi respon yang berlebihan atau efek
toksik.

4. Ginjal
Penyakit ini mengurangi ekskresi obat aktif maupun metabolitnya yang aktif melalui ginjal sehingga meningkatkan
kadarnya dalam darah dan jaringan, dan menimbulkan respons yang berlebihan atau efek toksik.
FARMAKOKINETIKA PADA BAYI
1. MEKNISME 4. INTERAKSI
Mekanisme Kerja Obat Kebanyakan obat Interaksi obat-reseptor. Ikatan antara obat dengan
menimbulkan efek melalui interaksi dengan resptor biasanya terdiri dari berbagai ikatan lemah
reseptornya pada sel organisme. 5. ANTAGONISME
2. RESEPTOR Antagonisme farmakodinamik ada 2 jenis
Reseptor Obat Protein merupakan reseptor antagonisme farmakodinamik yaitu antagonis
obat yang paling penting. Asam nukleat juga fisiologik dan antagonisme pada reseptor.
dapat merupakan reseptor obat yang penting, 6. KERJA OBAT
3. TRANSMISI Cara kerja obat ini yaitu, cara kimiawi, cara fisika
Penghantaran sinyal biologis adalah proses dan cara kerja yang mengganggu proses
yang menyebabkan suatu substansi metabolisme.
ekstraseluler yang menimbulkan respon
seluler fisiologis yang spesifik.
PERTIMBANGAN PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN OBAT BERDASARKAN KONDISI KHUSUS
1. Kehamilan

a) Obat-obat tertentu mungkin memiliki efek belakangan/tertunda (delay effect) terhadap


janin.
b) Obat harus diberikan pada dosis efektif terkecil untuk jangka waktu terpendek.
c) Efek obat pada janin dapat tidak sama dengan efek farmakologi pada ibu memungkinkan.
d) Obat sebaiknya diresepkan hanya apabila keuntungan pada ibu lebih besar daripada resiko
yang diterima oleh janin.
e) Tidak ada obat yang 100% aman untuk janin, maka jika memungkinkan hindari pemberian
obat dan pilih terapi nonfarmakologi sebagai pertimbangan utama harus diberikan pada
dosis efektif terkecil untuk jangka waktu terpendek jika memungkinkan.
PERTIMBANGAN PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN OBAT BERDASARKAN KONDISI KHUSUS

f) Metabolisme obat pada kehamilan lebih lambat dibandingkan saat tidak hamil.
g) Efek obat tertentu lebih bertahan lama pada janin daripada ibuat harus diberikan pada dosis efektif
terkecil untuk jangka waktu terpendek jika memungkinkan.
h) Pilih obat yang keamanannya sudah jelas dan hindari penggunaan obat yang belum
terbiasadiberikan kepada wanita hamil.
i) Perhatikan golongan obat yang cara penggunaannya pada kehamilan yang masih terbatas.
j) Obat teratogenik yang tidek dikeatahui, sebaiknya diberikan kepada wanita pada masa
subur yang benar-benar perlu dan wanita tersebut sedang menggunakan kontrasepsi yang
dapat dipercaya efektivitasnya
PERTIMBANGAN PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN OBAT BERDASARKAN KONDISI KHUSUS

1. Jika memungkinkan, hindari pemberian semua obat saat laktasi.


2. Jika terpaksa minum obat, bayi harus disusui segera sebelum obat
diminum.
3. Gunakan obat yang berdasarkan pengalaman sudah terbukti aman.
4. Ketika menyusui dan kebetulan juga minum obat yang tidak bisa
ditoleransi, maka air susu harus dibuang selama kurang lebih 4 kali t1/2-
nya (waktu paruh) obat yang diminum.
BENTUK RESPON OBAT (ASPEK FARMAKOKINETIKA)

• Absorpsi • MEKNISME
Absorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat pemberian ke Mekanisme Kerja Obat Kebanyakan obat menimbulkan efek
dalam darah. Bergantung pada cara pemberiannya, tempat pemberian melalui interaksi dengan reseptornya pada sel organisme.
obat adalah saluran cerna (mulut sampai rektum), kulit, paru, otot, dan • RESEPTOR
lain-lain Reseptor Obat Protein merupakan reseptor obat yang paling
• Distribusi
Distribusi obat adalah proses obat dihantarkan dari sirkulasi sistemik penting. Asam nukleat juga dapat merupakan reseptor obat yang
ke jaringan dan cairan tubuh. Distribusi obat yang telah diabsorpsi penting,
tergantung beberapa faktor. • TRANSMISI
• Metabolisme Penghantaran sinyal biologis adalah proses yang menyebabkan
Metabolisme/biotransformasi obat adalah proses tubuh merubah suatu substansi ekstraseluler yang menimbulkan respon seluler
komposisi obat sehingga menjadi lebih larut air untuk dapat dibuang fisiologis yang spesifik.
keluar tubuh. • INTERAKSI
• Ekskresi Interaksi obat-reseptor. Ikatan antara obat dengan resptor
Ekskresi obat artinya eliminasi/pembuangan obat dari tubuh. Sebagian biasanya terdiri dari berbagai ikatan lemah
besar obat dibuang dari tubuh oleh ginjal dan melalui urin. Obat juga
• ANTAGONISME
dapat dibuang melalui paru-paru, eksokrin (keringat, ludah, payudara),
kulit dan taraktusintestinal. Antagonisme farmakodinamik ada 2 jenis antagonisme
farmakodinamik yaitu antagonis fisiologik dan antagonisme pada
reseptor.
• KERJA OBAT
Cara kerja obat ini yaitu, cara kimiawi, cara fisika dan cara kerja
yang mengganggu proses metabolisme.
HUBUNGAN ANTARA DOSIS, RUTE PEMBERIAN
OBAT TERKAIT RESPON TUBUH TERHADAP OBAT

Setiap obat mempunyai karakteristik


• Respon Tubuh Terhadap Obat khusus dalam kecepatan dan bagaimana
obat tersebut akan diserap oleh jaringan,
Respon penderita terhadap obat kemudian dihantarkan pada sel-sel tbuh
juga dapat dipengaruhi dan berubah menjadi zat yang tidak
berdasarkan aspek farmakokinetik. berbahaya bagi tubuh hingga akhirnya
keluar dari tubuh kita. Hubungan antara
Farmakokinetik dosis, rute pemberian obat terkait respon
adalah Prosses obat memasuki tubuh terhadap obat adalah dapat saling
tubuh dan akhirnya keluar dari berinteraksi, sehingga dapat menurunkan
tubuh.Proses ini terjadi dari atau mengubah efek obat lain, sehingga
absorpsi, distribusi, metabolisme respon seseorang terhadap obat bisa
dan ekskresi obat dari tubuh berbeda dengan orang lain yang mungkin
tidak mengalami interaksi obat.
manusia.
Thanks
Instagram : imjo4_
Facebook :
Twitter :

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Keep Safety and Healty

Anda mungkin juga menyukai