BAB 3 Lingkungan Etika Dan Akuntansi - Final
BAB 3 Lingkungan Etika Dan Akuntansi - Final
2. Prinsip Kejujuran
Bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran karena kejujuran
merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (misal kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran
terhadap konsumen, kejujuran dalam hubungan kerja dan lain-lain).
3. Prinsip Keadilan
Tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan yang sesuai dengan haknya masing-
masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya.
01 02 03
Suap (Bribery) Paksaan (Coercion) Penipuan (Deception)
05
04 Diskriminasi tidak
jelas (Unfair
Pencurian (Theft)
Discrimination)
01 Suap (Bribery)
Jadi, etika bisnis menjadi suatu hal yang sangat mendesak untuk diterapkan,
sebab dengan etika pertimbangan mengenai baik atau buruk dapat
distandardisasi secara tepat dan benar. Namun, etika bisnis tidak akan
berfungsi jika praktik-praktik bisnis yang curang dilegalkan. Maka, diperlukan
dua perangkat utama yaitu moral dan legal politis.
Kemunculan Model-model Tata Kelola dan
Akuntabilitas Pemangku Kepentingan
Reaksi oleh bisnis terhadap evolusi dari mandat keuntungan murni menjadi pengenalan adanya saling
ketergantungan antara bisnis dan masyarakat. Beberapa tren dikembangkan sebagai hasil dari tekanan ekonomi
dan kompetitif serta memiliki efek pada etika bisnis dan akuntan professional, mencakup:
• Memperluas kewajiban hukum untuk direktur perusahaan.
• Pernyataan manajemen kepada pemegang saham atas kecukupan pengendalian internal, dan
• Ketetapan niat untuk mengelola resiko dan melindungi reputasi.
Dengan adanya banyak perubahan, organisasi akan otomatis menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
mendorong etika prilaku, bukan dengan cara terpaksa. Dewan dan manajemen menjadi lebih tertarik pada isu-isu
etika. Oleh karena itu, semakin penting bagi setiap karyawan untuk memiliki kode perilaku pribadi yang harmonis
dengan pemberi kerja.
Manajemen Berdasarkan Nilai,
Reputasi, dan Risiko
• Para direktur, eksekutif, manajer, dan karyawan lainnya harus memahami sifat dari kepentingan
para pemegang saham dan nilai-nilai yang mendukungnya untuk menggabungkannya ke dalam
kebijakan, strategi, dan operasional perusahaan.
• Nilai-nilai pada suatu perusahaan akan berbeda bergantung pada kelompok pemangku
kepentingan.
• Sejak tahun 1990-an, manajemen dan para auditor semakin berorientasi pada manajemen
risiko. Teknik-teknik manajemen risiko telah berkembang seiring dengan adanya pengakuan oleh
direktur, eksekutif, dan akuntan professional mengenai nilai-nilai dalam mengidentifikasi risiko di
awal dan dalam perencanaan untuk menghindari atau mengurangi konsekuensi yang tidak
menguntungkan, yang melekat dalam risiko.
Akuntabilitas
Terjadinya kasus krisis keuangan yang menimpa Enron, telah
meningkatkan keinginan untuk membuat laporan (kinerja
perusahaan) yang lebih relevan. Laporan dibuat lebih transparan
dan akurat dibandingkan dengan laporan masa lalu.
Secara umum, kekurangan integritas sering kali terdapat pada
laporan-laporan perusahaan karena tidak mencakup beberapa hal
atau permasalahan. Dengan demikian, laporan tersebut tidak selalu
memberikan presentasi yang jelas dan seimbang bagaimana
pemangku kepentingan akan terpengaruh oleh laporan.
Good Corporate
Governance
Struktur dan proses yang digunakan dan diterapkan oleh
Perusahaan untuk meningkatkan pencapaian sasaran hasil
usaha dan mengoptimalkan nilai perusahaan bagi seluruh
pemangku kepentingan, secara akuntabel dan berlandaskan
peraturan perundangan serta nilai-nilai etika.
Good Corporate Governance
Dengan adanya konsep GCG, semakin memperjelas mekanisme hubungan antar para
pemangku kepentingan yang mencakup :
1. Hak-hak para pemegang saham (shareholders) dan perlindungannya
2. Hak dan peran para karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders)
lainnya,
3. Pengungkapan (disclosure) yang akurat dan tepat waktu,
4. Transparansi terkait dengan struktur dan operasi perusahaan
5. Tanggung jawab dewan komisaris dan direksi terhadap perusahaan, kepada para
pemegang saham dan pihak-pihak lain yang berkrpentingan
Good Corporate Governance
01 02 03
World Business Global Corporate
Council for Citizen dari wold UN Global
Sustainable economic forum Impact
Development CEOs
(WBCSD)
World Business Council for Sustainable
Development (WBCSD)
CSR
(Corporate Social
Responsibility)
Prinsip yang disarankan WBCSD yang dapat digunakan dalam perumusan strategi :
• Pembangunan kapasitas dari masyarakat ( capacity building ) sehingga dapat
membentuk modal social
• Pembangunan kemitraan ( partnership building) dari perusahaan lain dan kelompok
kelompok dalam masyarakat
• Kemitraan dalam bidang teknologi, sebagai bagian dari pembangunan kapasitas dan
kemitraan
• Keterbukaan dan transparasi untuk mengkonsumsikan perilaku perusahaan yang
nertanggung jawab
Global Corporate Citizen dari wold economic
forum CEOs
Framework for Action
1. Provide leadership
Tetapkan arah stratejik untuk corporate citizenship dan terlibat dalam perdebatan
mengenai globalisasi dan peran dunia usaha dalam pembangunan
2. Define what it means for your company
Definisikan isu kunci, pemangku kepentingan dan cakupan pengaruh yang relevan
bagi perusahaan dan industri
3. Make it happens
Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan dan prosedur yang memadai, terlibat
dalam dialog dan kemitraan dengan pemangku kepentingan untuk menyatukan
corporate citizenship kedalam strategi dan operasi perusahaan
4. Be Transparent about it
Membangun keyakinan pemangku kepentingan dengan mengkomunikasikan prinsip
kebijakan dan operasi perusahaan secara transparan dan tidak berlebihan.
UN Global Impact
Merupakan inisiatif yang diciptakan oleh PBB untuk mempromosikan corporate citizenship.
Inti dari Global Impact adalah sepuluh prinsip yang dikembangkan berdasarkan konversi dan
kesepakatan internasional terhadap hak asasi manusia, tenaga kerja, perlindungan terhadap
lingkungan hidup dan anti korupsi.
Prinsip – prinsip tersebut adalah :
• Perusahaan harus mendukung dan menghargai perlindungan terhadap HAM yang berada
pada cakupan pengaruhnya
• Harus menjamin mereka tidak terlibat dalam pelanggaran HAM
• Perusahaan harus menjamin kebebasan berserikat dan menghargai hak untuk berunding
Bersama
• Menghilangkan segala bentuk kerja paksa dan yang bersifat wajib
• Menghapus tenaga kerja dibawah umur
• Menghilangkan diskriminasi dalam kepegawaian dan pekerja
• Perusahaan harus mendukung pendekatan pencegahan terhadap tantangan lingkungan
• Melakukan inisiatif untuk mempromosikan tanggung jawab lingkungan yang lebih besar
• Mendorong pengembangan dan penyebaran teknologi ramah lingkungan
• Perusahaan harus bekerja melawan korupsi dalam segala bentuknya, termasuk pemerasan
dan penyuapan.
Pihak luar perusahaan yang berperan dalam
AUDITOR
mengawasi perusahaan tersebut agar dapat
EKSTERNAL
mengungkapkan laporan keuangan maupun
informasi-informasi lainnya agar lebih
transparan sesuai dengan salah satu prinsip-
prinsip GCG
komponen penting perusahaan agar dapat
menerapkan prinsip-prinsip good corporate
governance dengan baik
• Komite Audit (jika ada) melalui komisaris wajib menyampaikan kepada RUPS alasan
pencalonan tersebut dan besarnya honorarium yang diusulkan untuk auditor eksternal
• Auditor Eksternal harus bebas dari pengaruh komisaris, direksi maupun pihak yang
berkepentingan di perusahaan;
• Perusahaan wajib menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang yang
diperlukan
Melakukan penjualan listrik dengan
menggunakan harga pasar
1985
Perusahaan dibidang energi, di dirikan oleh
Kenneth Lay melalui merger antara Houston
Natural Gas dan InterNorth.
Peningkatan pendapatan
Harga saham per lembar secara signifikan
perusahaan adalah sebesar
$83.13 1999 1992 harga saham perusahaan tersebut mengalami
kenaikan sebesar 311%
Perhitungan menunjukkan
bahwa dalam kurun waktu
tersebut, Enron telah melebih-
lebihkan laba mereka sebanyak
$650 juta.
PIHAK YANG
Securities and Exchange Commission
TERKAIT (US SEC):
DALAM memberikan persetujuan kepada
Skilling dan Andrew Fastow untuk
KASUS menggunakan metode akuntansi yang
menguntungkan bagi mereka.
ENRON
INVESTOR:
investor baik pribadi maupun
kelompok, kehilangan jutaan dollar
karena mereka mendapatkan
informasi yang salah mengenai
kinerja keuangan perusahaan
ENRON CORPORATION (PRINSIP OECD)
1. Landasan hukum, pelanggaran yang dilakukan oleh Enron dalam prinsip ini adalah Enron tidak mematuhi hukum yang berlaku
dengan melakukan ratusan transaksi yang melanggar hukum salah satu nya memanipulasi laporan keuangan.
2. Hak Pemegang Saham, Enron tidak pernah mengungkapkan operasi dari partnership-partnershipnya dalam laporan keuangan yang
seharusnya ditujukan kepada pemegang saham.
3. Perlakuan yang Adil Terhadap Para pemegang Saham, dapat dilihat dari perlakuan yang tidak adil terhadap investor, sehingga
investor kehilangan jutaan dollar karena mereka mendapatkan informasi yang salah mengani kinerja keuangan perusahaan
5. Tanggung Jawab Dewan Pengurus, Dewan Direksi Enron telah gagal dalam melidungi pemegam saham Enron dan memberikan
konstribusi pada kejatuhan perusahaan publik terbesar ketujuh di AS, dengan membiarkan Enron terlibat dalam praktik akuntansi
beresiko. Padahal Dewan mengetahui hal ini tetapi lebih memilih untuk menutup mata dan merugikan pemegang saham, karyawan,
dan bagian lain yang menyangkut didalam perusahaan Enron.
Thank You for
Attention ^^