Print Nutrifikasi Pangan
Print Nutrifikasi Pangan
(FOOD NUTRIFICATION)
Oleh :
Joko Susilo
Bismillahir Rahmaanir Rahiem
Riskesdas 2013
Cakupan Gizi Mikro Belum Mencapai
Target Nasional
Target RAN- Capaian
PG 2013
2013-2013 Kenaikan Suplementasi vitamin A Balita
6-59 bulan, 2007-2013
Suplementasi 80% 85% 75.5%
Vitamin A pada
Balita 6-59 bulan
Suplemetasi 80% 85% 33.2%
TTD/Besi pada
bumil (90 tablet)
Cakupan Garam 80% 90% 77.1%
Beryodium
Kenaikan Proporsi Konsumsi Kenaikan Cakupan Suplementasi TTD, walau
Garam Beryodium masih jauh dari target
Target pencapaian th 2019
Indikator Baseline Target (2019)
(2013) High Medium
investment investment
1. Prevalensi stunting pada balita 0-59 bl 37.2% <30% <32%
2. Prevalensi wasting pada balita 0-59 bl 12.1% <9% <10%
3. Prevalensi gizi lebih pada balita 0-59 bl 11.9% <10% <12%
tapi
yang mencakup :
-Nutrifikasi Protein,
-Nutrifikasi Lemak,
-Nutrifikasi Serat pangan,
-Nutrifikasi Vitamin
-Nutrifikasi Mineral.
B. Prinsip
Metode (cepat),
Beaya (ekonomis),
Fleksibel,
Penerimaan (sosial)
D. CARA
• FORTIFIKASI
• SUPLEMENTASI
D. FORTIFIKASI
A. Pengertian BMC
B. Prinsip BMC
C. Syarat BMC
D. Jenis BMC
E. Komposisi / susunan BMC
F. Perhitungan formulasi BMC
G. Susunan BMC dengan bahan baku lokal
H. Rancangan produk makanan dari tepung BMC
E. TUJUAN FORTIFIKASI
1. Restorasi
2. Dosis tinggi
3. Utk membuat makanan bergizi lengkap
4. Utk meningkatkan kesehatan masyarakat
5. Utk memperkaya (Enrichment)
6. Utk tujuan teknologi
E. TUJUAN FORTIFIKASI
Restorasi
• Fortifikasi dg menambahkan zat gizi utk
mengganti yg hilang atau rusak selama
pengolahan.
Dosis tinggi
• Fortifikasi dg penambahan zat gizi ke dalam
makanan tertentu dlm jumlah banyak agar jumlah
yang dimakan bersama makanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan tubuh sehari.
E. TUJUAN FORTIFIKASI
Fortifikasi untuk membuat makanan bergizi lengkap
• Contoh, Penambahan thiamin pada makanan
yg mengandung banyak gula utk metabolisme
karbohidrat.
Syarat Tehnis :
Metode (cepat),
Beaya (ekonomis),
Fleksibel,
Penerimaan (sosial)
F. SYARAT - MAKANAN
Syarat makanan yang akan difortifikasi :
1. Tidak bereaksi dg zat gizi yg ditambahkan shg
tidak mengurangi penyerapan dalam tubuh.
2. Tidak terjadi perubahan warna, aroma, rupa, dan
sifat selama penyimpanan dan distribusi setelah
difortifikasi.
3. Harga tidak menjadi mahal setelah difortifikasi.
4. Dikonsumsi oleh golongan sasaran setiap hari
dalam jumlah relatif konstan.
5. Diproduksi untuk sejumlah kecil produsen shg
memudahkan pengawasan pelaksanaan
fortifikasi.
F. SYARAT – ZAT GIZI
Syarat zat gizi yang akan ditambahkan :
1. Zat gizi itu stabil selama penyimpanan dan
pada waktu bahan makanan digunakan.
Di beberapa negara :
• Fortifikasi saos ikan dg zat besi
• Fortifikasi kecap dg zat besi
CONTOH APLIKASI
FORTIFIKASI ZAT GIZI
DALAM MAKANAN
Fortifikasi (a.l. Vitamin)
• Berbagai macam bentuk Vit tersedia di pasaran.
Elemen Indikator
2. Melakukan 2.1.Hasil analisis, tujuan modifikasi resep/ makanan
modifikasi formula
resep/makana 2.2.Resep atau makanan formula yang akan
n formula dimodifikasi untuk klien/pasien atau kelompok klien
untuk 2.3.Rancangan hasil modifikasi resep/ makanan
mencapai formula
kebutuhan gizi 2.4.Uji coba modifikasi resep/ makanan formula
dan diet 2.5.Formulir penilaian resep /makanan formula secara
khusus pada organoleptik organoleptik
klien/pasien 2.6.Perbaikan hasil modifikasi resep/ makanan formula
atau kelompok kemudian ditetapkan sebagai standar resep
klien 2.7.Standar Resep / makanan formula hasil modifikasi
dihitung biayanya sesuai dengan alokasi dana
2.8.Perhitungan mutu protein hasil modifikasi/
makanan formula (mis BMC dll)
LANGKAH-3: Mendokumentasikan
hasil modifikasi resep / makanan
formula
Langkah Indikator
3. Mendokumentasikan 3.1. Pencatatan sistematik
hasil modifikasi proses modifikasi
resep/makanan resep/ formula
formula 3.2. Isi / susunan
dokumentasi dan
laporan dalam bentuk
SOP standar resep/
formula yang
dimodifikasi
KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) Mengawasi
No Elemen Kriteria Pencapaian Kompetensi
1. Melakukan analisis 1.1.Kondisi yang biasa ditemukan (kebutuhan gizi dan diet
situasi klien /pasien/ khusus) pada klien/pasien atau kelompok klien yang
kelompok klien yang membutuhkan modifikasi diet/formula
membutuhkan 1.2. Ketidak seimbangan gizi yang diakibatkan oleh gaya
modifikasi resep/ hidup yang berhubungan dengan penyakit-penyakit dan
formula kelainan-kelainan.
1.3.Pedoman diet yang ada
2 Melakukan modifikasi 2.1.Hasil analisis, tujuan modifikasi resep/ makanan formula
resep/makanan formula 2.2.Resep atau makanan formula yang akan dimodifikasi
untuk mencapai untuk klien/pasien atau kelompok klien
kebutuhan gizi dan diet2.3.Rancangan hasil modifikasi resep/ makanan formula
khusus pada 2.4.Uji coba modifikasi resep/ makanan formula
klien/pasien atau 2.5.Formulir penilaian resep /makanan formula secara
kelompok klien organoleptik organoleptik
2.6.Perbaikan hasil modifikasi resep/ makanan formula
kemudian ditetapkan sebagai standar resep
2.7.Standar Resep / makanan formula hasil modifikasi
dihitung biayanya sesuai dengan alokasi dana
2.8.Perhitungan mutu protein hasil modifikasi/ makanan
formula (mis BMC dll)
3 Mendokumentasikan 3.1.Pencatatan sistematik proses modifikasi resep/ formula
hasil modifikasi 3.2. Isi/susunan dokumentasi dan laporan dalam bentuk
resep/makanan formula SOP standar resep/ formula yang dimodifikasi
TEORI :
EVALUASI
• Jelaskan Pengertian Nutrifikasi
• Jlaskan Prinsip Nutrifikasi
• Uraikan Syarat Nutrifikasi
• Uraikan Cara Nutrifikasi
• Uraikan Tujuan Nutrifikasi
• Sebutkan Contoh hasil produk Nutrifikasi
• Uraikan MEKANISME MODIFIKASI / FORMULASI :
Lakukan analisis situasi klien /pasien/ kelompok klien yang
membutuhkan modifikasi resep/ formula
Lakukan modifikasi resep/makanan formula untuk mencapai
kebutuhan gizi dan diet khusus pada klien/pasien / kelompok klien
Dokumentasikan hasil modifikasi resep/makanan formula
1. Restorasi
2. Dosis tinggi
3. Utk membuat makanan bergizi lengkap
4. Utk meningkatkan kesehatan masyarakat
5. Utk memperkaya (Enrichment)
6. Utk tujuan teknologi