Anda di halaman 1dari 32

Gerakan dan Hormon pada Tumbuhan

Kelompok 1
ANNISA NOVIANI (4001419027)
NIKEN PUTRI KARINDANI (4001419055)
GRECIA MAHARANI I. P. (4001419056)
NABILA AMALIA (4510121122)
KHOIROTUNNISA (2281190009)

JURUSAN IPA TERPADU


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
GERAKAN PADA
TUMBUHAN
Pengertian Gerak Pada Tumbuhan
• Sistem gerak pada tumbuhan merupakan kemampuan
(iritabilitas) tumbuhan dalam upaya merespon rangsangan
yang ada disekitarnya.
• Iritabilitas pada tumbuhan dikarenakan adanya bagian dinding sel
yang tidak mengalami penebalan, dan terdapat noktah yang
menghubungkan antar sel, sehingga terjadi hubungan antar sel oleh
penjuluran protoplasma. Rangsangan bisa diakibatkan oleh cahaya,
air, sentuhan, suhu, gravitasi, maupun zat kimia.
• Prosesnya rangsangan terjadi dari bagian antar sel yang saling
mempengaruhi satu sama lain setiap bagian sel satu dengan
bagian lainnya. Penyaluran dilakukan oleh benang-benang
plasma bagian desmotubula. Tumbuhan dikatakan melakukan
gerak pasif, artinya tidak memerlukan pindah tempat dan hanya
dilakukan pada bagian tertentu seperti ujung tunas, ujung akar,
dan bagian tertentu lainnya.
1. Gerak Higroskopis
Gerak ini terjadi karena adanya perubahan kadar air pada
tumbuhan, akibatnya menjadi kering pada kulit buah atau
kotak spora sehingga akan pecah. Misalnya pecahnya
kulit polong-polongan karena air mulai berkurang pada
kulit buah, akhirnya menjadi retak dan pecah.
Kemampuan sel tumbuhan berbeda-beda dalam menerima
dan melepas air. Jika keadaan kering sel akan cepat
melepas air dan berkerut. Akibatnya terjadi tarik menarik
Kadar air pada kulit buah yang
antara bagian yang kurang air dan bagian normal. rendah dan tidak bisa menahan
Kekuatan tarik menarik ini akan menentukan arah gerak pemuaian kulit buah kapuk.
tumbuhan.
1. Gerak Higroskopis
1. Pecahnya kulit buah lamtoro
Menurunnya kadar air dikarenakan kondisi fisiologis dan enzimatis buah supaya kemasakan
fisiologis buah segera tercapai. Mereka membelah dengan sendirinya tanpa pengaruh luar.

2. Pecahnya Kulit Buah Turi


Buah turi memecahkan kulitnya karena kadar air menurun dan sudah mencapai ambang
batas terendah. Bijinya akan keluar dan jatuh di tanah untuk meneruskan
perkembangbiakannya.
1. Gerak Higroskopis
3. Membukanya Gigi Peristom pada Sporangium Lumut
Sporangium akan membuka saat spora di dalamnya telah matang. Gigi peristom akan
bergerak dan spora di dalmnya keluar dan tumbuh menjadi lumut baru.
4. Membukanya Sel Anulus pada Sporangium Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku yang dilindungi oleh sel anulus, sel anulus akan bergerak membuka jika
kadar air sporangium rendah.

5. Pecahnya Buah Pacar Air


Kadar air banyak ditemukan pada bagian batangnya, ketika kadar air berubah, maka buah
akan pecah menyerupai ulat yang memuntir.
1. Gerak Higroskopis
6. Pecahnya Kulit Buah Kacang Hijau
Penurunan kadar air membuat kulit pecah pada buah yang matang.

7. Pecahnya Kulit Buah Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris)


Buah kacang buncis yang sudah tua akan mengalami pergeseran kulit sehingga kemampuan
menyerap air pada sel kulit juga menurun. Akibatnya kulit kacang buncis pecah atau
membuka.
2. Gerak Etionom
Gerak etionom dibedakan menjadi: Gerak etionom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang
disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar.
• Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah
geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya
Gerak rangsangan.
Gerak Gerak Taksis
Nasti • Gerak nasti adalah gerak tumbuhan yang arahnya
Tropisme
tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan,
tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri.
• Taksis adalah gerak seluruh tubuh atau bagian dari
tubuh tumbuhan yang berpindah tempat dan arah
perpindahannya dipengaruhi rangsangan.
Gerak Tropisme
• Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena
rangsangan cahaya.
• Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena
pengaruh gravitasi bumi.
• Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena
rangsangan air
• Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena
rangsangan zat kimia.
• Tigmotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena
adanya rangsangan sentuhan satu sisi atau persinggu
• Gravitropisme merupakan gerak pertumbuhan ke arah
atau menjauhi tarikan gravitasi.
Gerak Nasti
• Fotonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
rangsangan cahaya.
• Niktinasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur.
• Tigmonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
rangsang sentuhan atau getaran.
• Termonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
rangsangan suhu, seperti mekarnya bunga tulip.
• Haptonasti merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
sentuhan serangga.
• Nasti Kompleks merupakan gerak nasti yang disebabkan
oleh beberapa faktor sekaligus, seperti karbon dioksida,
pH, suhu dan kadar kalsium.
Gerak Taksis
• Fototaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya. Contohnya pada
ganggang hijau yang langsung menuju cahaya yang intensitasnya sedang.
• Kemotaksis merupakan gerak taksis yang disebabkan oleh rangsangan zat kimia. Contohnya : gerak
gamet jantan berflagela (spermatozoid) yang dihasilkan oleh anteridium lumut ke arah gamet betina
(sel telur) di dalam arkegonium.
3. Gerak Edonom
Gerak edonom dibedakan menjadi: Gerak endonom adalah gerakan tumbuhan yang
dipengaruhi oleh rangsangan berasal dari dalam
tumbuhan. Pada gerak endonom dibagi menjadi dua,
yakni:

Gerak endonom Gerak endonom • Endonom nutasi, merupakan gerakan spontan


nutasi higroskopis (gerakan aliran sitoplasma pada tanaman air
hydrilla verticillata).
• Endonom higroskopis, akibat kdar air yang rendah.
Contoh, seperti pecah kacang polong-polongan
kering.
Monday 2021-
6-14

HORMON PADA
TUMBUHAN
Pengertian Hormon Pada Tumbuhan
• Hormon dalam tumbuhan diibaratkan sebagai koordinator
dalam rangkai proses pertumbuhan dan perkembangan.
• Secara fisiologis, hormon pada tumbuhan (fitohormon) diartikan
sebagai penyampai pesan antar sel yang dibutuhkan untuk
mengontrol seluruh siklus hidup tumbuhan, seperti
perkecambahan, perakaran, pembungaan, pembuahan dan
pertumbuhan.
• Hormon tumbuhan terbentuk juga dipicu oleh rangsangan dari
lingkungan akibar bebreapa faktor (seperti suhu, keterseedia air,
nutrisi, cahaya dan lain sebagainya) serta dipengaruhi pula oleh
musim
Ada 3 hal penting dalam sistem respon yang perlu diperhatikan
agar hormon dapat bekerja dalam jumlah submikromolar ataupaun
mirkomolar guna mengendalikan aktivitas gen, yakni:

1. Jumlah dari hormon harus mencukupi dan tepat pada setiap sel.
2. Sel sasaran (sel yang tanggap terhadap hormon) harus bernar-
benar mengenai hormon dan mengikat hormon tersebut secara
erat.
3. Harus ada proses metabolik yang mengarah pada penguatan
isyarat atau kurir bagi hormon. Proses metabolik tersebut
biasanya dipicu oleh protein penerima.
Peranan Fitohormon Dalam Kehidupan Tumbuhan

Mengatur pertumbuhan tanaman (growth regulators)

Membantu bertahan pada kondisi kekeringan

Membantu tanaman bertahan pada tanah terkontaminasi logam berat

Membantu tanaman bertahan pada kondisi cekaman kadar garam


tinggi

Membantu tanaman tumbuh pada tanah yang padat


Macam-macam Hormon Pada Tumbuhan
Ahli Botani telah menemukan 5 jenis hormon
pada tumbuhan yakni :

• Menurut Kukerja et al (2004), auksin,


sitokinin, giberelin dan etilen
Hormon Hormon Hormon merupakan aktivator pertumbuhan
Auksin Etilen Giberelin dan perkembangan
• Sedangkan asam absisat merupakan
inhibitor pertumbuhan dan
perkembangan
Hormon Hormon
Sitokinin Absisin
Perbedaan Hormon Pada Tumbuhan
Jenis Fitohormon Fungsi Utama Letaknya pada Tumbuhan
Auksin • Mempengaruhi petumbuhan, diferensiasi dan percabangan pada akar Maristem apikal (bagian ujung tunas), daun
• Mempengarui pemanjangan batang yang masih muda, dan embrio yang
• Mempengaruhi perkembangan buah terdapat dalam biji.
• Dominansi Apikal dan
• Berkaitan dengan Phototropisme dan Geotropisme
Sitokinin • Mendorong sitokinesis (pembelahan sel) Pada embrio, akar dan buah. Sitokinin
• Mendorong pertumbuhan tanaman secara general biasanya akan berpindah dari akar ke organ
• Mendesak benih untuk melakukan perkecambahan lainnya pada tanaman.
• Mempengaruhi diferensiasi serta pertumbuhan dari akar dan
• Menunda terjadinya penuaan (senesen) pada tanaman.
Giberelin • Mempengaruhi diferensiasi dan pertumbuhan dari akar Maristem apikal pada tunas ujung dan akar,
• Mendorong biji untuk mengalami perkembangan embrio dan daun muda.
• Perkembangan kucup
• Pembungaan
• Perkembangan buah
• Mendorong pembungaan dan
• Perkembangan daun
Etilen • Memicu terjadinya pematangan Buah masak (matang), bukubuku pada
• Antagonis dengan hormon auksin batang dan daun yang senesen (mengalami
• Promotor dan inhibitor dalam perkembangan dan pertumbuhan dari organorgan penuaan).
taaman (seperti akar, batang, daun dan bunga)
Asam Absisat • Merangsang stomata untuk tertutup pada kondisi cekaman kekurangan air; Daun, batang, akar dan buah yang berwarna
• Menghambat pertumbuhan dan hijau
• Mempertahankan benih dalam kondisi dormansi
1. Hormon Auksin
• Awalnya istilah auksin hanya digunakan untuk menyebut
golongan senyawa kimia yang berperan dalam
mendorong terjadinya pemanjangan pada kuncup
tanaman yang sedang berkembang. Kemudian istilah
auksin juga dipergunakan untuk menyebut zat kimia
yang memberikan meningkatkan pemanjangan dari suatu
koleoptil.
• Auksin dapat ditemukan pada daerah maristematik Ujung tanaman (maristem apikal) yang
merupakan tempat sintesis auksin
seperti ujung batak, ujung akar, kuncup bunga (pada saat
pembentukan bunga) dan diembrio biji.
• Auksin disintesis di meristem apical batang dan akar,
primordial daun, daun mudaserta biji yang sedang
tumbuh, ditransport melalui sumbu tubuh ke bagian
dalam dengan cara sel ke sel.
Proses pertumbuhan yang diatur oleh auksin

Pembesaran sel dan Pembelahan sel pada Mengatur diferensiasi


pemanjangan batang kambium floem dan xilem

Pembentukan akar pada


Dominansi Menunda penuaan Perkembangan
stek dan pembentukan
apical pada daun bunga dan buah.
akar cabang
Ada beberapa faktor penghambat dalam
kerja auksin, salah satunya cahaya matahari.
Auksin pada tanaman yang terkena cahaya
matahari akan mengalami kerukasan dan
penghambatan kerja akibatnya pertumbuhan
tanaman menjadi lebih lambat. Sebaliknya,
tanaman yang tida terkena cahaya matahari,
auksinnya tidak akan terhambat kerjanya
maupun rusak sehingga pertumbuhan menjadi
lebih cepat. Pertumbuhan tanaman pada tempat
gelap (tidak terkena cahaya matahari) dikenal
dengan isilah etiolasi.
Macam-Macam Hormon Auksin

Asam
Asam
4-kloroindoasetat Asam fenil
indolbutirat
(4-Kloro IAA) asetat (PAA)
(IBA)
2. Hormon Sitokinin
• Tepatnya pada tahun 1950, Skoog dan Miller
mencampurkan DNA sperma yang berasal dari ikan
hering. Pencampuran ini menggunakan kultur jaringan
tembakau. Hasilnya adalah sel kultur mampu
membelah diri.
• Dua orang ini lalu mengisolasi zat yang menyebabkan
pembelahan sel. Setelah itu, mereka menyebutnya
dengan zat kinetin. Inilah yang mengawali penyebutan
sitokinin yang mana mampu merangsang pembelahan
sel. Transportasi sitokinin ini bisa melalui floem, xylem, Pada embrio, akar dan buah merupakan
serta sel parenkim.  tempat hormon sitokinin
• Letak hormon sitokonin yaitu pada embrio, akar dan
buah. Sitokinin biasanya akan berpindah dari akar ke
organ lainnya pada tanaman.
Fungsi Hormon Sitokinin

Pembelahan Sel

Penundaan Penuaan Bunga, Daun dan Buah

Kultur Jaringan Bersama Auksin

Pengaturan Dominansi Apikal


Produksi akar, jaringan
kambium, dan bagian
tumbuhan lainnya. Dengan
Tipe Adenine
catatan, bagian tumbuhan
ini memiliki sel yang masih
aktif dan bisa membelah.

Macam-macam Hormon
Sitokinin

Jarang menggunakan
pembentukan oleh
Tipe Fenilurea tumbuhan. Contohnya
seperti pada difenilurea dan
thidiazuron(TDZ).
3. Hormon Giberelin
• Golongan ini merupakan golongan yang secara struktur
paling bermiripan, dan diberi nama dengan nomor urut
penemuan atau pembuatannya. Senyawa pertama yang
ditemukan memiliki efek fisiologi adalah GA3 (asam
giberelat 3). GA3 merupakan substansi yang diketahui
menyebabkan pertumbuhan membesar pada padi yang
terserang fungi Gibberella fujikuroi.
• Hormon giberelin ialah zat yang didapat dari salah satu
jenis jamur yang hidup sebagai suatu parasit pada
tanaman padi di Jepang. Jamur itu disebut Gibberella
Maristem apikal pada tunas ujung dan
fujikuroi. akar, embrio dan daun muda.
• Hormon Giberelin letaknya yaitu maristem apikal pada
tunas ujung dan akar, embrio dan daun muda.
Fungsi-fungsi Hormon Giberelin

pemanjangan dan juga perkembangan embrio pembentukan biji


pembelahan sel dan juga kecambah

pemanjangan
batang pertumbuhan dan juga
perkembangan akar, daun,
bunga, serta bunga
4. Hormon Etilen

• Etilen merupakan satu-satunya hormon tumbuhan yang berbentuk gas. Gas


etilen mempercepat pemasakan buah, contohnya pada buah tomat, pisang,
apel, dan jeruk. Buah-buah tersebut dipetik dalam keadaan masih mentah
dan berwarna hijau. Selanjutnya, buah-buah tersebut dikemas dalam bentuk
kotak berventilasi dan diberi gas etilen untuk mempercepat pemasakan buah
sehingga buah sampai ditempat tujuan dalam keadaan masak.
• Selain itu, gas etilen juga menyebabkan penebalan batang dan memacu
pembungaan. Oleh karena itu, etilen dapat ditemukan pada jaringan buah
yang sedang matang, buku batang, daun, dan bunga yang menua.
Fungsi-fungsi Hormon Etilen

• Mempercepat dalam pematangan suatu buah


• Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal dan juga kukuh
• Memacu suatu hormon lain dalam menimbulkan suatu reaksi tertentu
• Mendukung terbentuknya atau terjadinya bulu-bulu akar
• Induksi sel kelamin betina pada bunga
• Merangsang terjadinya pemekaran pada bunga
• Mengakhiri masa dormansi
• Pembentukan akar adventif
4. Hormon Asam Absisat

• Berbeda dengan golongan hormon tumbuhan lainnya, asam absisat


merupakan hormon yang kerjanya menghambat pertumbuhan dan bersifat
antagonis dengan golongan hormon lainnya.
• Asam absisat tergolong kedalam molekul seskuiterpenoid (molekul dengan
jumlah atom karbon (C)nya 15) dan tergolong kedalam hormon tumbuhan.
• Sesuain dengan namanya, hormon ini memiliki peran dalam proses absisi
pada tanaman. Absisi adalah proses pemisahan bagian tumbuhan seperti
daun, bunga, buah dan batang secara alami.
• Asam absisat secara alamiah dapat diperoleh dari proses biosintesis
dalam tubuh tumbuhan sendiri (secara endogen) maupun mealui luar
tubuh tumbuhan melalui campur tangan manusia (secara eksogen).
Fungsi-fungsi Hormon Asam Absisat

• Menstimulasi dormansi pada biji

• Menyebabkan gugurnya daun dan buah (absisi)

• Mengatur membuka dan menutupnya stomata

• Menghambat GA perantara sintesis α-amilase

• Mempertahankan viabilitas benih pada saat disimpan

• Menghambat pembelahan sel pada kambium pembuluh


Monday 2021-
6-14

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai