Anda di halaman 1dari 14

Bimo Satriyo – 201910215232

APSK – Pengukuran Kerja


› Pengukuran langsung adalah proses pengukuran dengan
memakai alat ukur langsung dimana hasil pengukuran
langsung terbaca pada alat ukur tersebut. Contohnya
ketika kita mengukur panjang buku dengan mistar, berarti
kita melakukan pengukuran langsung karena hasil
pengukuran panjang buku terbaca langsung pada skala
mistar tersebut.
› Pengukuran tidak langsung adalah proses pengukuran suatu
besaran dengan cara mengukur besaran lain. Pada pengukuran
tidak langsung, digunakan beberapa jenis alat ukur, dan hasil
pengukuran nantinya merupakan hasil operasi (bisa
pembagian/perkalian) dari hasil pengukuran alat-alat ukur tersebut.
› Misalkan untuk mengukur kecepatan gerak suatu benda, maka
besaran-besaran yang harus kita ukur
adalah panjang dan waktu (v = s/t). Jadi alat ukur yang digunakan
adalah alat ukur panjang seperti penggaris/rollmeter dan alat ukur
waktu seperti stopwatch. Dan hasil pengukuran nantinya dalah hasil
pengukuran penggaris/rollmeter dibagi hasil
pengukuran stopwatch.
› Pengukuran ditujukan untuk mengidentifikasi besar kecilnya
obyek
› Pengukuran tindakan mengukur sesuatu, atau sejumlah barang.
Jadi penting untuk mengukur hal-hal tertentu dengan benar,
jarak, waktu, dan akurasi adalah hal yang bagus untuk diukur.
Dengan mengukur hal-hal tersebut atau dengan kata lain,
dengan melakukan pengukuran tersebut kita dapat lebih
memahami dunia di sekitar kita. Pengukuran juga
memungkinkan kita membuat keputusan berdasarkan hasil
pengukuran. Dengan alasan ini, pengukuran menjadi sangat
penting karena mereka membentuk cara kita berpikir dan
berinteraksi setiap hari.
› Uji kecukupan data digunakan untuk mengetahui
apakah data yang diambil telah cukup atau belum.
Misalnya uji kecukupan data pada penelitian ini
menggunakan tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan
sebesar 95%.
› Uji normalitas adalah uji yang didapatkan dari sebaran data untuk
mengetahui apakah data tersebut memiliki berdistribusi normal
atau mendekati normal.
› Penentuan Allowance (Kelonggaran) Dalam menentukan
allowance terdapat 4 macam allowance yaitu :
› 1.Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi (Personal
Allowance), Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi
disini adalah hal – hal seperti minum,ke kamar
kecil,bercakap – cakap dengan teman sekantor.
› 2.Kelonggaran untuk melepaskan lelah (Fatigue
Allowance) Kelelahan fisik manusia bisa disebabkan oleh
beberapa penyebab diantaranya adalah kerja yang
membutuhkan pikiran banyak (lelah mental) dan kerja fisik.
› 3. Kelonggaran Waktu Karena Keterlambatan (Delay
Allowance) Delay bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang
tidak bisa dihindarkan (umumnya disebabkan oleh mesin,
operator, dan hal-hal lain diluar kontrol) dan faktor-faktor
yang masih bisa dihindarkan.
› 4. Waktu Baku, Waktu baku adalah waktu penyelesaian
yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk
menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam
sistem kerja terbaik pada saat itu.
Work Measurement
› Dilakukan dengan menjalankan pengukuran waktu,
umumnyaberujung dengan didapatkannya Waktu Baku
bagi system kerja ybs.
› Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan seorang
pekerja rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
secara wajar dalam suatu system kerja yang
ditambahkan kelonggaran.
› Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan satuproses pekerjaan, atau jumlah waktu
tiap-tiap elemen dalam suatu pekerjaan.
› Waktu normal adalah waktu yang dibutuhkan seorang
pekerjarata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
secara wajar dalam suatu rancangan system kerja yang
telah disesuaikan.
Contoh uji kecukupan data
› Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali
dengan menggunakan stop watch. Bila tingkat keyakinan 95%
dan derajat ketelitan 10%, apakah jumlah pengamatan dibawah
ini cukup?

• Jumlah (∑x) = 104


• (∑x)² = 10816, ∑x² = 746
• Tingkat Keyakinan k= 95% ≈ 2, Tingkat Ketelitian (s) =10%
• Jumlah Data (N) = 15
Contoh uji kecukupan data
› Hasilnya:
› k/s = 20
N∑x² = 11,190
N∑x² – (∑x)² = 374
sqrt(N∑x² – (∑x)²) = 19.34
k/s * sqrt(N∑x² – (∑x)²) = 386.78
k/s * sqrt(N∑x² – (∑x)²)/∑x = 3.72
(k/s * sqrt(N∑x² – (∑x)²)/∑x)^2 = 13.83
Contoh uji kecukupan data
› Dimana:
› k= Tingkat Keyakinan (99% ≈ 3, 95% ≈ 2)
› s = Derajat Ketelitian
› N = Jumlah Data Pengamatan
› N’ = Jumlah Data Teoritis
› x = Data Pengamatan

› Jika N’ ≤ N maka data dianggap cukup, namun jika N’ > N data


tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.
Contoh uji keseragaman data
› BKA = x ̅+kσ
BKB = x ̅-kσ
› Rumus standard deviasi Dimana:
• BKA = Batas Kontrol Atas
• BKB = Batas Kontrol Bawah
• x ̅= Nilai Data Rata-Rata
• σ = Standar Deviasi
• k = Tingkat Keyakinan
Contoh uji keseragaman data
› Dari perhitungan menggunakan formulasi diatas maka
didapatkan:
› x-bar = 6.93
› ∑(x – x-bar)² = 24.93
› standar deviasi = 1.33
› BKA = 10.93
› BKB = 2.93

Anda mungkin juga menyukai