› Pengukuran langsung adalah proses pengukuran dengan memakai alat ukur langsung dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada alat ukur tersebut. Contohnya ketika kita mengukur panjang buku dengan mistar, berarti kita melakukan pengukuran langsung karena hasil pengukuran panjang buku terbaca langsung pada skala mistar tersebut. › Pengukuran tidak langsung adalah proses pengukuran suatu besaran dengan cara mengukur besaran lain. Pada pengukuran tidak langsung, digunakan beberapa jenis alat ukur, dan hasil pengukuran nantinya merupakan hasil operasi (bisa pembagian/perkalian) dari hasil pengukuran alat-alat ukur tersebut. › Misalkan untuk mengukur kecepatan gerak suatu benda, maka besaran-besaran yang harus kita ukur adalah panjang dan waktu (v = s/t). Jadi alat ukur yang digunakan adalah alat ukur panjang seperti penggaris/rollmeter dan alat ukur waktu seperti stopwatch. Dan hasil pengukuran nantinya dalah hasil pengukuran penggaris/rollmeter dibagi hasil pengukuran stopwatch. › Pengukuran ditujukan untuk mengidentifikasi besar kecilnya obyek › Pengukuran tindakan mengukur sesuatu, atau sejumlah barang. Jadi penting untuk mengukur hal-hal tertentu dengan benar, jarak, waktu, dan akurasi adalah hal yang bagus untuk diukur. Dengan mengukur hal-hal tersebut atau dengan kata lain, dengan melakukan pengukuran tersebut kita dapat lebih memahami dunia di sekitar kita. Pengukuran juga memungkinkan kita membuat keputusan berdasarkan hasil pengukuran. Dengan alasan ini, pengukuran menjadi sangat penting karena mereka membentuk cara kita berpikir dan berinteraksi setiap hari. › Uji kecukupan data digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil telah cukup atau belum. Misalnya uji kecukupan data pada penelitian ini menggunakan tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan sebesar 95%. › Uji normalitas adalah uji yang didapatkan dari sebaran data untuk mengetahui apakah data tersebut memiliki berdistribusi normal atau mendekati normal. › Penentuan Allowance (Kelonggaran) Dalam menentukan allowance terdapat 4 macam allowance yaitu : › 1.Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi (Personal Allowance), Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah hal – hal seperti minum,ke kamar kecil,bercakap – cakap dengan teman sekantor. › 2.Kelonggaran untuk melepaskan lelah (Fatigue Allowance) Kelelahan fisik manusia bisa disebabkan oleh beberapa penyebab diantaranya adalah kerja yang membutuhkan pikiran banyak (lelah mental) dan kerja fisik. › 3. Kelonggaran Waktu Karena Keterlambatan (Delay Allowance) Delay bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak bisa dihindarkan (umumnya disebabkan oleh mesin, operator, dan hal-hal lain diluar kontrol) dan faktor-faktor yang masih bisa dihindarkan. › 4. Waktu Baku, Waktu baku adalah waktu penyelesaian yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja terbaik pada saat itu. Work Measurement › Dilakukan dengan menjalankan pengukuran waktu, umumnyaberujung dengan didapatkannya Waktu Baku bagi system kerja ybs. › Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan seorang pekerja rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara wajar dalam suatu system kerja yang ditambahkan kelonggaran. › Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satuproses pekerjaan, atau jumlah waktu tiap-tiap elemen dalam suatu pekerjaan. › Waktu normal adalah waktu yang dibutuhkan seorang pekerjarata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara wajar dalam suatu rancangan system kerja yang telah disesuaikan. Contoh uji kecukupan data › Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan menggunakan stop watch. Bila tingkat keyakinan 95% dan derajat ketelitan 10%, apakah jumlah pengamatan dibawah ini cukup?
• Jumlah (∑x) = 104
• (∑x)² = 10816, ∑x² = 746 • Tingkat Keyakinan k= 95% ≈ 2, Tingkat Ketelitian (s) =10% • Jumlah Data (N) = 15 Contoh uji kecukupan data › Hasilnya: › k/s = 20 N∑x² = 11,190 N∑x² – (∑x)² = 374 sqrt(N∑x² – (∑x)²) = 19.34 k/s * sqrt(N∑x² – (∑x)²) = 386.78 k/s * sqrt(N∑x² – (∑x)²)/∑x = 3.72 (k/s * sqrt(N∑x² – (∑x)²)/∑x)^2 = 13.83 Contoh uji kecukupan data › Dimana: › k= Tingkat Keyakinan (99% ≈ 3, 95% ≈ 2) › s = Derajat Ketelitian › N = Jumlah Data Pengamatan › N’ = Jumlah Data Teoritis › x = Data Pengamatan
› Jika N’ ≤ N maka data dianggap cukup, namun jika N’ > N data
tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan penambahan data. Contoh uji keseragaman data › BKA = x ̅+kσ BKB = x ̅-kσ › Rumus standard deviasi Dimana: • BKA = Batas Kontrol Atas • BKB = Batas Kontrol Bawah • x ̅= Nilai Data Rata-Rata • σ = Standar Deviasi • k = Tingkat Keyakinan Contoh uji keseragaman data › Dari perhitungan menggunakan formulasi diatas maka didapatkan: › x-bar = 6.93 › ∑(x – x-bar)² = 24.93 › standar deviasi = 1.33 › BKA = 10.93 › BKB = 2.93