Anda di halaman 1dari 52

Stockholder of Equity

(Ekuitas)
Eli Safrida
Rencana Pembelajaran
• Karakteristik PT
• Transaksi Ekuitas
• Dividen
• Hibah Pemerintah
• Analisis Ekuitas
Sasaran Pembelajaran
Setelah menyelesaian sessi ini diharapkan
mahasiswa:
1. Menjelaskan komponen dari ekuitas
2. Mencatat, menyajikan dan mengungkapkan
transaksi penerbitan saham, saham treasuri.
3. Mencatat, menyajikan dan mengungkapkan
transaksi pembagian dividen
4. Menyajikan dan mengungkapkan akuntansi
hibah pemerintah.
5. Menyajikan dan menganalisis ekuitas
Bentuk Organisasi Perusahaan
Ada 3 bentuk organisasi bisnis
a. Perorangan
b. Persekutuan/ Partnership
c. Perusahaan
Karakteristik Khusus:
1. Pengaruh dari Undang-Undang PT
2. Penggunaan sistem saham
3. Pengembangan variasi dari ownership interests
(kepentingan kepemilikan)
Prosedur pendirian PT (UU PT Tahun 2007)

• Didirikan minimal 2 orang yang memiliki


bagian saham dengan akta notaris
• Perusahaan harus mengajukan permohonan
kepada menteri untuk mendapatkan
pengesahan atas pendirian perseroan terbatas
setelah akte pendirian ditandatangani oleh
notaris
Karakteristik Saham
1. Hak pembagian proporsional
a.Atas laba dan kerugian
b.Dalam manajemen (hak voting)
c.Atas aset saat likuidasi
d.Atas penerbitan saham baru untuk kelas saham yang
The preemptive right
sama
2. Memiliki resiko kerugian terbesar
3. Memperoleh keuntungan atas keberhasilan perusahaan
4. Tidak ada jaminan memperoleh deviden dan aset atas
pembubaran perusahaan
Komponen ekuitas
Saham Biasa

Modal disetor Agio Saham

Saham Preferen

Laba Ditahan

Saham + agio saham treasuri

OCI

Kepentingan Non Pengendalian


Prosedur penerbitan saham
1. Tahap Persiapan: persetujuan RUPS dan menunjukkan
penjamin emisi (underwriter)
2. Tahap pengajuan dan pernyataan pendaftaran otorisasi
BAPEPAM-LK
3. Tahap Penawaran/ penjualan Saham
4. Tahap pencatatan saham di Bursa Efek

Semua biaya langsung yang terkait atas penerbitan saham


(biaya penjamin emisi, akuntansi, biaya hukum, percetakan,
pajak, dsb) mengurangi pendapatan atas penjualan saham
Nilai par saham
1. Nilai pari = nilai nominal = nilai statuter, yang merupakan nilai
yang melekat pada saham tersebut
2. Nilai pari tidak ada hubungannya dengan nilai wajar
3. Penerbitan saham dengan nilai par saham yang rendah
membantu perusahaan menghindari kewajiban kontijensi
ketika saham dijual di bawah par
Saham preferen atau saham biasa Dicatat sebesar nilai par ketika diterbitkan

Agio Saham Nilai lebih atas nilai par yang dibayarkan oleh pemegang saham
(diperoleh selisih antara nilal nominal < harga pasar

Nilai kurang atas nilai par yang dibayarkan oleh pemegang


Disagio Saham saham (diperoleh selisih antara nilal nominal > harga pasar
Saham Tanpa Nilai Par
Alasan Penerbitan:
• Menghindari kewajiban kontijensi
• Menghindari kebingunan di dalam pencatatan nilai par vs nilai
pasar (fair market value)

Saham tanpa nilai par harus dicatat sebesar nilai saat diterbitkan
tanpa agio saham.

Jika regulasi mengharuskan adanya nilai yang ditetapkan pada


saham tanpa nilai par, maka selisih nilai yang ditetapkan dengan
harga saat diterbitkan dicatat sebagai agio saham
Contoh Saham Tanpa nilai par

PT Zhafira memiliki 1000 lembar saham biasa yang diotorisasi tanpa


nilai par. Jika PT Zhafira menerbitkan kembali 200 saham dengan harga
Rp500 perlembar saham maka akan dicatat
Cash 100.000
Common Stock 100.000
(200 L * Rp500)
Jika saham biasa yang diterbitkan memiliki nilai nominal atau nilai par atau nilai
statuter, misalkan sebesar Rp 200, maka dicatat sbb:
Cash 100.000
Common Stock 100.000
Paid in capital in excess of par common stock

Cash(200 L * Rp500) 100.000


C/s (200L *Rp200 40.000
Paid in capital in excess of par common stock 60.000
jika harga pasar > nilai nominal= paid in capital in excess or par c/s or p/s (K) (agio saham)/
(Premium On shares)
jika harga pasar < nilai nominal= paid in capital in excess or par c/s or p/s (D) (Disagio saham)/
discount on shares
Saham diterbitkan dengan sekuritas
lain
• Saham yang diterbitkan dengan sekuritas lain
harus dipisahkan komponen ekuitas dan
komponen lainnya
• Misal convertible bond, saham diterbitkan
dengan opsi/ warrants
• Metode untuk alokasi:
 Metode proporsional
 Metode penambahan
Saham diterbitkan dengan sekuritas lain
Metode Proporsional
PT Zhafira menerbitkan 500 lembar saham biasa
dengan nilai par Rp 100 dan nilai wajar Rp600,
serta 200 lembar saham preferen dengan nilai par
Rp 200 dan nilai wajar Rp1000 yang dijual secara
lumpsum Rp400.000
Saham diterbitkan dengan sekuritas lain
Metode Proporsional
Maka pencatatannya adalah:
Cash 400.000
Preferen Stock 40.000
Paid in capital in excess of par preferen stock 120.000
Common Stock 50.000
Paid in capital in excess of par common stock stock 190.000

Nilai Nominal
P/s (200 l *Rp200) 40.000
C/s ((500L *Rp100) 50.000

Harga pasar
P/s 400.000*40% 160.000
C/s 400.000*60% 240.000

Paid in capital in excess of par preferen stock 120.000


Paid in capital in excess of par common stock stock 190.000
Saham diterbitkan dengan sekurtritas lain
Metode Penambahan
PT Zhafira menerbitkan 500 lembar saham biasa
dengan nilai par Rp 100 dan nilai wajar Rp600,
serta 200 lembar saham preferen dengan nilai
par Rp 200 dan nilai wajar tidak diketahui yang
dijual secara lumpsum Rp400.000
Saham diterbitkan dengan sekurtritas lain
Metode Penambahan
Maka dicatat sbb:
Cash 400.000
Preferen Stock 40.000
Paid in capital in excess of par preferen stock 60.000
Common Stock 50.000
Paid in capital in excess of par common stock stock 250.000

Nilai Nominal
P/s (200 l *Rp200) 40.000
C/s ((500L *Rp100) 50.000

Harga pasar
P/s 100.000
C/s 300.000

Paid in capital in excess of par preferen stock 60.000


Paid in capital in excess of par common stock stock 250.000
Saham diterbitkan dengan transaksi
Non kas
Perusahaan harus mencatat saham yang
ditebitkan dengan non kas pada:
1. Nilai wajar atas barang atau jasa yang
diterima
2. Jika nilai wajar atas barang dan jasa tidak
dapat diukur dengan handal, gunakan nilai
wajar saham yang diterbitkan
Saham diterbitkan dengan transaksi Non kas

PT Zhafira menerbitkansaham biasa sebanyak 20.000 lembar


dengan nilai pari Rp500 untuk mendapatkan paten atas produk
PT Zhafira

Kasus 1:
PT Zhafira tidak dapat menentukan nilai wajar paten, tetapi
dapat
Paten
menentukan nilai wajar saham sebesar Rp750
15.000.000
Common stock 10.000.000
Paid in capital in excess of par preferen stock 5.000.000

c/s 20.000 lembar * Rp 500 10.000.000


Harga pasar saham 750*20.000 lembar 15.000.000
Paid in capital in excess of par common stock stock 5.000.000
Saham diterbitkan dengan transaksi non kas
Kasus 2:
PT Zhafira tidak dapat menetukan nilai wajar
saham tetapi dapat menentukan nilai wajar
paten sebesar Rp 12.000.000
Paten 12.000.000
Common stock 10.000.000
Harga pasar saham 750*20.000 lembar 2.000.000

c/s 20.000 lembar * Rp 500 10.000.000


Paten 12.000.000
Paid in capital in excess of par common stock stock 2.000.000
Saham diterbitkan dengan transaksi non kas
Kasus 3:
PT Zhafira tidak dapat menentukan nilai wajar
saham dan paten, tetapi konsultasi independen
menentukan nilai wajar paten sebesar Rp
12.500.000
Paten 12.500.000
Common stock 10.000.000
Paid in capital in excess of par common stock stock 2.500.000

c/s 20.000 lembar * Rp 500 10.000.000


Paten 12.500.000
Paid in capital in excess of par common stock stock 2.500.000
Pembelian kembali saham
Alasan perusahaan membeli kembali saham beredarnya
sendiri adalah sbb:
1. Meningkatkan earnings per share dan return on equity
2. Menyediakan saham untuk kontrak kompensasi
pegawai atau untuk memenuhi kebutuhan merger
potensial
3. Menggagalkan usaha pengambilalihan atau untuk
mengurangi jumlah pemegang saham
4. Mempengaruhi harga pasar dengan meningkatkan
permintaan , supaya harga stabil atau meningkat
Saham treasuri
• Reakuisisi saham yang telah dibeli kemudian
ditarik (retirement) atau dijual kembali di masa
yang akan depan
• Jika saham tidak ditarik dari peredaran, maka
disebut saham treasuri
• Saham treasuri tidak digolongkan ke dalam aset
dan mengurangi nilai aset bersih
• Kepemilikan saham treasuri tidak memberikan
hak-hak pemegang saham
Saham Treasuri – PSAK 50 & 55

• Jika entitas memperoleh kembali instrumen ekuitasnya,


maka instrumen tersebut (saham treasuri) dikurangi dari
ekuitas
• Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pembelian,
penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas
entitas tersebut tidak duakui dalam laba rugi
• Saham treasuri tersebut dapat diperoleh dan dimiliki oleh
entitas yang bersangkutan atau oleh anggota lain dalam
kelompok usaha yang dikonsolidasi. Imbalan yang
dibayarkan atau diterima diakui secara langsung di ekuitas
Saham Treasuri - PSAK

• Nilai saham treasuri yang dimiliki diungkapkan


secara terpisah dalam laporan posisi keuangan
atau catata atas laporan keuangan sesuai
dengan PSAK 1 tentang penyajian Laporan
Keuangan
• Entitas mengungkapkan sesuai PSAK 7
pengungkapan Pihka-Pihak berelasi jika saham
treasuri diperoleh oleh pihak-pihak berelasi
Saham Treasuri (contoh)
PT Zhafira menerbitkan 20.000 lembar saham
biasa dengan nilai par Rp 200 pada harga Rp 500
per share. Sebagai tambahan, perusahaan juga
memiliki laba ditahan sebesr Rp 20.000.000
Equity
Common Stock, Rp 200 par, 20.000 shares issued and outstanding 4.000.000
Paid in capital in excess of par common stock stock 6.000.000 diperoleh selisih antara nilai wajar
Retained earning 20.000.000 dan nilai nominal
Total Equity 30.000.000
Nilai nominal = 4.000.000
harga pasar = 10.000.000
= 6.000.000
Contoh Saham treasuri
Kemudian pada tanggal 2 feb PT Zhafira
melakukan reakuisisi saham sebanyak 5.000
lembar dengan harga Rp700
Treasury Stock 3.500.000
Cash 3.500.000

Equity
Common Stock, Rp 200 par, 20.000 shares issued and outstanding 4.000.000
Paid in capital in excess of par common stock stock 6.000.000 diperoleh selisih antara nilai wajar
Retained earning 20.000.000 dan nilai nominal
(-) Treasury Stock (5000 shares) 3.500.000
Total Equity 26.500.000 Nilai nominal = 4.000.000
harga pasar = 10.000.000
= 6.000.000
Saham treasuri (contoh)
Tanggal 2 maret, PT Zhafira menjual kembali
saham treasuri sebanyak 500 lembar dengan
harga Rp1000
Cash 500.000

Trasury Stock 350.000

Paid in Capital-Treasury Stock 150.000


Saham Treasuri (contoh)

Tanggal 2 April PT Zhafira menjual kembali


saham treasurinya sebanyak 500 lembar dengan
harga Rp600
Cash 300.000
Paid in Capital-Treasury Stock 50.000
Trasury Stock 350.000

Paid in Capital-Treasury Stock


02-Apr 50.000 02-Mar 150.000
  Saldo 100.000
Saham Treasuri (contoh)
Tanggal 2 mei PT zhafira menjual kembali saham
treasuri nya sebanyak 1000 lembar dengan harga
Rp550
Cash 550.000
Paid in Capital-Treasury Stock 100.000
Retained Earning 50.000
Treasury stock 700.000

Cash (1000 L *Rp 550) 550.000


Trasury stock ((Rp700*1000 L) 700.000
Paid in Capital-Treasury Stock 100.000 1.000 150

karena nilai nominal >


Selisih (Rp700-Rp550)*1000L (D) 150.000
harga pasar
Saldo kredit 100.000
kekurangannya di (D) Retained Earning 50.000 Nilai nominal Treasury stock Rp 700
harga pasarnya Rp 550
maka selisih nya paid in capital- treasury stock (D)
saldo kredit sebesar Rp 100.000
maka kekurangannya diambil dari saldo retained earning 1000L *Rp50
Karakteristik Saham Preferen

1. Preferensi deviden
2. Preferensi atas aset saat
1. Kumulatif
likuidasi
2. Partisipasi (parsial dan penuh)
3. Dapat dikonversi menjadi
3. Dapat dikonversi
saham biasa
4. Callable
4. Dapat melakukan call
5. Redeemable
atau opsi dapi
perusahaan
5. Tidak memiliki hak suara/
vote
Karakteristik saham preferen

Fitur umum saham preferen:


1. Preferensi deviden
2. Preferensi atas aset saat 1. Kumulatif
likuidasi 2. Partisipasi (parsial dan penuh)
3. Dapat dikonversi menjadi 3. Dapat dikonversi
saham biasa 4. Callable
4. Dapat melakukan call atas 5. Redeemable
opsi dari perusahaan
5. Tidak memiliki hak suara/
vote
Saham preferen (contoh)
PT Zhafira menerbitkan 5000 lembar saham
preferen dengan nilai par Rp300 dengan harga
Rp 1000 perlembar
Cash 5.000.000
Preferen Stock 1.500.000
Paid in capital in excess of par preferen stock 3.500.000

harga pasar 5.000.000


nilai nominal 1.500.000
selisih 3.500.000
harga pasar > nilai nominal = paid capital (K)
harga pasar < nilai nominal = paid capital (D)
Kebijakan deviden
Alasan distribusi deviden tidak dimaksimal kan
berdasarkan jumlah laba ditahan yang tersedia:
1. Memelihara persetujuan dengan kreditur
2. Memenuhi persyaratan regulasi negara / UU PT
3. Membiayai pertumbuhan dan ekspansi
4. Mempengaruhi arus kas/ likuidasi
5. Berjaga terhadap kemungkinan kerugian ddan
masalah likuidasi
Kebijakan deviden
Jenis – jenis deviden:
1. Deviden kas
2. Deviden properti
3. Deviden likuidasi
4. Deviden saham

Semua deviden selain deviden saham mengurangi total ekuitas


perusahaan
Ketika perusahaan mengumumkan deviden saham, perusahaan
tidak membayarkan sejumlah aset atau mengakui kewajiban, tetapi
hanya menerbitkan saham tambahan ke masing-masing pemegang
saham
Deviden kas
Tiga tanggal penting:
• Dewan direksi
mengusulkan 1. Tanggal Pengumuman

pengumuman deviden kas Retained Earning xxxxx

• Deviden kas yang deviden payable xxxxx


diumumkan merupakan
kewajiban (biasanya 2. Tanggal Pencatatan
termasuk kewajiban
No Entry
lancar)
• Perusahaan tidak
mengumumkan atau 3. Tanggal Pembayaran

membayar deviden kas deviden payable xxxxx


pada saham treasuri Cash xxxxx
Deviden Kas - contoh

Tanggal 2 juni PT Zhafira mengumumkan


pembayaran kas deviden Rp200 atas 200.000
saham yang terutang pada tanggal 12 juni
kepada semua pemegang saham yang tercatat
pada tanggal 22 Juni
02-JunTanggal Pengumuman

Retained Earning 40.000.000

deviden payable 40.000.000

22-JunTanggal Pencatatan
No Entry

12-JulTanggal Pembayaran

deviden payable 40.000.000

Cash 40.000.000
Deviden Properti
• Merupakan utang deviden dalam bentuk aset
selain kas
• Properti yang akan didistribusikan ulang ke
dalam nilai wajar, keuntungan dan kerugian
atas selisih nilai properti diakui dalam laporan
laba rugi
Deviden Properti (contoh)
PT Zhafira melakukan transfer kepada pemegang saham beberapa investasinya dalam
bentuk sekuritas seniali Rp 300.000.000 dengan mengumumkan deviden properti
tnggal 12 Desember 2019, untuk didistribusikan tanggal 22 Januari 2020 kepada
pemegang ssaham yang tercatat pada tanggal 2 Januari 2020. pada tanggal
pengumuman, sekuritas tersebut memiliki nilai wajar Rp 200.000.000
12-DesTanggal Pengumuman

Unrealized Holding Gain or Loss 100.000.000

Investment of equity 100.000.000


(Rp 300.000.000- Rp 200.000.000)

Retained Earning 200.000.000

Devidend Property Payable 200.000.000

22-JanTanggal Pembayaran

Devidend Property Payable 200.000.000

Investment of equity 200.000.000


Deviden Likuidasi
• Deviden yang tidak didasarkan pada
pendapatan/ laba ditahan dan mengurangi
ekuitas pemegang saham
• Deviden likuidasi lebih mengimplikasikan
return atas modal investasi daripada profit
yang dihasilkan perusahaan
Deviden Likuidasi
PT Zhafira menerbitkan sebuah deviden kepada
pemegang saham biasa sebesar Rp 220.000.000.
pengumuman menyebutkan bahwa pemegang saham
harus mempertimbangkan Rp 100.000.000 sebagai
pendapatan dan sisanya sebagai pengembalian modal
Tanggal Pengumuman
Retained Earning 100.000.000
Paid in capital in excess of par common stock 120.000.000
deviden payable 220.000.000

Tanggal Pembayaran
deviden payable 220.000.000
Cash 220.000.000
Deviden Saham
• Penerbitan saham sendiri kepada pemegang saham
dengan basis pro rata, tanpa mendapatkan
pembayaran apapun (tidak ada kas masuk dan keluar)
• Ketika saham deviden kurang dari 20-25 % dari saham
biasa yang beredar, maka perusahaan melakukan
transfer nilai wajar dari laba ditahan (deviden saham
kecil)
• Ketika saham deviden lebih dari 20-25% dari saham
yang beredar, maka nilai par dialihkan dari laba
ditahan ke modal saham (deviden saham besar)
Contoh deviden saham
Tanggal Pengumuman
PT Zhafira memiliki
2.000.000 lembar saham Retained Earning 60.000.000
biasa yang beredar Common stock at distribution 40.000.000
dengan nilai par Rp 200
dan laba ditahan sebesar Paid in capital in excess of par common stock 20.000.000
Rp 700.000.000. jika PT Common stock (2.000.000 lembar
Zhafira mengumumkan *Rp200*10%) 40.000.000
10% deviden saham, Nilai wajar (2.000.000 lembar *Rp300*10%) 60.000.000
maka perusahaan
menerbitkan 200.000. Selisih 20.000.000
lembar saham tambahan
kepada pemegang Tanggal Pembayaran
saham. Jika nilai wajar
Common stock at distribution 40.000.000
saham saat ini adalah
Rp300 perlembar maka common Stock 40.000.000
pencatatannya adalah
sbb
Contoh deviden saham
PT Zhafira memiliki Tanggal Pengumuman
2.000.000 lembar
saham biasa yang Retained Earning 120.000.000
beredar dengan Common stock at distribution 120.000.000
nilai par Rp 200 dan
laba ditahan
sebesar Rp
700.000.000. jika PT Common stock (2.000.000 lembar *Rp200*30%) 120.000.000
Zhafira Nilai wajar (600.000 lembar *Rp200) 120.000.000
mengumumkan
30% deviden Selisih -
saham, maka
perusahaan
menerbitkan
Tanggal Pembayaran
600.000. lembar
saham tambahan Common stock at distribution 120.000.000
kepada pemegang common Stock 120.000.000
saham. Jika nilai
wajar saham saat
ini adalah Rp300
perlembar maka
pencatatannya
adalah sbb
Stock Split
• Megurangi nilai pasar saham
• No entry untuk pencatatan stock split
• Mengurangi nilai pasar dan meningkatkan jumlah saham

Ekuitas sebelum 2-for 1 split Ekuitas sesudah 2-for- 1 split

Saham biasa, 2.000.000 lembar Saham biasa, 4.000.000 lembar


dengan nilai par Rp200 400.000.000 dengan nilai par Rp100 400.000.000

Laba ditahan 200.000.000 Laba ditahan 200.000.000

600.000.000 600.000.000
Perbandingan Deviden saham, stock
split dan deviden kas
Dampak pada Pengumuman Pembayaran
deviden kas Deviden Kas Pengumuman dan Distribusi
Deviden Deviden Stock split
Saham Kecil Saham besar

Laba ditahan berkurang tetap berkurang berkurang tetap


Modal saham tetap tetap bertambah bertambah tetap
Agio saham tetap tetap bertambah tetap tetap
Jumlah Ekuitas berkurang tetap tetap tetap tetap
Working capital berkurang tetap tetap tetap tetap
Jumlah aset tetap berkurang tetap tetap tetap
Jumlah saham
beredar tetap tetap bertambah bertambah bertambah
harga pasar nilai par/ dinyatakan nilai lebih harga pasar dengan nilai par
Akuntansi hibah pemerintah (PSAK
61)
Hibah pemerintah, termasuk hibah nonmoneter
pada nilai wajar, tidak boleh diakui sampai
terdapat keyakinan yang memadai bahwa:
a. Entitas akan mematuhi kondisi yang melekat
pada hibah tersebut, dan
b. Hibah akan diterima
Hibah pemerintah diakui dalam laba rugi dengan
dasar yang sistematis selama periode entitas
mengakui sebagai beban atas biaya terkait yang
dimaksudkan akan dikompensasi dengan hibah
Akuntansi Hibah Pemerintah (PSAK
61)
Terdapat dua pendekatan umum untuk akuntansi atas
hibah pemerintah:
 Pendekatan modal: hibah diakui diluar laba rugi dan
 Pendekatan penghasilan: hibah diakui dalam laba
rugi selama 1 periode atau lebih

Hibah pemerintah yang terkait dengan aset, termasuk


hibah nonmoneter pada nilai wajar, disajikan dalam
laporan posisi keuangan, baik disajikan sebagai
penghasilan ditangguhkan atau hibah tersebut dicatat
sebagai pengurang nilai tercatat aset
Penyajian Pada ETAP
Laporan laba rugi dan saldo laba (digabung)
dapat disajikan sebagai pengganti laporan laba
rugi dan laporan perubahan ekuitas, jika
perubahan ekuitas hanya muncul karena:
• Laba /rugi
• Pembayaran deviden
• Koreksi kesalahan periode lalu
• Perubahan kebijakan akuntansi
Penyajian Pada ETAP
Laporan perubahan Ekuitas ETAP menyajikan:
1. Laba/ rigu tahun berjalan
2. Pendapatan dan beban yang diakui langsung
dalam ekuitas
3. Pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan
koreksi kesalahan
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir
periode dari komponen ekuitas
Peredaan PSAK dan SAK ETAP
PSAK SAK ETAP
Pos Minimal Pos minimal lebih sedikit
Pengungkapan distribusi deviden dan Tidak ada
deviden per saham
Tidak diperkenankan Laporan Perubahan ekuitas dan saldo laba
dapat menggantikan laporan laba rugi dan
laporan perubahan ekuitas
Analisis ekuitas
1. Tingkat pengembalian terhadap ekuitas
Laba bersih – dividen preferen
Rata - rata common equity

2. Rasio payout
Deviden kas
Laba bersih – deviden preferen
3. Nilai buku perlembar saham
Ekuitas pemegang saham biasa
Saham yang beredar
Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai