- Konjungtiva Palpebralis
- Konjungtiva Bulbaris
- Konjungtiva Forniks
Konjungtivitis
Klamidi
Bakteri Virus Alergi
a
Bakteri
Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, dan Neiserria gonorrhoeae
Klamidia
Alergi
Viral
- Keratokonjungtivitis Epidemika
Penyebabnya adalah adnovirus Konjungtivitis Molluscum Contagiosum
tipe 8 dan 19. Nodul moluskum di margo palpebralis atau
Gambaran klinisnya adalah bersifat di kulit palpebra dan alis, bisa menyebabkan
akut dengan hiperemia, mata berair konjungtivitis folikular kronis unilateral, keratitis
terus, rasa tidak nyaman, dan fotofobia. superior, dan mikropannus superior (infiltrasi
pembuluh darah ke lapisan superfisial kornea,
bisa meluas sampai ke pupil sehingga
mengganggu penglihatan). Nodul ini harus di
angkat untuk menyembuhkan konjungtivitisnya.
Konjungtivitis Klamidia
Trakoma
Penyebabnya adalah Clamydia trachomatis
serotipe A, B, Ba, dan C.
Gambaran klinisnya adalah ditemukan folikel pada
konjungtiva bulbi dan konjungtiva palpebra,
infiltrat papil yang difus, sikatriks konjungtiva.
Konjungtivitis Alergi
Konjungtivitis Vernal
Konjungtivitis Klamidia
Terjadi dalam 5-14 hari setelah
dilahirkan. Penularan melalui jalan lahir.
Gejala klinisnya adalah reaksi papilar, akut,
dan sekret mukopurulen
Konjungtivitis Gonokokus
Terjadi 1-3 hari setelah dilahirkan,
juga melalui jalan lahir. Biasanya ibu
tertular pada trimester terakhir dari
suaminya yang menderita gonore.
Gejalanya adalah bersifat hiperakut, sekret
purulen, kemosis, dan dapat terjadi
membran atau pseudomembran.
EPIDEMIOLO
GI
• Virus merupakan penyebab hingga 80% dari semua kasus Konjungtivitis
akut.
• Tingkat akurasi klinis dalam mendiagnosis konjungtivitis virus kurang
dari 50% dibandingkan dengan konfirmasi laboratorium. Banyak kasus
yang salah didiagnosis sebagai konjungtivitis bakteri.
• Antara 65% dan 90% kasus konjungtivitis virus disebabkan oleh
adenovirus.
• Angka kejadian bakteri konjungtivitis akut adalah 135 kasus per 10.000
populasi di US, yang merupakan 18,3%-57% dari seluruh kasus
konjungtivitis di US.
PATOFISIOLOGI
Bakteri, virus,
Hiperemi konjungtiva Mata tampak merah
alergen
Dilatasi pembuluh
Infeksi pada konjungtiva Hipertrofi papila
konjungtiva posterior
Vernal Neonatal
• Vasokonstriktor • Tetrasiklin
• Antihistamin • Eritromisin
PROGNOSIS