THERMODIN Farmasi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 28

THERMODINAMIKA

FARMASI
THERMODINAMIKA

 Pengertian Menurut Bahasa


 Termodinamika berasal dari bahasa Yunani, yaitu
thermos yang berarti panas, dan dynamic yang
berarti perubahan.
 Termodinamika adalah suatu ilmu yang
menggambarkan usaha untuk mengubah kalor
(perpindahan energi yang disebabkan perbedaan
suhu) menjadi energi serta sifat-sifat
pendukungnya
Hukum-Hukum Termodinamika
 A. Hukum Awal (Zeroth Law/Hukum ke-0)
Bunyi Hukum Termodinamika 0 : "Jika dua
sistem berada dalam kesetimbangan
termal dengan sistem ketiga, maka
mereka berada dalam kesetimbangan
termal satu sama lain“
 Sejarah Perkembangan Hukum ke-0 Termodinamika
 Pada dasarnya, termodinamika adalah ilmu yang
mempelajari tentang panas sebagai energy yang mengalir.
Oleh karena itu, sejarah berkembangnya ilmu
termodinamika berawal sejak manusia mulai
“memikirkan” tentang panas.
 Orang yang pertama kali melakukannya adalah
Aristoteles (350 SM). Dia mengatakan bahwa panas
adalah bagian dari materi atau materi tersusun dari panas.

 Penalaran yang dilakukan oleh Aristoteles diteruskan
oleh Galileo Galilei (1593) yang menganggap bahwa
panas adalah sesuatu yang dapat diukur dengan
penemuannya berupa thermometer air.
 Beberapa abad setelahnya Sir Humphrey Davy dan
Count Rumford (1799) menegaskan bahwa panas
adalah sesuatu yang mengalir. Kesimpulan ini
mendukung prinsip kerja thermometer, tapi
membantah pernyataan Aristoteles. Seharusnya
Hukum ke-0 Termodinamika dirumuskan saat itu,
tapi karena termodinamika belum berkembang
sebagai ilmu, maka belum terpikirkan oleh para
ilmuwan.
 Penalaran Aristoteles yang diteruskan oleh Galileo Galilei
 Pada awalnya hokum termodinamika di bangun hanya
ada tiga. Pada awal abad 18 para ilmuan menyadari
bahwa ada hokum lain yang di perlukan yang menjadi
dasar dari semuanya.kalau dilihat dari urutanya. Hukum
ini mestinya di tempatkan di urutan ke empat setelah tiga
hokum yang sebelum nya namun karna properti suhu
adalah awal dari cerita kalor, sepertinya tdak mungkin
sebagai hukum terakhir dan jika di tempatkan pertama
akan mengubah semua susunan literatur yang sudah di
pahami stiap ilmuan.
 Sebagai alternative, salah satu ilmuan Ralph H,fowler
dating dengan alternative ketiga yang memecahkan
dilemma ‘HUKUM KE NOL’
 Teknologi yang terkait dengan konsep Hukum
ke-0 Termodinamika yaitu :
 Penerapan termodinamika secara teknik (dalam
perencanaan) yaitu :
 - Refrigerasi dan Pengkondisian Udara
 - Pembangkit Daya Listrik
 - Motor Bakar
 - Sistem pemanasan surya
 - Pesawat Terbang
 - Dan sebagainya
B. Hukum Pertama
 1. Bunyi Hukum Termodinamika 1 : "Energi tidak dapat
diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah
bentuknya saja."
2. Rumus/Persamaan 1 Termodinamika:
Q = W + ∆U
menerima +
 Q = kalor/panas yang diterima/dilepas (J) melepas -
 W = energi/usaha (J) melakukan +
menerima -
 ∆U = perubahan energi (J)
 Satuan Joule/kalori
 1 J = 24 kalori atau 1kalori =24 joule
 Hukum kekekalan Energi adalah hukum yang
mendasari hukum Thermodinamika 1
 jadi energi adalah kekal
 Pada Thermodinamika tersebut

Sistem : segala sesuatu yang ditinjau/


diperhatikan
Lingkungan adalah segala sesuatu diluar
sistem
Proses Thermodinamika
 Isobarik ( tekanan tetap)
 Isothermal ( Suhu Tetap)
 Ishokorik (Volume tetap)
 Adiabatik Q=0 = tidak ada kalor masuk/keluar
sistem( jadi isolatornya baik)
 Dasar dari thermodinamika ini tetap dengan
hukum Gas ideal
PV=nRT
Jadi harus memahami hukum persamaan gas ideal
 3. Hukum 1 Termodinamika dibagi menjadi empat proses, yaitu
 a. Proses Isobarik (tekanan tetap)
Proses isobarik adalah proses perubahan gas
dengan tekanan tetap. Pada garis P – V
proses isobarik dapat digambarkan seperti
pada berikut.

 Proses isobarik
Usaha proses isobarik dapat ditentukan dari luas kurva di bawah
gra fik P – V.
 b. Proses Isotermis (suhu tetap)
 Proses isotermis adalah proses perubahan gas dengan
suhu tetap. Perhatikan grafik pada Gambar berikut.

P₁V₁=P₂V₂

 Proses isotermis
Pada proses ini berlaku hukum Boyle.
Karena suhunya tetap maka pada proses isotermis ini
tidak terjadi perubahan energi dalam ∆U=O . Sedang
usahanya dapat dihitung dari luas daerah di bawah
kurva,
 c. Proses Isokhoris (volume tetap)
 Proses isokhoris adalah proses perubahan gas
dengan volume tetap. Pada grafik P.V dapat
digambarkan seperti pada Gambar berikut.

Proses isokhoris
Karena volumenya tetap berarti usaha pada gas ini nol,
 d. Proses Adiabatis (kalor tetap)
 Pada proses isotermis sudah kita ketahui, U = 0 dan pada
proses isokoris, W = 0. Bagaiaman jika terjadi proses
termodinamika tetapi Q = 0 ?

 Proses adiabatis
Proses yang inilah yang dinamakan proses adiabatis.
Berdasarkan hukum I Termodinamika maka proses adiabatis
memiliki sifat dibawah.
 . Proses Gabungan
 Proses-proses selain 4 proses ideal diatas dapat
terjadi. Untuk memudahkan penyelesaian dapat
digambarkan grafik P – V prosesnya. Dari grafik
tersebut dapat ditentukan usaha proses sama dengan
luas kurva dan perubahan energi dalamnya
 Sedangkan gabungan proses adalah gabungan dua
proses adiabatis yang berkelanjutan. Pada gabungan
proses ini berlaku hukum I termodinamika secara
menyeluruh
Hukum Kedua
 Bunyi Hukum Termodinamika 2 : "Kalor mengalir
secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan
dalam arah kebalikannya.“

 Formulasi Kelvin-Planck atau hukum termodinamika


kedua menyebutkan bahwa adalah tidak mungkin
untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja
dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah
energi panas yang diperoleh dari suatu reservoir pada
suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik.
 Hukum II Termodinamika memberikan batasan-batasan
terhadap perubahan energi. Hukum Kekekalan Energi yang
dinyatakan dalam Hukum I Termodinamika menyatakan
bahwa energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.
 Misalnya, perubahan usaha (energi potensial) menjadi
energi kalor atau sebaliknya. Akan tetapi, tidak semua
perubahan energi yang terjadi di alam ini prosesnya dapat
dibalik seperti pada Hukum I Termodinamika.
 Contoh, sebuah benda yang jatuh dari ketinggian h
sehingga menumbuk lantai. Pada peristiwa ini terjadi
perubahan energi kinetik menjadi energi kalor (panas) dan
sebagian kecil menjadi energi bunyi. Mungkinkah energi-
energi kalor dapat berubah menjadi energi kinetik dan
menggerakkan benda setinggi h? Jelas bahwa hal ini akan
terjadi, meskipun benda kita panaskan terus-menerus.
 Bagan transfer kalor pada mesin pemanas

 Hukum II Termodinamika
 Hukum II Termodinamika memberikan batasan-batasan terhadap
perubahan energi yang mungkin terjadi dengan beberapa
perumusan.

 Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus,


menerima kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya
menjadi energi atau usaha luas (Kelvin Planck).
 Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus
mengambil kalor dari sebuah reservoir rendah dan memberikan
pada reservoir bersuhu tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar
(Clausius).
 Pada proses reversibel, total entropi semesta tidak berubah dan
akan bertambah ketika terjadi proses irreversibel (Clausius).
 Pengertian Entropi
 Termodinamika menyatakan bahwa proses alami
cenderung bergerak menuju ke keadaan
ketidakteraturan yang lebih besar. Ukuran
ketidakteraturan ini dikenal dengan sistem
entropi. Entropi merupakan besaran
termodinamika yang menyerupai perubahan
setiap keadaan, dari keadaan awal hingga
keadaan akhir sistem. Semakin tinggi entropi
suatu sistem menunjukkan sistem semakin tidak
teratur. Entropi sama seperti halnya tekanan dan
temperatur, yang merupakan salah satu sifat dari
sifat fisis yang dapat diukur dari sebuah sistem
 Mesin Pendingin
 Mesin pendingin merupakan peralatan yang prinsip kerjanya
berkebalikan dengan mesin kalor. Pada mesin pendingin
terjadi aliran kalor dari reservoir bersuhu rendah ke reservoir
bersuhu tinggi dengan melakukan usaha pada sistem.
Contohnya, pada lemari es (kulkas) dan pendingin ruangan
(AC). Bagan mesin pendingin dapat dilihat pada gambar
berikut.
 Q1 = kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi ( J)
 Q2 = kalor yang diserap pada reservoir suhu rendah ( J)

Bagan proses penyerapan kalor pada


mesin pendingin
 Penerapan hukum II termodinamika dapat
diamati pada proses mengalirnya kalor pada
mesin pemanas seperti ditunjukan pada gambar
berikut.

Bagan penerapan hukum II
termodinamika pada mesin pemanas
D. Hukum Ketiga
 Bunyi Hukum Termodinamika 3 :
 "Suatu sistem yang mencapai temperatur nol
absolut, semua prosesnya akan berhenti dan
entropi sistem akan mendekati nilai minimum."
 "Entropi benda berstruktur kristal sempurna pada
temperatur nol absolut bernilai nol."
 entropi (besaran termodinamika yang menyertai
suatu perubahan setiap keadaan dari awal sampai
akhir sistem dan menyatakan ketidakteraturan
suatu sistem)
 Aplikasi hukum ketiga termodinamika
 Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur
nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu
sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda
berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut
bernilai nol. Teori termodinamika menyatakan bahwa panas
(dan tekanan gas) terjadi karena gerakan kinetik dalam
skala molekular. Jika gerakan ini dihentikan, maka suhu
material tersebut akan mencapai 0 derajat kelvin.
Aplikasinya yakni kebanyakan logam bisa menjadi
superkonduktor pada suhu sangat rendah, karena tidak
banyak keacakan gerakan kinetik dalam skala molekular
yang mengganggu aliran elektron (Rahma, 2015).
Ringkasan
 Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem
termodinamika, yaitu:

 • Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika


 Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang
dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu
dengan lainnya.

 • Hukum Pertama Termodinamika


 Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan
perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup
sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam
sistem dan Kerja yang dilakukan terhadap sistem.
 • Hukum kedua Termodinamika
 Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum
ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem
termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring
dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.

 • Hukum ketiga Termodinamika


 Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol
absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem
mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti
dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini
juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal
sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
 Entropi adalah ukuran banyaknya energi/kalor
yang tidak dapat di ubah menjadi usaha
 Entropi ini adalah fungsi keadaan awal dan
akhir

Anda mungkin juga menyukai