Anda di halaman 1dari 28

AUDIT KREDIT

ANDIKA SURYA KUSUMA


(18.05.52.0142)
Pengertian Kredit menurut Undang –
Undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun
1992, yaitu
Penyediaan uang / tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan / kesepakatan
pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan.
Kredit yang diberikan oleh bank dapat didefinisikan sebagai
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

Kredit Rekening Kredit dengan


Revolving Trust Receipt
Koran Angsuran
Fasilitas yang Facility
Fasilitas yang (Installment)
memberikan Pemberian fasilitas
memberikan Pemberian sejumlah
kesempatan kepada kepada debitur untuk
kesempatan kepada kredit dengan
debitur untuk menarik membayar tagihan
debitur untuk menarik pengembalian melalui
kredit yang dan negosiasi bank
dana melalui rekening angsuran yang
dibutuhkan sampai atas L/C yang dibuka.
sepanjang tidak ditetapkan sesuai
sejumlah plafon yang Barang tersebut
malampui plafon perjanjian. Periode
disetujui. Berupa berupa bahan baku
tertentu. Berupa cek, angsuran dapat
promosory note atau barang
bilyet giro atau surat berbentuk bulanan, 2
dengan kelipatan serta kebutuhan produksi
perintah pemindah bulanan, triwulanan
jangka waktu tertentu. lainya
bukuan lainya. atau 6 bulanan.
Risiko kredit
Suatu risiko kerugian yang disebabkan oleh ketidak
mampuan dari debitur atas kewajiban pembayaran utangnya
baik utang pokok maupun bunganya ataupun keduanya.

Jenis-Jenis Risiko Kredit


1. Sovereign Credit Risk
2. Corporate Credit Risk
3. Retail Customer Credit Risk
Manajemen Kredit
manajemen perkreditan pada dasarnya merupakan suatu proses yang terintegrasi antara sumber –
sumber dana kredit, alokasi dana yang dapat dijadikan kredit dengan perencanaan, pengorganisasian,
pemberian, administrasi dan pengamatan kredit.

1. Prinsip 5C 
merupakan sistem yang 1. Character 2. Capacity
3. Capital
digunakan bank atau pemberi
pinjaman lainnya untuk
mengukur kelayakan kredit dari
seorang calon debitur
(peminjam). 4. Collateral 5. Condition
Of economy
1. Character 4. Collateral
Prinsip ini dilihat dari segi kepribadian Prinsip ke-empat yang perlu diperhatikan. Umumnya,
atau karakter calon peminjam / nasabah. semakin besar nilai agunan atau jaminan yang
Hal ini akan dinilai dari hasil diberikan untuk pengajuan pinjaman maka akan
wawancara antara Customer semakin besar pula poin penilaiannya. 
Service dengan nasabah yang hendak
mengajukan kredit dengan pertanyaan
seputar latar belakang, kebiasaan hidup,
pola hidup nasabah, dan lain-lain. 3. Capital
Yakni terkait akan kondisi aset dan
kekayaan yang dimiliki calon
peminjam, khususnya nasabah yang
mempunyai sebuah usaha.

5. Condition
2. Capacity
Prinsip ini dipengaruhi oleh faktor di luar dari
Prinsip ini adalah yang menilai
pihak bank maupun nasabah/calon peminjam.
nasabah dari kemampuan nasabah
Misalnya, usia minimal peminjam, jumlah
dalam mengelola keuangan pribadinya
pinjaman, atau kondisi lainnnya yang telah
atau usaha yang dimilikinya.
ditetapkan oleh bank kepada nasabahnya.
2. Pengikatan Kredit
Untuk memriksa pengikatan kredit, pertama auditor harus
memiliki data kredit nasabah atas dasar keputusan kredit yang
ditetapkan oleh komite kredit. Data ini menyangkut semua syarat
kredit dan telah mendapat pensahan dari komite kredit. Kemudian
bandingkan dengan pengikatanya, bank perjanjian kredit (PK)
maupun pengikatan dan penguasahaan angunan dan jaminan
lainya.

3. Pengikatan Angunan
Kelengkapan surat-surat angunan menjadi tidak berarti apabila
tidak dilengkapi dengan pengikatan angunan secara lengkap dan
benar. Untuk itu, pada tahap ini dilakukan pengujian kebenaran
dan kelengkapan pengikatanya.
Prosedur Audit
Proses pembentukan dan aspek hukum
menjelaskan lebih jauh bahwa pertama kredit
sindikasi melibatkan lebih dari satu Lembaga
pembiayaan dalam satu fasilitas sindikasi.
Kedua menyatakan definisi tersebut bahwa
kredit yang diberikan berdasarkan syarat-syarat
dan ketentuan yang sama bagi masing-masing
peserta sindikasi. Ketiga definisi tersebut
menegaskan hanya ada satu dokumentasi
kredit, karena dokumentasi ini menjadi
pegangan bagi semua bank peserta sindikasi
secara bersama-sama. Keempat sindikasi
tersebut diadministrasikan oleh satu agen yang
sama bagi semua bank peserta sindikasi. Bila
tidak demikian halnya, terpaksa harus ada
serangkaian fasilitas bilateral (dua pihak).
1. Permohonan kredit
Nasabah mengajukan permohonan dan bank mencari informasi tentang nasabah dan bisnisnya dari berbagai
sumber, termasuk bank to bank information. Informasi ini akan digunakan selanjutnya untuk bahan analisis
kredit.
a. Pastikan bahwa fasilitas diberikan setelah debitur mengajukan surat permohonan.
b. Surat pemohon yang asli dari debitur jarus disimpan dalam file jaminan kredit
c. Surat pemohon harus ada minimal sejak kredit pertama kali diberikan
d. Dalam hal ini bank yang justru mendekati dan menawarkan kredit kepada nasabah yang baik. Dalam hal ini
auditor harus meneliti apakah industry nasabah termasuk dalam pasar sasaran. Selain itu, perlu dibuktikan
adanya kunjungan petugas bank ke lokasi nasabah dan surat dari bank yang meminta n asabah untuk
memniayai proyek tersebut.
e. Periksa apakah semua data nasabah telah ditekliti dengan baik oleh R-O
f. Periksa apakah cara-cara yang digunakan audit dalam mempersiapkan analisi kreditnya sudah berjalan
dengan benar.
2. Persetujuan kredit 3. Penentuan plafon kredit
Setiap fasilitias yang tercatan dalam neraca Teliti kewajaran plafon yang diberikan
harus dilengkapi dengan surat keputusan kepada debitur. Pastikan tidak terdapat
kredit yang ditandatangani oleh komite indikasi under finance atau over finance
kredit secara lengkap. Untuk fasilitas diatas yang dapat mempengaruhi usaha debitur.
jumlah limit cabang harus ada persetujuan Disamping itu, pastikan juga bahwa plafon
dari kantor pusat.(bandingkan plafon kredit bukan semata-mata memaksimalkan plafon
dengan wewenang anggota komite kredit cabang dan menghindari persetujuan kantor
dan bandingkan tingkat bunga yang di pusat ( splitting credit ).
bebankan dengan yang berlaku saat
pemberian kredit).
Fasilitas kredit berjangka waktu satu tahun,
surat keputusan kredit seharusnya harus di
tinjau secara periodic, misalnya dua bulan
sebelum jatuh tempo kredit
Perikatan Kredit

Secara garis besar pengikatan terhadap fasilitas kredit dibagi menjadi 2 bagian yaitu: pengikatan kredit dan
pengikatan angunan. Pengiktan kredit berlaku sebagai akad induk. Sebagai pengikatan angunan besifat
tambahan.

1. Jenis-jenis pengikatan kredit :

a. Otentik
Pengikatan dilakukan didepan pejabat yang berwenang. Mengingat pejabat yang berwenang adalah notaris, maka
pengikatan ini disebut juga pengikatan notarial.
b. Dibawah tangan (intern)
Pengikatan yang dilakukan tanpa dihadiri oleh pejabat yang berwenang. Karena dilakukan sendiri antara bank
dan debitur. Maka jenis ini disebut juga pengikatan intern
2. Dokumentasi
a. Periksa apakah akta perjanjian kredit (baik intern maupun notarial) telah dibuat atas
setiap fasilitas kredit, serta asli akta tersebut telah disimpan defile jaminan kredit
b. Akta perjanjian kredit yang dilakukan secara internal dibuat diatas formular standar
yang berlogo bank. Akta yang dibuat diatas formulir standar ini harus tewlah diisi
lengkap pada saat kredit diberikan. Setiap materi perjanjian (plafon, suku bunga,
jangka waktu, serta klausul lainya) harus dibubuhi paraf debitur sebagai tanda
persetujuan.
c. Untuk akta notarial, bagian akta yang disimpan oleh bank adalah grosse akta. Salah
satu ciri grosse akta adalah adanya kalimat demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang
maha esa pada bagian depan akta.
d. Akta notarial yang belum diserahkan harus dibuktikan dengan covernotes dan notaris
pembuat akta tersebut.
e. Akta notarial yang belum diserahkan notaris setelah 3 bulan mintakan penjelasan dari
bagian legal. Apabila diperlukan, mintakan konfirmasi ulang kepada notarisnya.
3. Keabsahan 4. Materi Pengikatan
a. Untuk akta intern, pastikan bahwa a. Pastikan bahwa seluruh jenis fasilitas kredit
tanda tangan debitur pada akat yang diberikan telah disebutkan dalam akad
kredit sudah di verifikasi oleh kredit. Priksa Kembali sesuai plafon,jangka
petugas bank. waktu dan syarat-syarat lainnya seperti yang
b. Untuk akta notarial pastikan di tentkan dalam keputusan kredit.
Kembali bahwa pihak debitur b. Teliti bahwa bentuk perikatan agunan telah
yang menghadap sama dengan digunakan dengan tepat. Sesuai dengan
saran dalam hasil analisis yuridis status kepemilikan dan sifat hubungan antara
debitur dan pemilik agunan. Untuk agunan
berupa sertifikat tanah, pastikan bahwa
suami istri pemilik jaminan telah
memberikan persetujuan
c. Pastikan bahwa perubahan atau
perpanjangan kredit yang diikuti dengan
perubahan struktur agunan telah diikan
dengan pembaruan kredit (Novatie).
Eksistensi Agunan

Dalam tahap ini, focus audit ditujuakan kepada kelengkapan surat-surat bukti kepemilikan agunan.
Untuk itu, data keputusan kredit menjadi pembandingannya dan data dalam perjanjian kredit
dievaluasi satu dengan lainya. Yang kemudian dibandingkan dengan agunan yang dikuasai bank yang
bersangkutan.
Kriteria dasar yang harus digunakan pada saat memeriksa agunan adalah
a. Debitur harus mempunyai hak secara yuridis terhadap agunan tersebut
b. Agunan harus dapat diuangkan dalam waktu cepat pada saat harus di eksekusi
c. Bank harus mengontrol jaminan tersebut dalam arti bahwa debitur tidak dapat menjualnya tanpa
sepengetahuan bank
d. Kepentingan bank atas agunan tersebut harus dilindungi
e. Surat atau bukti kepemilikan agunan harus asli
f. Setiap pengeluaran agunan harus dengan persetujuan pihak yang menyetujui pemberian kredit
g. Tanda terima jaminan dan bukti pengeluaran agunan harus di tandatangani oleh dua orang sebagai
bukti dual custodial
1. Tanah dan bangunan

 Pastikan bahwa sertifikat tanah yang diagukan  Untuk agunan berupa sertifikat Hak Guna Bangunan,
telah dikuasai bahwa disimpan dalam file hak sewa dan hak pakai, pastikan bahwa hak-hak
jaminan kredit tersebut diatas masih berlaku dan belum jatuh tempo.
 Pastikan bahwa sertifikat tersebut telah  Priksa kronologi kepemilikan sertifikat oleh debitur.
diverifikasi ke asliannya ke badan pertanahan Untuk fasilitas non KPR,kepemilikan sertifikat atas
nasional (BPN) oleh petugas bank nama debitur tidak boleh terjadi pada saat atau setelah
 Cocokan kepemilikan sertifikan dengan yang kredit di berikan. Hal ini dapat dilihat pada tanggal
disebut dalam surat keputusan kredit. Demikian akta jual beli atau pada keterangan perubahan nama
juga dengan lokasi,luas,jenis hak atas tanah pemilik dalam sertifikat,
yang tercantu dalam sertifikat  Sertifikat yang masih dalam proses harus di lengkapi
 Teliti Kembali apakah sertifikat tersebut tidak dengan cover noters dari notaris yang ditunjuk bank
di bebani hak tanggungan kreditur lain. Apabila pengurusnnya.
sertifikat tersebut masih dibebani suatu hak,  Sertifikat yang masih dalam proses pengurusan
mintakan penjelasan kebagian legal mengenai setelah enam bulan, mintakan penjelasan dari petugas
permasalahan yang di hadapi sehingga roya bank mengenai kemajuan laporannya atau kendala
tidak segera dilakukan. yang dihadapi. Apabila diperlukan konfirmasi ulang
kepada notaris yang mengurus.
3. Kendaraan
a. Pastikan bahwa BPKB kendaraan telah dikuasai
bank dan sesuia jenisnnya seperti yang disebutkan
2. Kapal dalam keputusan kredit.
a. Pastikan bahwa surat bukti b. Pastikan bahwa BPKB tersebut telah
pendaftaran kapal (asli) telah ditandatangani pemilik kendaraan
dikuasai bank. c. BPKB yang masih dalam proses harus di lengkapi
b. Teliti Kembali bahwa kapal dengan cover notes dari dealer. Periksa cover notes
yang tercantum dalam surat dealer antara lain mengenai :
pendaftaran kapal minimal 1. Apakah telah dilengkapi dengan klausal bahwa
40m3 apabila BPKB selesai diurus,pihak dealer akan
menyerahkannya langsung
kepada bank.
2. Apakah cover notes dealer tersebut telah
diverifikasi keabsahannya oleh petugas bank
d. BPKB yang masih dalam proses pengurusan setelah
tiga bulan, mintakan penjelasan dari petugas bank
mengenai kemajuan laporannya atau kendala
yang di hadapi .
4. Mesin-mesin 5. Stok atau Persediaan Barang
a. Pastikan bahwa faktur atau kwitansi asli a. Persediaan apakah telah diterima daftar
mesin-mesin yang menjadi agunan telah barang yang telah ditandatangani debitur.
dikuasai bank dan diteliti keabsahannya Daftar barang ini harus sama tercantum
b. Cocokan faktur atau kwitansi dengan surat dalam surat keputusan kredit serta
keputusan kredit baik mengenai peningkatannya.
nilai,jenis,maupun spesifikasinya b. Pastikan bahwa laporan persediaan barang
c. Untuk mesin-mesin yang dibeli secara cukup mutakhir serta tidak menyimpang
impor,harus dilengkapi dengan faktur asli dari penyusutan.
d. Mesin-mesin yang di produksi oleh
perushaan didalam negri yang dikenal
dengan reputasinya,juga harus dilengkapi
dengan faktur. Untuk mesin-mesin local eks
perushaan yang tidak dikenal luas, faktur
dapat diganti berupa kwitansi penjualan
yang sebelumnya telah diverifikasi oleh
petugas bank
e. Faktur yang dicacat bukan atas nama
debitur harus dilengkapi dengan kwitansi
penjualan dari pemilik sebelumnya.
6. Emas 7. Standby L/C
a. Pastikan bahwa agunan secara a. Periksa bahwa L/C yang ,menjadi agunan telah diterima bank.
fisik telah dikuasai dan disimpan Pastikan bahwa L/C tersebut telah di test keabsahannya oleh
dengan aman dalam khasanah petugas bank
utama b. Penerbit L/C harus berasal dari negara yang tidak dilarang
b. Periksa apakah terdapat kwitansi oleh Bank Indonesia
pembelian emas tersebut atas c. Bank penerbit L/C harus memiliki hubungan koresponden
nama debitur. Verifikasi keaslian apabila L/C berasal dari non correspondent bank. L/C tersebut
kwitansi tersebut serta kesesuaian harus dikonfirmasi oleh bank koresponden
spesifikasinya seperti yang di d. Periksa L/C tersebut baik mengenai nilai,persyaratan dan
sebutkan dalam keputusan kredit masa berlakunya
8. Deposit atau Tabungan
a. Periksa apakah bilyet (asli) deposito telah disimpan dalam file jaminan kredit. Deposito yang dapat
digunakan hanya yang diterbitkan oleh bank sendiri.
b. Pastikan bahwa bilyet deposito dan slip pencairan deposito tersebut telah dibubuhi stemple “digunakan”.
Stempeltersebut minimal harus dibubuhkan pada slip pencairan.
c. Cocokan nilai deposito agunann dengan daftar deposito pertanggal audit.
d. Pastikan bahwa dalam status data deposito tersebut di computer telah dicantumkan tanda status “Agunan
Kredit”
e. Untuk tabungan, tambahkan prosedur di atas dengan audit apakah tabungan,tambahkan prosedur di atas
dengan audit apakah tabungan tersebut di blok dalam computer sebesar nilai yang digunakan
9. Saham
a. Periksa apakah surat saham yang menjadi agunan telah dikuasai bank dan disimpan dalam file jaminan
kredit
b. Untuk saham perdana, saham harus tercatat atas nama debitur. Apabila tidak, pada saat kredit diberikan
saham tersebut harus sudah dibalik nama ke debitur mellaui perusahaan sekuritas dan disahkan oleh
emiten
c. Untuk saham dari pasar sekunder (dibeli melalui bursa saham) harus dilengkapi dengan nota pembelian
dari perusahaan sekuritas atas nama debitur serta formular bukti transaksi dari bursa efek
d. Periksa apakah tanggal pembelian saham tersebut bukan setelah kredit diberikan. Untuk saham perdana
hal ini dapat diketahui dari tanggal penerbitan saham, sedang untuk saham dari secondary market
diketahui dari nota pembelian
e. Pastikan bahwa agfunan bukan termasuk dalam katagori saham tidur serta nilai terkahirnya tidak
menyimpang dari ketebtuan penerimaan agunan saham
10. Jaminan pihak ketiga 11. Piutang dagang
a. Periksa apakah surat jaminan asli a. Periksa apakah jaminan piutang dagang telah
telah diterima bank dan disimpan dilengkapi dengan surat keterangan mengenai
dalam file jaminan kredit. Teliti pembayaran (SPK) dari pihak yang berhutang
Kembali apakah klausal yang kepada debitur. Surat tersebut harus memuat :
tercantum telah sesuai dengan 1. jenis transaksi pembayaran
persyaratan dalam surat keputusan 2. penetapan waktu pembayaran
kredit 3. klausal pembayran akan dilakukan melalui
b. Jaminan perusahaan harus dibuat bank
secara notarial, sedang jaminan b. Pastikan bahwa pada saat audit dilakukan, penetapan
pribadi dapat dibuat secara intern waktu pembayaran belum terlampaui
(dibawah tangan)
Perikatan Agunan

Bentuk dari pengikatan agunan adalah bersifat tambahan. Dengan demikian, kebenaran/kesempurnaan pengikatan agunan
menjadi tidak berarti apabila pengikatan induknya (perjanjian kredit/akad kredit) jtidak sempurna atau memiliki cacat hukum.
Langkah-langkah yang dilakukan:
1. Tanah dan bangunan
a. Undang-undang No. 4 tahun 1996 menyebutkan bahwa tanah yang dapat dibebani Hak Tanggunan adalah tanah Hak Milik
(SHM), Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Hak Guna Usahan (SHGU). Sesuai dengan kebijakan bank pada umumya,
pengikatan agunan kredit berupa ha katas tanah pada saat kredit diberikan dilakukan melalui Hak Tanggunan.
b. Periksa apakah agunan berupa SHM, SHGB dan SHGU telah diikat dengan hak Tanggunan secara notarial
c. Pengikatan juga harus dilakukan terhadap agunan tanah yang belum memiliki suatu hak, namun telah diajukan proses
pengajuan untuk memperoleh hak (Konversi).
d. Pastikan bahwa akta hak tanggunan dibuat dengan menunjukan pada akad kreditnya
e. Cocokan luas tanah, lokasi, pemilik, nomor sertifikat dan keterangan lainya dalam akta pemasangan hak tanggunagan
tersebut dengan sertifikat pemiliknya
f. Pastikan bahwa suami/isteri pemilik agunan telah menyetujui pengikatan hak tanggungan ini. Untuk sertifikat pemulikan
atas nama perusahaan teliti kewenangan pihak yang mewakili dalam akta pendirian dan perubahan perusahaan yang
bersangkutan
g. Untuk agunan berupa sertifikat hak pakai dan hak sewa, pengikatan juga dapat dilakukan dengan hak tanggungan
2. Kapal 3. Kendaraan
Pengikatan terhadap agunan kapal sama a. Pastikan bahwa kendaraan agunan telah diikat dengan
dengan pengikatan sertifikat hak milik, hak FEO (Fiduciare Eigendom Overdcacht) secara benar
guna bangunan dan hak guna usaha yaitu b. Akta FEO dapat dibuat secara notarial maupun bawah
hak tanggungan tangan
c. Cocokan spesifikasi dan seluruh keterangan kendaraan
agunan yang tercantum dalam BPKB dengan akta FEO-
nya
d. Periksa apakah kendaraan yang diagunkan telah diajukan
pemblokiranya kepada pihak kepolisian
4. Mesin-mesin 5. Persediaan barang
a. Pastikan bahwa mesin-mesin agunan a. Pastikan bahwa persediaan barang yang
telah diikat dengan FEO baik secara diagunkan telah diikat dengan FEO baik
notarial maupun bawah tanah secara notarial maupun bawah tangan.
b. Mesin-mesin yang melekat/tertanam Dalam akta FEO ini harus diuraikan dengan
pada bangunan pengikatan dilakukan jelas jenis serta nilai persediaan barang yang
dengan SKMH. Pastikan bahwa diagunkan
bangunan tempat mesin berada dibawah b. Akta FEO harus dilengkapi dengan klausul
penguasaan pihak lain bahwa debitur wajib memberikan laporan
c. Cocokan spesifikasi dan seluruh posisi persediaan barang secara
keterangan mesin-mesin yang berkala/periodik
tercantum dalam faktur dengan akta
FEO nya
6. Emas
7. Standby L/C
Pengikatan terhadap agunan emas
Pada dasarnya, agunan standby L/C bersifat
dilakukan dengan gadai. Untuk itu,
jaminan pihak ke 3. Untuk itu audit pengikatan
periksa pengikatan gadainya yang
terhadap agunan ini cukup dilakukan terhadap
dilengkapi dengan surat kuasa
eksistensi L/C
menjual.
8. Deposito/Tabungan 9. Saham
a. Periksa adanya surat kuasa menjaminkan terhadap a. Periksa adanya surat kuasa menjual
deposito/tabungan yang digunkan terhadap saham yang digunkan
b. Verifikasi tanda-tanda dalam surat kuasa tersebut b. Surat kuasa menjual dari debitur harus
c. Dalam surat kuasa menjaminkan harus ada klausul dilengkapi dengan pesanan jual yang
kuasa untuk memperpanjang serta mencairkan ditanda-tanda debitur kepada suatu
deposito/tabungan yang digunkan perusahaan sekuritas yang ditunjuk bank
d. Pastikan kebenaran pengisian surat kuasa tersebut
mengenai nama, nilai dan nomor bilyet. Apabila
bilyet deposito telah diperpanjang. Nomor bilyet
yang digunakan sebagai patokan adalah bilyet pada
saat kredit diberikan
10. Jaminan pihak ketiga 11. Piutang dagang
Pastikan bahwa klausula-klausula a. Pastikan bahwa piutang dagang yang
yang disebutkan dalam jaminan diperhitungkan sebagai agunan telah diikat
pribadi dan jaminan perusahaan secara “Cessie”
telah sesuai dengan persyaratan b. Review klausual-klausual akta cessie tersebut,
dalam surat keputusan kredit serta terutama menyangkaut kepastian bank untuk
akad kreditnya meneruma pembayaran dan pihak yang
berhutang.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai