Anda di halaman 1dari 22

HENDRAJATI

MSDS
MATERIAL SAFETY
DATA SHEET
1.Kepmenaker No Kep
187/MEN/1999
2.PP no 74 Tahun 2001
3.Permen Perindustrian RI No
87/M-IND/PER/9/2009

PERATURAN
Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB) adalah lembar petunjuk yang
berisi informasi bahan kimia meliputi sifat
fisika, sifat kimia, jenis bahaya yang
ditimbulkan, cara penanganan, tindakan
khusus dalam keadaan darurat dan informasi
lain yang diperlukan.

APA ITU MSDS/LDKB


• 190.000 Pekerja Amerika Serika
menderita penyakit akibat paparan
bahan kimia berbahaya.
• 50.000 kematian setiap tahunnya
akibat paparan bahan kimia
berbahaya.

SEJARAH SINGKAT
1. Pihak Manufaktur yang memproduksi
bahan kimia berbahaya
2. Bagian Distribusi MSDS wajib
mensosialisasikan ke pengguna/user.

* Sumber : Occupational Safety and Health


Adminsitration (OSHA). Hazard Communication
Standartd 29 CFR 1910.1200.

TANGGUNG JAWAB
1. Produsen Bahan/Manufaktur
2. Pengangkut Bahan
3. Penyimpan & Pemasok Bahan
4. Pengguna Bahan ( Laboratorium,
Industri, Institusi Akademik)
5. Pengelola bahan buangan

PIHAK YANG MENERAPKAN


LEMBAR MSDS
?

DARIMANA PEKERJA (PENGGUNA BAHAN


MENDAPATKAN LEMBAR MSDS ?
MSDS sumber informasi penting untuk mencegah
terjadinya kecelakaan atau cedera saat menangani
bahan kimia berbahaya .
Isinya :
1. Sifat-sifat bahaya bahan kimia (beracun,
karsinogenik,korosif,iritan, flmmable, explosive dll)
2. APD yang digunakan
3. Prosedur darurat bila terjadi tumpahan,
kebakaran, kebocoran & ledakan

MENGAPA MSDS DIPERLUKAN ?


Menurut Kepmenaker No .Kep. 187/MEN/1999.
Dan Sistem Harmonisasi Global (GHS).

MSDS harus memuat 16 Informasi


berikut :

INFORMASI APA SAJA YANG


HARUS TERCANTUM ?
1. Identitas bahan dan nama perusahaan
2. Komposisi bahan
3. Identifikasi bahaya
4. Tindakan P3K
5. Tindakan penanggulangan kebakaran
6. Tindakan penanggulangan tumpahan dan
kebocoran
7. Penyimpanan dan penanganan bahan
8. Pengendalian paparan & APD
9. Sifat fisika dan kimia
10.Stabilitas & reaktivitas bahan.
11. Informasi toksilogi (sifat racun)
12. Informasi ekologi (dampak lingkungan)
13. Pembuangan limbah
14. Informasi pengangkutan bahan
15. Informasi perundang-undangan
16. Informasi Lain
( Tanggal pembuatan MSDS, Tanggal revisi
terakhir MSDS, Akronim/singkatan yg
digunakan dalam MSDS, Referensi literature,
Sumber yg diambil membuat MSDS, informasi
produsen/pemasok yang dapat dihubungi
1. Sesuai standard atau regulasi yang
berlaku
(Kepmenaker/Perindustrian/GHS)
2. Perhatikan tanggal Revisi terakhir dari
MSDS yang dimiliki

LEMBAR MSDS MEMENUHI


PERSYARATAN ?
JIKA BAHAN KIMIA YG DIMILIKI SAMA DARI
PRODUSEN BERBEDA, APA HARUS DISIMPAN SEMUA
LEMBAR MSDS ?
1. Jika terdapat informasi
baru/perubahan data signifikan
2. Perubahan klasifikasi kelas bahaya
3. Perubahan cara perlindungan
4. Pengendalian bahaya dari bahan kimia
tsb

KAPAN MSDS PERLU


DIPERBAHARUI ?
Di Kanada dan Eropa MSDS
memiliki tangal kadaluwarsa. MSDS
mencantumkan tanggal revisi
terakhir

CARA MENGETAHUI MSDS


SDH DIPERBAHARUI
1. MSDS harus mudah dipahami &
dimengerti oleh pengguna. MSDS
berbahasa Indonesa maka Pemasok &
Importir bertanggungjawab
menerjemahkan kedalam bahasa indonesia
Regulasi : Pasal 10 Permen Perindustrian RI N0.
87/M-IND/PER/9/2009. Penulisan MSDS wajib
menggunakan bahasa Indonesia

PENGGUNAAN & PENYIMPANAN


MSDS
2. Pelatihan menggunakan,
membaca, memahami, menerapkan
MSDS untuk menghindari kesalahan
dalam menerapkan MSDS

3. MSDS dipasang dengan jelas dilokasi


dimana bahan kimia tsb
disimpan/digunakan
4. MSDS terbaru yang digunakan, jika
ada perubahan minta revisi terakhirnya

5. MSDS harus digunakan saat


pengiriman, pengiriman melalui email, fax
atau sistem data base berbasis internet

6. Semua MSDS harus di dokumentasikan


dengan baik dalam bentuk hard copy juga
soft copy
Pekerja yang idak menerapkan MSDS saat
menangani bahan kimia ditempat kerja dapat
dikenai sanksi
1. USA per 1 Agustus 2016 OSHA menetapkan
denda sebesar 167 juta rupiah.

SANKSI
1. Perusahaan/produsen tidak meyediakan MSDS
2. Produsen tidak emberikan MSDS saat pengiriman
3. Produsen tidak memberikan MSDS atas
permintaan pengguna
4. Perusahaan/pekerja tidak menggunakan MSDS

Bila pelanggaran serius sengaja tidak


dilakukan , perusahaan harus membayar
denda 1,7 Miliar Rupiah.

PELANGGARAN SERIUS
PENGUSAHA

RESPONSIBLE
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai