Anda di halaman 1dari 12

International Non International Internal

Armed Conflict Armed Conflict tension

Commentary KJ 1949
Any difference arising betwen two state and leading to the intervention
of members of the armed force is an armed conflict within of the
meanning of the article 2, even if one of the parties denies the
existance of a state of war. It make no difference how long the conflict
lasts, or how much slaughter takes places.

Pasal 2 KJ 1949
International armed conflict : perang yang terjadi antar negara.
Protokol Tambahan I tahun 1977

Pertikaian bersenjata internasional juga meliputi  Perang kemerdekaan


(war of national Liberation) meliputi:
 perang melawan pemerintah penjajah (colonial domination)
 pemerintah pendudukan (alien occupation)
 pemerintah yang menjalankan rezim rasialis ( recist regime)

Disebut juga CAR Conflict.

Syarat
Harus ada deklarasi universal yang dikeluarkan oleh penguasa
(authority) yang sah, yang mewakili rakyat yang berhadapan
dengan pemerintah penjajah/penduduk/rezim rasialis sebagai
bentuk persyaratan diri terikat pada KJ 1949 dan Protokolnya
(Pasal 96 ayat (3) Protokol Tambahan I 1977).
Diatur dalam pasal 3 Common Article Konvensi-konvensi
Jenewa 1949 dan Protokol Tambahan II 1977.
Kriteria konflik bersenjata non internasional (Pasal 1
protokol Tambahan II 1977):
-Pertikaian terjadi di dalam wilayah pihak peserta agung;
-Pertikaian terjadi antar angkatan bersenjata pihak
Peserta Agung dengan kekuatan bersenjata pihak yang
memberontak (belligerent);
-Kekuatan bersenjata pihak yang memberontak ini harus
berada di bawah satu komando yang bertanggung jawab;
-Pihak pemberontak telah menguasai sebagian wilayah
negara;
-Pihak pemberontak dapat melaksanakan ketentuan
Protokol Tambahan II 1977.
Yaitu ketegangan atau kerusuhan yang terjadi di dalam negeri. Pada
kerusuhan yang terjadi dalam negeri hukum yang berlaku adalah
hukum nasional negara yang bersangkutan.

Ciri:

 Large scale arrests


 Large number of political prisoners.
 The probable existence of ill-treatment or inhumane condition of
detention
 The suspension of fundamental judicial guaranties, either as part of
the promulgation of a state of emergency or simply as a matter of fact
 Allegation of disappearances.
Komentar pada Protokol Tambahan I Tahun 1977
Internal disturbances and tension adalah:
 kerusuhan-kerusuhan
 yang dilakukan secara sporadik dan terisolasi
 menentang operasi militer yang dilaksanakan angkatan bersenjata
 terhadap tindakan yang serupa, dalam hal tertentu adl dengan
penahanan sejumlah besar orang atas aktivitas mereka.
Internasionalisasi Konflik
Bersenjata Internal

Tidak selalu menjadikan Konflik Bersenjata


Internal atau SBNI (Sengketa Bersenjata Non
Internasional) berubah menjadi dikategorikan
sebagai SBI ( Senketa Bersenjata Internasional).

Membedakan SBI dengan SBNI tetap relevan


untuk menentukan rejim HHI yang berlaku,
terutama untuk menentukan ada atau tidaknya
status tawanan perang.
"Internasionalisasi" Konflik Bersenjata Internal, I

Negara A Internal Pemberontak

l
Dukung

na
er
Int

Konflik internal yang diintervensi oleh


Negara B angkata bersenjata asing, sedikitnya oleh 1
negara
"Internasionalised" konflik bersenjata internal, II

Negara A Internal Pemberontak

In

Dukung
te
rn
as
io
na
l

Negara C
"Internasionalisasi" Konflik Bersenjata Internal, III

Negara A Internal Pemberontak

r nal
In
te n te
I
Dukung

Dukung
rn
as
al io
e rn na
In t l

Negara B Internasional Negara C


Kebiasan Hukum
Internasional

Kebiasan Hukum
Konflik
Internasional
Bersenjata

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Gangguan
Keamanan
Internal
(analogi)
IDENTIFIKASI TERMASUK JENIS KONFLIK
APA DAN MENGAPA DEMIKIAN, HK APA YG
BERLAKU PADA KONFLIK BERIKUT INI:
1. KONFLIK ANTARA GAM DAN RI
2. KONFLIK DI IRAK (2003__USA DAN IRAK)
3. KONFLIK PALESTINA DAN ISRAEL
4. KONFLIK DI LIBYA
5. KONFLIK DI LIBANON (Hizbullah)
6. KONFLIK DI SYIRIA
7. KONFLIK DI GEORGIA
8. KONFLIK DI CHECHNYA

Anda mungkin juga menyukai