Anda di halaman 1dari 16

CORPORATE

GOVERNANCE SYSTEM
Governance sebagai Sebuah Sistem
The Theory of Moral Sentiments (1759)
Adam Smith mengibaratkan sistem sebagai suatu permainan catur

“In the great ‘chessboard ‘ of human society, every single piece has a principle of motion of its own, altogether different from
that which the legislature might chuse to impress upon it. If those two principles coincide and act in the same direction, the
game of human society will go on easily and harmoniously, and is very likely to be happy and successful. If they are
opposite or different, the game will go on miserably, and the society must be at all times in the highest degree of disorder”

Dalam 'papan catur' besar masyarakat manusia, setiap bidak memiliki prinsip geraknya sendiri, sama sekali berbeda dari
apa yang mungkin dibuat oleh badan legislatif untuk mengesankannya. Jika kedua prinsip itu bertepatan dan bertindak
dalam arah yang sama, permainan masyarakat manusia akan berjalan dengan mudah dan harmonis, dan sangat
mungkin untuk bahagia dan sukses. Jika mereka berlawanan atau berbeda, permainan akan berjalan dengan
menyedihkan, dan masyarakat harus selalu berada dalam tingkat ketidakteraturan tertinggi "
Keberagaman Sistem Corporate Governance
Permasalahan yang muncul di dalam praktik adalah beragamnya konteks lingkungan CG
antarnegara dan lingkungan dan lingkungan tersebut bersifat dinamis serta rentan terhadap
berbagai perubahan. Kondisi ini mengindikasikan tidak terdapat suatu sistem CG yang
spesifik untuk diterapkan secara universal dan lintas negara. Perbedaan tersebut
disebabkan oleh:
 struktur ekonomi dan aturan main (Mayer, 1997)
 perbedaan politik (comparative politics), serta pola sosial kemasyarakatan dan perkembangan
pembangunan ekonomi suatu negara (Key & Silberton, 1995)
 perbedaan politik, serta pola sosial kemasyarakatan dan perkembangan ekonomi suatu negara
(Cadbury, 1999).
Elemen Sistem Governance
• Governance Model, merupakan kerangka dan proses, termasuk aktivitas serta berbagai
peralatan dan metodologi yang dapat yang dapat dideskripsikan, didokumentasikan, dipelajari,
serta dioperasionalisasikan dalam suatu organisasi (Shaw, 2003)
• Sistem Governance, dideskripsikan sebagai keterlibatan aktif dari keseluruhan perangkat
organisasi (board, executive management serta karyawan) yang berinteraksi secara dinamis di
dalam kerangka governance model. Suatu sistem governance terdiri dari tiga komponen utama;
(a) Struktur organisasi
(b) Proses governance yang pada intinya terdiri dari perangkat governance mechanism
(c) The governance outcomes berupa hasil yang diperoleh dari implementasi governance
(a) Struktur Governance
Menurut Ticker (2009) struktur governance adalah penting dalam mendukung berfungsinya CG dalam suatu
korporasi secara efektif, sehingga harus jelas dan dapat dipahami berbagai elemen organisasi.

The hierarchical governance structure pada Anglo Saxon Model ditandai dg sistem dewan tunggal, terdiri dari
perangkat:
1. Annual General Meetings of Shareholder = Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
2. The Board of Directors (BOD)
3. The Executive Manager (CEO)

Sementara model continental European menggunakan format sistem dewan dua tingkat, dengan perangkat
organisasi:
1. Annual General Meetings of Shareholder = Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
2. Supervisory Board
3. Management Board
(b) Mekanisme Governance
1. Mekanisme Pengendalian Internal
Tujuan utama mekanisme pengendalian internal adalah sebagai perangkat early warning system di dalam
memosisikan agar organisasi back on track sebelum berbagai kesulitan yang dihadapinya mencapai tahapan
yang mengkhawatirkan (Jensen, 2000).

2. Mekanisme Pengendalian Eksternal


Mekanisme eksternal governance merupakan fungsi kontrol yang beroperasi melalui kompetisi pasar sebagai
bagian dari perangkat governance di dalam mendisplinkan perilaku manajemen. Menurut Fama (1980); Fama
& Jensen (1983), di dalam mekanisme ini termasuk mekanisme disiplin yang terjadi melalui aktivitas capital
market, product market, serta managerial labor market yang pada prinsipnya berbasiskan mekanisme pasar.
(c) Governance Outcomes
• MacMillan dan Downing (1999) berpendapat bahwa penerapan CG secara baik akan meningkatkan
kemampuan akses perusahaan terhadap pasar modal Internasional.
• Dengan demikian, bahwa corporate governance outcome melalui implementasi governance diharapkan
dapat meningkatkan daya saing dan akses perusahaan terhadap sumber pembiayaan di tingkat global
GOVERNANCE DAN
MANGEMENT
Governance VS Management

Main Issue Corporate Governance Corporate Management


Fokus Lingkungan eksternal Lingkungan internal
Pendekatan Sistem Menggunakan asumsi organisasi Menggunakan asumsi
sebagai suatu sistem terbuka organisasi sebagai suatu
sistem yang tertutup
Orientasi Berhubungan dengan isu yang Berhubungan dengan isu
berorientasi strategis yang berorientasi pekerjaan
Konsep Organisasi Berhubungan dengan konsepsi Berhubungan dengan
“where the organization is going” konsepsi “getting the
organization is there”
Perbedaan Manajemen dan Governance
Governance – pekerjaan dewan
komisaris (BOD) sebagai the
governing body

Manajemen– pekerjaan direksi


(tim manajemen) sebagai the
managerial authority

‘Management runs the business; the boards ensures that it is being well run and in the right decision’
GOVERNANCE DAN
PERAN BOARD OF
DIRECTOR
Konsepsi Board of Director

BOD adalah ‘jembatan’ antara pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dan manajemen sebagai
pihak yang akan menjalankan kegiatan perusahaan.

Fungsi utama BOD adalah untuk meyakinkan bahwa korporasi telah dijalankan oleh pihak manajemen
dengan appropriate manner sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan
Peranan Board of Directors
• Tricker (2009) menjelaskan peranan BOD sebagai the governing body untuk setiap entitas korporasi
dengan peran utama berupa tanggung jawab yang berhubungan dengan seluruh keputusan dan kinerja
organisasi tersebut.
• BOD akan menetapkan seorang CEO yang akan menyusun tim manajemen korporasi
• BOD berperan dalam menjalankan fungsi pemberian nasihat (advisory roles) kepada pihak
manajemen atau direksi

Atribut Anggota Board of Directors


1. Integritas
2. Amanah
3. Intelektualitas
4. Strength of character
5. Tough minded
Kompetensi Inti Board of Directors
1. Pengalaman
Pengalaman dalam bidang CG, prosedur dalam melaksanakan tugas BOD, pengalaman dalam hal
formulasi strategi dan pembuatan kebijakan institusi BOD
2. Skills
Strategi, visi, kemampuan analitikal baik secara kuantitatif maupun kualitatif, interpretasi laporan
keuangan, kapabilitas perencanaan dan pengambilan keputusan, kemampuan komunikasi dan
interpersonal, politik, jaringan yang luas
3. Pengetahuan yang Memadai
- Pengetahuan terhadap perusahaan
- Pengetahuan terhadap bisnis perusahaan
- Pengetahuan terhadap aspek keuangan
Boards of Director s Continuum
Type Characteristic
Phantom Never knows what to do, if anything; no degree of
involvement
Rubber stamp Permits officer to make all decisions; it votes as the
officer recommend on action issue
Minimal review Formally reviews selected issues that officers bring to its
attention
Nominal participation Involved to a limited degree in the performance or
review of selected key decisions, indicators, or programs
of management
Active participation Approves, questions, and makes final decisions on
mission, strategy, policies, and objectives; has active
board committees; performs fiscal and management
audits
Catalyst Takes the leading role in establishing and modifying the
mission, objectives, strategy, and policies; has a very
active strategy committee.
Lingkungan Eksternal & Peranan BOD
Berbagai perubahan mendasar di lingkungan perusahaan telah memberikan dampak signifikan terhadap
perlunya peningkatan BOD melalui board of governance process, terutama karena faktor:
1. Akselerasi persaingan global yang menghendaki kepekaan perusahaan thd permintaan dan ekspektasi
stakeholders
2. Semakin kompleksitasnya lingkungan bisnis perusahaan
3. Peningkatan permintaan thd perlunya transparansi dan akuntabilitas perusahaan
4. Semakin aktif dan dominan peranan institutional investor yang menghendaki perusahaan semakin
meningkatkan kinerjanya
5. Tekanan kepada perusahaan untuk semakin terlibat dalam aktivitas kemsyarakatan seperti CSR.

Anda mungkin juga menyukai