15 Penerapan Governance Di Indonesia (PPT Taun Lalu)
15 Penerapan Governance Di Indonesia (PPT Taun Lalu)
GOVERNANCE DI
INDONESIA
Struktur Governance di Indonesia
• Struktur CG di Indonesia baik privat maupun perusahaan go-public, diatur dan dimiliki oleh
keluarga pendiri mengindikasikan minimnya pemisahan ownership dan control.
• Minimnya pemisahan ownership dan control, diikuti dg tingginya konsentrasi kepemilikan,
sebagian besar perusahaan di Indonesia juga memiliki afiliasi yang juga dimiliki oleh
kelompok bisnis keluarga.
• Asian Development Bank (2000) mengungkapkan bahwa hampir 85% dari companies’s
controlling owners di Indonesia menunjuk anggota keluarganya untuk menjadi bagian dari
direksi dan/ atau dewan komisaris. Sehingga berpotensi mengaburkan efektivitas peran
pengawasan dalam mekanisme check and balances CG.
Struktur Governance di Indonesia
Kelemahan praktik Corporate Governance di negara Asia Timur (Asian Development Bank, 2000) :
1. struktur kepemilikan yang tinggi
2. intervensi pemerintah yang berlebihan
3. pasar modal yang tidak berkembang
4. masih lemahnya penegakan hukum yang berlaku thd perlindungan investor.
Konteks dan Struktur Governance
Klasifikasi sistem Corporate Governance
1. Sistem governance yang berorientasi pasar – mengacu negara-negara Anglo – Saxon
(Amerika & Inggris), dimana pasar modal mempunyai peranan yang penting dalam
perekonomiannya. Pasar untuk corporate control mechanism terletak pada jantung sistem
pengendalian (outsider control system)
2. Sistem governance yang berorientasi bank – di berbagai negara continental (Eropa &
Jepang), dimana istilah insider dominated control sering digunakan untuk mendeskripsikan
sistem ini, yang dicirikan dengan struktur kepemilikan terkonsentrasi dan relative stabil pada
beberapa pemegang saham
Konteks dan Struktur Governance
“Patrimonialism” merupakan salah satu konsep sosiologi yang bersumber dari ide dasar Max Weber.
Aplikasi dari konsep ini dapat dilihat dalam bentuk dominannya pengaruh dan tingkat kepatuhan masyarakat
terhadap seperangkat nilai sosial-kekluargaan dibandingkan dengan aturan legal formal.
Karena perusahaan publik di Indonesia didominasi oleh perusahaan keluarga, individu atau pebisnis di dalam
perusahaan keluarga ini lebih mendahulukan kepentingan keluarga di atas kepentingan lainnya