Anda di halaman 1dari 28

1

PARADIGMA HUBUNGAN INDUSTRIAL

PADA ERA GLOBALISASI

• Kondisi struktural ketenagakerjaan


• Tuntutan standar bersifat universal
• Tuntutan harmonisasi Hubungan
Industrial

2
DIREKTORAT PENGAWASAN KESELAMATAN KERJA

Tugas pokok
Perumusan Kebijakan, Standarisasi, Bimbingan
Teknis, Evaluasi Pengawasan Teknis, termasuk
kelembagaan dan keahlian KK

Fungsi
Perumusan kebijakan KK:
Penyusunan Pedoman, Norma, kriteria, prosedur
Pelaksanaan kebijakan KK;
Pelaksanaan Bimb teknis KK
Evaluasi & Ketatausahaan
3
VISI : KK menjadi kebutuhan masyarakat

MISI : 1. Nihil kecelakaan kerja;


2. Profesionalisasi tenaga KK
melalui kemitraan
3. Mensosialisasikan
- KK sbg budaya kerja
- Perat. Per UU KK
- SMK3
4
PROGRAM STATEGIS
1. Peningkatan kwalitas SDM KK;
2. Pembinaan kelembagaan KK;
3. Revisi Perat. Per UU KK;
4 Standarisasi KK

5
UU NO.13 TAHUN 2003
Pasal 173. Pembinaan
1. Pemerintah melaksanakan pembinaan kenagakerjaan
2. Dapat mengikut sertakan pengusaha, SP, Org Prof
terkait,
3. Pelaks terpadu dan terkoordinasi
Pasal 174.
Dapat bekerja sama dg lemb. internasional

6
SISTEM PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN
DLM PEMERINTAHAN OTONOMI DAERAH

Bab XIV UU No.13 Tahun 2003 :


1. Pasal 176. Pengawasan dilakukan oleh pegawai pengawas
ketenagakerjaan yg mempunyai kompetensi &
independen

2. Pasal 177. Peg. Pengws ditetapkan oleh Menteri atau pejabat


yg ditunjuk

3. Pasal 178 (1). Pengawasan dilaksanakan oleh unit kerja


tersendiri pd instansi ketenagakerjaan Pusat, Propinsi, dan Kab/Kota

4. Pasal 179. Unit kerja pengawasan ketenagakerjaan Propinsi


dan Kab/Kota wajib menyampaikan lap.kpd Menteri

7
KELEMBAGAAN KK
• P2K3/Bipartite
• DK3N & DKD/Tripartite
• Assosiasi Ahli/Profesi
• Pers PJK3
• dsb

8
PERANAN KELEMBAGAAN PENGAWASAN K3
UU No. 1 TAHUN 1970

Pasal 5
MENAKER
DIREKTUR

PEG. AHLI
PENGA DOKTER P2K3
K3 PRSH
WAS

KANDEP LUAR - POLI PRSH P2K3


DEPNAKER - JASA KESEH

- INDUSTRI
PEMERINTAH SWASTA
- JASA ----PJIT

9
PENGAWASAN KK

1. OBYEK TEKNIS 2. PROFESI KK


• Pes & Ketel uap • Manajer KK
• Mekanik • Ahli KK
• Listrik • Auditor
• Lift & Escalator • Dokter Pemeriksa
• Konst bangunan • Kompetensi
• Penangg Kebakaran • Pelatihan
• Dsb • Sertifikasi dan Lisensi

10
PJK3/PERMEN 04/MEN/1995

• Jasa Konsultan JENIS OBYEK


• Jasa Pabrikasi • Pes & Ketel uap
• Jasa Riksa-uji • Pes Angk/kut
• Jasa Audit • Listrik
• Jasa Pembinaan • Penyalur Petir
• Dsb • Lift & Escalator
• Konst bangunan
• Prot. Kebakaran
• DT
11
PERMEN 02/M/1992

• Menaker berhak menunjuk AK3


• Syarat & Prosedur penunjukan
• Peranan Tim penilai
• Masa berlaku SKP
• Hal hal yang menggugurkan

12
KEWAJIBAN DAN WEWENANG
AK3
KEWAJIBAN
• Membantu mengawasi
• Menyampaikan laporan
• Menjaga rahasia perusahaan

WEWENANG
• Memasuki tempat kerja
• Meminta keterangan/informasi
• Monitor – riksa uji – analisa – Evaluasi

13
POLA PELAKSANAAN
PENGAWASAN

• PREVENTIF
• REPRESIF NON YUSTISIAL
• REPRESIF YUSTISIAL

PEG. PENGAWAS KK SBG PPNS

14
Masalah
• Otonomi Daerah
• Pegawai Pengawas dan AK3
• Kwalitas dan tuntutan masy.
• Koordinasi Pengaw dan AK3
• PJK3 & PJIT belum merata
• Pembinaan PJK3/PJIT
15
Masalah
Dampak lain yang terjadi
• Unit Pengawas di Kab/Kota
• Pemekaran wilayah.
• Keterbatasan Pengaw dan AK3
• Penempatan pengw

16
Data kecelakaan
Jamsostek-Tahun 2000

 Kasus kecelakaan kerja : 66.367


 Korban :
- meninggal dunia : 4.142 orang
- luka berat/cacat : 20.970 orang
- sementara tidak mampu bekerja (STMB) : 87.390 orang
 Kehilangan hari kerja : 71.160.780 hari kerja (mandays)
atau 498.125.460 jamkerja produktif
 Kerugian kecelakaan kerja pertahun 4 % dari PDB (ref. ILO, 2000)
 APBN 2002 : - anggaran belanja 19,6 % dari PDB
Disnakertrans Prov Jatim - anggaran pendapatan 17,1 % dari PDB 17
KASUS KEBAKARAN
PUSLABFOR MABES POLRI 1990-2001

1990-1996 : 2033 kasus


80% kasus ditempat kerja
20% kasus bukan tempat kerja
1997-2001 : 1121 kasus
76,1 % terjadi di tempat kerja
23,9 % bukan tempat kerja

20% kasus habis total 18


Koordinasi Fungsional Pengawasan K3 dalam OTODA
Lembaga
Lembaga BSN
BSN
Internasional
Internasional
DK3N
DK3N OHS Net/
OHS Net/
Pemerintah SMK3
SMK3
Asosiasi
Asosiasi Apindo Propinsi DKW
DKW
As. Prof.
As. Prof. lainnya
lainnya Apindo
AK3
AK3

Panitia
Kab/Kota Banding
Daerah Otonom

Dokter
Dokter AK3 U/S
AK3 U/S PP K3
PP K3 PJIT
PJIT PJK3 ylyl
PJK3 PPKTK
PPKTK
PK TK
PK TK UK PP
UK

P2K3
P2K3
Tempat Kerja/Perusahaan
Peralatan
Lingkungan Kerja
Proses Produksi 19
Tenaga Kerja
KONDISI MASYARAKAT
Pengusaha : Kurang memahami arti KK
Pekerja : Pendidikan rendah
Tk Upah & Jamsos rendah
Lapangan kerja terbatas
• Kesadaan kurang
• Pemahaman kurang
• Emosi tinggi
• Masa bodoh
20
PEMECAHAN MASALAH
PROGRAM STRATEGI

SOSIALISASI KK melalui program :


• Kordis regional para kepala Disnaker
• Bimtek regional para peg. Pengawas
• Pemberdayaan Ahli KK
• Peningkatan peran & koordinasi PJK3

21
PENINGKATAN SDM KK

• Diklat peg pengaw


• Peran PTN & PTS
• Pemberdayaan lembaga-lembaga KK
• Penyelenggaraan pelatihan sertifikasi
kompetensi teknisi, operator dan ahli KK
umum/spesialis
• Penyusunan Standardisasi Kompetensi
• Kerja sama luar negeri

22
PERAN MITRA KERJA

• Peran serta Ass. Prof dlm penyusunan


standar dan pedoman KK
• Penyempurnaan anggota DK3N
• Bimbingan teknis bagi PJK3/PJIT
• Peran Ass dalm berbagai kegiatan KK
• Studi banding di luar negeri

23
Penyempurnaan Perat. Perundangan

• Pengkajian seluruh Per.Menaker yang berkaitan


dengan KK untuk disesuaikan dengan otonomi
daerah
• Penyusunan pedoman KK dlm rangka operasional
otoda
• Penyusunan Standar Teknik KK
• Penyusunan peraturan pelaksanaan UU 13/2003
• Aktif dalam Pantek antar departemen yang terkait
dg bidang KK
24
Standardisasi Bidang KK

• Pembentukan Pantek penyusunan


Standardisasi KK
• Mengaktifkan Panitia Teknis dalam
pembahasan Standar KK
• Aktif dalam Pantek antardep yang terkait
bidang KK

25
PROGRAM KHUSUS
Penyelenggaraan BULAN K3 dan
pemberian PENGHARGAAN ZERO
ACCIDENT

• Koordinasi teknis KK dg sektor andalan al:


• Dep. Kimpraswil/LPJK
• Dep. E & SDM/Ditjen LPE
• Dep. Perindag
• Dep. Hub
• BSN dll 26
Penutup
• Peran lembaga K3, Perusahaan Jasa K3 dan
Asosiasi K3 dalam mendukung sistem pengawasan
K3 dalam OTODA sangat diperlukan, untuk itu perlu
diberdayakan secara optimal

• Dalam rangka optimalisasi kelembagaan K3


tersebut diatas, maka langkah pembinaan,
sertifikasi, kompetensi dan koordinasi
fungsional perlu dilaksanakan sebaik baiknya
27
Penutup
 Pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan
pemerintah kabupaten kota diharapkan dapat
menjabarkan koordinasi fungsional tersebut sesuai
dengan fungsi dan tugasnya masing-masing

Sekian
28

Anda mungkin juga menyukai